1.6. Kerangka Pemikiran
Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan disetiap daerah untuk menompang pembangunan nasional, dengan demikian bayak pariwisata yang
dikelola sedemikian rupa supaya daya jual semakin tinggi. Semakin hari sektor pariwisata semakin berkembang selain sektor-sektor yang lain. Peluang pangsa
pasar terhadap pariwisata juga besar, sehingga industri pariwisata berkembang dengan pesat.
Terkait dengan pariwisata pemerintah mempunya peran aktif dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kepariwisataan, sehingga dengan
adanya kebijakan tersebut diharapkan pengolahan pariwisata bisa berjalan dengan maksimal. Karena ketika pariwisata tersebut berjalan atau berkembang dengan
baik maka akan berdampak positif terhadap khususnya daerah setempat. Hal tersebut akan tergantung dari pengelola pariwisata tersebut, baik pihak swasta
maupun pemerintah, akan tetapi tetap tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang ada.
Untuk menjaga kegiatan kepariwisataan tetap berjalan secara maksimal maka diperlukan kesinergisan semua pihak baik itu pemerintah sebagai pembuat
kebijakan serta pihak pengelola pariwisata. Hal yang terpenting yang harus diperhatikan terutama menjaga dan mengembangkan potensi pariwisata yang ada
sehingga daya tarik atau daya jual pariwisata semakin besar. Berdasarkan
penelitian beberapa
ahli lembaga
kepariwisataan, pertumbuhan kepariwisataan menunjukkan kemajuan yang meyakinkan.
Pertumbuhan tersebut pada masa-masa yang akan datang mempunyai kecenderungan akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
penunjang, terutama kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, meningkatnya waktu luang, hubungan sosial budaya yang sudah maju,
transportasi yang lancar. Serta meningkatnya partisipasi pemerintah. Dengan meningkatnya pertumbuhan kepariwisataan, maka tingkat perkembangan akan
semakin baik, terutama kelancaran proses pembangunan nasional umumnya dan pembangunan daerah khususnya karena tingkat pendapatan juga meningkat.
Pengembangan obyek wisata di indonesia sangat diperlukan dalam kerangka perkembangan pariwisata nasional dan dapat berfungsi sebagai acuan
pemerataan pembangunan didaerah yang sekaligus untuk menciptakan kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan
bagi masyarakat disekitar obyek wisata. Strategi pengembangan obyek wisata merupakan salah satu dari produk wisata yang sangat penting dan mempunyai
kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan pariwisata sebagai penarik kunjungan wisatawan ke daerah tujuan untuk lebih mengetahui dan menikmati
keunikan maupun keindahan yang terdapat pada obyek. Obyek wisata di Kabupaten Rembang mempunyai potensi untuk
mengalami perkembangan, oleh karena itu perlu dibuat klasifikasi potensi masing- masing obyek wisata yang terdiri dari potensi internal maupun eksternal dari
obyek wisata tersebut. Dengan diketahuinya kalsifikasi potensi masing masing obyek, maka akan dapat ditentukan prioritas pengembangan obyek. Potensi wisata
dibagi atas potensi wisata eksternal dan potensi wisata internal. Potensi wisata eksternal merupakan potensi yang terdapat di luar obyek wisata tersebut,
sedangkan potensi wisata internal adalah potensi yang terdapat di dalam obyek wisata.
Untuk kondisi pantai kartini sendiri bisa dikatakan obyek yang terbaik dibandingkan dengan obyek-obyek lain yang ada di Kabupaten Rembang, hal ini
bisa dilihat dari banyaknya wisatawan yang datang ke pantai Kartini. Kemudian juga obyek yang paling besar memberikan pemasukan kepada daerah
dibandingkan obyek yang lain. Dari pernyataan diatas belum bisa diketahui yakni berkaitan dengan motivasi yang menyebabkan atau faktor yang mempengaruhi
banyaknya wisatawan yang berkunjung ke pantai Kartini. Pantai Kartini tergolong jenis wisata alam karena obyeknya adalah pantai, untuk mengetahui penyebab
banyaknya wisatawan yang berkunjung terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah daerah tentang kepariwisataan serta bagaimana
sistem pemasaran pengelola terhadap pangsa pasar, sehingga menimbulkan daya tarik yang tinggi terhadap wisatawan pantai Kartini.
Untuk mendapatkan informasi itu semua perlu mengumpulkan data dari berbagai sumber dan jenis data karna hal seperti ini tidak cukup kalau hanya
mengandalkan hasil pengamatan dilapangan saja. Setelah mendapatkan data kemudian menganalisis data yang ada untuk mengetahui, bagaimana sistem
pemasaran dan kebijakan pemerintah tentang kepariwisataan, kemudian untuk mendapatkan gambaran bagaimana kondisi potensidaya tarik obyek wisata pantai
Kartini.
Sumber : Penulis
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Obyek wisata TRP Kartini
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
- Aksesibilitas
- Fasilitas Wisata
- Jarak Dari Pusat Kota
- Ketersediaan Angkutan
Umum
1. Aksesibi-
litas 2.
Sarana 3.
Prasarana Identifikasi
potensi internal
Identifikasi potensi
eksternal 1.
Kondisi fisik obyek
2. Kualitas
obyek
Potensi Gabungan Obyek Wisata TRP
Kartini SKORING
Identifikasi Potensi Obyek Wisata
Wisatawan
Karakteristik Motivasi
1. Daerah asal
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
4. Umur
5. Pola wisata
a. Individu
b. Rombongan
6. Frekuensi
kunjungan 1.
Liburan hiburan
2. Pendidikan
akademik 3.
Motivasi lain
Analisis Tabel Frekuensi
Faktor Dominan
1.7. Metode Penelitian