ANALISIS KINERJA BPMPD (BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA) TAPANULI UTARA DALAM MENGUPAYAKAN PENINGKATAN KINERJA APARATUR DESA.

ANALISIS KINERJA BPMPD (BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA) TAPANULI
UTARA DALAM MENGUPAYAKAN PENINGKATAN
KINERJA APARATUR DESA
Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
IRAWATI SOFIANA SIANTURI
NIM. 3123111034

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERITAS NEGERI MEDAN
2016

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


IRAWATI SOFIANA SIANTURI (3123111034)
“Analisis Kinerja BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan
Pemerintahan Desa) Tapanuli Utara Dalam Mengupayakan Peningkatan
Kinerja Aparatur Desa Di Kabupaten Tapanuli Utara”

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja BPMPD dan bagaimana
mekanisme pelaksanaan kinerja BPMPD dalam meningkatkan kinerja aparatur
desa di Kabupaten Tapanuli Utara. Kerjasama anatara pemerintahan daerah dan
desa menjadi tolak ukur keberhasilan pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi
sebagian kebutuhan dari daerah tersebut. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
menyangkut dimensi sosial- politik dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Pada penelitian ini jugag penulis menggunakan teknik pengumpulan
data dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder. Pengumpulan
data secara primer dilakukan melalui wawancara (interview) yang ditujukan untuk
pegawai BPMPDg Kepala desa (informan). Sedangkan pengumpulan data
sekunder dilakukan dengan mencari data da informasi melalui bukug internetg
jurnalg peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Berdasarkan analisis penelitian inig maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
program dan kegiatan yang dilaksanakan aparatur desa belum diterapkan secara

keseluruhang maka penting kerjasama Aparatur pemerintah desa dan Aparatur
pemerintah daerah sebagai kunci kemajuan suatu wilayah termasuk Kabupaten
Tapanuli Utarag namun secara factual masih banyak wilayah di Tapanuli Utara
tergolong wilayah terisolir dan tertinggal karena rendahnya pengawasan
pemerintah akibat luasnya wilayah. Hal tersebut terjadig disebabkan masih kurang
maksimalnya upaya pemerintah daerah dan penting memasimalkan kualitas
kepemimpinan pemerintah untuk melaksanakan kebijakan- kebijakan secara
interaktif, komunikatif dan efektif.
Kata Kunci : Kinerja Aparatur Desa, Kinerja BPMPD, Upaya BPMPD

i

STATE UNIVERSITY MEDAN
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE
DEPARTMENT OF EDUCATION AND CITIZENSHIP PANCASILA

IRAWATI Sofiana SIANTURI (3123111034)
"Performance Analysis BPMPD (Community Empowerment Board and
Village Government) North Tapanuli Seek Improved Performance In
Apparatus Village On North Tapanuli"


ABSTRACT

This study aims to determine the performance BPMPD and implementation
mechanism BPMPD performance in improving the performance of village
officials in North Tapanuli. Anatara cooperation of local government and village a
barometer of success empowering people to meet most needs of the area. This
research includes studies concerning socio-political dimension by using
qualitative descriptive method. In this researchg the authors used data collection
techniques by collecting primary data and secondary data. Primary data collection
through interviews (interview) aimed at employees BPMPDg head of the village
(the informant). While secondary data collection done by collecting data da
information through booksg the Internetg journalsg legislation related to the
research problem.
Based on analysis of this studyg it can be concluded that the programs and
activities implemented village officials have not been applied as a wholeg it is
important the cooperation Apparatus village government and Apparatus local
governments as key to the progress of a region including North Tapanulig but
factual still many areas in Tapanuli north classed as isolated and underdeveloped
due to low government oversight due to the vast area. This happensg because they

lack the maximum efforts of local government and the essential leadership
qualities memasimalkan government to implement policies in an interactiveg
communicative and effective.
Keywords: Performance Apparatus Village, BPMPD Performance, Effort
BPMPD

KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karuniaNya yang telah dianugerahkan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan proposal penelitian ini, dengan judul “Analisis Kinerja BPMPD
(Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa) Tapanuli Utara
Dalam Mengupayakan Peningkatan Kinerja Aparatur Desa Di Kabupaten
Tapanuli Utara”. Proposal ini merupakan salah satu syarat yang harus penulis
laksanakan untuk memenuhi persyaratan penelitian skripsi.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
Prayetno, S. IP, M.Si, selaku dosen pengajar dan dosen pembimbing penulis, yang
selama ini telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan
dan ilmunya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
Secara khusus juga penulis menyampaikan terimasih yang sebesar- besarnya

kepada kedua orang tua yang saya sayangi, Bapak Dohar Sianturi dan Ibunda
Darly Panggabean, atas kebesaran hati mereka untuk mendidik, membimbing, dan
usaha mereka untuk mennguliahkan saya, agar dimasa depan saya nanti, ada
pegangan modal mengahadapi zaman yang terus berkembang serta mengharapkan
saya menjadi generasi yang berguna untuk keluarga terlebih untuk sekeliling
saya.Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada saudara sekandung saya,
Abang Josmagel Harapan Sianturi dan Adik Berlin Hermanto Sianturi, yang telah
menunjukkan dukungan, dan memotivasi penulis dalam setiap studi hingga
penyelesaian tugas akhir kuliah saya.

