Implementasi Algoritma Kruskal Untuk Pemasangan Distribusi Listrik (Studi Kasus PT. PLN Cabang UPJ. Jatibarang)
IMPLEMENTASI ALGORITMA KRUSKAL UNTUK
PEMASANGAN DISTRIBUSI LISTRIK
(STUDI KASUS PT. PLN CABANG UPJ. JATIBARANG)
TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada
Program Studi Strata Satu Sistem Komputer di Jurusan Teknik Komputer
Oleh
DEBBY KURNIA DWIYANTO 10209003
Pembimbing Sri Nurhayati, M.T.
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
v
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ... 2
1.3. Batasan Masalah ... 2
1.4. Metode Penelitian ... 2
1.5. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II TEORI PENUNJANG ... 5
2.1. Jaringan Listrik ... 5
2.2. Pengertian Graf ... 6
2.3. Terminologi Graf ... 7
2.3.1. Graf Tidak Berarah dan Berbobot ... 7
2.3.2. Graf Terhubung ... 8
2.4. Pohon ... 8
2.4.1. Pohon Rentang ... 9
2.4.2. Pohon Merentang Minimum ... 9
2.5. Algoritma Kruskal ... 10
2.6. UML (Unified Modeling Language) ... 11
2.6.1. Diagram Use Case ... 12
2.6.2. Diagram Aktivitas ... 12
2.6.3. Diagram Sekuensial ... 13
2.6.4. Diagram Kelas ... 14
2.7. Microsoft Visual Studio 2010 (Ultimate) ... 15
2.8. Microsoft Acces 2010 ... 16
(3)
vi
2.8.2. Query ... 17
2.8.3. Form ... 18
2.8.4. Relationship ... 18
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 19
3.1. Analisis Masalah ... 19
3.2. Analisis Algoritma ... 19
3.3. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 21
3.3.1. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 22
3.3.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 22
2.4. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 23
2.5. UML (Unified Modeling Language) ... 24
2.5.1. Use Case Diagram ... 24
2.5.2. Activity Diagram ... 32
2.5.3. Sequence Diagram ... 34
2.5.4. Class Diagram ... 39
2.6. Perancangan Sistem Aplikasi ... 40
2.6.1. Perancangan Struktur Menu ... 41
2.6.2. Perancangan Antarmuka ... 41
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 47
4.1. Implementasi ... 47
4.1.1. Lingkungan Implementasi ... 47
4.1.2. Implementasi Antarmuka ... 47
4.2. Pengujian ... 51
4.2.1. Pengujian Sistem Aplikasi ... 52
4.2.2. Langkah-Langkah Pengujian ... 53
4.3. Analisis Pengujian ... 65
4.3.1. Data Distribusi Listrik ... 65
4.3.2. Analisis Pengujian Distribusi Listrik ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
5.1. Kesimpulan ... 74
5.2. Saran ... 74
(4)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. : Algoritma Kruskal ... 21
Tabel 3.2. : Perangkat Keras Sistem... 22
Tabel 3.3. : Perangkat Lunak Sistem ... 22
Tabel 3.4. : Deskripsi Aktor Admin ... 25
Tabel 3.5. : Deskripsi Use Case ... 25
Tabel 3.6. : Skenario Use Case Login ... 26
Tabel 3.7. : Skenario Use Case File (logout & exit) ... 27
Tabel 3.8. : Skenario Use Case Analisis Distribusi Listrik ... 27
Tabel 3.9. : Skenario Use Case Analisis PLN ... 28
Tabel 3.10. : Skenario Use Case Laporan Analisis PLN ... 28
Tabel 3.11. : Skenario Use Case Analisis Kruskal... 29
Tabel 3.12. : Skenario Use Case Laporan Analisis Kruskal ... 29
Tabel 3.13. : Skenario Use Case Edit Password ... 30
Tabel 3.14. : Skenario Use Case Bantuan / Keterangan ... 31
Tabel 3.15. : Menu login ... 41
Tabel 3.16. : Logout & Exit ... 42
Tabel 3.17. : Halaman Menu ... 42
Tabel 3.18. : Analisis Distribusi Listrik ... 43
Tabel 3.19. : Analisis PLN ... 44
Tabel 3.20. : Laporan Analisis PLN ... 44
Tabel 3.21. : Analisis Kruskal ... 45
Tabel 3.22. : Laporan Analisis Kruskal ... 45
Tabel 3.23. : Edit Password... 46
Tabel 3.24. : Bantuan/Keterangan ... 46
Tabel 4.1. : Lingkungan Implementasi ... 47
Tabel 4.2. : Data Distribusi Listrik ... 65
(5)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Aturan Pemasangan PLN ... 5
Gambar 2.2. Single Line Diagram Pilangsari... 6
Gambar 2.3. Graf G ... 7
Gambar 2.4. Graf Tidak Berarah dan Berbobot ... 7
Gambar 2.5. Graf Terhubung ... 8
Gambar 2.6. Contoh Pohon dan Bukan Pohon ... 8
Gambar 2.7. Graf Dibagi Menjadi Beberapa Pohon ... 9
Gambar 2.8. Graf ... 10
Gambar 2.9. MST ... 10
Gambar 2.10. Model Diagram Use Case ... 12
Gambar 2.11. Model Diagram Aktivitas ... 13
Gambar 2.12. Model Diagram Sekuensial ... 13
Gambar 2.13. Model Diagram Kelas ... 14
Gambar 2.14. Entity Class Model ... 14
Gambar 2.15. Boundary Class Model ... 15
Gambar 2.16. Control Class Model ... 15
Gambar 2.17. Membuat Project Baru ... 16
Gambar 2.18. Microsft Access 2010 ... 16
Gambar 2.19. Contoh Tabel MS. Access ... 17
Gambar 2.20. Contoh Query MS. Access ... 17
Gambar 2.21. Contoh Form MS. Access ... 18
Gambar 2.22. Contoh Relationship MS. Access ... 18
Gambar 3.1 Flowchart Algoritma Kruskal ... 20
Gambar 3.2. Flowchart Aplikasi Pemasangan Distribusi Listrik ... 23
Gambar 3.3. Use Case Diagram ... 24
Gambar 3.4. Activity Diagram Login ... 33
Gambar 3.5. Activity Diagram Analisis ... 33
Gambar 3.6. Activity Diagram Laporan ... 34
Gambar 3.7. Sequence Diagram Login ... 35
(6)
ix
Gambar 3.9. Sequence Diagram Analisis Distribusi Listrik ... 36
Gambar 3.10. Sequence Diagram Analisis PLN ... 36
Gambar 3.11. Sequence Diagram Laporan Analisis PLN ... 37
Gambar 3.12. Sequence Diagram Analisis Kruskal ... 37
Gambar 3.13. Sequence Diagram Laporan Analisis Kruskal ... 38
Gambar 3.14. Sequence Diagram Edit Password ... 38
Gambar 3.15. Sequence Diagram Bantuan/Keterangan ... 39
Gambar 3.16. Class Diagram ... 40
Gambar 3.17. Struktur menu ... 41
Gambar 4.1. Menu Login ... 48
Gambar 4.2. Halaman Menu ... 48
Gambar 4.3. Menu Edit Password ... 49
Gambar 4.4. Menu Keterangan ... 49
Gambar 4.5. Menu Analisis PLN ... 50
Gambar 4.6. Menu Analisis Kruskal ... 50
Gambar 4.7. Menu Analisis Distribusi Listrik ... 51
Gambar 4.8. Pengujian Menu Login ... 53
Gambar 4.9. Username Salah ... 53
Gambar 4.10. Password Salah ... 54
Gambar 4.11. Masukkan Username ... 54
Gambar 4.12. Masukkan Password ... 54
Gambar 4.13. User Tidak Aktif ... 55
Gambar 4.14. Pengujian Menu Edit Password ... 55
Gambar 4.15. Old Password Salah ... 56
Gambar 4.16. New dan Confirm Password Tidak Sama ... 56
Gambar 4.17. Data Tidak Boleh Kosong ... 56
Gambar 4.18. Pergantian Password Sukses ... 57
Gambar 4.19. Pengujian Menu Analisis PLN ... 57
Gambar 4.20. Hasil Analisis PLN ... 58
Gambar 4.21. View Tabel PLN ... 59
Gambar 4.22. Cristal Report PLN ... 59
(7)
x
Gambar 4.24. View Tabel PLN .doc ... 60
Gambar 4.25. View Tabel PLN .xls ... 61
Gambar 4.26. Pengujian Menu Analisis Kruskal ... 61
Gambar 4.27. Hasil Analisis Kruskal ... 62
Gambar 4.28. View Tabel Kruskal ... 62
Gambar 4.29. Cristal Report Kruskal ... 63
Gambar 4.30. View Tabel Kruskal .pdf ... 63
Gambar 4.31. View Tabel Kruskal .doc ... 64
Gambar 4.32. View Tabel Kruskal .xls ... 64
Gambar 4.33. Data Distribusi Listrik ... 65
(8)
75
[1] L Tambunan T, (408211049). 2012. Pengoptimalan Jaringan Distribusi Air Dengan Menggunakan Algoritma Kruskal Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Cabang Tuasan. Universitas Negeri Medan: Jurusan Matematika.
