Bagian-bagian Isi Proposal Usaha

Bagian-bagian Isi Proposal Usaha ;
A. Pendahuluan
Menjelaskan tentang :
1.

Latar Belakang
Indonesia memiliki beragam sumber daya alam dan pertanian untuk dapatdikembangkan.
Keberadaan sumber daya alam ini belum dapat termanfaatkansecara optimal sehingga
masih berupa potensi yang perlu dikelola lebihlanjut. Salah satu potensi sumber daya ini
adalah tanaman ubi kayu ataulebih dikenal dengan singkong (cassava). Sama dengan
komoditas pertanianlainnya, khususnya tanaman pangan dan hortikultura, luas lahan
singkongberkurang secara konsisten akibat pengembangan lahan terbangun (built-uparea).
Sebagai gambaran, pada tahun 1993 luas panen singkong di Indonesiaadalah 1.388.700 ha.
Luas ini secara konsisten menurun di mana pada tahun2012, luas panen singkong menjadi
1.116.802 ha. Meskipun secara luasanmenurun, produktivitas nasional singkong secara
konsisten meningkat dari123,97 ku/ha tahun 1993 menjadi 203,06 123,97 ku/ha tahun
2012. Padatahun 2012, ada 3 provinsi yang mempunyai proporsi luas panen
singkongterluas di Indonesia, yaitu Bengkulu (31,07%), Jawa imur (16,83%),
dan Jawa engah (14,62%). Provinsi lainnya di Indonesia memiliki proporsi luaspanen
total, masing-masing kurang dari 10%. iga lokasi dengan luas lahanpanen tertinggi
tersebut juga mempunyai produktivitas tertinggi dibandingkandengan provinsi lainnya,

kecuali Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Di tengah potensi dan keberadaan singkong di Indonesia yang cukupbanyak, singkong
sering kali dikonotasikan sebagai ‘barang rendahan’. Konotasi sebagai komoditas marginal
ini membuat pengelolaan (termasukpengolahan) singkong menjadi ala kadarnya dan
cenderung jalan di tempat.Kondisi seperti inilah yang kemudian coba diterobos oleh
beberapa pihak di Kabupaten Trenggalek. Pihak-pihak ini kemudian mencoba
mengembangkansingkong menjadi tepung singkong (modified casava flouratau mocaf).
Salahsatu pihak yang berusaha menginisiasi ini adalah Soeharto, Bupati
Kabupatenrenggalek pada periode 2005–2010. Ada berbagai pertimbangan
yangdijadikan Soeharto untuk menjadikan singkong sebagai pendorong ekonomilokal
Kabupaten renggalek, antara lain pertimbangan dari aspek sosial,teknik, dan
ekonomi. Uraian singkatnya adalah sebagai berikut (Soeharto2008).

Awal mula pengembangan mocaf (modified cassava flour) sebagai produkolahan singkong
sebenarnya
juga
tidak
terlepas
dari
inovasi

yang
dihasilkan
oleh Achmad Subagio, seorang Dosen Fakultas eknologi Pertanian Universitas Jember,
melalui teknik fermentasi sel singkong sehingga dihasilkan tepungmocaf. Subagio mulai
mencoba memperkenalkan produknya untuk dapatdiujicobakan. Pada tahun 2005 dalam suatu
kesempatan, Subagio memaparkanproduknya di depan Bupati Trenggalek dan gayung pun
bersambut.Pengakuan atas kontribusi Subagio ini diapreasiasi oleh publikasi “Who’s Who in
the World 2010 ” yang dipublikasikan oleh Marquis danmenempatkannya sebagai 1 dari 63
ribu orang lainnya sebagai tokoh kontributifdi dunia. Pada level nasional di tahun yang sama,
Subagio dinobatkan sebagai 1 dari 100 peneliti muda inovatif Indonesia. Selain publikasi
yangtelah dihasilkan dari teknologi yang dikembangkan, kontribusi nyatanyasecara empiris
khususnya di Kabupaten renggalek menjadi salah satu buktibagaimana Subagio menjadi
salah satu pemain penting dalam pengembanganmocaf di Kabupaten Trenggalek. Aktor
lainnya yang sangat penting berkontribusi adalah duet Subadianto dan (alm.) Mulyono

Ibrahim yang mengembangkan Koperasi Gemah RipahLoh Jinawi (GRLJ). Kombinasi antara
dukungan pemerintah, komunitas-bisnis, serta akademisi menjadi pemicu dimulainya
pengembangan mocaf diKabupaten Trenggalek, sekaligus meningkatkan harkatnya.Upaya
yang telah dilakukan Kabupaten Trenggalek dalam pengembanganmocaf telah mendapatkan
perhatian luas, bahkan secara nasional. Halini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengolahan

Hasil Pertanian DinasPertanian Jawa Timur, Bambang Heryanto (www.kabarbisnis.com
2011)bahwa
pengembangan
mocaf
di
Kabupaten
Trenggalek
telah menjadi
proyekpercontohan pengembangan tepung mocaf nasional.Latar belakang tersebut
memberikan suatu alasan penting mengapapengembangan mocaf di Kabupaten Trenggalek
menjadi menarik untukditelaah. Secara gambaran umum, Kabupaten Trenggalek merupakan
suatukabupaten yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur dan berdekatandengan
perbatasan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini terdiri atas 14kecamatan, 152 desa, dan 5
kelurahan yang mencakup area seluas 1.261.140ha. Dari wilayah daratan yang ada (tahun
2011), diketahui bahwa 60.936 atau48,31% dari luas total wilayah Kabupaten Trenggalek
adalah hutan negarayang berada dalam penguasaan Perhutani. Secara penggunaan lahan
selaindominasi oleh hutan negara, tanah kering menempati penggunaan lahankedua dominan
seluas 48.188 ha (38,2%), diikuti oleh lahan sawah 12.230ha (9,7%), dan perkebunan 2.538
ha (2,01%). Secara topografis, sekitar 2/3dari daratan kabupaten ini adalah pegunungan. Dari
sisi kependudukan,Kabupaten Trenggalek mempunyai penduduk (tahun 2010)

sejumlah674.411 jiwa atau 193.261 KK. Adapun jumlah KK penerima BLT padatahun 2007
di Kabupaten renggalek sebesar 73.009 KK atau sekitar 39,4%dari keseluruhan KK
(tahun 2007).
Mocaf dan Potensi Kemandirian Bangsa
Mocaf mempunyai potensi untuk dapat digunakansebagai subsitusi tepung terigu maupun
gandum (sebagai bahan baku tepungterigu) yang selama ini banyak diimpor. Mocaf yang
berasal dari pengolahansingkong tentunya berakar dari budaya dan sumber daya lokal yang
lebihkuat. Mocaf sebagai alternatif subsitusi tepung terigu dapat memperkuatdiversifikasi
pangan. Posisi beras saat ini yang dianggap makanan pokok wajib bagi hampir semua
wilayah di Indonesia telah menimbulkan beberapadampak negatif, utamanya karena laju
produksi beras tidak bisa mengikutilaju pertumbuhan penduduk. Kondisi yang terjadi pada
beras seperti inisebaiknya dapat diantisipasi oleh pola konsumsi-produksi gandumtepungterigu. Ketahanan pangan, apalagi kedaulatan pangan tentu dapat menjadialasan logis
untuk mengembangan mocaf sebagai aset asli sumber daya lokalIndonesia.Pada tahun 2011,
luas panen ubi kayu atau singkong di Indonesiaberkisar 1.184.696 ha atau sekitar 8,97%
dari luas panen padi. Besaran inimenunjukkan cukup baiknya potensi singkong yang
tersedia di Indonesia,baik untuk dapat dikonsumsi langsung sebagai panganan pokok
maupundiolah lebih lanjut menjadi tepung. ren luas produksi singkong selama 10tahun
terakhir (2001–2011) cukup stabil, meski ada kecenderungan sedikitmenurun.
Dibandingkan dengan jenis komoditas penghasil kaborhidratlainnya seperti padi dan
jagung, kecenderungan penurunan pada singkongmenandakan adanya pergeseran pola

konsumsi dan produksi panganan pokok di Indonesia
2.

Visi Misi

3.
4.

Tujuan Anda mendirikan usaha
Uraian secara singkat gambaran usaha yang akan atau sedang Anda jalankan sekarang

B. Profil Perusahaan
Menjelaskan tentang ;
1.
2.

Jenis Usaha ( Jelaskan secara singkat jenis dan spesifikasi usaha Anda)
Nama Perusahaan (Cantumkan nama perusahaan, buat nama yang menarik simple,
dan mudah diingat)
3.

Lokasi ( Cantumkan lokasi usaha Anda, lebih bagus disertai foto dan denah,
sebaiknya pilih lokasi yang strategis yang menarik bagi calon investor)
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Berisi tentang struktur organisasi di tempat perusahaan Anda. Alangkah lebih baik Anda
memberikan penjelasan tentang peran dan tugas masing-masing jabatan.
D. Produk Perusahaan
Menjelaskan tentang ;
1.

Jenis Produk ( Berisi tentang penjelasan produk Anda, yakinkan bahwa produk Anda
menarik dan memiliki kualitas yang bagus untuk menarik perhatian investor)
2.
Proses Pembuatan Produk (Jelaskan bagaimana produk Anda dihasilkan, buat sejelas
mungkin dan disarankan membuat diagram alir prose pembentukan produk)
3.
Keunggulan produk ( Jelaskan keunggulan produk Anda dibanding kompetitor )
E. Target Pasar
Menjelaskan tentang :
1.
2.


Segmentasi pasar produk Anda ( contoh: kalangan menengah – bawah dsb )
Target pemasaran produk Anda ( contoh; Anak-anak usia SD-SMP di lingkungan
sekolah dsb )
E. Promosi dan Pemasaran
Berisi tentang :

1.

Strategi promosi dan pemasaran ( jelaskan bagaimana produk anda di tawarkan
kepada konsumen, apakah lewat promosi pamflet, banner, door to door, person to person
atau lewat jejaring sosial )
F. Laporan Keuangan

Berisi tentang :
1.

Alokasi dana ( Jelaskan secara singkat tentang sumber permodalan dan kebutuhan
akan modal untuk pengembangan usaha)
2.

Perhitungan laba ( Jelaskan bagaimana perhitungan besaran keuntungan yang bisa
didapat dari usaha Anda)
G. Penutup
Tulislah kata atau kalimat sopan sebagai penutup proposal usaha kecil yang anda buat.
H. Lampiran
1.

Biodata pemiliki usaha ( Lampirkan juga CV (Curriculum Vitae) anda sebagai owner
atau pengelola usaha )

2.

Surat perjanjian atau surat penting lain ( Berisi kontrak kerja jika sudah terjadi
kesepakatan bersama )