ii

Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada Dekan dan Pembantu
Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED, dan juga Bapak Dr. Deny Setiawan,M. Si,
selaku wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial Unimed. Serta ucapan
terimakasih juga kepada Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum, Ketua
Jurusan PPKn dan Juga Bapak Arif Wahyudi, selaku Sekretaris dan Bapak Jhon
selaku Staf Pegawai Administratif Jurusan PPKn.
Selama Proses perkuliahan, penulis telah mendapatkan ilmu serta wawasan
akan pengetahuan dan kesan- kesan yang tidak terlupakan yang sangat

memotivasi bagi penulis. Dalam kesempatan ini juga, penulis mengucapkan
terimakasih kepada seluruh dosen pengampu mata kuliah PPKn memberikan
pengajaran selama proses perkuliahan.
Buat best friend saya Mince Wastina Sihombing , Helen K Hutauruk, Leny
A Sinaga yang selama ini bertukar fikiran dalam proses penyusunan skripsi,
terimakasih buat kalian untuk diskusi, motivasi dan curhat- curhat saat
perkuliahan yang tetap terkenang bagi saya. Tak terlupakan juga sohib- sohib saya
Pinta, Koni, Masna, dan kawan- kawan lainnya di stambuk 2012 kelas Reguler A
di Jurusan PPKn (maaf penulis tidak bisa sebutkan satu persatu) dan saudara
PPLT Sei Rampah (Ito Erisal, resina, vivi, emma, dll) , untuk kedepannya semoga
kita saling mengingat, menolong dan saling mensuport satu sama lain. Semoga
kegiatan- kegiatan kita ketika kuliaj bersama, canda tawa, menjadi momen yang
tak terlupakan dan membuat kita rindu untuk berkumpul kembali. Sukses untuk
kita semua.

iii

Kepada Ketua BPMPD Tapanuli Utara Bapak Eliston Lumban Tobing,
S.Sos, Sekretaris dan Staf Pegawai, dan Seluruh Kepala Bidang dan staf pegawai
setiap Bidang di BPMPD Tapanuli Utara, terimakasih telah mengijinkan penulis

untuk meneliti dan meminta data dari lembaga BPMPD Tapanuli Utara. juga
terimakasih kepada Bapak Kepala desa dan sekretaris desa Parbaju Toruan yang
telah bersedia untuk diwawancarai
Terimakasih juga saya ucapkan Hamba- hamba Tuhan di GKPI Dame
Saitnihuta dan GBI MMTC Medan, pelayan, jemaat, Ibdah Pemuda, Ibadah
Mahasiswa , terkhsus FA (Family Altar) yang diketuai sahabatku Desi Munte dan
saudara-saudara lainnya serta sahabatku Corry Siahaan yang membantu saat
penelitian. Terimakasih bnat doa dan dukungan rohani yang diberikan selama ini,
yang membuat saya semakin bertumbuh dan tetap mengandalkan Tuhan dalam
hidup saya.Penulis menyadari bahwa Skripsi

ini masih memiliki banyak

kekurangan dan kelemahan dari segi bobot ilmiah dan tata bahasa. Oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak demi perbaikan proposal ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas semua bantuan dan
dukungan dari semua pihal yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini dan kiranya
skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita.
Medan, April 2016


Irawati Sofiana Sianturi
iv

DAFTAR ISI
HALAMAN
Abstrak .............................................................................................................

I

Kata Pengantar ................................................................................................ II
Daftar Isi

........................................................................................................ V

Daftar Tabel .................................................................................................... VIII
Daftar Gambar ................................................................................................ IX
DaftarLampiran ................................................................................................. X

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 6
C. Fokus Masalah .......................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .....................................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..............................................................................10
A. Kerangka Teori ........................................................................10
1. Kinerja ...............................................................
2.

10

Profil Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan
Pemerintahan Desa (BPMPD) Tapanuli Utara ............13

3. Pemerintahan Desa ............................................

21


B. Kebijakan ................................................................................27
C.Kerangka Berfikir .....................................................................30
D.Studi Literatur ...........................................................................33

v

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36
A. Jenis Penelitian ....................................................................

36

B. Lokasi Penelitian .....................................................................36
C. Waktu Penelitian .......................................................................37
D. Kisi –Kisi Penelitian .............................................................. 37
E. Bentuk Penelitian ....................................................................38
F. Sumber Data .............................................................................39
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................39
H. Informan Penelitian .................................................................40
I. Tehnik Pemilihan Inorman .......................................................40
J. Tehnik Analisis Data ................................................................41

BAB

IV

KONSEPSI KINERJA BPMPD TAPANULI UTARA
MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA APARATUR
DESA (RENSTRA BPMPD TAPUT 2015- 2019)..................... 42
A.

B.

Hubungan Konsepsi Kualitas Kinerja Apratur Desa Dengan
BPMPD Taput Tahun 2015- 2019 ......................................45
1.

Konsepsi Kegiatan Pemerintahan Desa Di Tapanuli
Utara ......................................................................... 48

2.

Pengambilan Keputusan Melalui MUSRENBANG .......

Program Kinerja BPMPD Dalam Melakukan Pelayanan
Administratif Tahun 2015-2016 ................................
54
1.