[2] Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung.
[3] Ajie Suyanto R, dkk. 2009. Optimasi Algoritma Kruskal Dengan Menggunakan Bucket Sort Untuk Penghitungan Biaya Pemasangan Kabel Televisi Berlangganan. http://www.scribd.com/doc/58857276/Optimasi-Algoritma-Kruskal-Menggunakan-Bucket-Sort/. Tanggal akses 20 Maret 2013.
[4] PT PLN (Persero), Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan, diakses pada http://www.pln.co.id/pusenlis/?p=299. Tanggal akses 18 Mei 2013.
[5] Putro, Hanson Prihantoro. 2006. Prim Vs Kruskal Perbandingan Algoritma
Pencarian Pohon Merentang Minimum.
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2006-2007/Makalah/Makalah0607-11.pdf. Tanggal akses 6 Juni 2013.
[6] Purwanto, Eko Budi. 2008. Perancangan & Analisis Algoritma. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[7] Parno, S.Kom . Data Flow Diagram. Lecture Notes: Sistem Informasi. [8] Siang, Jong Jek. 2006. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu
Komputer. Yogyakarta: ANDI.
[9] A. S Rosa M. Shalahuddin. 2010. Modul Pembelajaran Struktur Data. Bandung : Modula.
[10] Junindar. Membuat Apliaksi Interaktif dengan Visual Basic 2010 & Office Access 2010. Batam : Microsoft User Group Indonesia Regional.
[11] Sudarli. 2013. PT. PLN Cabang UPJ Jatibarang. Jawa Barat & Banten: Rayon Jatibarang.
(9)
76
[12] Bagas. Visual Studio 2012 Ultimate Edition Full Serial. http://www.bagas31.com/2014/02/visual-studio-2012-ultimate-edition-full-serial.html. Tanggal akses 9 Mei 2014.
[13] Munir, Rinaldi. 2003. Materi Kuliah Matematika Diskrit. Bandung: Informatika – ITB.
(10)
Nama
: Debby Kurnia Dwiyanto
Tempat, tanggal lahir
: Demak, 02 Agustus 1990
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Status
: Belum kawin
Agama
: Islam
Kewarganegaraan
: Indonesia
Golongan darah
: O
Alamat
: Blok Pilangsari Rt. 27 Rw. 06 Ds.
Jatibarang
Baru
Kec.
Jatibarang
–
Indramayu 45273
: debbystart@gmail.com
2009 – Sekarang : Teknik Komputer – Universitas Komputer Indonesia 2006 – 2009 : SMA Negeri 1 Indramayu
2003 – 2006 : SMP Negeri 1 Jatibarang 1997 – 2003 : SD Negeri Bintara
IDENTITAS PRIBADI
(11)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT., Pencipta dan Pemelihara alam semesta, shalawat serta salam semoga terlimpah bagi Muhammad SAW., keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir masa.
Atas rahmat Allah SWT., akhirnya Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, meskipun proses belajar sesungguhnya tak akan pernah berhenti. Tugas Akhir ini sesungguhnya bukanlah sebuah kerja individual dan akan sulit terlaksana tanpa bantuan banyak pihak yang tak mungkin Penulis sebutkan satu persatu, namun dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Kumputer, Universitas Komputer Indonesia.
2. Bapak Dr. Wendi Zarman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Kumputer, Universitas Komputer Indonesia. 3. Ibu Sri Nurhayati, M.T., selaku dosen pembimbing Penulis dalam
pembuatan tugas akhir ini.
4. Dr. Ir. Yeffry Handoko Putra, M.T., selaku dosen wali.
5. John Adler, S.Si, M.Si., selaku Panitia Tugas Akhir Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Kumputer, Universitas Komputer Indonesia.
6. Kedua orang tua Penulis, ibu Runiah dan bapak Achmad Mualim. 7. Guru penasihat Penulis, bapak Kasan.
8. Adik Penulis, Febby Lien Dawati.
9. Teman-teman satu kelas Penulis di Jurusan Teknik Komputer 09-TK-1 yang turut membantu memberi masukkan dalam pengerjaan tugas akhir. 10.Keluarga dan saudara Penulis yang turut andil penyemangat dalam
penyelesaian tugas akhir.
11.Beserta pihak-pihak lain dan rekan-rekan yang tidak bisa Penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungannya.
(12)
iv
Akhirnya, Penulis berharap semoga penelitian ini menjadi subangsih yang bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin keilmuan yang Penulis dalami.
Bandung, ___________2014
(13)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat saat ini sangat bergantung kepada sumber daya energi, salah satunya adalah energi tenaga listrik. Karena keberadaan energi listrik sudah merupakan sebuah keharusan sebagai penggerak roda kehidupan, termasuk roda perekonomian, pada sebuah bangsa untuk tetap bergerak dan mengarah maju ke depan. Adapun ketergantungan akan ketersediaan energi yang satu ini kian hari kian meningkat, mengingat keberlangsungan berbagai macam bentuk aktivitas sehari-hari di masyarakat, contohnya pada aktivitas peralatan rumah tangga seperti kulkas, televisi, kipas angin, dispenser dan lain-lain serta sektor industri yang menggunakan alat kebutuhannya menggunakan energi tenaga listrik.
PT. PLN Cabang UPJ Jatibarang merupakan salah satu perusahaan penyedia listrik di daerah Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Karena pertambahan jumlah rumah baru yang terjadi didaerah Jatibarang tersebut, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pemasangan distribusi listrik. Peningkatan produksi listrik disebabkan oleh faktor makin banyak area perumahan (BTN) yang diproduksi atau toko (Ruko) yang di bangun, karena listrik sudah menjadi kebutuhan utama. Namun dalam pendistribusian listrik ditemukanlah sebuah permasalahan bagi PT. PLN yaitu apakah panjang jaringan distribusi listrik yang dipasang oleh PLN sudah optimal atau belum, dalam arti jaringan distribusi listrik yang dipasang ke tiap rumah dengan biaya pemasangan kabel yang ekonomis. Sehingga pihak PLN dalam pemasangan jalur kabel listrik harus mempertimbangkan dan dipikirkan secara serius supaya tidak ada pasokan kabel listrik yang terbuang percuma. Oleh karena itu pemasangan kabel listrik ke setiap rumah terkadang tidak efesien dan dapat menghabiskan dana yang besar.
Dari permasalahan di atas diperlukan sebuah metode untuk mengoptimalkan pendistribusian listrik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menerapakan Algoritma Kruskal untuk pendistribusian listrik. Algoritma Kruskal tergolong algoritma dalam teori graf yang digunakan untuk
(14)
mencari pohon merentang minimum dari suatu graf dan salah satu algoritma yang digunakan untuk mendapatkan minimum spanning tree dengan bobot terkecil.
Dengan menggunakan metode Algoritma Kruskal apakah dapat digunakan untuk pendistribusian listrik sehingga panjang jaringan menjadi lebih optimal. Berdasarkan hal tersebut Penulis akan membuat program aplikasi yang berjudul “Implementasi Algoritma Kruskal Untuk Pemasangan Distribusi Listrik (Studi Kasus PT. PLN Cabang UPJ. Jatibarang)”.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan tugas akhir yaitu membangun sistem aplikasi yang mengimplementasikan Algoritma Kruskal untuk pemasangan distribusi listrik pada PT. PLN bertujuan untuk megetahui pengoptimalan pemasangan kabel listrik.
1.3. Batasan Masalah
Pembahasan masalah yang dikaji meliputi beberapa hal yaitu: 1. Algorima Kruskal digunakan untuk menentukan jarak terdekat.
2. Studi kasus dilakukan di PT. PLN Cabang UPJ. Jatibarang pada penyulang Pilangsari (PLSI).
3. Analisis yang digunakan adalah menggunakan jaringan distribusi listrik yang sudah ada yang telah dilakukkan oleh PT. PLN.
4. Dalam penyambungan jalur distribusi listrik tidak boleh lebih dari 4 rumah (simpul/node) dari tiang.
5. Konsep graf yang diuraikan dalam masalah ini hanya menyangkut graf terhubung dan jaringan kabel listrik dianggap sebagai graf tidak berarah dan memiliki bobot.
6. Aplikasi yang dibuat menggunakan pendekatan berorientasi objek.
1.4. Metode Penelitian
Dalam perancangannya menggunakan beberapa pendekatan dalam menyelesaikan pekerjaan, diantaranya adalah:
(15)
3
1. Studi Literatur
Tahapan ini penulis mencari data-data dengan cara melengkapi buku-buku literature, data-data referensi dan buku manual dalam proses penyusunan laporan dalam pembuatan aplikasi.
