Pemantauan Kondisi Mangrove di Daerah Pesisir Gilimanuk, Kawasan Taman Nasional Bali Barat, Provinsi Bali dengan Menggunakan Data Landsat-TM

PEMANTAUAN K O N D I S I MANGROVE
D I DAERAH P E S I S I R GILIMANUK,
KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT, P R O V I N S I B A L I
DENGAN MENGGUNAKAN DATA LANDSAT-TM

Oleh:
SITTI KHADIJAH NURHAPY
C06495066

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar Sarjana
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

Dan "eada sama (smhara)dua iau'q yang ini tawar,segar,sedap diminurn
dan yang lain asin Eagi pahit. Dan dasi masing-masinglaut itu kamu
dapat memakan daging gang segar dan leamu dapat mengeluarkan

per"aiasan yang dapat kamu memakainya,dan pada masing-masinpya
kamu lihat kapaE-kapaPberlayar membelabh Pant supaya kamu dapsit
meneari karunia-Nyadan supaya kamu bersyrcakur {QS Faathir: 12)

Sebuah kasya kecil ini kupersembohkan un'ruk yen9 'rercin'ra
Ayakanda, Zbunda, saudara-saudaraku serta Juri
Terirna kasik atas segalanya

Judul

: Pemantauan Kondisi Mangrove di Daerah Pesisir Gilimanuk,

Kawasan Taman Nasional Bali Barat, Provinsi Bali dengan
Menggunakan Data Landsat-TM
Nama Mahasiswa : Sitti Khadijah Nurhapy
Nomor Pokok

: C 06495066

Program Studi


: Ilmu Kelautan

Menyetujui:

I. KOMISI PEMBIMBING

&

Ir. Wawan K. Hars ugraha, M.Si.
Anggota

Dr. Ir. Iudra Java, M.Sc.
Ketua

v

Dr. Ir. Richardus Kaswadii, M.Sc.
Ketua Program Studi


Tauggal Lulus :11 Agustus 2000

RINGKASAN
Sitti Khadijah Nurhapy (C06495066). Pemantauan Kondisi Mangrove Di Daerah
Pesisir Gilimanuk, Kawasan Taman Nasional Bali Barat, Provinsi Bali Dengan
Menggunakan Data LANDSAT-TM. Dibawah bimbingan Indra Jaya dan Wawan
Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat sepanjang pantai atau
muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang sumt air laut. Ekosistem hutan
mangrove m e ~ p a k a ntempat mencari makan Cfeeding ground), tempat pemijahan
beberapa spesies ikan (spawning ground), dan tempat berlindung bagi berbagai jenis
ikan, udang, dan kerang-kerangan. Vegetasi hutan mangrove yang berakar kuat
berfungsi untuk meredam hantaman ombak, mempercepat pengendapan lumpur yang
dibawa oleh sungqi-sungai di sekitamya serta mampu menghasilkan bahan organik
yang tinggi, tetapi ekosistem hutan mangrove sangat peka terhadap pembahan dan
tekanan ekologi.
Inderaja untuk mangrove didasarkan atas dua ha1 penting, yaitu bahwa sifat
optik vegetasi sangat khas sehingga dapat dibedakan dari sifat optik tanah, air dan
bangunan-bangunan permukiman serta lokasi mangrove yang berada di pinggir pantai
memudahkan untuk membedakan vegetasi mangrove dari vegetasi bukan mangrove.
Penelitian ini bertujuan untuk memantau kondisi mangrove dan mengetahui

perubahan luasan serta perubahan kerapatan mangrove di daerah pesisir Gilimanuk,
Kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), dengan memanfaatkan data satelit
Landsat-TM secara multitemporal yang diharapkan dapat memberi informasi tentang
kondisi hutan mangrove di daerah pesisir Gilimanuk, Kawasan Taman Nasional Bali
Barat (TNBB).
Data inderaja yang bisa dimanfaatkan untuk memantau kondisi hutan
mangrove adalah data hasil perekaman Landsat (Land satellite). Salah satu sensor
yang dibawa adalah Tlzemutic Mapper (TM) yang mempunyai resolusi spasial30 m x
30 m (kanal 6: 120 m x 120 m). Sensor ini terdiri dari 7 band yang mempunyai
karakteristik berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan (Lillesand dan Kiefer, 1990).
Penelitian ini mencakup duakegiatan, yaitu a) kegiatan pengolahan data dan
analisis citra dilaksanakan pada bulan Agustus 1999 sampai bulan Maret 2000 di
Laboratorium Pengolahan Data Citra Satelit, Unit Analisis Citra Pusat Pemanfaatan
Penginderaan Jauh (PUSFATJA) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN), Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan b) kegiatan survei lapangan
dilakukan pada tanggal 8-1 1 September 1999 di daerah pesisir Gilimanuk, Kawasan
Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Provinsi Bali. Bahan yang digunakan adalah
data multitemporal Landsat-TM tanggal perekaman 30 Mei 1994,24 September 1996
dan 9 Mei 1998 serta peta rupa bumi Bali Barat skala 1:25.000.
Pengolahan data digital meliputi beberapa tahap, yaitu import data, koreksi