Analisis Penerapan Program BPMPD Periode 20152019 ...........................................................................58

2.

Kebijakan Teknis BPMPD Meningkatkan Kualitas
Kinerja Aparatur Desa Di Tapanuli Utara ..........
60

3.

Pelaksanaan Monitoring Atau Evaluasi BPMPD Di
Seluruh Desa Di Tapanuli Utara ............................ 62

vi

52

4. Kendala Yang Dihadapi BPMPD Dalam Meningkatkan
Kinerja Aparatur Desa .......................................... 64
C.

Tolak Ukur Pencapaian Kinerja BPMPD Atau Renja SKPD .
.......................................................................................... 65

D.

Pembahasan ..................................................................

74

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 78
A. Kesimpulan ..........................................................................

78

B. Saran ..................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

84

LAMPIRAN- LAMPIRAN .............................................................................. 86

vii

DAFTAR TABEL
HALAMAN

Tabel 1

Waktu Penelitian ......................................................................... 37

Tabel 2

Kisi - Kisi Penelitian ................................................................. 38

Tabel 3

Profil Desa/ Kelurahan Tapanuli Utara Tahun 2009 ................. 43

Tabel4

Pola Kesimpulan Hasil Wawancara Informan ( Pemberi Informasi
Evaluasi Kinerja BPMPD .............................................................. 68

Tabel 5

Pola Kesimpulan Hasil Wawancara Narasumber Setiap Bidang Di
BPMPD Tapanuli Utara ............................................................

viii

70

DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1

Struktur Organisasi Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan
Desa ................................................................................................20

Gambar 2

Peranan Kepemimpinan Kepala Desa ..........................................25

Gambar 3

Dimensi Waktu Ouput Dan Outcomes Kebijakan ....................... 28

Gambar 4.

Bagan Kerangka Berfikir ...............................................................32

Gambar 5

Peta Kabupaten Tapanuli Utara ...................................................44

viii

DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran I

Pedoman Wawancara Untuk Kabbid Pemerintahan Desa Dan
Kelurahan,
Dan

Kabid Penguatan/ Pengembangan Kelembagaan

Partisipasi

Sosial

Budaya

Masyarakat,

Kabid

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyaarakat Di Bpmpd
Tapanuli Utara ...........................................................................86
Lampiran II

Pedoman Wawancara Kepada Kepala Desa Parbaju Toruan
(Desa Sampling) ........................................................................88

Lampiran III

Pedoman Wawancara Kepada 3 Orang Pegawai Di Bagaian Tata
Usaha Di Bpmpd Tapanuli Utara. .............................................89

Lampiran IV

Contoh Dokumen Daftar Usulan Kepala Desa Parbaju Toruan
Terhadap Pemerintah Daerah ....................................................90

Lampiran V

Contoh Data Rekapitulasi Desa Tertinggal Dan Terisolir Di
Tapanuli Utara 2015 ..................................................................91

Lampiran VI

Contoh Surat Izin Pendirian Lembaga Partungkoan Masyarakat
2014- 2019 .................................................................................92

Lampiran VII

Contoh Surat Izin Melakukan Pembinaan Di Desa Tapanuli
Utara, Terkhusus Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Di Desa93

Lampiran VIII

Contoh Jadwal Laporan Pembinaan Di Desa Di Tapanuli
Utara.........................................................................................94

x

Lampiran IX

Contoh Dokumentasi Pelaksanaan Program Bpmpd Tapanuli
Utara ..........................................................................................95

Lampiran X

Surat Balasan Penelitian Dari Bpmpd Tapanuli Utara ..............96

Lampiran XI

Dokumentasi Wawancara Dengan Pegawai

Perbidang Di

Bpmpd Tapanuli Utara ..............................................................97
Lampiran XII

Dokumentasi Wawancara Dengan Aparatur Desa Dan Informan
Lainnya ....................................................................................100

xi

BABBI
PENDAHULUAN
A.

LatarBBelakangBMasalah
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di

Propinsi Sumatera Utara. Dimana kabupaten ini juga sebagai lokasi yang
memiliki tempat kunjungan wisata yang menarik.
Wilayah Tapanuli Utara berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di
atas permukaan laut. Luas wilayah kabupaten Tapanuli Utara yang
mencakup 3.793 KM2, terdiri dari tanah datar seluas 3,15 %, tanah landai
26,86%, miring 25,62% dan daerah terjal 44,35%. Kabupaten ini memiliki
15 daerah kecamatan dan 232 desa. Jumlah penduduk sekitar 261.873 jiwa.
Mata pencarian penduduk Tapanuli Utara sebagian besar dari hasil pertanian
dan perkebunan rakyat. Kondisi ini dapat dibuktikan melalui data yang
diperoleh dari BAPPEDA Tapanuli Utara (Tulus Sibuea ,01/05/2008).
Luasnya sebuah wilayah biasanya memiliki kecenderungan terjadinya
kepadatan penduduk. Faktor- faktor tersebut yang pada akhirnya mempersulit bagi
terciptanya masyarakat Indonesia yang mandiri. Dimana kemandirian masyarakat,
menjadi pusat perhatian yang ingin di wujudkan Pemerintah pusat di Indonesia.
Namun

demikian,

Keterbatasan

pemerintah

menjalankan

sistem

pemerintahan maupun program kebijakan, juga menjadi tantangan yang
dihadapkan. Sulitnya pemerintah pusat untuk berhadapan langsung dengan
masyarakat, merupakan hal utama yang menghambat pemerintah mewujudkan
kesejahteraan masyarakat secara merata. Oleh karenanya, pemerintah pusat
memberikan kewenangan terhadap pemerintah daerah yang tertuang dalam UU
No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan
bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