2. Perumusan dan analisis masalah.
Tahapan ini penulis meneliti dengan mencari jalan pemecahan masalah pemasangan distribusi listrik yang akan diteliti pada PT. PLN berdasarkan identifikasi dan batasan masalah serta upaya pemahaman dan pengkajian sesuatu yang harus dipecahkan atau diselesaikan.
3. Perancangan sistem aplikasi.
Tahapan ini penulis menggambarkan, perencanaan dan pembuatan sketsa diagram dalam pembuatan sistem aplikasi yang terdiri dari kumpulan perintah program menggunakan Algoritma Kruskal yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu dengan pendekatan pemrograman berorientasi objek dan bahasa pemodelan UML (Unified Modelling Language).
4. Pemilihan Tools
Tahapan ini penulis menentukan tools yang akan digunakan dalam pembangunan sistem distribusi listrik. Tools yang digunakan yaitu menggunakan aplikasi Microsoft Visual Studio 2012.
5. Implementasi dan pengujian.
Tahapan ini penulis menerapkan suatu prosedur yang sudah dilakukan untuk menguji Algoritma Kruskal dan menyelesaikan desain aplikasi yang ada untuk menguji, menginstal, memulai, membandingankan analisi serta menggunakan sistem aplikasi yang sudah dibangun dengan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan.
6. Kesimpulan dan saran.
Tahapan ini penulis menyimpulkan hasil dari aplikasi yang sudah selesai dibuat dengan menilai kelebihan dan kekurangan sistem tersebut serta mengumpulkan beberapa kritik dan saran tentang dibuatnya sistem aplikasi ini.
(16)
1.5. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya program aplikasi pemasangan distribusi listrik dibuat dengan metode Algoritma Kruskal, maka penulis menulis laporan ini sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II. TEORI PENUNJANG
Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan cara kerja aplikasi dan Algoritma Kruskal dalam permasalahan pemasangan distribusi listrik pada PT. PLN.
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bagian ini akan dibahas perancangan sistem aplikasi, yaitu UML (Unified Modelling Language) dari alur pembuatan aplikasi dan menu-menu yang akan dibuat.
BAB IV. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian, analisa uji coba dari aplikasi kerja sistem, penjelasan mengenai menu dan program - program yang digunakan untuk pemasangan distribusi listrik.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan yang dilakukan dari laporan ini.
(17)
47
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan rancangan yang akan diimplemetasikan menjadi sebuah program aplikasi.
4.1. Implementasi
Implementasi aplikasi pemasangan distribusi listrik menggunakan Algoritma Kruskal bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem dalam pemasangan kabel listrik ke rumah tangga. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan penelitian yang terencana dan untuk mencapai tujuan. Pada tahap implementasi dilakukan dengan mentransformasikan fungsionalitas algoritma ke dalam kode-kode program visual untuk menghasilkan program yang sesuai dengan perancangan yang telah dibuat.
4.1.1. Lingkungan Implementasi
Berikut merupakan lingkungan implementasi aplikasi yang dibangun. Spesifikasi yang digunakan dapat dilihat pada gambar dibawah:
Tabel 4.1. : Lingkungan Implementasi Lingkungan Aplikasi
Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Home Premium
Aplikasi Antarmuka Microsoft Visual Studio 2012
(Ultimate)
Pengolahan Database Microsoft Acces 2010
4.1.2. Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka merupakan penerapan hasil perancangan antarmuka ke dalam sistem aplikasi yang dibangun dengan menggunakan perangkat lunak yang telah dijelaskan pada bab analisis dan perancangan sistem.
(18)
4.1.2.1. Menu Login
Gambar 4.1. Menu Login
Gambar 4.1 merupakan tampilan menu login untuk melindungi hak akses dalam penggunaan aplikasi ini.
4.1.2.2. Halaman Menu
Gambar 4.2. Halaman Menu
Pada gambar 4.2 merupakan menu utama user pada aplikasi pemasangan distribusi listrik dimana terdapat beberapa menu seperti File (Logout & Exit), Analisis Distribusi Listrik, Report (Analisis PLN & Analisis Kruskal), Change
(19)
49
Password dan Help. Berikut penjelasan tentang menu-menu yang ada pada halaman menu user:
a. Menu Change Password
Gambar 4.3. Menu Edit Password
Pada gambar 4.3 merupakan form untuk merubah password user dari password lama ke password baru.
b. Menu Keterangan
(20)
c. Menu Analisis PLN
Gambar 4.5. Menu Analisis PLN
Gambar 4.5 merupakan menu analisis pln yang menjelaskan sebuah representasi graf yang menggambarkan jaringan distribusi listrik yang dibuat oleh PT. PLN tanpa metode apapun. Sehingga jaringan distribusinya dapat kita lihat dengan jalur atau garis antar simpul sehingga sudah diketahui alur distribusi tersebut.
d. Menu Analisis Kruskal
(21)
51
Pada gambar 4.6 merupakan menu analisis kruskal yang menjelaskan sebuah representasi graf yang menggambarkan jaringan distribusi listrik dengan metode Algoritma Kruskal. Dengan analisis kruskal ini distribusi yang sudah dilakukan oleh PT. PLN pada analisis PLN sebelumnya akan dianalisis kembali dengan menggunakan Algoritma Kruskal.
e. Menu Analisis Distribusi Listrik
Gambar 4.7 merupakan menu analisis distribusi listrik yang mana menjelaskan tentang perbandingan dari analisis PLN dengan analisis Kruskal. Dan termasuk perpaduan menu analisis PLN dan menu analisis kruskal yang digabung menjadi satu form dengan tujuan mendapatkan hasil optimalisasi dari analisis tersebut.
Gambar 4.7. Menu Analisis Distribusi Listrik
4.2. Pengujian
Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik pada sistem aplikasi dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem sebelum sistem tersebut diberikan kepada user. Untuk analisa, dilakukan pengujian sistem pemasangan distribusi listrik dengan menggunakan Agoritma Kruskal setiap penarikan jalur kabel listrik yang dipasang oleh PT. PLN.
(22)
4.2.1. Pengujian Sistem Aplikasi
Dalam pengujian sistem pemasangan distribusi listrik diperlukan beberapa informasi seperti jaringan distribusi listrik yang telah dipasang oleh PT. PLN pada daerah Blok Pilangsari dengan ketentuan dan karakteristik yang menjadi konsep dasar pemasangan oleh PT. PLN.
4.2.2. Langkah-Langkah Pengujian
Jaringan distribusi listrik yang dipasang oleh PT. PLN akan dibandingkan dengan metode dengan jaringan distribusi listrik menggunakan metode Algoritma Kruskal. Bersumber dari hal tersebut apakah dengan metode Algoritma Kruskal dapat digunakan untuk pendistribusian listrik sehingga panjang jaringan menjadi lebih optimal. Berikut proses langkah yang dilakukan dalam pemangan distribusi listrik:
1. Login dengan username dan password. 2. Pilih menu analisis.
3. Setelah masuk ke halaman analisis maka kita sudah memasuki bagian pemasangan distribusi listrik.
4. Masukkan simpul sumber ke dalam kolom tersedia, yang mana simpul ini ibarat rumah yang akan memasang listrik.
5. Kemudian klik jaringan maka Algoritma Kruskal akan mencari jarak tujuan terdekat dari sumber simpul yang dipilih.
6. Maka akan mengeluarkan hasil tujuan simpul, banyak simpul, hasil/jalur simpul, panjang jaringan, banyak sisi dan optimasi serta ada tombol tabel untuk menampilkan daftar tabel dan juga ada tombol laporan untuk mencetak dan membuat laporan daftar tabel tersebut.
(23)
53
4.2.2.1. Pengujian Menu Login
Gambar 4.8. Pengujian Menu Login
Berhubungan dengan login berarti tidak semua login berhasil dikarenakan data user belum terdaftar, lupa username, lupa password atau user sudah tidak aktif dan lain-lain. Berikut kemungkinan yang terjadi pada menu login:
a. Username Salah
(24)
b. Password Salah
Gambar 4.10. Password Salah c. Masukkan Username
Gambar 4.11. Masukkan Username d. Masukkan Password
(25)
55
e. User Tidak Aktif
Gambar 4.13. User Tidak Aktif 4.2.2.2. Pengujian Change Password
Memasukkan password lama (old password), kemudian memasukkan juga password baru (new password) yang ingin digunakan dan ulangi kembali masukkan password baru (confirm password).
