Inventarisasi Bahan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA

• Perpustakaan menulis surat ucapan terima kasih. • Bahan pustaka diterima ditelusuri dulu apakah subjeknya sesuai dengan tujuan perpustakaan, dan apakah tidak duplikat. Jika bahan pustaka benar-benar telah sesuai dapat segera diproses. • Jika bahan pustaka tidak sesuai, disisihkan sebagai bahan pertukaran atau dihadiahkan kepada orang lain. 4. Titipan Pengadaan bahan pustaka dengan cara titipan merupakan koleksi yang berasal dari suatu instansilembaga pemerintahan yang ingin menitipkan suatu koleksi kepada suatu pepustakaan. Penitipan bahan pustaka ini dapat dilakukan apabila bahan pustaka yang ingin dititipkan pada suatu perpustakaan oleh instansilembaga pemerintahan belum ada dalam daftar koleksi dan telah disepakati oleh pihak perpustakaan tersebut. 5. Terbitan Sendiri Pengadaan bahan pustaka melalui terbitan sendiri merupakan koleksi yang berasal dari terbitan perpustakaan itu sendiri. Bahan pustaka yang diterbitkan oleh perpustakaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan tersebut.

2.8. Inventarisasi Bahan Pustaka

Inventarisasi bahan pustaka merupakan langkah awal dalam kegiatan pemberian jati diri buku dan pendaftaran ke dalam buku induk. Hal utama yang dilakukan sebelum kegiatan inventarisasi adalah melakukan pengecekan penerimaan bahan pustaka, apakah sudah sesuai dengan koleksi yang dipesan. Menurut Sujana 2008 : 3-online hal-hal yang perlu diteliti dalam pemeriksaan buku yang diterima adalah : • Pengarang • Judul • Edisi • Tempat terbit • Penerbit • Tahun terbit • ISBN Setelah pemeriksaan selesai maka kegiatan selanjutnya ialah buku yang diterima diberi stempel cap kepemilikan perpustakaan untuk mengetahui bahwa buku tersebut adalah miliki perpustakaan. Stempel atau cap perpustakaan ini dibubuhkan beberapa kali dalam satu buku sesuai dengan kebijakan perpustakaan. Universitas Sumatera Utara Selain cap stempel, perpustakaan juga membubuhkan stempel kepemilikan koleksi atau stempel inventarisasi. Stempel inventarisasi berisi kolom data asal perolehan buku, nomor induk buku, tanda buku, dan tanggal pendaftarannya pada buku induk perpustakaan. Contoh: Stempel inventarisasi No. Induk No. Klass Asal dari Tgl Invent Setelah melakukan stempel kepemilikan dan stempel inventarisasi pada bahan pustaka, maka selanjutnya mencatat bahan pustaka ke dalam buku induk. Kegiatan memcatat bahan pustaka ke dalam buku induk adalah sebagai bukti adanya kepemilikan perpustakaan. Adapun informasi yang dicantumkan pada pencatatan buku induk adalah: 1. Tanggal penerimaan yaitu tanggal kapan buku tersebut diterima. Tanggal ini dicantumkan pada setiap eksemplar buku yang diinve ntarisasi. 2. Nomor inventarisinduk, yaitu nomor inventarisasi, dimana setiap jilideksemplar buku diberi nomor tersendiri. 3. Pengarang, nama pengarang ditulis setelah dibalik terlebih dahulu sebagaimana dilakukan dalam pengatalogan. Dan apabila buku yang memiliki pengarang lebih dari satu, sebaiknya semua nama pengarang tersebut ditulis, tetapi jika pengarang lebih dari tiga orang, maka ditulis nama pengarang pertama diikuti dengan menambahkan et.al. atau dkk. 4. Judul buku, yaitu judul buku secara keseluruhan namun jika terlalu panjang dapat dipotong tanpa mengurangi arti judul tersebut dengan menambahkan tiga titik …. 5. Tempat terbitpenerbit, yaitu tempat kota terbit dimana buku tersebut diterbitkan dan oleh penerbit mana tulis nama penerbitnya, isi dapat dilihat pada halaman judul. 6. Tahun terbit, yaitu kapan tahun berapa buku tersebut diterbitkan 7. Asalsumber perolehan. Dalam kolom ini dicatat dari mana buku berasal apakah dari hasil pembelian, hadiah, tukar menukar dan sebagainya. 8. Harga buku jika diketahui. Dapat dilakukan untuk buku-buku hasil pembelian. 9. Golongan nomor klasifikasi, kolom ini dicatat setelah buku diproses. Universitas Sumatera Utara 10. Bahasa. Untuk kolom ini dicantumkan bahasa agar dapat diketahui jumlah buku yang berbahasa Indonesia, Inggris, dan bahasa asing lainnya. Hal ini dapat dibuat dengan menggunakan singkatan I untuk bahasa Indonesia, E untuk bahasa Inggris, A untuk bahasa asing diluar bahasa Inggris. 11. Keterangan. Dalam kolom ini dicantumkan hal-hal lain yang dianggap perlu dan belum dicantumkan dalam kolom yang disediakan. Sujana, 2008 : 3-4-online Contoh buku indukinventarisasi Tgl Terima No. Induk Pengarang Judul Tempat terbit Tahun terbit Asal Bahasa Jumlah Harga Ket. Menurut Yulia 1993 : 144, kegunaan dari buku induk inventarisasi ialah: 1. Untuk mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan. 2. Mengetahui jumlah judul dan eksemplar. 3. Jumlah judul eksemplar yang berbahasa Indonesia dan bahasa asing. 4. Untuk mengetahui asal bahan pustaka baik dari pembelian, hadiah, tukar-menukar dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

