Evaluasi Penyusunan Program Intervensi

Yuniar Puspareni, 2015 Pengembangan Orientasi Masa Depan Anak Jalanan Usia Remaja Melalui Layanan Bimbingan Berbasis Experiential Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu usahan untuk mewujudkan rencana. untuk mencapai pekerjaan yang diinginkan di masa depan. Tahap 5 “Pelaksanaan Rencana” Penelaahan pelaksanaan rencana yang telah dibuat untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan. Individu mampu melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan di masa depan Diksusi kelompok 1. Alat tulis 2. Lembar rencana pekerjaan masa depan pertemuan sebelumnya 3. Worksheet 4. Lembar observasi Tahap 6 “Evaluasi Tujuan Pekerjaan” Penelaahan kemungkinan tercapainya pekerjaan yang diinginkan di masa depan. Individu mampu mengevaluasi kemungkinan tercapainya orientasi bidang pekerjaan yang telah dimiliki. Writing dan diskusi 1. Alat tulis 2. Work sheet 3. Lembar observasi Masing-masing tahap inti layanan terdiri dari tahap-tahap dalam experiential learning antara lain: 1 eksperientasi, 2 identifikasi, 3 analisis, dan generalisasi. Prosedur pelaksanaan layanan secara rinci dijelaskan dalam Satuan Kegiatan Layanan Bimbingan SKLB terlampir.

g. Evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap perkembangan orientasi masa depan anak jalanan usia remaja yang terdiri dari sembilan indikator antara lain: individu mengeksplorasi pengetahuan yang berkaitan dengan minat, menentukan tujuan spesifik, memutuskan kesiapannnya untuk membuat komitmen yang berisikan tujuan yang telah ditentukan, menetapkan tujuan dan penggambaran dari konteks masa depan, penyusunan rencana, melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun, evaluasi hasil, dan evaluasi emosi. Evaluasi dilakukan dengan tiga cara, yakni dengan tes, studi dokumentasi, dan observasi. Evaluasi dengan tes dilakukan menggunakan angket orientasi masa depan untuk melihat perkembangan orientasi masa depan pekerjaan anak jalanan Yuniar Puspareni, 2015 Pengembangan Orientasi Masa Depan Anak Jalanan Usia Remaja Melalui Layanan Bimbingan Berbasis Experiential Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilihat dari skor orientasi masa depan yang didapat oleh anak jalanan. Layanan bimbingan berbasis experiential learning dapat dikatakan berhasil mengembangkan orientasi masa depan pekerjaan anak jalanan jika hasil skor angket orientasi masa depan anak jalanan setelah mengikuti layanan bimbingan lebih tinggi dari hasil skor angket anak jalanan sebelum mengikuti layanan bimbingan. Studi dokumentasi dilakukan dengan menganalisis hasil work sheet peserta dengan melihat pemahaman dan kompetensi indikator-indikator orientasi masa depan yang terdapat dalam work sheet. Evaluasi melalui observasi dibantu dengan pedomanlembar observasi dalam setiap tahapan layanan untuk melihat indikator- indikator orientasi masa depan remaja yang ditunjukkan melalui tingkah laku peserta selama mengikuti layanan. 3. Statistik Intervensi Statistik intervensi dalam penelitian menggunakan Uji U Mann Whitney untuk mengetahui efektivitas layanan bimbingan berbasis experiential learning . Uji Mann-Whitney, atau U test merupakan bagian dari statistik nonparametrik yang digunakan pada analisis komparatif untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang saling independen yang tidak mengasumsikan distribusi normal. Cara menentukan nilai uji statistik Mann-Whitney nilai U sebagai berikut Siegel, 1997, hlm. 145 dan Wijaya, 2010, hlm. 51-52. 1. Menentukan formulasi hipotesis. Hipotesis statistik dalam penelitian sebagai berikut. H : µ 1 = µ 2 H 1 : µ 1 µ 2 2. Menentukan taraf nyata α dan U tabel. Taraf nyata yang biasa digunakan biasanya 5 atau 1. Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian adalah α = 5. Nilai U dilihat dari tabel harga- harga kritis dalam uji Mann Whitney. 3. Menetukan kriteria uji. Kriteria uji dalam penelitian adalah H ditolak jika U hitung U tabel. H0 tidak ditolak jika dalam hal lainnya. Yuniar Puspareni, 2015 Pengembangan Orientasi Masa Depan Anak Jalanan Usia Remaja Melalui Layanan Bimbingan Berbasis Experiential Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Menentukan nilai uji statistik nilai U. a. Penentuan nilai uji statistik melalui tahap-tahap sebagai berikut. Nilai pengamatan skor kedua sampel yang berukuran n 1 dan n 2 digabungkan, kemudian diranking nilai pengamatan yang sama, rankingnya adalah rata-ratanya. b. Menentukan R 1 dan R 2 , yaitu jumlah ranking gabungan n 1 dan n 2 . c. Menentukan nilai U: Keerangan: U 1 = jumlah peringkat 1 U 2 = jumlah peringkat 2 n 1 = jumlah sampel 1 n 2 = jumlah sampel 2 R 1 = jumlah ranking pada sampel n 1 R 2 = jumlah ranking pada sampel n 2 Nilai U yang diambil adalah nilai U terkecil dan untuk memeriksa ketelitian perhitungan digunakan rumus: U terkecil = n 1. n 2 – U terbesar 5. Membandingkan statistik U dengan nilai U pada Tabel U Mann-Whitney pada taraf nyata 0,05. Kriteria uji: H ditolak jika p U ≤ α untuk Uji satu pihak, atau p U ≤ α2 untuk Uji dua pihak. Uji statistik U Mann Whitney dapat dibantu menggunakan software SPSS dengan menganalisis taraf signifikansi dengan kriteria uji yang ada.

G. Teknik Analisis Data