Gambar 4.14. Pengujian Menu Edit Password Berikut kemungkinan yang terjadi pada menu edit password:
(26)
a. Old Password Salah
Gambar 4.15. Old Password Salah b. New dan Confirm Password Tidak Sama
Gambar 4.16. New dan Confirm Password Tidak Sama c. Data Tidak Boleh Kosong
(27)
57
d. Pergantian Password Sukses
Gambar 4.18. Pergantian Password Sukses 4.2.2.3. Pengujian Menu Analisis PLN
Analisis PLN ini disajikan untuk menentukan graf awal dari sebuah jaringan yang akan dianalisis yamg penerapan distribusinya sudah dilkaukan oleh PT. PLN. Dengan menekan tombol Proses maka analisis PLN akan mencari graf, seperti gambar 4.19 :
(28)
a. Hasil Analisis PLN
Gambar 4.20. Hasil Analisis PLN Hasil :
Panjang Total Jaringan = 748 meter Jumlah Total Simpul = 66 simpul Jumlah Total Sisi/Garis = 65 sisi/garis
b. View Tabel PLN
Hasil dari analisis PLN akan disajikan dalam sebuah tabel untuk menjelaskan jalur-jalur yang dilalui jaringan dalam distribusi dan merupakan tabel analisis PLN yang menjelaskan tentang simpul dan bobot jaringan.
(29)
59
Gambar 4.21. View Tabel PLN c. Cristal Report PLN
Cristal report PLN yang berguna untuk media pengolahan atau penyimpanan hasil pemasangan distribusi listrik analisis PLN yang lebih lanjut dalam bentuk format microsoft excel, microsoft word ataupun portable document format. Untuk lebih jelas kita dapat cantumkan ke dalam sebuah beberapa laporan berikut:
(30)
d. View Tabel PLN .pdf
Gambar 4.23. View Tabel PLN .pdf e. View Tabel PLN .doc
(31)
61
f. View Tabel PLN .xls
Gambar 4.25. View Tabel PLN .xls 4.2.2.4. Pengujian Menu Analisis Kruskal
Analisis kruskal ini disajikan untuk menentukan graf sebagai metode analisis, yang kemudian akan dibandingkan dengan analisis PLN dimana menimbulkan suatu pertanyaan apakah dengan metode analisis kruskal yang akan digunakan akan lebih bermanfaat dan lebih baik dari sebelumnya. Dengan menekan tombol Proses maka analisis kruskal akan mencari graf secara otomatis, seperti gambar 4.26 ini :
(32)
a. Hasil Analisis Kruskal
Gambar 4.27. Hasil Analisis Kruskal Hasil :
Panjang Total Jaringan = 657 meter Jumlah Total Simpul = 66 simpul Jumlah Total Sisi/Garis = 65 sisi/garis b. View Tabel Kruskal
Hasil dari analisis kruskal akan disajikan dalam sebuah tabel untuk menjelaskan jalur-jalur yang dilalui jaringan dalam distribusi dan merupakan tabel analisis kruskal yang menjelaskan tentang simpul dan bobot jaringan.
(33)
63
c. Cristal Report Kruskal
Cristal report kruskal yang berguna untuk media pengolahan atau penyimpanan hasil distribusi listrik analisis kruskal yang lebih lanjut dalam bentuk format microsoft excel, microsoft word ataupun portable document format. Untuk lebih jelas kita dapat cantumkan ke dalam sebuah beberapa laporan berikut:
Gambar 4.29. Cristal Report Kruskal d. View Tabel Kruskal .pdf
(34)
e. View Tabel Kruskal .doc
Gambar 4.31. View Tabel Kruskal .doc f. View Tabel Kruskal.xls
(35)
65
4.3. Analisis Pengujian
Analisis pengujian merupakan lanjutan dari proses pengujian sebelumnya tetapi dengan analisis penjelasan pengujian jadi lebih detail dan jelas.
4.3.1. Data Distribusi Listrik
Data pemasangan distribusi listrik menjelaskan tentang jalur dan panjang bobot dari setiap jalur. Direpresentasikan dalam bentuk graf, berikut data-data yang terdapat pada jaringan distribusi listrik:
Gambar 4.33. Data Distribusi Listrik Tabel 4.2. : Data Distribusi Listrik
Jalur
Data PLN Data Kruskal
Simpul Tujuan Bobot
Jaringan Simpul Tujuan
Bobot Jaringan
1 2 JTBC 5 meter 2 JTBC 5 meter
2 T1 JTBC 20 meter T1 JTBC 20 meter
3 4 JTBC 15 meter 4
JTBC 15 meter
2 10 meter
4 5 T1 6 meter 5
T1 6 meter
(36)
5 6 5 10 meter 6
5 7 meter
T1 10 meter
6 7 6 5 meter 7 6 5 meter
7 8 T2 15 meter 8
T2 10 meter
7 15 meter
8 T2 T1 20 meter T2 T1 20 meter
9 10 T2 6 meter 10 T2 6 meter
10 11 T2 5 meter 11 T2 5 meter
11 12 T2 8 meter 12
T2 8 meter
10 4 meter
11 6 meter
12 T3 T2 20 meter T3 T2 20 meter
13 14 T3 7 meter 14 T3 7 meter
14 15 T3 5 meter 15 T3 5 meter
15 16 T3 7 meter 16
T3 7 meter
15 5 meter
16 17 T3 13 meter 17
T3 13 meter 14 19 meter
16 7 meter
17 T4 T3 20 meter T4 T3 20 meter
18 19 T4 15 meter 19 T4 15 meter
19 20 T4 6 meter 20
T4 6 meter
19 10 meter
(37)
67
20 5 meter
21 22 T4 7 meter 22 T4 7 meter
22 23 T4 8 meter 23 T4 8 meter
23 24 T4 9 meter 24 T4 9 meter
24 T5 T4 20 meter T5 T4 20 meter
25 26 T5 10 meter 26 T5 10 meter
26 27 T5 5 meter 27 T5 5 meter
27 28 T5 15 meter 28
T5 15 meter 26 10 meter
28 29 T5 10 meter 29 T5 10 meter
29 30 T5 8 meter 30 T5 8 meter
30 31 30 5 meter 31 30 5 meter
31 32 31 9 meter 32
31 9 meter
29 6 meter
32 33 32 8 meter 33 32 8 meter
33 JTBB JTBC 40 meter JTBB JTBC 40 meter
34 35 JTBB 10 meter 35 JTBB 10 meter
35 36 JTBB 15 meter 36
JTBB 15 meter 35 10 meter
36 T6 T5 20 meter T6 T5 20 meter
37 38 T5 13 meter 38
T5 13 meter T6 15 meter
38 39 T6 15 meter 39
T6 15 meter
(38)
39 40 T6 7 meter 40 T6 7 meter
40 41 T6 8 meter 41
T6 8 meter
40 5 meter
41 42 T6 9 meter 42
T6 9 meter
41 5 meter
42 43 T6 10 meter 43 T6 10 meter
43 44 T6 8 meter 44 T6 8 meter
44 45 42 14 meter 45
42 14 meter 44 10 meter
45 T7 T6 20 meter T7 T6 20 meter
46 47 T7 4 meter 47
T7 4 meter
43 8 meter
47 48 T7 8 meter 48 T7 8 meter
48 49 T7 15 meter 49
T7 15 meter
48 6 meter
49 50 49 10 meter 50 49 10 meter
50 51 T7 15 meter 51
T7 15 meter 45 12 meter
51 52 T7 8 meter 52 T7 8 meter
52 53 T7 10 meter 53
T7 10 meter
52 5 meter
53 54 T7 13 meter 54
T7 13 meter
53 5 meter
(39)
69
50 18 meter
55 PLSB JTBB 20 meter PLSB JTBB 20 meter
56 T8 PLSB 20 meter T8 PLSB 20 meter
57 T9 T8 20 meter T9 T8 20 meter
58 59 T9 5 meter 59 T9 5 meter
59 T10 T9 20 meter T10 T9 20 meter
60 61 T10 12 meter 61
T10 12 meter
59 8 meter
61 62 T10 3 meter 62 T10 3 meter
62 63 62 5 meter 63 64 5 meter
63 64 63 7 meter 64 63 7 meter
64 T11 T10 20 meter T11 T10 20 meter
65 66 T11 10 meter 66
T11 10 meter
64 5 meter
4.3.2. Analisis Pengujian Distribusi Listrik
Setelah proses pengujian selesai dengan menggunakan metode analisis yang berbeda maka bisa diambil kesimpulan seberapa optimalkah jaringan distribusi listrik tanpa menggunakan Algoritma Kruskal (analisis PLN) dan distribusi listrik dengan menggunakan Algoritma Kruskal (analisis kruskal).
