IP Static Jenis IP Address

jumlah host yang dipinjam untuk digunakan sebagai IP Subnet IP Awal dan IP Broadcast IP Akhir. Contoh lainnya adalah: CIDR 26 kolom ke tiga, baris terakhir, mulai dari Bilangan Biner 64. Disitulah subnetnya. Kita punya 4 buah jaringan, dimana masing-masing memiliki 62 hostkomputer 64-2 =126. Jadi pada intinya, dalam sebuah kasus Subnetting, ada 4 hal yang biasanya perlu diketahui: 1. Jumlah Subnet. Berada pada baris ke empat. Misal: 192.168.1.026, akan mempunyai 4 buah subnet. 2. Jumlah HostKomputer per Subnet. Berada pada baris ke lima. Untuk IP 192.168.1.026, jumlah host per subnet adalah 62 hosts 64-2=62. Contoh: Range IP Host salah satu subnet adalah 192.168.1.1- 192.168.1.62. Dimana 192.168.1.0 digunakan untuk Subnet pertama, dan 192.168.1.63 digunakan sebagai IP Broadcast. 3. Blok Subnet. Berada pada baris pertama. Sehingga untuk CIDR 26, blok-blok subnet nya adalah: 192.168.1.0,192.168.1.64, 192.168.1.128, dan 192.168.1.192 Kelipatan 64 bit sejumlah 4 subnet. 4. IP Host dan IP Broadcast yang valid. Seperti yang telah dijelaskan pada nomor 2, Jumlah subnet akan berpengaruh terhadap jumlah IP Address yang dapat digunakan. Pada tiap-tiap subnet, IP Awal dikenal dengan IP Subnet, sedangkan IP Akhir dikenal sebagai IP Broadcast. Sedangkan IP sisanya, adalah IP yang dapat digunakan untuk host.

2.7 Firewall

Secara umum, firewall filtering biasanya dilakukan dengan cara mendefinisikan IP address, baik itu src-address maupun dst-address. Misalnya Anda ingin blok komputer client yang memiliki ip tertentu atau ketika melakukan blok terhadap web tertentu berdasarkan ip web tersebut. Firewall tidak hanya digunakan untuk melakukan blok client agar tidak dapat mengakses resource tertentu, namun juga digunakan untuk melindungi jaringan local dari ancaman luar, misalnya virus atau serangan hacker. Biasanya serangan dari internet ini