radiometrik dan geometrik, pemotongan citra sesuai daerah penelitian, penajaman
citra (komposit 3 kanal), klasifikasi citra terbimbing (supervised) dengan metode
Muimunz Likelihood ClassrJication, pengujian ketelitian klasifikasi dengan matriks

kesalahan, analisis NDVI, penggabungan hasil klasifikasi dengan NDVI untuk
memperoleh tingkat kerapatan kanopi mangrove. Penggabungan citra pengamatan
tahun 1994-1996 dan tahun 1996-1998 dilakukan untuk mengetahui perubahan yang
tejadi. Analisis data dilakukan dengan metode Indeks Nilai Penting untuk memberi
gambaran mengenai peranan suatu jenis mangrove.
Luas mangrove pada tahun 1994 adalah 325,26 ha (9,5%), yang mengalami
peningkatan pada tahun 1996 sebesar 54,81 ha (16,8%). Namun pada periode 1996
sampai 1998 luasan mangrove mengalami penurunan sebesar 101,16 ha (26,6%).
Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan luas ini adalah penebangan pohon yang
semalun sering dilakukan, pembuangan sampah di kawasan mangrove, pendirian
bangunan dan lain-lain. Faktor yang dapat menyebabk;.l peningkatan mangrove
adalah rehabilitasi mangrove oleh pihak Taman Nasional Bali Barat dalam upaya
pelestarian hutan mangrove sejak tahun 1994 dan pertumbuhan alami yang cukup
baik.
Analisis data digital dan visual dengan proses penggabungan citra klasifikasi
dan indeks vegetasi menunjukkan bahwa tingkat kerapatan mangrove rapat selalu

mendominasi dan befiuktuasi pada setiap tahun pengamatan. Luasan mangrove
rapat pada tahun 1994 adalah 166,23 ha (4,9%), kemudian meningkat menjadi
237,69 ha (7,0%) pada tahun 1996 dan mengalami penurunan pada tahun 1998
menjadi 162,18 ha (4,8%).
Perubahan penutupan lahan pada daerah Gilimanuk pada periode 1994 sampai
1996 didominasi oleh perubahan mangrove sedang menjadi mangrove rapat (1,296%)
dan perubahan mangrove jarang menjadi mangrove sedang (0,665%). Hal ini
menunjukkan bahwa pada tahun 1996 tejadi peningkatan luasan mangrove yang
diikuti dengan peningkatan kerapatan mangrove. Pada periode 1996 sampai 1998,
perubahan terbesar terjadi pada pembahan mangrove rapat menjadi non-mangrove
sebesar 1,882% dan mangrove rapat menjadi mangrove sedang sebesar 0,834%. Hal
ini menunjukkan penurunan luasan mangrove yang diikuti pula dengan penurunan
kerapatannya.
Hasil analisis Indeks Nilai Penting (INP)yang dilakukan menunjukkan bahwa
nilai LNP pada seluruh stasiun tidak terlalu tinggi. Jenis yang mempunyai peranan
.tagal
~~.
pada stasiun
.
~.6 .(300%)

~~
.~
.
dan keseluruhan, areal
paling tinggi adalah. .Ceriops
samplini.
~erdasarkanhasil yang diperoleh, maka perlu adanya rehabilitasi mangrove
dan usaha pelestarian lainnya pada daerah Gilimanuk agar mangrove tidak terus
mengalami penurunan luasan, karena daerah Gilimanuk merupakan kawasan Taman
~asionalyang hams dijaga. Pemantauan kondisi mangrove perlu dilakukan secara
rutin minimal setahun sekali untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
serta membantu dalam pengelolaannya.
~

~

~

~


~~

~~

,

.

~. .
~

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat,

ludayah dan

kekuatan-Nya


sehingga

menyelesaikan penulisan laporan skripsi yang berjudul

"

penulis dapat

Pemantauan Kondisi

Mangrove di Daerah Pesisir Gilimanuk, Kawasan Taman Nasional Bali Barat,
Provinsi Bali dengan Menggunakan Data Landsat-TM".
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
b a g mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
IPB. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan sknpsi
ini, namun diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian sknpsi ini:
1. Bapak Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc. dan Bapak Ir. Wawan K. Harsanugraha, M.Si.
selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan, pengarahan,

dan rnasukan yang sangat berguna dalam penyusunan laporan ini.

2. Bapak Drs. Bidawi Hasyim, selaku Kepala Bidang Matra Laut LAPAN yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di
LAPAN, Bapak Syarif Budhiman, S.Pi. dan Bapak Soko Budoyo atas bantuannya
di lapangan serta Bi' Fitri atas keramahannya.
3. Bapak Dr. Ir. Vincentius P. Siregar, DEA dan Bapak Ir. R. Widodo atas kesediaan

menjadi dosen penguji serta Bapak Dr. Ir. H.S. Sanusl, M.Sc selaku Pembimbing
Akademik yang telah memberikan saran kepada penulis.
4. Ayahanda Ramly Nurhapy dan Ibunda Yohana tercinta atas segala jerih payah,

dukungan, harapan, dan doa yang tiada habisnya, kakak-kakakku (Dang Iqbal dan
Ayu' Poppy, Ayu' Yoli dan Mas Sulis, Ayu' Dova, Dang Ali), adikku Ikhsan
serta jagoan-jagoan kecil Abel, Aldi dan Dimas.

