Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemberian Modal Kelompok Usaha Peningkatan...

NASKAH PUBLIKASI

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBERIAN MODAL
KELOMPOK USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN
KELUARGA SEJAHTERA (UUPKS)
(Suatu Penelitian di Kabupaten Aceh Besar)

TESIS

OLEH :
ZULKARNAIN AMIN
Nomor Pokok 992105103

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2004
Zulkarnain : Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemberian Modal Kelompok Usaha Peningkatan…, 2004
USU Repository © 2007

I N T I S A R I

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBERIAN
MODAL KELOMPOK USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN
KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
(SUATU PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH BESAR)
Zulkarnain Amin*
Dahlan*
M. Djamii Usamy*
Abdurrahman*
Peraturan Pemerintah Nomor : 21 Tahun 1992 tentang
Penyelenggaraan Keluarga Sejahtera, yang merupakan pelaksanaan dari Undang-undang No. 10
Tahun 1992 tentang Pelaksanaan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dilakukan
pemberdayaan keluarga dalam bidang ekonomi melalui kelompok usaha peningkatan
pendapatan keluarga (UPPKS). Tabungan keluarga sejahtera merupakan cara yang
dikembangkan untuk menjadi dan menyerahkan dari keluarga dan masyarakat
untuk membantu keluarga prasejahtera dan sejahtera I untuk membangun keluarga
secara gotong royong peningkatan pendapatan keluarga. Kantor Menteri Negara
Kependudukan BKKBN bekerja sama dengan PT. Bank Negara Indonesia 1946 dan PT.
Pos Indonesia, tanggal 29 Maret 1996 No. 83/Hak. 104/E.6/96, tentang penyelenggaraan
kredit usaha sejahtera kredit tersebut diberikan kepada kelompok usaha peningkatan
pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS), pemberian kredit untuk kelompok UPPKS

bersumber dari Dana Yayasan Mandiri, yayasan tersebut dibentuk oleh kepala
BKKBN Pusat, untuk memperolehnya diberi kemudahan-kemudahan, antara lain menjadi
anggota kelompok, dengan bunga 6% per tahun, tanpa dibebani agunan kredit, namun
k e n y a t a a n p e m b e r i a n m o d a l k e l o m p o k d a p a t t e r j a d i p e n u n g g a k a n penunggakan
atau terjadinya wanprestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya wanprestasi oleh kelompok-kelompok UPPKS, pola penyelesaian
wanprestasi (penunggakan kredit kelompok UPPKS) bentuk wanprestasi yang dilakukan dan
upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional Kabupaten Aceh Besar selama ini dalam praktek.
Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan
yuridis normatif dan yuridis impiris. Penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Besar
dengan memilih 5 kecamatan untuk KUKESRA, sample masing-masing kecamatan, dipilih 5
kelompok KUKESRA yaitu di Kecamatan Indrapuri, Kecamatan Lhoknga, Kecamatan Kota
Baro, Kecamatan Mesjid Raya dan Kecamatan Peukan Bada. Untuk kelompok KPKU
dipilih Kecamatan

* Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.
**Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara


Zulkarnain : Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemberian Modal Kelompok Usaha Peningkatan…, 2004
USU Repository © 2007

Peukan Bada dan Kecamatan Ingin Jaya dimana dari masing-masing
Kecamatan tersebut dipilih 4 kelompok. Pengumpulan data dilakukan melalui
kuestioner dan wawancara baik dengan responden maupun dengan informan terkumpul
diolah dan dianalisis secara deskriptif.
H a s i l p e n e l i t i a n m e n u n j u k k a n b a h w a f ak t o r p e n y e b a b t e r j a d i n y a
wanprestasi atau penunggakan kredit kelompok UPPKS karena faktor ekonomi y aitu
karena terjadinya krisis ek ono mi y ang berkepanjang an mengakibat turunnya daya
beli masyarakat terhadap barang-barang yang dihasilkan oleh kelompok UPPKS,
penyalahgunaan kredit, usaha kelompok macet dan tidak mampu mengelola usaha,
karena kelompok-kelompok UPPKS tidak dapat lagi menjalankan usaha-usaha seperti
usaha penajahitan bordir, usaha penjahitan motif Krawang Aceh, membuat kue arafik,
usaha kripik ubi kayu, dan lain-lain. D i s a m p i n g i t u h a s i l p e n e l i t i a n j u g a
m e n u n j u k k a n b a h wa p a d a p o l a y an g ditempuh oleh Bank dalam penyelesaian
wanprestasi yang dilakukan oleh anggota kelompok UPPKS, maka langkah-langkah
yang ditempuh oleh Bank antara lain :
a. Mengirim surat peringatan tertulis sebagai teguran agar debitur dapat
memenuhi kewajibannya sebagai mana yang telah di perjanjikan

