Bahan tugas termo diagram mollier

DIAGRAM MOLLIER
Diagram Mollier adalah representasi grafis dari hubungan antara udara, kelembaban
dan temperatur konten entalpi, dan merupakan alat desain dasar untuk membangun teknisi.
Diagram di bawah ini dapat digunakan untuk menentukan entalpi dibandingkan entropi air
dan uap :

Entalpi-entropi (Diagram h-s) yang berharga dalam analisis steady, contoh aplikasinya adalah
pada aliran perangkat seperti nozzle, turbin, dan kompresor.
Diagram h-s juga disebut diagram Mollier setelah ilmuwan R. Jerman Mollier.
Diagram Mollier untuk air mengandung konstan berkualitas garis, konstan-tekanan
garis, dan konstan-garis suhu. Garis suhu di wilayah campuran lurus.

Diagram mollier adalah diagram entalpi-entropi. Seperti tampak pada gambar 6.4.,
perhatikan lah lokasi titik kritis dan kemunculan garis – garis temperatur dan tekanan
konstan. Garis – garis kualitas konstan ditunjukan pada daerah campuran dua fase cair-uap.
Data untk cairan umumnya jarang tersedia. Pada daerah uap panas lanjut, garis temperatur
konstan mendekati horizontal pada saat tekanan berkurang. Keadaan ini ditunjukan oleh

daerah terarsir pada gambar 6.4 daeran ini bersesuaian dengan daerah terarsir pada gambar
6.3 dimana persamaan gas ideal dapat memberikan perkiraan yang wajar


Fase – fase yang terdapat dalam diagram mollier adalah sebagai berikut :
Titik Embun – TDP




Titik embun adalah suhu di mana uap air mulai mengembun dari udara, suhu di mana
udara menjadi benar-benar jenuh. Di atas suhu ini kelembaban akan tetap di udara.
Jika suhu titik embun ini dekat dengan suhu udara, kelembaban relatif tinggi, dan jika
titik embun jauh di bawah suhu udara, kelembaban relatif rendah.
Suhu titik embun dapat diukur dengan mengisi logam dapat dengan batu air dan es.
Aduk dengan termometer dan menonton luar kaleng tersebut. Ketika uap di udara



mulai kondensat pada bagian luar bisa, suhu pada termometer ini cukup dekat dengan
titik embun dari udara yang sebenarnya.
Suhu titik embun dapat dibaca dengan mengikuti garis vertikal dari titik-negara
dengan garis saturasi. Titik embun diwakili sepanjang garis kelembaban relatif 100%
dalam diagram Mollier.


Titik Kering- Suhu Udara – Tdb


suhu kering biasanya disebut sebagai suhu udara, adalah properti udara yang paling
umum digunakan. Ketika orang merujuk ke suhu udara, mereka biasanya mengacu
pada suhu bola kering nya. Dry-bola temperatur - Tdb, dapat diukur dengan
menggunakan termometer yang normal. Suhu bola kering-merupakan indikator
konten panas dan ditampilkan sepanjang sumbu kiri diagram Mollier. Garis horisontal
membentang dari sumbu ini adalah konstan suhu garis.

Titik Basah –Suhu Basah – TWB


suhu basah dikaitkan dengan kadar air dari udara. Suhu basah dapat diukur dengan
termometer yang memiliki bola ditutupi dengan perban air-dibasahi dengan air
mengalir di atas termometer. Suhu bola basah selalu lebih rendah dari suhu bola
kering tetapi mereka akan identik dengan kelembaban relatif 100% di udara (udara di
garis saturasi). Pada diagram Mollier, lereng basah-bola garis agak ke atas di sebelah
kiri (garis putus-putus).


Grafik Pemanasan Udara

Pendinginan dan Pengeringan Udara

Pencampuran Udara Kondisi yang berbeda

Keseimbangan panas untuk campuran dapat dinyatakan sebagai:
LA hA + LC sdM = (LA + LC) hb
dimana
L = tingkat pencampuran
h = entalpi udara
Saldo kelembaban untuk campuran dapat dinyatakan sebagai:
LA xA + LC Xc = (LA + LC) xB
dimana :
x = kadar air di udara
Menghitung campuran variabel xB dan HB memungkinkan untuk menghitung tB suhu
pencampuran.

Pelembaban , Menambahkan Uap atau air (cairan)


Bagan Psychrometric

Penguapan dari Permukaan Air
Jumlah air yang menguap dapat dinyatakan sebagai:



m


m

evap

evap

A�
h
� c ( xs  x�)

cp

 amount of evaporated water (kg/s)

A = water surface area (m2)
h c = heat transfer coefficient (W/m2 K)
c p = mean specific heat for moist air (J/kg K)
x�= humidity ratio in the air (kg/kg)
x s = humidity ratio in saturated air at the same temperature as the water surface (kg/kg)