BAB III KINERJA PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN

STIKes SARI MUTIARA MEDAN Sejarah Singkat Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan STIKes Sari Mutiara Medan berawal dari praktek bidan berijazah S. Sitanggang yang didirikan pada tanggal 29 September 1963, kemudian pada tanggal 11 Januari 1969 namanya diganti menjadi Klinik Bersalin Sitanggang. Pada tanggal 29 Februari 1974 Klinik Bersalin Sitanggang berganti nama menjadi Rumah Sakit Bersalin Sitanggang dan 4 empat tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 31 Maret 1978 menjadi Rumah Sakit Sitanggang. Pada tanggal 5 Februari 1987 Rumah Sakit Umum Sitanggang berganti nama menjadi Rumah Sakit Sari Mutiara dan pada saat itu rumah sakit tersebut telah memiliki Sekolah Perawat Kesehatan SPK. Kemudian pada tahun 1992 Yayasan Sari Mutiara mendirikan 3 tiga akademika yaitu : Akademi Perawatan Kesehatan, Akademi Analisis dan Akademi Gizi. Pada tahun 1994 yayasan ini kembali mendirikan 2 dua akademi baru yaitu Akademi Analisis Farmasi dan Akademi Kesehatan. Kemudian pada tahun 2000 Yayasan Sari Mutiara mendirikan STIKes Sari Mutiara dan selanjutnya pada tahun 2001 STIKes Sari Mutiara Medan mendirikan Akademi Kebidanan. Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan terletak di jalan Kapten Muslim No. 92 Medan. Pada tahun 1985 didirikan Perpustakaan yang berukuran 12m x 18m yang terdiri dari ruang koleksi dan ruang baca. Pelayanannya dikhususkan bagi semua mahasiswa akademi dan dosen Yayasan Sari Mutiara Medan. Kemudian pada tanggal 2 Februari 2009 didirikan Perpustakaan Pusat STIKes Sari Mutiara Medan yang diresmikan oleh DR. Ir. Akbar Tanjung, yang mana sebelumnya perpustakaan berada pada masing-masing akademi. Struktur Organisasi Struktur organisasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi untuk membantu proses kegiatan kerja. Dengan adanya struktur organisasi dapat Universitas Sumatera Utara