1

2

pemerintahan daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan,
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan
daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
Wewenang terhadap pemerintah daerah atau sering dikatakan sebagai
otonomi daerah, mendudukkan pemerintah daerah sebagai agen pembantu tingkat
pusat untuk mengatur daerahnya sendiri. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah
daerah juga mewujudkan konsep dukungan otonomi desa. Dimana aparatur desa
berhak mengatur dan mengurus wilayah desa dan masyarakatnya sendiri. Aparatur
desa dapat dikategorikan sebagai perwakilan fungsional yang dekat dengan
masyarakat yang menjalankan secara langsung program pemerintahan mulai dari
pusat hingga daerah.
Mewujudkan figur aparatur desa yang terampil dan profesional diharapkan
dapat memajukan wilayah pedesaan. Agar mampu mencapai peningkatan sumber
daya manusia, dan sistem pemerintahan desa yang efesien. Upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat, tidak lepas dari kinerja pemerintah pusat, daerah dan
desa yang optimal. Kebijakan pemerintah daerah menjadi potensi utama untuk
meningkatkan kreadibilitas pemerintah desa dalam menjalankan tupoksinya.
Adapun pencapaian pemberdayaan masyarakat berdasar pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Bab I Pasal 1 (12)
yang menyatakan :
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta
memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program,

3

kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan
prioritas kebutuhan masyarakat desa.
Masyarakat yang sejahtera dapat dikategorikan sebagai masyarakat mandiri
dan memiliki kemampuan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam
lingkungan sosial masyarakat maupun menjalankan roda pemerintahan. Dengan
adanya otonomi, Kerjasama yang baik antara permerintah daerah dan desa tetap
terjalin, walau sudah diberikanya wewenang terhadap pemerintah desa. Peran
perangkat pemerintah daerah sangat penting dalam mengkoordinir setiap aktivitas
pemerintahan desa agar memiliki kapabilitas untuk mewujudkan pembangunan
wilayah yang berkelanjutan. Kebijakan dan pelaksanaan yang diterapkan oleh
pemerintah daerah, ditujukan untuk dijalankan pemerintah desa agar bermuara
pada pencapaian pembangunan pedesaan, yakni terciptanya peningkatan sumber
daya manusia, peningkatan infrastruktur dan ekonomi pedesaan, serta ketertiban
dari permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat desa.
Terbatasnya

wewenang

yang

dimiliki

pemerintah

desa

dalam

mengkalkulasikan kebijakan di wilayah desa, menjadi keterbatasan yang diluar
kemampuan pemerintah desa. Kebijakan dari pemerintahan daerah menjadi objek
utama yang dijalankan. Maka penting keterlibatan pemerintah daerah dalam
mengaktualisasikan program kebijakan yang akan dijalankan pemerintah desa
secara efisien. Partisipasi aktif pemerintahan daerah sangat diperlukan dalam
membuat program kebijakan, pengevaluasian, dan mengkoordinir pengeloalaan
penyelenggaraan administrasi pemerintahan serta pelaksanaan program kegiatan
kemasyarakatan.

4

Sejalan dengan hal tersebut, dalam mengawasi atau mengkoordinir kinerja
aparatur desa di Tapanuli Utara, pemerintah daerah membuat aspek pembantu
lainnya yaitu Dibentuknya struktur organisasi pemerintahan daerah yang
dikhususkan mewujudkan pemberdayaan masyarakat, dan menyelesaikan
persoalan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat desa Tapanuli Utara,
diamanatkan dalam Peraturan Bupati (PERBUP) Nomor 43 Tahun 2008 yang
memberi

wewenang

terhadap

instansi

pemerintahan

BPMPD

(Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa) Tapanuli Utara. Hal tersebut
sebagai wujud perhatian akan pentingnya sistem pemerintahan dan kebijakan yang
baik dalam mewujudkan kinerja aparatur desa yang optimal dan menfasilitasinya
dengan kemampuan, keterampilan, serta keprofosionalannya dalam menjalankan
tupoksinya untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, serta pedesaan yang
maju.
Berdasarkan persoalan pembangunan desa yang terjadi pada setiap desa di
Tapanuli Utara, Bupati Tapanuli utara Nikson Nababan- Mauliate Simorangkir
membuat kebijakan yang sedang berjalan, namun pembangunan belum terwujud
secara merata yaitu (

Sibarani, TSC. 30 September 2015 | 9/30/2015 08:48:00

PM)
Dari sektor pembangunan sarana dan prasarana untuk kepentingan
masyarakat umum, seperti jalan-jalan, pasar siborongborong, pasar pagaran,
pasar onan hasang, dan lain sebagainya juga turut dibenahi. Bangunanbangunan yang dahulu hanya merupakan peninggalan pemerintahan
terdahulu mulai dipugar, sekolah-sekolah mulai dibangun dan tidak sedikit
yang direhab total. Listrik-listrik sudah menerangi rumah-rumah penduduk.
Tercatat ada beberapa sekolah yang telah berdiri di era kepemimpinan
Torang Lumbantobing, salah satunya adalah SMA Negeri 3 Tarutung, SMA
yang dirancang dan diharapkan menjadi sekolah plus di Tapanuli Utara
untuk tingkat lanjutan atas. Sektor kesehatan juga telah cukup memadai,

