Setting Penelitian Siklus Tindakan

28 Siti Dedah Holidah, 2014 PENERAPAN METODE MONTESSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU KELAS I SDLB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Untuk meningkatkan profesionalitas, maka seorang guru harus mampu melakukan penelitian tindakan kelas. 4. Peneliti sendiri ingin mengetahui, mengalami dan mempraktekkan seperti apa penelitian tindakan kelas tersebut.

B. Setting Penelitian

Masalah yang akan diteliti pada penelitian tindakan kelas kali ini adalah masalah yang benar-benar dihadapi oleh peneliti sebagai guru kelas 1 SDLB pada mata pelajaran matematika tentang operasi hitung pengurangan. Kegiatan penelitian akan dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2013 2014 bulan Maret sampai dengan Mei 2014. Tempat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SLB Al-Ishlah Purwadadi Kabupaten Subang yang beralamat di Jl. Raya Pasirbungur No. 66 Kabupaten Subang. Sasaran dalam penelitian ini adalah peserta didik tunarungu kelas I SLB Al-Ishlah Purwadadi Kabupaten Subang yang berjumlah tiga orang berinisial Rn, Km yang berusia 8 tahun dan Nr berusia 7 tahun. Nr mempunyai prestasi kurang baik karena anaknya agak malas dalam belajar di kelas, sedangkan Rn dan Km kemampuannya hampir sama dan cukup mampu mengikuti pelajaran. Kemampuan artikulasi ketiganya masih rendah, karena belum terlatih dengan baik sehingga sulit menerima informasi secara verbal tetapi sudah mampu membaca kata-kata sederhana seperti mata, bapa, meja, buku, baju, bola dan mama.

C. Siklus Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan peneliti berdasarkan permasalahan yang dihadapi di kelas saat kegiatan proses belajar mengajar, dan permasalahan yang ditemui adalah pada mata pelajaran matematika tentang operasi hitung pengurangan dimana peserta didik tunarungu kelas 1 masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung pengurangan. Penelitian ini dilakukan 29 Siti Dedah Holidah, 2014 PENERAPAN METODE MONTESSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU KELAS I SDLB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melalui beberapa siklus atau tahapan kegiatan diantaranya perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, keempat tahapan kegiatan tersebut digambarkan sebagai berikut: Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas Refleksi II Observasi 1 Pelaksanaan tindakan I Observasi II Pelaksanaan tindakan II Penyimpulan dan pemaknaan hasil Siklus I Refleksi 1 Perencanaan Tindakan II Permasalahan baru hasil refleksi Siklus II Jika permasalahan belum terselesaikan Lanjutkan ke siklus berikutnya Permasalahan: anak kesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung pengurangan Perencanaan Tindakan I 30 Siti Dedah Holidah, 2014 PENERAPAN METODE MONTESSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU KELAS I SDLB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5: Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas Asrori, 2008, hlm. 103 Penjelasan dari setiap tahapan-tahapan siklus pelaksanaan tindakan kelas adalah sebagai berikut : 1. Rencana Tindakan planning Berdasarkan hasil observasi awal bahwa peserta didik tunarungu kesulitan dalam operasi hitung pengurangan, maka sebelum dilakukan pelaksanaan tindakan, dibuat beberapa kegiatan perencanaan diantaranya: a. Mempersiapkan ruangan kelas sehingga dapat memungkinkan dalam melakukan tindakan. b. Mempersiapkan materi pelajaran dan bahan belajar tentang operasi hitung pengurangan untuk peserta didik tunarungu kelas I; c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tentang operasi hitung pengurangan dengan menggunakan metode montessori. d. Merancang dan mempersiapkan media pembelajaran dalam hal ini menggunakan media papan bilah pengurangan yang digunakan dalam metode montessori. e. Menyusun instrumen penelitian, yang meliputi: 1 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran operasi hitung pengurangan dengan menggunakan metode Montessori. 2 Menyusun pedoman observasi untuk guru dan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung. 3 Menyusun alat evaluasi berupa tes kinerja dan tes tertulis untuk mengetahui kemampuan operasi hitung pengurangan peserta didik. 2. Pelaksanaan Tindakan Acting Pada tahapan ini guru peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan sub pokok 31 Siti Dedah Holidah, 2014 PENERAPAN METODE MONTESSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU KELAS I SDLB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bahasan materi operasi hitung pengurangan dengan menerapkan metode montessori dalam kegiatan belajar mengajar melalui media papan bilah pengurangan dan tabel pengurangan. Waktu pembelajaran berlangsung selama 60 menit dua jam pelajaran, untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan maka dibuat skenario pembelajaran sebagai berikut: a. Menyiapkan peralatan dan media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran operasi hitung pengurangan dengan menggunakan metode Montessori. b. Mengkondisikan peserta didik agar siap dalam menerima pembelajaran melalui : menyapa peserta didik dengan ,memberi salam, menyiapkan posisi duduk peserta didik untuk berdoa sebelum belajar, mengabsen peserta didik dan melakukan apersepsi tentang topik aktual hari itu dihubungkan dengan materi yang akan diberikan. c. Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang operasi hitung pengurangan. d. Menyampaikan materi pembelajaran tentang operasi hitung pengurangan dengan menggunakan metode Montessori. e. Membimbing peserta didik dalam hal : 1 Menggunakan media papan bilah pengurangan untuk menyelesaikan soal-soal operasi hitung pengurangan. 2 Mengisi tabel pengurangan kosong. f. Melakukan evaluasi dan menilai hasil kerja peserta didik. 3. Pengamatan Observasi Observing Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan saat pembelajaran berlangsung oleh rekan sejawat dengan menggunakan format atau pedoman observasi supaya hasilnya cermat, guru bertugas mencatat hal-hal yang terjadi saat pelaksanaan tindakan dari awal sampai akhir, cara mengajar guru dalam menerapkan metode montessori, keadaan siswa, antusiasme siswa, kinerja 32 Siti Dedah Holidah, 2014 PENERAPAN METODE MONTESSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU KELAS I SDLB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa dalam menggunakan media papan bilah pengurangan, dan hasil belajar siswa. 4. Refleksi Reflecting Pada tahap ini guru peneliti dan observer mendiskusikan implementasi dari tindakan, kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran yang sudah dilakukan dengan melihat data-data yang terkumpul dari hasil observasi, berdasarkan format observasi guru dan peserta didik juga hasil belajar siswa. Data tersebut kemudian dianalisis untuk melihat tingkat keberhasilannya, dan didiskusikan dengan teman sejawat atau kepala sekolah, untuk membuat rencana perbaikan. Setelah data dianalisis selanjutnya dilakukan evaluasi dari seluruh tindakan yang sudah dilaksanakan, jika ditemukan kekurangan, kelemahan, dan hambatan pada tindakan pertama maka dibuat langkah-langkah perbaikan untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya.

D. Variabel Penelitian