II WAJI B RETRIBU SI JASA US AHA S AAT RETRI BUSI TERUT ANG I P E MUNGUTAN RETRIBU SI JASA USAH A

18 6 Pasal 57 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan ditetapkan sebagai berikut : Kelas Jenis Penyediaan Jasa Luas bangunan m2 Tarif Rp. hari I. Ruko 1 s.d. 10 0 10 0 s.d. 20 0 di atas 20 0 7.50 0 ,0 0 10 .0 0 0 ,0 0 15.0 0 0 ,0 0 II. Toko 1 s.d. 5 5 s.d. 10 10 s.d. 15 15 s.d. 20 20 s.d. 25 25 s.d. 30 Di atas 30 2.0 0 0 ,0 0 2.50 0 ,0 0 3.0 0 0 ,0 0 4.0 0 0 ,0 0 5.0 0 0 ,0 0 6 .0 0 0 ,0 0 7.0 0 0 ,0 0

BAB I II WAJI B RETRIBU SI JASA US AHA

Pasal 5 8 Wajib Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang- undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Jasa Usaha. 18 7 BAB I V WILAY AH PE MUNGUTAN Pasal 59 Retribusi Jasa Usaha dipungut di wilayah Daerah.

BAB V S AAT RETRI BUSI TERUT ANG

Pasal 6 0 Saat Retribusi terutang adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau SSRD.

BAB V I P E MUNGUTAN RETRIBU SI JASA USAH A

Bagian Kesatu Tata Cara Pemungutan, Tata Cara pembayaran, Sanksi Administratif dan Tata Cara Pembayaran Paragraf 1 18 8 Pasal 6 1 1 Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. 2 Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa karcis, kupon, dan kartu langganan. 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan pemungutan Retribusi Jasa Umum ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Tata Cara Pembayaran Pasal 6 2 1 Pembayaran retribusi harus dilakukan secara tunai. 2 Pembayaran retribusi dilakukan di Kas Umum Daerah atau tempat lain yang ditunjuk sesuai dengan SKRD. 3 Dalam hal pembayaran dilakukan di tempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan Daerah dari retribusi tersebut harus disetor ke Kas Umum Daerah selambat- lambatnya 1 x 24 jam. Paragraf 3 Sanksi Administrasi 18 9 Pasal 6 3 Dalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2 dua persen setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD. Paragraf 4 Tata Cara Penagihan Pasal 6 4 1 Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 3 didahului dengan Surat Teguran. 2 Pengeluaran Surat Teguran Peringatan Surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan Retribusi dikeluarkan segera setelah 7 tujuh hari kalender sejak jatuh tempo pembayaran. 3 Dalam jangka waktu 15 lima belas hari kalender setelah tanggal Surat Teguran Peringatan Surat lain yang sejenis diterima Wajib Retribusi harus melunasi Retribusinya yang terutang. 4 Surat Teguran Peringatan Surat lain yang sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterbitkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk. Bagian Kedua 19 0 Pasal 6 5 1 Pemanfaatan dari penerimaan masing- masing jenis Retribusi diutamakan untuk mendanai kegiatan yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan pelayanan yang bersangkutan. 2 Ketentuan mengenai alokasi pemanfaatan penerimaan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Bagian Ketiga Keberatan Pasal 6 6 1 Wajib Retribusi tertentu dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. 2 Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan- alasan yang jelas. 3 Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 tiga bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali jika Wajib Retribusi tertentu dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. 4 Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat 3 adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak atau kekuasaan Wajib Retribusi. 19 1 penagihan Retribusi. Pasal 6 7 1 Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan dengan menerbitkan Surat Keputusan Keberatan. 2 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi Wajib Retribusi, bahwa keberatan yang diajukan harus diberi keputusan oleh Bupati. 3 Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya Retribusi yang terutang. 4 Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 telah lewat dan Bupati tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan. Pasal 6 8 1 Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran Retribusi dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 dua persen sebulan untuk paling lama 12 dua belas bulan. 2 Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan diterbitkannya SKRDLB.

BAB V II