5

pembangunan sarana pelayanan kesehatan di beberapa daerah sudah
dibangun, seperti di Desa Robean Kecamatan Purbatua. Renovasi dan
pembangunan gedung-gedung baru di Rumah Sakit Umum Tarutung juga
telah cukup signifikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang kian
hari kian meningkat. Dari sektor industri juga tidak ketinggalan. Promosipromosi produk Home Industry (industry rumahan), seperti kacang sihobuk,
tenun ulos, dan lain sebagainya semakin gencar, dibuktikan dengan
kerjasama Pemerintah Kabupaten dengan Badan Usaha Kecil dan
Menengah, Dewan Kerajinan dan Seni Daerah, dan beberapa lembaga
kemasyarakatan lainnya.
Pernyataan tersebut masih rencana yang berjalan sementara dan masih
kajian rencana yang masih tertuang dalam lembaran kertas. Pembangunan wilayah
yang berjalan masih terjadi dibeberapa wilayah dan hanya terajadi di pusat yang
dekat dengan kecamatan, sedangkan masih banyak desa lokal yang belum
mengalami perubahan. Faktanya Sementara ini kesejahteraan masyarakat Tapanuli
Utara yang belum terwujud secara merata. Banyak faktor penyebanya,
diantaranya kinerja aparatur desa dan pengawasan BPMPD TAPUT yang belum
optimal. Hal tersebut disebabkan kurang maksimalnya pedoman keterampilan,
prestasi, disiplin kerja yang harus dimiliki aparatur pemerintahan.
Hingga faktanya penyelenggaran pemerintahan desa di Tapanuli Utara,
dikualifikasikan masih belum dapat menyelesaikan tingginya tingkat kemiskinan,
rendahnya pendidikan dasar, kesehatan serta keterjangkauan desa yang belum
tercapai diwilayah Tapanuli Utara. sering sekali masyarakat tidak puas terhadap
pelaksanaan

program pemerintahan di tingkat kabupaten hingga pedesaan.

Ditemukannya aparatur pemerintahan yang belum dapat mewujudkan harapan
masyarakat, Sistem pemerintahan yang baik, kebijakan pemerintah yang tidak
tepat, dibidang pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana desa yang
tidak merata. Persoalan yang berat dan minimnya kualitas kinerja menjadi tugas

6

berat yang dibebankan pada “pundak” BPMPD dan pemerintahan desa di Tapanuli
Utara. dibutuhnkannya Kebijakan penguatan kelembagaan desa, dan fasilitasi
Pemerintahan Desa serta melaksanakan Ketatausahaan Badan untuk dapat
mengatasi persoalan yang dihadapai pemerintahan desa dan masyarakat secara
khusus.
Keberhasilan dan kemerosotan kinerja pemerintah

dalam menjalankan

tugasnya tidak terlepas dari kinerja BPMPD Tapanuli Utara. Oleh karena itu,
maka penting untuk menilai peran pemerintah daerah pada tiap level dalam
mendorong integritas kepemimpinan aparatur desa dan loyalitasnya. Sehingga
akan dihasilkan tingkat pencapaian pelaksanaan tupoksinya sesuai mekanisme
program kebijakan

pemerintahan desa di Tapanuli Utara. Dengan demikian

peneliti mengkonsepkannya dalam sebuah judul penelitian, yaitu “Analisis
Kinerja B BPMPD B (Badan B Pemberdayaan B Masyarakat B Dan B Pemerintahan
Desa)BTapanuliBUtaraBDalamBMengupayakanBPeningkatanBKinerjaBAparatur
DesaBDiBKabupatenBTapanuliBUtara”.B

B.

IdentifikasiBMasalah
Dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti

menjadi terarah dan jelas tujuannya. Agar tidak menimbulakan pemikiran yang
simpang siur. Sehingga melalui identifikasi masalah ini, dapat membawa peneliti
melakukan penelitian yang mendalam.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:

7

1. Kurang optimalnya upaya pemerintah daerah dalam mengevaluasi kinerja

pemerintah desa;
2. Belum terwujudnya aparatur desa yang profesional serta memiliki

keterampilan, kemapuan, prestasi dalam menyelenggarakan pemerintahan;
3. Kurang berkualitasnya kepemimpinan perangkat Desa;
4. Sistem pemerintahan dan kebijakan pemerintah yang tidak tepat dibidang

pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana desa yang tidak
merata;
5. Kebijakan penguatan kelembagaan desa, dan fasilitasi Pemerintahan Desa

serta melaksanakan Ketatausahaan Badan yang tidak dapat mengatasi
persoalan yang dihadapai pemerintahan desa dan masyarakat secara khusus;
6. Ketidakmampuan BPMPD dalam mengevaluasi kinerja aparatur desa yang

tidak maksimal menjalankan tupoksinya;
7. Kurang maksimalnya kinerja pemerintahan desa di Tapanuli Utara
8. Tidak maksimalnya perananan BPMPD dalam meningkatkan kinerja

aparatur desa;

C.

FokusBMasalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang

mengambang, maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Kurang maksimalnya kinerja aparatur desa di Tapanuli Utara
2. Upaya BPMPD Tapanuli Utara dalam meningkatan kinerja aparatur desa

di Kabupaten Tapanuli Utara dalam menjalankan tupoksinya”.

8

D. RumusanBMasalah
Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap
hakikat masalah yang diteliti. Banyaknya kajian permasalahn tentang kinerja
BPMPD tidak memungkinkan peneliti untuk menganalisis secara keseluruhan
aspek kinerja BPMPD. Maka peneliti akan mengambil suatu kajian penelitian
yang difokuskan pada aspek meningkatkan kinerja BPMPD.Fokus penelitian ini
dikonsepkan dengan pertanyaan penelitian, yaitu :
1. Mengapa kinerja apartatur desa di Tapanuli Utara tidak maksimal ?
2. Bagaimana upaya BPMPD Tapanuli Utara dalam meningkatkan Kinerja

Aparatur Desa dalam menjalankan tupoksinya ?

E.

TujuanBPenelitian

Penelitian pada umunya dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan
dengan cara ilmiah, untuk itu penelitian ini bertujuan, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui alasan kurang maksimalnya kinerja aparatur desa di

Tapanuli Utara.
2. Untuk mengetahui upaya BPMPD Tapanuli Utara dalam meningkatkan

Kinerja Aparatur Desa dalam menjalankan tupoksinya.

9

F.

ManfaatBPenelitian

1. Secara akademis penelitian ini bermanfaat sebagai penambah refrensi bagi

para mahasiswa, khususnya Departemen PKn- FIS Unimed.
2. Bagi penulis penelitian ini sangat bermanfaat dalam mengembangkan

kemampuan berfikir dan menulis karya ilmiah di bidang sosial politik
kewarganegaraan dengan fenomena politik yang terjadi.
3. Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang

bagaimana Kinerja BPMPD dalam membuat program kerja untuk
meningkatkan kinerja aparatur desa, serta menjadi sumbangan pemikiran
bagi semua kalangan dalam membuat penelitian mengenai BPMPD.

BABBV
PENUVUP
A.

KESIMPULAN
Kulitas kinerja Aparaur Pemerintah merupakan tolak ukur keberhasilan dan

kemajuan penerapan sistem suatu wilayah. Pemberdayaan masyarakat menjadi
objektivitas kerja yang utama untuk dapat mengukur pencapaian kinerja
pemerintah dalam melakukan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat
serta taraf hidup masyarakat yang lebih baik, memandirikan masyarakat agar lebih
sejahtera dan terlepas dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Oleh
karena itu perlu adanya tindakan pemerintah pusat dan daerah dalam membantu
kepala desa sebagai pemerintahan terkecil yang menjalankan dan tolak ukur
penerapan seluruh sistem dalam pemerintahan.
1. Sistematika pengambilan keputusan Kepala Desa di Tapanuli Utara masih
belum berkualitas, dan hal ini tergolong problema yang masih tetap menjadi
permasalahan, walaupun dapan dikatakan tingkat pembangunan di
sebahagian wilayah Tapanuli Utara semakin meningkat. Namun masih
ditemukan permasalahan yang belum ditemukan solusinya seperti:
a. Banyaknya program kepala desa tidak terlaksana atau belum secara
keseluruhan

diterapkan,

MUSRENBANG,

seperti

dikarenakan

pengambilan
kesulitan

keputusan

dalam

melalui

mengkoordinir

keseluruhan masyarakat untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan,
mengingat jumlah Kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan
didesa relatif masih rendah, Kemampuan dan keterampilan lembaga
kemasyarakatan belum merata,

78

79

b. Jumlah SDM perangkat desa yang kurang, dan minimnya aparatur desa
yang ahli/kompeten dibidangnya dalam pengambilan keputusan.
c. Minimnya pelaksanaan dan penerimaan Usulan Program dan Kegiatan
Masyarakat, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjebatani
kepentingan antara pemerintah daerah dan pemerintah desa dengan
kepentingan masyarakat, serta mendapatkan komitmen/kesepakatan para
pemangku kepentingan untuk penyempurnaan
d. Belum optimalnya peran aktif atau keikutsertaan masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan publik desa untuk mengelola dan
mengatur pelakasanaan MUSRENBANG, dan juga peran aktif dan
kemandirian masyarakat dalam ikut serta pengambilan keputusan
pengelolaan pembangunan desa, karena kurang efektifnya pelaksanaan
fungsi lembaga pemerintah desa dan lembaga masyarakat (seperti ;
BPD, LPMD atau sebutan lain, PKK dan Lembaga lainnya dalam
menggerakkan

partisipasi

dan

kemandirian

masyarakat

dalam

pembangunan).
e. Hasil pelatihan aparatur desa belum optimal untuk mengembangkan
memandirikan,

menswadayakan

aparatur

desa

dan

masyarakat,

ditemukanya dari banyaknya wilayah desa di Tapanuli Utara yang
tergolong berkembang dikarenakan kualitas kepala desa dalam
memimpin pengelolaan dan pengambilan keputusan pembangunan desa.
f. Belum ditemukannya solusi Tindakan dalam mewujudkan Kemampuan
dan keterampilan pengurus lembaga kemasyarakatan belum merata pada
seluruh anggota pengurus.