(40)
Gambar 4.34. Analisis Pengujian Distribusi Listrik
Berikut tabel 4.3 merupakan hitungan dari hasil analisis pada tabel 4.2 di atas tersebut:
4.3.2.1. Analisis Pengujian
Tabel 4.3. : Analisis Pengujian
Jalur
Analisis Pengujian PLN
Analisis Pengujian Kruskal
Selisih Simpul yang
dihubungkan
Bobot Jaringan
Simpul yang dihubungkan
Bobot Jaringan
1 2-JTBC 5 meter 2-JTBC 5 meter 0 meter
2 T1-JTBC 20 meter T1-JTBC 20 meter 0 meter
3 4-JTBC 15 meter 4-2 10 meter 5 meter
4 5-T1 6 meter 5-T1 6 meter 0 meter
5 6-5 10 meter 6-T1 7 meter 3 meter
6 7-6 5 meter 7-6 5 meter 0 meter
7 8-T2 15 meter 8-7 10 meter 5 meter
8 T2-T1 20 meter T2-T1 20 meter 0 meter
9 10-T2 6 meter 10-T2 6 meter 0 meter
(41)
71
11 12-T2 8 meter 12-10 4 meter 4 meter
12 T3-T2 20 meter T3-T2 20 meter 0 meter
13 14-T3 7 meter 14-T3 7 meter 0 meter
14 15-T3 5 meter 15-T3 5 meter 0 meter
15 16-T3 7 meter 16-15 5 meter 2 meter
16 17-T3 13 meter 17-16 7 meter 6 meter
17 T4-T3 20 meter T4-T3 20 meter 0 meter
18 19-T4 15 meter 19-T4 15 meter 0 meter
19 20-T4 6 meter 20-T4 6 meter 0 meter
20 21-T4 7 meter 21-20 5 meter 2 meter
21 22-T4 7 meter 22-T4 7 meter 0 meter
22 23-T4 8 meter 23-T4 8 meter 0 meter
23 24-T4 9 meter 24-T4 9 meter 0 meter
24 T5-T4 20 meter T5-T4 20 meter 0 meter
25 26-T5 10 meter 26-T5 10 meter 0 meter
26 27-T5 5 meter 27-T5 5 meter 0 meter
27 28-T5 15 meter 28-26 10 meter 5 meter
28 29-T5 10 meter 29-T5 10 meter 0 meter
29 30-T5 8 meter 30-T5 8 meter 0 meter
30 31-30 5 meter 31-30 5 meter 0 meter
31 32-31 9 meter 32-29 6 meter 3 meter
32 33-32 8 meter 33-32 8 meter 0 meter
33 JTBB-JTBC 40 meter JTBB-JTBC 40 meter 0 meter
(42)
35 36-JTBB 15 meter 36-35 10 meter 5 meter
36 T6-T5 20 meter T6-T5 20 meter 0 meter
37 38-T5 13 meter 38-T5 13 meter 0 meter
38 39-T6 15 meter 39-38 9 meter 6 meter
39 40-T6 7 meter 40-T6 7 meter 0 meter
40 41-T6 8 meter 41-40 5 meter 3 meter
41 42-T6 9 meter 42-41 5 meter 4 meter
42 43-T6 10 meter 43-T6 10 meter 0 meter
43 44-T6 8 meter 44-T6 8 meter 0 meter
44 45-42 14 meter 45-44 10 meter 4 meter
45 T7-T6 20 meter T7-T6 20 meter 0 meter
46 47-T7 4 meter 47-T7 4 meter 0 meter
47 48-T7 8 meter 48-T7 8 meter 0 meter
48 49-T7 15 meter 49-48 6 meter 9 meter
49 50-49 10 meter 50-49 10 meter 0 meter
50 51-T7 15 meter 51-45 12 meter 3 meter
51 52-T7 8 meter 52-T7 8 meter 0 meter
52 53-T7 10 meter 53-52 5 meter 5 meter
53 54-T7 13 meter 54-53 5 meter 8 meter
54 55-54 5 meter 55-54 5 meter 0 meter
55 PLSB-JTBB 20 meter PLSB-JTBB 20 meter 0 meter
56 T8-PLSB 20 meter T8-PLSB 20 meter 0 meter
57 T9-T8 20 meter T9-T8 20 meter 0 meter
(43)
73
59 T10-T9 20 meter T10-T9 20 meter 0 meter
60 61-T10 12 meter 61-59 8 meter 4 meter
61 62-T10 3 meter 62-T10 3 meter 0 meter
62 63-62 5 meter 63-62 5 meter 0 meter
63 64-63 7 meter 64-63 7 meter 0 meter
64 T11-T10 20 meter T11-T10 20 meter 0 meter
65 66-T11 10 meter 66-64 5 meter 5 meter
65 Jalur
66 Simpul
748 meter
66 Simpul
657 meter
91 meter
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Algoritma Kruskal bisa mengoptimalkan penggunaan kabel listrik seperti contoh pada jalur 3. Jika tidak terdapat Algoritma Kruskal bobot jaringan atau panjang kabel listrik yang digunakan membutuhkan panjang 15 meter, kalau menggunakan Algoritma Kruskal hanya membutuhkan 10 meter. Sehingga dari tabel tersebut juga untuk sampai pada data-data jalur yang menggunakan Algoritma Kruskal lebih optimal, yaitu penghematan kabel listrik mencapai 91 meter dibandingkan dengan metode PT. PLN, walaupun jumlah jalur dan simpul adalah sama.
(44)
74 5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian analisis sistem aplikasi yang telah dilakukan, adalah:
1. Dari analisis PLN dan analisis kruskal dapat dilihat bahwa metode Algoritma Kruskal dapat mengoptimalkan penggunaan kabel listrik. Pada analisis PLN untuk 66 rumah (simpul) panjang jaringannya adalah 748 meter, sedangkan analisis kruskal untuk 66 rumah (simpul) memiliki panjang 657 meter. Sehingga dari analisis tersebut dengan menggunakan Algoritma Kruskal lebih hemat 91 meter, yaitu mencapai 12,16 % dibandingkan dengan metode PT. PLN.
2. Sistem aplikasi ini sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada pengujian aplikasi dengan hasil laporan analisis dalam bentuk file. Hasil pengamatan pada form yang diujikan seluruhnya sesuai dengan harapan. 3. Jumlah data jaringan distribusi listrik terbatas yaitu pada penyulang
Pilangsari (PLSI), sehingga hasil dari analisis belum mencangkup seluruh daerah Cabang UPJ Jatibarang.
5.2. Saran
Saran yang diajukan Penulis agar membantu proses pengembangan sistem aplikasi ini adalah:
1. Diharapkan dalam pengembangan program algoritma kruskal dilakukan pengurutan berdasarkan bobot edge terkecil hingga ke besar serta sistem aplikasi ditambah menu pemasangan unit listrik baru sehingga lebih mudah dalam pengembangannya.
2. Pada pengembangan sistem aplikasi selanjutnya pengaksesan pemasangan distribusi listrik ini tidak hanya berbentuk aplikasi dekstop namun dapat juga dirancang aplikasi berbasis web sehingga pengaksesannya lebih luas.
(45)
IMPLEMENTASI ALGORITMA KRUSKAL UNTUK DISTRIBUSI LISTRIK (STUDI KASUS PT. PLN CABANG UPJ. JATIBARANG)
Debby Kurnia Dwiyanto1, Sri Nurhayati, M.T2 1,2
Teknik Komputer Unikom, Bandung 1
debbystart@gmail.com, 2serieid@yahoo.com ABSTRAK
Kebutuhan energi listrik sudah merupakan sebuah keharusan sebagai penggerak roda kehidupan, termasuk roda perekonomian pada sebuah kehidupan bermasyarakat. PT. PLN Cabang UPJ Jatibarang merupakan salah satu perusahaan penyedia listrik di daerah Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Karena pertambahan jumlah rumah baru yang terjadi di daerah Jatibarang tersebut, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pemasangan distribusi listrik. Namun dalam pendistribusian listrik menemukan sebuah permasalahan bagi PT. PLN yaitu apakah panjang jaringan distribusi listrik yang dipasang oleh PLN sudah optimal atau belum. Dalam aplikasi ini akan memecahkan sebuah konsep masalah pada PT. PLN yaitu menggunakan Algoritma Kruskal dalam pendistribusian listrik, dengan asumsi tiap rumah adalah sebuah simpul (node) dan kabel listrik adalah garis (edge). Konsep tersebut diterapkan pada pohon merentang minimum dengan mencari jalur terpendek dari sebuah kabel listrik sehingga diawali dengan mencari bobot yang kecil. Dengan membandingkan jaringan distribusi listrik yang telah dipasang oleh PT. PLN dengan jaringan distribusi listrik menggunakan metode Algoritma Kruskal. Hasil dari aplikasi jaringan distribusi listrik dengan menggunakan metode Algoritma Kruskal dapat menganalisis jaringan PT. PLN dengan meminimalisasi panjang kabel listrik sehingga lebih optimal dalam pemasangannya dan tidak ada pasokan kabel listrik yang terbuang percuma.
