42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Potensi dan Masalah
Materi pembelajaran kurikulum 2013 untuk pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SMK N 3 Yogyakarta dapat dilaksanakan dengan
baik karena didukung dengan fasilitas yang memadai seperti tersedianya bola sepak, bola voli, bola basket dengan jumlah masing-masing 20. Adanya
lapangan sepak bola, 2 lapangan bola voli, lapangan basket, 2 lapangan bulu tangkis, hall senam yang dilengkapi proyektor, perlengkapan untuk senam,
busa untuk lompat tinggi dan beberapa fasilitas lainnya. Fasilitas yang memadai dapat membantu mewujudkan tujuan pembelajaran pendidikan
jasmani. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran pendidikan jasmani di
SMK N 3 Yogyakarta terdapat dalam pembelajaran senam materi loncat kangkang pada kelas XI. Ketika melakukan loncat kangkang satu per satu
sering terjadi kesalahan yang dilakukan seperti, meloncat dengan satu kaki, kaki tersangkut peti dan pendaratan yang tidak sempurna.
Penyebab sering terjadinya kesalahan ini karena kurangnya pemahaman tentang materi senam loncat kangkang yang dijelaskan guru
penjas. Ketika guru penjas memberikan penjelasan verbal tentang loncat kangkang, siswa tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran mereka
cenderung asik bermain sendiri. Ketika melakukan demonstrasi guru akan menunjuk siswanya untuk melakukan rangkaian gerakan loncat kangkang.
Demonstrasi singkat yang dilakukan kurang memberikan waktu untuk
43 memahami gerakan tersebut. Guru penjas belum menggunakan media
pembelajaran untuk mengajar senam loncat kangkang. Keterbatasan ilmu pengetahuan akan teknologi informasi dan
komunikasi menjadi landasan guru penjas di SMK N 3 Yogyakarta belum menggunakan media pembelajaran dalam mengajarkan loncat kangkang.
Selain itu belum dikembangkangnya media pembelajaran senam materi loncat kangkang yang ada di SMK N 3 Yogyakarta. Dari permasalahan tersebut
peneliti mengembangkan media pembelajaran penjas materi senam loncat kangkang untuk kelas XI di SMK N 3 Yogyakarta.
B. Pengumpulan Data