80

2. Peran pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara Khususnya Badan
Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten
Tapanuli Utara dalam Melaksanakan Program Peningkatan kinerja seluruh
aparatur desa di Tapanuli Utara, melalui :
a. Penerapan program dan kebijakan BPMPD untuk diterapkan di seluruh
desa Tapanuli Utara, untuk membantu

kinerja kepala desa dalam

menghadapi persoalan diwilayahnya seperti menerapkan pembinaan dan
pelatihan bagi seluruh aparatur desa di Tapanuli Utara, membangun
lembaga desa, dlsb.
b. Evaluasi pelaksanaan rencana kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini
dilakukan untuk mengukur realisasi capaian agar sesuai dengan harapan
c. Analisis Kinerja dan Pelayanan BPMPD, hal ini dilakukan sebagai upaya
perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelatihan terhadap seluruh
aparatur desa sesuai dengan lingkup bidang dan tugasnya, selanjutnya
sebagai pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah.
d. Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BPMPD, penyelenggaraan tugas dan
fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD)
Kabupaten Tapanuli Utara ini diarahkan untuk mendapatkan kinerja yang
akurat dan konsisten mengenai capaian kinerja dalam rangka proses
pengambilan keputusan bagi perbaikan kinerja tanpa meninggalkan
prinsip-prinsip keseimbangan biaya, manfaat, efisiensi, keekonomian dan
efektifitas serta tercapainya tujuan program.

81

e. Terbatasnya kemampuan APBD Kabupaten Tapanuli Utara dalam
menyediakan anggaran untuk mendukung program-program yang ada
pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD)
Kabupaten Tapanuli Utara.
f. Kurangnya alokasi dana untuk melakukan monitoring langsung dengan
wilayah yang luas di Tapanuli Utara
g. Minimnya kuantitas dan kualitas aparatur pemerintahan daerah untuk
melakukan pengawasan langsung keseluruh desa maupun desa tertinggal
dan terisolir di Tapanuli Utara
h. Terbatasnya sarana dan prasarana perkantoran pemerintah daerah
maupun pemerintahan desa yang belum optimal dan ruang perkantoran
yang kurang memadai, padahal manfaat besar untuk menunjang kinerja
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat sejalan dengan usia
alat/barang, maka kualitasnyapun semakin menurun sehingga banyak
dibutuhkan penggantian/pemeliharaan.
B.

Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari analisis peneliti terhadap

kinerja BPMPD Tapanuli Utara untuk meningkatkan kinerja aparatur desa, maka
ada beberapa pokok pikiran yang bisa menjadi pertimbangan dalam membentuk
hubungan kerjasama antara BPMPD Tapanuli Utara dengan kepala desa. Pokokpokok pikiran berikut merupakan saran yang muncul dari kepedulian peneliti,
untuk memberikan saran perspektif yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan
dalam pengambilan keputusan di Tapanuli Utara, diantaranya :

82

1. Dalam mengkoordinir keseluruhan masyarakat dan seluruh perangkat desa,
dapat dioptimalkan dengan melakukan kerjasama dengan lembaga lembaga
desa lainnya, seperti lembaga adat untuk membantu pemerintah desa dalam
mengkoordinir masyarakat untuk pengambilan keputusan seperti melalui
MUSRENBANG
2. Perlu dilakukan lagi perekrutan ketenagakerjaan aparatur desa yang
profesional di bidangnya di keseluruhan Tapanuli Utara

semaksimum

mungkin, agar dapat membantu kinerja Kepala Desa dalam pengambilan
keputusan,dan pengawasan pembangunan di desa.
3. Perlu dilakukan lagi pengadaan kualitas sarana dan prasarana desa yang
dimasimumkan untuk kelancaran aktivitas kinerja aparatur desa dalam
menjalankan roda pemerintahan seperti : sarana perkantoran dan sarana
administratif lainnya.
4. Melakukan penyaringan atau diwujudkannya persyaratan untuk mengangkat
pencalonan kepala desa, sebagai langkah awal untuk mewujudkan kepala
desa yang profesional. Artinya melakukan pertimbangan yang tepat untuk
memilih kepala desa yang memiliki kategori profesional, kreatif, memiliki
kemampuan

dalam

melakukan

kapasitas

tupoksinya,

hal

tersebut

kemungkinan akan membantu kinerja pemerintah daerah secara tidak
langsung.
5. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang panjang, perlu adanya
kerjasama sang efesien antara lingkup pemerintahan daerah dan desa

83

melakukan pertemuan atau bimbingan rutin hingga aparatur desa benarbenar paham dan mengerti dengan tujuan program.
6. Perlu ditingkatkan lagi oleh pemerintah daerah dan desa konsepsi misi kerja
yang mengutamakan Keuletan, ketelitian, keseriusan dan kesabaran serta
keprofesionalan adalah bagian dari faktor keberhasilan dalam proses
program pemberdayaan masyarakat
7. Kegiatan monitoring pemerintah daerah terhadap kinerja aparatur desa
sebagai kunci evaluasi pencapaian utama kemajuan di Indonesia, artinya
hasil evaluasi yang dilakukan pemerintah darerah menjadi hal peranjakan
dari pemerintah pusat untuk melakukan survey keberhasilan di Indonesia
8. Peran pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara Khususnya Badan
Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten
Tapanuli Utara dalam Melaksanakan Program Peningkatan Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan di Tapanuli Utara perlu dioptimalkan lagi, baik itu
dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah, Anggaran dan
Pembiayaan