Kata kunci : jaringan distribusi listrik, algoritma kruskal, jalur terpendek
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kehidupan masyarakat saat ini sangat bergantung kepada sumber daya energi, salah satunya adalah energi tenaga listrik. Karena keberadaan energi listrik sudah merupakan sebuah keharusan sebagai penggerak roda kehidupan, termasuk roda perekonomian, pada sebuah bangsa untuk tetap bergerak dan mengarah maju ke depan. Adapun ketergantungan akan ketersediaan energi yang satu ini kian hari kian meningkat, mengingat
keberlangsungan berbagai macam bentuk
aktivitas sehari-hari di masyarakat, contohnya pada aktivitas peralatan rumah tangga seperti kulkas, televisi, kipas angin, dispenser dan lain-lain serta sektor industri yang menggunakan alat kebutuhannya menggunakan energi tenaga listrik. PT. PLN Cabang UPJ Jatibarang merupakan salah satu perusahaan penyedia listrik di daerah Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Karena pertambahan jumlah rumah baru yang terjadi didaerah Jatibarang tersebut, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pemasangan distribusi listrik. Peningkatan produksi listrik disebabkan oleh faktor makin banyak area perumahan (BTN)
yang diproduksi atau toko (Ruko) yang di bangun, karena listrik sudah menjadi kebutuhan utama. Namun dalam pendistribusian listrik ditemukanlah sebuah permasalahan bagi PT. PLN yaitu apakah panjang jaringan distribusi listrik yang dipasang oleh PLN sudah optimal atau belum, dalam arti jaringan distribusi listrik yang dipasang ke tiap rumah dengan biaya pemasangan kabel yang ekonomis. Sehingga pihak PLN dalam
pemasangan jalur kabel listrik harus
mempertimbangkan dan dipikirkan secara serius supaya tidak ada pasokan kabel listrik yang terbuang percuma. Oleh karena itu pemasangan kabel listrik ke setiap rumah terkadang tidak efesien dan dapat menghabiskan dana yang besar. Dari permasalahan diatas diperlukan sebuah metode untuk mengoptimalkan pendistribusian listrik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menerapakan Algoritma Kruskal untuk pendistribusian listrik. Algoritma Kruskal tergolong algoritma dalam teori graf yang digunakan untuk mencari pohon merentang minimum dari suatu graf dan salah satu algoritma yang digunakan untuk mendapatkan minimum spanning tree dengan bobot terkecil.
(46)
membangun sistem aplikasi yang mengimplementasikan Algoritma Kruskal untuk pemasangan distribusi listrik pada PT. PLN
bertujuan untuk megetahui pengoptimalan
pemasangan kabel listrik. 1.3 Maksud dan Tujuan
Pembahasan masalah yang dikaji meliputi beberapa hal yaitu:
1. Algorima Kruskal digunakan untuk
menentukan jarak terdekat.
2. Studi kasus dilakukan di PT. PLN Cabang UPJ. Jatibarang pada penyulang Pilangsari (PLSI).
3. Dalam penyambungan jalur distribusi listrik tidak boleh lebih dari 4 rumah (simpul/node) dari tiang.
4. Konsep graf yang diuraikan dalam masalah ini hanya menyangkut graf terhubung dan jaringan kabel listrik dianggap sebagai graf tidak berarah dan memiliki bobot.
5. Aplikasi yang dibuat menggunakan
pendekatan berorientasi objek. 2. TEORI PENUNJANG
2.1 Jaringan Distribusi Listrik
Jaringan listrik merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit listrik ke tujuan (pemakai) yang dikelola oleh PT. PLN.
Gambar 1. Aturan Pemasangan PLN Pemasangan dari tiang ke rumah dibatasi empat rumah dari tiang SUTR atau tiga rumah dari rumah pertama (DTBA 101), bisa disebut hanya bisa sampai tiga keting (K1,K2 dan K3) karena
Gambar 2. Single Line Diagram Pilangsari Single Line Diagram merupakan gambaran umum tentang peralatan-peralatan yg terpasang pada suatu instalasi (misal instalasi struktur gardu listrik di daerah Pilangsari) meliputi gardu cantol, gardu portal, gardu tembok beserta peralatan lainnya pada instalasi tersebut [11].
2.2 Graf
Graf (graph) adalah sebuah konsep struktur data yang terdiri dari kumpulan simpul (node) dan garis (edge). Sebuah garis harus diawali dan diakhiri dengan sebuah simpul [9].
Gambar 3. Graf G
Pada gambar graf G diatas, graf terdiri dari himpunan V dan E yaitu:
V = {A, B, C, D}
E = {e1, e2, e3, e4} ; bisa kita tulis = {(A,B),(B,C),(B,C),(A,C)} 2.3 Pohon
Graf yang tak berarah terhubung dan tidak mengandung sirkuit disebut pohon [1]. Dengan kata lain pohon atau tree adalah salah satu bentuk konsep struktur data yang terdiri dari akar dan simpul-simpul yang berada dibawah akar.
(47)
Gambar 4. Contoh pohon dan bukan pohon 2.4 Algoritma Kruskal
Algoritma Kruskal adalah salah satu algoritma yang digunakan untuk mendapatkan minimum spanning tree (MST) dengan bobot terkecil. Pada Algoritma Kruskal, sisi-sisi didalam graf diurutkan terlebih dahulu berdasarkan bobotnya dari kecil ke besar. Sisi yang dimasukkan kedalam himpunan V adalah sisi graf G sedemikian sehingga V adalah sebuah simpul. Pada keadaan awal, garis-garis sudah diurutkan berdasarkan bobot membentuk graf. Graf tersebut dinamakan graf merentang. Sisi dari graf G ditambahkan ke V jika sisi tersebut tidak membentuk sirkuit [1].
Algoritmanya:
1. Jika G diubah menjadi pohon T = (V, E). 2. Himpunan sisi dari G diurutkan membesar
sesuai bobot sisi tersebut.
3. Buat T dengan memasukkan 1 sisi terpendek dari G tersebut.
4. Ulang (banyak sisi T = (banyak simpul G) -1) a. Ambil sisi selanjutnya dari G.
b. Jika sisi itu tidak membuat sirkuit di T.
Masukkan sisi itu ke T.
Masukkan simpul-simpul sisi itu ke T.
3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Algoritma Kruskal
Dalam pembuatan sistem aplikasi ini
menggunakan metode Algoritma Kruskal dalam mengentaskan masalah yang ada pada PT. PLN yaitu dalam meminimalkan pemasangan kabel listrik. Dengan jaringan distribusi listrik yang telah dipasang oleh PT. PLN pada suatu daerah dapat di analisis dengan metode Algoritma Kruskal. Analisis tersebut menujukkan apakah dengan metode Algoritma Kruskal jaringan yang
dipasang oleh PT. PLN sudah optimal atau belum. Maka dengan analisis tersebut diharapkan
dapat diperhitungkan kadar minimal dan
optimalnya suatu jaringan distribusi listrik sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan PT. PLN untuk menggunakan metode Algoritma Kruskal. Berikut flowcart dan Algoritma Kruskal yang akan diterapakan pada jaringan distribusi listrik dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 5. Flowcart Algoritma Kruskal 1. Input data ke daftar (G = graf).
2. Pilih simpul (sumber) yang akan dipasang. 3. Bandingkan simpul (tujuan) pemasangan. 4. Tentukan garis (edge) terkecil diantara
simpul-simpul tujuan yang dibandingkan. 5. Memproses data apakah garis (edge) tersebut
memiliki jaringan simpul tujuan lebih dari 4 simpul dari tujuan akhir atau dapat membentuk sirkuit dalam pembentukan T = MST (Minimum Spanning Tree).
6. Jika garis (edge) tersebut memiliki dan membentuk seperti yang dijelaskan nomor 5, maka hapus garis (edge) tersebut dihapus dari daftar dan kembali ke proses nomor 4. Tetapi apabila tidak, masukkan garis (edge) tersebut ke dalam daftar T = MST dan tampilkan hasil T = MST.
7. Lakukan langkah 2 – 6 sampai jumlah garis (edge) yang telah dimasukkan ke dalam daftar MST sebanyak n-1 dari total simpul yang ada.
(48)
1. prosedur Kruskal (input G : graf, output T : MST)
2. Deklarasi
3. n, u, v, s : integer 4. Algoritma
5. input s (simpul) ke T 6. while MST < (n-1) do
7. bandingkan (tujuan) pilih edge (u, v) terkecil
8.
if (u, v) tidak memiliki jaringan simpul tujuan lebih dari 4 simpul dari tujuan akhir dan membentuk sirkuit di T then 9. MST : T {(u, v)}
10. End if 11. End while 12. Selesai
3.2 Analisis Kebutuhan Fungsional
Dilakukan untuk memberikan gambaran
mengenai permasalahan dari sistem yang dibuat meliputi alur dan pekerjaan perangkat lunak yang
akan dibangun. UML (Unified Modeling
Language) merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. Ada beberapa diagram pada perancangan sistem menggunakan UML yang dirancang pada sistem aplikasi ini antara lain:
1. Use case diagram 2. Activity diagram 3. Sequence diagram 4. Class diagram
3.2.1. Use Case Diagram
Use Case adalah menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem secara teratur yang dilakukan oleh sebuah aktor. Interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
Use case diagram untuk sistem aplikasi ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 6. Use Case Diagram
Use case diatas menggambarkan User (staff) maupun Admin tidak dapat menggunakan seluruh fitur aplikasi distribusi listrik tersebut.