b. Perpajangan waktu kredit
c. Penjadwalan kembali angsuran hutang
d. Pengurangan dan penghapusan bunga
Bentuk wanprestasi yang dilakukan oleh anggota kelompok di daerah
Kabupaten Aceh Besar dapat digolongkan 2 bentuk wanprestasi antara lain :
a. Tidak memenuhi prestasi sama sekali
b. Teriambat melakukan prestasi
Pola yang ditempuh pihak BKKBN dalam menyelesaikan wanprestasi dalam
pemberian modal UPPKS, pejabat BKKBN telah melakukan berbagai solusi untuk
mengusahakan supaya penunggakan yang terjadi dapat menyelesaikan, dengan sebaikbaiknya, antara lain dengan melakukan inventarisasi secara akurat terhadap
keberadaan kelompok, melakukan dan menelusuri sebab terjadinya tunggakan,
melakukan kegiatan pembinaan dan pengawasan scara terpadu, memberikan masukan
dan saran kepada BKKBN Pusat supaya dapat melanjutkan kembali pencairan dana
KUKESRA kepada kelompok yang sudah macet. Terjadinya wanprestasi pada kelompok
KUKESRA dan kelompok KPKU di temukan karena faktor komplik keamanan yang
terjadi di Nanggroe Aceh D a r u s s a l a m d a n K a b u p a t e n A c e h B e s a r s e l a m a i n i ,
m e n j a d i p e n y e b a b utamanya penunggakan kredit pada PT. Bank BNI 1946 Cabang Banda
Aceh.
Di sarankan agar dalam pemberian kredit kepada kelompok-kelompok usaha
supaya di turut sertakan jaminan kredit atau anggunan kredit sehingga p ara

p eng amb ilan k red it d ap at di pertanggu ng jawabk an, ap ab ila terjadi penunggakan
atau kemacetan kredit.
Kata kunci Kata Kunci : Wanprestasi
Kelompok UPPKS

Zulkarnain : Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemberian Modal Kelompok Usaha Peningkatan…, 2004
USU Repository © 2007

ABSTRACT
BREACH OF CONTRACT IN AGREEMENT GIVING OF CAPITAL FOR
BUSSINESS GROUP OF INCREASING FAMILY PROSPERITY INCOME
( A Study in Aceh Besar District)
Zulkarnain Amin*
Dahlan*
M. Djamil Usamy *
Abdu rrah man
Government Regulation No. 21 of year 1992 on Establishment of Welfare
Family that constitute the implementation of Act No. 10 of year 1992 concerning the
Implementation of Demography and Family Development which is conducted by
family empowering in economic sector through business group of increasing family

prosperity income. Saving of welfare family is the only way that developed to become
and to give from family and societ y in order to assist pre-welfare family and welfare 1
to develop a family by spirit cooperation to increase family income. State Minister
Office for Demography (BKKBN) in cooperation with PT Bank Negara Indonesia
1946 and PT Pos Indonesia dated March 29, 1996 No. 83/Hak. 104/E.6/96, on the
Implementation of Business Credit Welfare. The credit that source from fund of
Dana Yayasan Mandiri established by the Central Office BKKBN is given to
business group of increasing family prosperity income. The credit can be
obtained with the facilities or being the business group members. For the
members, credits will he given by 6 per cent of interest per year and without credit
loading. However, in fact, in 2i\ in2 the capital for business group breach of contract
such as delay of credit payment unvoiced.
The objectives of this research are, to know and explain causing factors that
lead breach of contract by the business group or UPPKS, pattern settlement breach of
contract, and efforts done by the bank and Family Planning National Agency or
BKKBN of Aceh Besar District in practice lately.
Research method applied in this study is descriptive analysis by using,
normative juridical approach and empirical juridical approach. The research was
conducted in Aceh Besar District by selecting 5 sub-districts for Kukesra, then 5
Kukesra groups were selected as the samples of the research respectively in the

sub-district of Indrapuri, Lhoknga, Kota Baro, and Mesjid Raya. Whereas, subdistrict of Peukan Bada and Ingin Jaya were selected for KPKU groups with the
selection of 4 gr oups r es p ect iv e l y . T h e d a t a w e r e c o l l e c t ed by distrib u ting
questionnaire to the respondents and by conducting interview with them as well as
informants from various interrelated institutions. The collected data were processed and
then analyzed descriptively.
Faculty of Law, Syiah Kuala University Darussalam Banda Aceh
Faculty of Law, North Sumatera University, Medan

Zulkarnain : Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemberian Modal Kelompok Usaha Peningkatan…, 2004
USU Repository © 2007

The result of study shows that causing factors breach of contract such as delay of credit
repayment by UPPKS groups due to economic factor since the happening long time
economic crisis resulting the drop of community's purchasing power in goods produced by
UPPKS groups, misuse of credit, the business stagnant and disablelity to manage the
business, or because of the UPPKS groups cannot any longer run the business of sewing,
producing Achene’s traditional embroidery, producing traditional Achene’s cakes and producing
cassava crisp
Besides, the study shows that the happening breach of contract by the Kukesru and KPKU groups
to PT BNI 1946 Banda Aceh Branch Office is due to security reason in NAD Province and

Aceh Besar District. Besides, there is a pattern of bank in settling breach of contract
conducted by UPPKS groups, therefore it needs some steps that should be taken by the bank,
among of them are:
a. to send written summon as stern warning in order the debitor can fulfill their obligation as
agreed upon;
b. prolongation of credit time;
c. Rescheduling of debt installment payment.
d. Reducing and erasing of interest.
The form of breach of contract conducted by members of group within Aceh Besar District can be
categorized into two breach of contracts:
a.
do not fulfill obligation completely;
b.
delay of contract performance
There are some solutions that have been taken by BKKBN in settling breach of contract, among
of them: by conducting accurate inventory on groups existence, by tracing causing factors of
arrears, by doing integrated control, and by providing, input and suggestion to higher level of
BKKBN in order to reproviding KUKESRA fund for arrayed groups. The arrear caused by
security conflict reasons in the province and Aceh Besar District particularly. It is a main reason of
credit arraying at PT. Bank BNI 1946 Banda Aceh office.

It is suggested that in giving credit to the business groups should include the credit
guarantee, so that debitors will take responsibility in case of breach of contract happens.

Key Words: - Breach of contract
- UPPKS groups

Zulkarnain : Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemberian Modal Kelompok Usaha Peningkatan…, 2004
USU Repository © 2007