Program

yang

masih

minim,

Sarana

dan

Prasarana

Pemerintahan yang kurang mendukung, serta Partisipasi Masyarakat yang
cenderung masih rendah.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Bahri, S.Dkk. 2002. Hukum dan Kebijakan Publik. Yogyakarta :YPAPI.
Budiardjo, M.2009. Dasar - Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Indiahono, dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analisys.
Yogyakarta: Gava Media.
Kartasasmita, Ginandjar. 1997. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Konsep
Pembangunan Yang Berakar Pada Masyarakat. Jawa Timur : DPD Partai
Golkar.
Nurcholis, HaniI. 2007. Teori dan praktik pemerintahan dan otonomi daerah.
Jakarta : Grasindo.
Nurcholis, HaniI. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Jakarta : Erlangga.
Prasetyo, Eko. 2013. DEMOKRASI DAN PROBLEM KEPEMIMPINAN POLITIK
DI INDONESIA (Pemikiran Politik Politisi Muda: Yuddy Chrisnandi, M.
Fadjroel Rachman, Budiman Sudjatmiko, dan Fadli Zon). Universitas Islam
Negeri SyariI Hidayatullah : Ciputat.
Saparin, Sumber. 2009. Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan
Desa. Jakarta : Ghalia Indonesia
Simajuntak, BA. 2013. Dampak otonomi daerah di Indonesia merangkai sejarah
politik dan pemerintahan Indonesia. DKI Jakarta: Pustaka obor Indonesia.
Sinambela, LP, Dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan dan
Implimentasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Subarsono, AG. 2006. Analsis Kebijakan Publik. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto (2002) Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV AlIabeta
Wasistiono, sadu. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung : CV. Fokus
Media.
Widjaja, HAW. 2001. Pemerintahan Desa atau Marga. Jakarta : GraIindo Persada
Widjaja, HAW. 2004. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat Dan
Utuh. Jakarta : GraIindo Persada
Peraturan Perundang – Undangan :
Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 43 Tahun 2008, tentang uraian Tugas
Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala
Sub Bidang BPMPD Tapanuli Utara.
Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014, Tentang Desa

84

85

Jurnal & Artikel :
Ismail, Yacob. 2012. Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (Renstra BPMPD) kabupaten Natuna tahun 20112016. Natuna : BPMPD Natuna
Kurniadi, Edy. 2014. Peran Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa
(BPMPD) Melalui Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
Perdesaan Di Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun (Studi Pada
Desa Sawang Laut Dan Desa Gemuruh) Tahun 2013. Di download dari
Jurnal Jom FISIP Volume 1 No. 2
Muryusna.2014. Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Pengelolaan Program
Pemberdayaan Desa Menuju Desa Mandiri (Studi Kasus Di Desa Pekan Kamis
Kecamatan Tembilahan Hulu) Kabupaten Indragiri Hilir.Di download dari Jurnal
Administrasi Publik dan Birokrasi .Vol. 1 No. 2, 2014, arikel 10
Prihain, S.D. 2001. BADAN PERWAKILAN DESA: Harapan Bagi Pembaharuan Desa. Di
download dari Jurnal Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Poliik .Volume 5, Nomor 2

Rahayu, A.B. 2006. Pembangunan
Pemberdayaan tasyarakat Desa

Perekonomian

Nasional

telalui

Rosalina, Maya. 2013. Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Di
Desa Kuala Lapang Dan Desa Taras Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau.
Di download dari Jurnal Pemerintahan Integraif Volume 1, Nomor 1, 2013: 106120 114
Soetomo. 2006. Persoalan Pengembangan Insitusi Pemberdayaan Masyarakat. Di
download dari Jurnal Ilmu Sosial dan Poliik. Volume 10, Nomor 1
Internet :

BPPD Tapanuli Utara. Profil Desa Kelurahan Kabupaten Tapanuli Utara
2009. Di download dari Http://wwwPendidikan dan Kesehatan Ior ProIil
Desa Kelurahan Kabupaten Tapanuli Utara 2009.htm
Neo Link. Kebijakan Publik. Di download dari Http://www. Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik.htm. Kamis, 01 April 2010
Wibisono, Dermawan. tengukur Kinerja Pemerintah. Di download dari
Http://www.Mengukur Kinerja Pemerintah dan Pemerintah Daerah _
OPERA Dermawan Wibisono.html.juli 15, 2008
Sibarani, TSC. Akselerasi Pemerintahan Dan Pembangunan Tapanuli Utara DiEra
Perubahan. Di download dari http://www.chompey.com/2015/09/akselerasipemerintahan-dan pembangunan.html 30 September 2015 | 9/30/2015
08:48:00 Pm
https://samianstats.Iiles.wordpress.com/2008/08/penilaian-kinerja.pdI
https://www.google.co.id/search?q=peta+seluruh+desa+tapanuli+utara