3.2.2. Activity Diagram
Activity diagram bersifat dinamis yang
merupakan representasi grafis yang
menggambarkan tahapan alur kerja dalam sistem yang sedang dirancang dari aktivitas ke aktivitas lainnya yang terdiri dari beberapa aktivitas, pilihan tindakan, perulangan dan hasil dari aktivitas tersebut. Berikut analisis prosedur dalam gambar untuk membuat urutan prosedur mengacu pada prosedur yang ada dalam sistem distribusi listrik, yaitu:
Proses activity diagram login dapat dilihat pada di bawah ini:
Gambar 7. Activity Diagram Login
Proses activity diagram analisis dapat dilihat pada di bawah ini:
(49)
Gambar 8. Activity Diagram Analisis Proses activitydiagram laporan dapat dilihat pada di bawah ini:
Gambar 9. Activity Diagram Laporan 3.2.3. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan skenario serta menampilkan interaksi antar obyek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut.
Sequence diagram untuk sistem aplikasi ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 10. Sequency Diagram Login
Gambar 11. Sequency Diagram Analisis 3.2.4. Class Diagram
Class diagram adalah diagram UML yang menggambarkan kelas-kelas dalam sebuah sistem berupa kumpulan objek-objek yang mempunyai struktur umum sistem/perangkat lunak dan relas-relasi yang ada di dalamnya. Berikut class diagram untuk sistem aplikasi ini adalah:
Gambar 11. Class Diagram
4. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Implementasi
Implementasi aplikasi pemasangan distribusi listrik menggunakan Algoritma Kruskal bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem dalam pemasangan kabel listrik ke rumah tangga. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan penelitian yang terencana dan untuk mencapai tujuan. Pada
tahap implementasi dilakukan dengan
mentransformasikan fungsionalitas algoritma ke
(50)
Gambar 12. Menu Login
Gambar 12. merupakan tampilan menu login untuk melindungi hak akses dalam penggunaan aplikasi ini.
Gambar 13. Halaman Menu
Pada gambar 13. merupakan menu utama user pada aplikasi pemasangan distribusi listrik dimana terdapat beberapa menu seperti File (Logout & Exit), Analisis Distribusi Listrik, Report (Analisis PLN & Analisis Kruskal), Change Password dan Help.
4.2 Langkah Pengujian Sistem Aplikasi Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik pada sistem aplikasi dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem sebelum sistem tersebut diberikan kepada user. Untuk analisa, dilakukan pengujian sistem
pemasangan distribusi listrik dengan
menggunakan Agoritma Kruskal setiap penarikan jalur kabel listrik yang dipasang oleh PT. PLN.
2. Pilih menu analisis.
3. Setelah masuk ke halaman analisis maka kita
sudah memasuki bagian pemasangan
distribusi listrik.
4. Masukkan simpul sumber ke dalam kolom tersedia, yang mana simpul ini ibarat rumah yang akan memasang listrik.
5. Kemudian klik jaringan maka Algoritma Kruskal akan mencari jarak tujuan terdekat dari sumber simpul yang dipilih.
6. Maka akan mengeluarkan hasil tujuan simpul, banyak simpul, hasil/jalur simpul, panjang jaringan, banyak sisi dan optimasi serta ada tombol tabel untuk menampilkan daftar tabel dan juga ada tombol laporan untuk mencetak dan membuat laporan daftar tabel tersebut. 7. Proses selesai.
4.3 Pengujian Aplikasi
Setelah proses distribusi listrik selesai dengan menggunakan metode Algoritma Kruskal maka bisa diambil kesimpulan seberapa optimalkah distribusi listrik listrik tanpa menggunakan Algoritma Kruskal dan distribusi listrik dengan menggunakan Algoritma Kruskal.
Gambar 14. Menu Analisis
Kita bisa lihat gambar 14. menujukkan perbedaan dari analisis masing-masing distribusi listrik. Dengan perbandingan tersebut analisis dengan menggunakan metode Algoritma Kruskal lebih optimal, mencapai 91 meter dibandingkan dengan metode PT. PLN.
(51)
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian analisis sistem aplikasi yang telah dilakukan, adalah:
1. Dari analisis PLN dan analisis kruskal dapat dilihat bahwa metode Algoritma Kruskal dapat mengoptimalkan penggunaan kabel listrik. Pada analisis PLN untuk 66 rumah (simpul) panjang jaringannya adalah 748 meter, sedangkan analisis kruskal untuk 66 rumah (simpul) memiliki panjang 657 meter. Sehingga dari analisis tersebut dengan menggunakan Algoritma Kruskal lebih hemat
91 meter, yaitu mencapai 12,16 %
dibandingkan dengan metode PT. PLN. 2. Sistem aplikasi ini sudah berjalan dengan
baik. Hal ini dapat dilihat pada pengujian aplikasi dengan hasil laporan analisis dalam bentuk file. Hasil pengamatan pada form yang diujikan seluruhnya sesuai dengan harapan.
3. Jumlah data jaringan distribusi listrik terbatas yaitu pada penyulang Pilangsari (PLSI),
sehingga hasil dari analisis belum
mencangkup seluruh daerah Cabang UPJ Jatibarang
5.2 Saran
Saran yang diajukan Penulis agar membantu proses pengembangan sistem aplikasi ini adalah: 1. Diharapkan dalam pengembangan program
algoritma kruskal dilakukan pengurutan berdasarkan bobot edge terkecil hingga ke besar serta sistem aplikasi ditambah menu pemasangan unit listrik baru sehingga lebih mudah dalam pengembangannya.
2. Pada pengembangan sistem aplikasi
selanjutnya pengaksesan pemasangan
distribusi listrik ini tidak hanya berbentuk aplikasi dekstop namun dapat juga dirancang
aplikasi berbasis web sehingga
pengaksesannya lebih luas. 6. DAFTAR PUSTAKA
[1] L Tambunan T, (408211049). 2012.
Pengoptimalan Jaringan Distribusi Air Dengan Menggunakan Algoritma Kruskal Pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirtanadi Cabang Tuasan.
Universitas Negeri Medan: Jurusan
Matematika.
[2] Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011.
Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung.
[3] Ajie Suyanto R, dkk. 2009. Optimasi Algoritma Kruskal Dengan Menggunakan Bucket Sort Untuk Penghitungan Biaya Pemasangan Kabel Televisi Berlangganan.
http://www.scribd.com/doc/58857276/Opti masi-Algoritma-Kruskal-Menggunakan-Bucket-Sort/. Tanggal akses 20 Maret 2013.
[4] PT PLN (Persero), Pusat Enjiniring
Ketenagalistrikan, diakses pada
http://www.pln.co.id/pusenlis/?p=299. Tanggal akses 18 Mei 2013.
[5] Putro, Hanson Prihantoro. 2006. Prim Vs Kruskal Perbandingan Algoritma Pencarian
Pohon Merentang Minimum.
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.mun
ir/Matdis/2006-2007/Makalah/Makalah0607-11.pdf. Tanggal akses 6 Juni 2013.
[6] Purwanto, Eko Budi. 2008. Perancangan & Analisis Algoritma. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[7] Parno, S.Kom . Data Flow Diagram. Lecture Notes: Sistem Informasi.
[8] Siang, Jong Jek. 2006. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: ANDI.
[9] A. S Rosa M. Shalahuddin. 2010. Modul Pembelajaran Struktur Data. Bandung : Modula.
[10] Junindar. Membuat Apliaksi Interaktif dengan Visual Basic 2010 & Office Access 2010. Batam : Microsoft User Group Indonesia Regional.
[11] Sudarli. 2013. PT. PLN Cabang UPJ Jatibarang. Jawa Barat & Banten: Rayon Jatibarang.
[12] Bagas. Visual Studio 2012 Ultimate Edition
Full Serial.
http://www.bagas31.com/2014/02/visual- studio-2012-ultimate-edition-full-serial.html. Tanggal akses 9 Mei 2014. [13] Munir, Rinaldi. 2003. Materi Kuliah
Matematika Diskrit. Bandung: Informatika – ITB.
(52)
(53)
SURAT KETERANGAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, Menyetujui :
Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk kepentingan riset dan pendidikan .
Bandung, 14 Mei 2013
(1)
Tabel 1: Algoritma Kruskal
No. Algoritma
1. prosedur Kruskal (input G : graf, output T : MST)
2. Deklarasi
3. n, u, v, s : integer 4. Algoritma
5. input s (simpul) ke T 6. while MST < (n-1) do
7. bandingkan (tujuan) pilih edge (u, v) terkecil
8.
if (u, v) tidak memiliki jaringan simpul tujuan lebih dari 4 simpul dari tujuan akhir dan membentuk sirkuit di T then 9. MST : T {(u, v)}
10. End if 11. End while 12. Selesai
3.2 Analisis Kebutuhan Fungsional
Dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai permasalahan dari sistem yang dibuat meliputi alur dan pekerjaan perangkat lunak yang akan dibangun. UML (Unified Modeling Language) merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. Ada beberapa diagram pada perancangan sistem menggunakan UML yang dirancang pada sistem aplikasi ini antara lain:
1. Use case diagram 2. Activity diagram 3. Sequence diagram 4. Class diagram
3.2.1. Use CaseDiagram
Use Case adalah menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem secara teratur yang dilakukan oleh sebuah aktor. Interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Use case diagram untuk sistem aplikasi ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 6. Use Case Diagram
Use case diatas menggambarkan User (staff) maupun Admin tidak dapat menggunakan seluruh fitur aplikasi distribusi listrik tersebut.