5. Juri, atas kasih sayang, kesabaran, dukungan dan doanya.

6 . Dina, Icul, Telly, Ratih, Aco, Anly, Weda, M'Ninik, B'Assad, M'Yennie, Adrie
dan teman-teman sepenelitian atas perhatian dan kebersamaannya selama di

LAPAN serta M'Eva dan M' Nia atas bantuannya.
7. The-Un ("my sister"), Ceu-ceu, Joe, Dewo, Ina, msel, Fitra, Resti, Mona, Reno,

Reman, Pentoel, Jippoen, Dicky, Sigit, Kns, Paul, Ichan, Erdi, Nugie, Ugink, Oci,
Jambul, Iman, Tyo, Apih, Teddy, Diddy dan seluruh ITK 32 atas perjuangan dan
kek~m~kannya.
8. Icul dan keluarga Darul Fallah, PURI ANANDA crew: Iin, Uci, Fitri (untuk

empat tahun ini), Ophie, Yuyu (buat kesabaran kalian), Imel, Yoma, Sinta dan
Wiwi, Madela serta X-PLO.
9. B'Ewin, B'Utuy dan Mas Yoyo. Makasih banyak.

10. M' Yanti, M'Indah, M'Dian, Mas Lucky, Pak Olem (alm), Pak Danu, dan Bibi
atas keramahan dan bantuan-bantuannya.
11. Selnua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Bogor, Agustus 2000
Penulis

DAFTAR IS1

Halaman

KATA PENGANTAR ................ ....................... ................................................

i

DAFTAR IS1 .....................................................................................................

u~

DAFTAR TABEL

v

. .....................................................

...

LAFTAR GAMBAR .......................................................................................

vi

DAFTAR LAMPlRAN ................................................................................

vii

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan ......
1.3 Manfaat

4

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan Mangrove
2.1.1 Pengertian, Ciri-ciri dan Fungsi Ekosistem Hutan Mangrove
2.1.2 Penyebaran, Luas dan Zonasi Hutan Mangrove .................
2.1.3 Dampak Kegiatan pada Hutan Mangrove ..........................
2.2 Penginderaan Jauh untuk Mangrove
2.3 Pengolahan Citra Digital

5
5
5
8
12
13
17

3. METODOLOGI

22
22
22
24
24

.
~

3.4 Pengolahan Data Citra .......................................................................
4. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
4.1 Keadaan Umum Daerah Pen
4.1.1 Kondisi Fisik
4.1.2 Kondisi Ekosistem
. .
4.1.3 Potensi Par~wlsata...............................................................

32
32
32
33
35

5. HASII, DAN PEMBAHASAN ...................................................................
5.1 Koreksi Radiometrik Citra ..............................................................
5.2 Koreksi Geometrik dan Registrasi Citra ........................................ ..
5.3 Klasifikasi Penutupan Lahan ............................................................

37
37
38
38

5.4
5.5
5.6
5.7

Pengujian Ketelitian Klasifikasi ........................................................
Tingkat Kerapatan Hasil Tabulasi Silang MLC dan NDVI ..............
Perubahan Penutupan Lahan .............................................................
Indeks Nilai Penting (INP) ................................................................

47
48
54
58

6. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUFTAKA .........................................................................................

62

LAMPIRAN ...............................................................................

65

DAFTAR TABEL

Teks

No .

Halaman

1. Luas Mangrove (Ha) di setiap Provinsi di Indonesia (1982-1993) ................ 11

2 . Karakteristik Sensor Thematic Mapper (TM) ..............................................

.

.

3. Ka;akterist~kLandsat-5 ..................................................................................

15
15

4 . Bentuk Mauiks Kesalahan Hasil Pengujian Piksel Setiap Kelas ................... 19
5. Jenis Mangrove di Kawasan Taman Nasional Bali Barat .............................. 34

6. Penyebaran. Dominasi dan Komunitas Jenis Mangrove di Taman Nasional
Bali Barat .......................................................................................................

35

7. Koreksi Radiometrik dengan Histogram Adjustment .................................... 37
8. Titik-titik Kontrol yang digunakan dalam Koreksi Geometrik ..................... 38
9. Luas Masing-masing Kelas Penutupan Lahan Hasil Klasifikasi ...................

44

10. Luasan Kelas Penutupan Lahan Utama ..........................................................

45

11. Pengujian Ketelitian Klasifikasi

48

12. Kisaran Nilai dan Tingkat Kerapatan Mangrove

50

13..Luas Penutupan
..
..

~

~

34. Hasil Survei Lapangan di daerah Gilimanuk

53

15. Luas Perubahan Penutupan Lahan .................................................................

55

16. Indeks Nilai Penting Pohon pada setiap Stasiun Pengamatan .......................

58