3.2.2. ActivityDiagram
Activity diagram bersifat dinamis yang merupakan representasi grafis yang menggambarkan tahapan alur kerja dalam sistem yang sedang dirancang dari aktivitas ke aktivitas lainnya yang terdiri dari beberapa aktivitas, pilihan tindakan, perulangan dan hasil dari aktivitas tersebut. Berikut analisis prosedur dalam gambar untuk membuat urutan prosedur mengacu pada prosedur yang ada dalam sistem distribusi listrik, yaitu:
Proses activity diagram login dapat dilihat pada di bawah ini:
Gambar 7. Activity Diagram Login
Proses activity diagram analisis dapat dilihat pada di bawah ini:
(2)
Gambar 8. Activity Diagram Analisis Proses activity diagram laporan dapat dilihat pada di bawah ini:
Gambar 9. Activity Diagram Laporan 3.2.3. SequenceDiagram
Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan skenario serta menampilkan interaksi antar obyek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Sequence diagram untuk sistem aplikasi ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 10. Sequency Diagram Login
Gambar 11. Sequency Diagram Analisis 3.2.4. ClassDiagram
Class diagram adalah diagram UML yang menggambarkan kelas-kelas dalam sebuah sistem berupa kumpulan objek-objek yang mempunyai struktur umum sistem/perangkat lunak dan relas-relasi yang ada di dalamnya. Berikut class diagram untuk sistem aplikasi ini adalah:
Gambar 11. Class Diagram
4. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Implementasi
Implementasi aplikasi pemasangan distribusi listrik menggunakan Algoritma Kruskal bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem dalam pemasangan kabel listrik ke rumah tangga. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan penelitian yang terencana dan untuk mencapai tujuan. Pada tahap implementasi dilakukan dengan mentransformasikan fungsionalitas algoritma ke dalam kode-kode program visual untuk
(3)
menghasilkan program yang sesuai dengan perancangan yang telah dibuat.
Gambar 12. Menu Login
Gambar 12. merupakan tampilan menu login
untuk
melindungi
hak
akses
dalam
penggunaan aplikasi ini.
Gambar 13. Halaman Menu
Pada gambar 13. merupakan menu utama user pada aplikasi pemasangan distribusi listrik dimana terdapat beberapa menu seperti File (Logout & Exit), Analisis Distribusi Listrik, Report (Analisis PLN & Analisis Kruskal), Change Password dan Help.
4.2 Langkah Pengujian Sistem Aplikasi Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik pada sistem aplikasi dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem sebelum sistem tersebut diberikan kepada user. Untuk analisa, dilakukan pengujian sistem pemasangan distribusi listrik dengan menggunakan Agoritma Kruskal setiap penarikan jalur kabel listrik yang dipasang oleh PT. PLN.
Berikut proses langkah yang dilakukan dalam pemangan distribusi listrik:
1. Login dengan username dan password. 2. Pilih menu analisis.
3. Setelah masuk ke halaman analisis maka kita sudah memasuki bagian pemasangan distribusi listrik.
4. Masukkan simpul sumber ke dalam kolom tersedia, yang mana simpul ini ibarat rumah yang akan memasang listrik.
5. Kemudian klik jaringan maka Algoritma Kruskal akan mencari jarak tujuan terdekat dari sumber simpul yang dipilih.
6. Maka akan mengeluarkan hasil tujuan simpul, banyak simpul, hasil/jalur simpul, panjang jaringan, banyak sisi dan optimasi serta ada tombol tabel untuk menampilkan daftar tabel dan juga ada tombol laporan untuk mencetak dan membuat laporan daftar tabel tersebut. 7. Proses selesai.
4.3 Pengujian Aplikasi
Setelah proses distribusi listrik selesai dengan
menggunakan metode Algoritma Kruskal
maka bisa diambil kesimpulan seberapa
optimalkah distribusi listrik listrik tanpa
menggunakan
Algoritma
Kruskal
dan
distribusi
listrik
dengan
menggunakan
Algoritma Kruskal.
Gambar 14. Menu Analisis
Kita bisa lihat gambar 14. menujukkan
perbedaan
dari
analisis
masing-masing
distribusi
listrik.
Dengan
perbandingan
tersebut
analisis
dengan
menggunakan
metode Algoritma Kruskal lebih optimal,
mencapai 91 meter dibandingkan dengan
metode PT. PLN.
(4)
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian analisis sistem aplikasi yang telah dilakukan, adalah:
1. Dari analisis PLN dan analisis kruskal dapat dilihat bahwa metode Algoritma Kruskal dapat mengoptimalkan penggunaan kabel listrik. Pada analisis PLN untuk 66 rumah (simpul) panjang jaringannya adalah 748 meter, sedangkan analisis kruskal untuk 66 rumah (simpul) memiliki panjang 657 meter. Sehingga dari analisis tersebut dengan menggunakan Algoritma Kruskal lebih hemat 91 meter, yaitu mencapai 12,16 % dibandingkan dengan metode PT. PLN. 2. Sistem aplikasi ini sudah berjalan dengan
baik. Hal ini dapat dilihat pada pengujian aplikasi dengan hasil laporan analisis dalam bentuk file. Hasil pengamatan pada form yang diujikan seluruhnya sesuai dengan harapan.
3. Jumlah data jaringan distribusi listrik terbatas yaitu pada penyulang Pilangsari (PLSI), sehingga hasil dari analisis belum mencangkup seluruh daerah Cabang UPJ Jatibarang
5.2 Saran
Saran yang diajukan Penulis agar membantu proses pengembangan sistem aplikasi ini adalah: 1. Diharapkan dalam pengembangan program
algoritma kruskal dilakukan pengurutan berdasarkan bobot edge terkecil hingga ke besar serta sistem aplikasi ditambah menu pemasangan unit listrik baru sehingga lebih mudah dalam pengembangannya.
2. Pada pengembangan sistem aplikasi selanjutnya pengaksesan pemasangan distribusi listrik ini tidak hanya berbentuk aplikasi dekstop namun dapat juga dirancang aplikasi berbasis web sehingga pengaksesannya lebih luas.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] L Tambunan T, (408211049). 2012. Pengoptimalan Jaringan Distribusi Air Dengan Menggunakan Algoritma Kruskal Pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirtanadi Cabang Tuasan. Universitas Negeri Medan: Jurusan Matematika.
[2] Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung.
[3] Ajie Suyanto R, dkk. 2009. Optimasi Algoritma Kruskal Dengan Menggunakan Bucket Sort Untuk Penghitungan Biaya Pemasangan Kabel Televisi Berlangganan.
http://www.scribd.com/doc/58857276/Opti masi-Algoritma-Kruskal-Menggunakan-Bucket-Sort/. Tanggal akses 20 Maret 2013.
[4] PT PLN (Persero), Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan, diakses pada
http://www.pln.co.id/pusenlis/?p=299. Tanggal akses 18 Mei 2013.
[5] Putro, Hanson Prihantoro. 2006. Prim Vs Kruskal Perbandingan Algoritma Pencarian
Pohon Merentang Minimum.
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.mun
ir/Matdis/2006-2007/Makalah/Makalah0607-11.pdf. Tanggal akses 6 Juni 2013.
[6] Purwanto, Eko Budi. 2008. Perancangan & Analisis Algoritma. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[7] Parno, S.Kom . Data Flow Diagram. Lecture Notes: Sistem Informasi.
[8] Siang, Jong Jek. 2006. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: ANDI.
[9] A. S Rosa M. Shalahuddin. 2010. Modul Pembelajaran Struktur Data. Bandung : Modula.
[10] Junindar. Membuat Apliaksi Interaktif dengan Visual Basic 2010 & Office Access 2010. Batam : Microsoft User Group Indonesia Regional.
[11] Sudarli. 2013. PT. PLN Cabang UPJ Jatibarang. Jawa Barat & Banten: Rayon Jatibarang.
[12] Bagas. Visual Studio 2012 Ultimate Edition
Full Serial.
http://www.bagas31.com/2014/02/visual- studio-2012-ultimate-edition-full-serial.html. Tanggal akses 9 Mei 2014. [13] Munir, Rinaldi. 2003. Materi Kuliah
Matematika Diskrit. Bandung: Informatika – ITB.
(5)
(6)
SURAT KETERANGAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian,
Menyetujui :
Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia
Hak Bebas Royalty Noneksklusif
atas penelitian ini dan bersedia untuk di-
online
-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk
kepentingan riset dan pendidikan .
Bandung, 14 Mei 2013