PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DEWASA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal
ini ditambah dengan gencarnya iklan-iklan rokok yang mengidentikkan dengan
kejantanan, kesegaran, dan keperkasaan. Bagi pria, semakin muda usia mereka
menghisap rokok, maka semakin tumbuh rasa bangga. Sama halnya, bagi kaum
wanita merokok adalah bagian dari life style modern. Gaya hidup yang memiliki
pengaruh terhadap bertambahnya jumlah perokok baik pria maupun wanita
adalah pergaulan yang menuntut memiliki gaya hidup yang sama dengan orang
lain. Dan salah satu gaya hidup yang mereka ikuti adalah merokok. Bagi
sebagian orang merokok dapat dijadikan sebagai obat penenang dikala perokok
mendapatkan permasalahan yang sulit untuk dipecahkan bagi dirinya,
pengalaman ini secara terus menerus disampaikan sehingga menjadi
berkembang dilingkungan masyarakat bahwa setiap orang yang memiliki
masalah rumit dengan merokok dapat membuat seseorang merasa lebih tenang
walaupun ketenangan itu hanya datang beberapa saat saja.
Aditama (seperti yang disebut Rini, 2009), menyatakan jika dulu
merokok lekat dengan seorang pria namun seiring dengan berkembangnya jaman
merokok pun sudah membudaya dikalangan wanita, hal ini membuat semakin

kompleksnya permasalahan yang ditimbulkan oleh rokok. Hal ini dilakukan
sebagai lambang persamaan hak dan emansipasi. Dan sesuai dengan
berkembangnya jaman maka kebiasaan merokok pada wanita terus berkembang.
Semakin banyaknya wanita yang merokok, tidak terlepas akibat semakin
gencarnya perusahaan rokok melakukan promosi. Propaganda dan iklan rokok
ditampilkan dengan menarik.
Menurut Nuryati (2008) industri rokok diseluruh dunia mengeluarkan
lebih dari US$ 8 miliar setiap tahun untuk iklan dan pemberian sponsor sebagai
ajang utama promosi. Pada saat ini promosi rokok mulai merambah target baru
untuk memperluas pemasarannya, maka wanita adalah sasaran selanjutnya untuk

 


 

mengkonsumsi rokok. Aditama (dalam Rini, 1997) menyebutkan wanita yang
merokok selalu digambarkan sebagai lambang kematangan, kedewasaan,
popularitas, kecantikan, sexy dan feminisme oleh promosi perusahaan rokok.
Dari hasil Survei Sosial Ekonomi (Susenas), prevalensi merokok pada

perempuan dewasa meningkat dari 1,3% pada tahun 2001 menjadi 4,5% pada
tahun 2004. Hal ini dikarenakan perempuan yang merokok mempunyai
pengendalian diri yang kurang. Perempuan cenderung mudah stress dan
menganggap rokok efektif untuk mengatasi stress, karena secara emosional
perempuan cenderung lebih labil dari pada laki – laki sehingga perempuan
menjadikan rokok sebagai pelarian untuk mengurangi stress (Maghriza dalam
Ekafani, 2009).
Badan kesehatan dunia (WHO) melaporkan adanya statistik kebiasaan
merokok di seluruh dunia yaitu 47% lelaki dewasa merokok dan 12% wanita
dewasa merokok, di negara maju terdapat 42% lelaki dewasa merokok dan 24%
wanita dewasa merokok dan di negara membangun terdapat 48% lelaki dewasa
merokok dan 7% wanita dewasa merokok (Lek dalam alamsyah, 2007).

Aiman (dalam Ekafani, 2006) menyebutkan data yang diperoleh
departemen kesehatan RI saat ini jumlah wanita di Indonesia yang merokok
mencapai 40,5%, dari keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia. Dan yang
menduduki peringkat pertama adalah mahasiswa putri, kemudian disusul oleh
pelajar pada urutan kedua
Hindarto (2008) mengemukakan bahwa jika dibandingkan laki-laki
perokok, wanita perokok lebih sulit melepaskan ketergantungan terhadap rokok

seperti nikotin. Wanita bisa saja melepaskan diri dari rokok tapi perlu banyak
dukungan psikologis untuk mewujudkannya. Menurut Croghan (dalam Ekafani,
2008), peneliti Mayo Clinic, dari sisi psikologis wanita lebih dekat dengan sifat
mudah depresi, sensitif, mudah marah. Perasaan-perasaan itu akan menyebabkan
wanita perokok akan terus mengambil sebatang rokok jika dihinggapi perasaan
itu.
Kurt Lewin (dalam Komalasari, 2000) bahwa perilaku merokok
merupakan

perilaku yang disebabkan oleh faktor-faktor dari dalam diri

(personal factor) dan faktor lingkungan (environmental factor).


 

Faktor yang timbul dari dalam dirinya sendiri (personal factor) hal
terkental yang dapat membuat seseorang memutuskan untuk merokok atau
tidak. Wanita memulai merokok tidak lain karena adanya pengaruh imageimage yang dipaparkan oleh perusahaan rokok. Dimana perusahaan rokok
menekankan bahwa wanita merokok akan lebih sexy, cantik, feminisme,

sehingga mereka beranggapan bahwa dengan merokok mereka akan
memperoleh predikat tersebut (Aditama, 1997). Hal lain yang mendorong
wanita untuk merokok yaitu mereka menganggap bahwa dengan merokok
dapat menekan rasa gelisah dan stress.
Banyak wanita berpendapat bahwa rokok dapat membuat tubuh mereka
lebih langsing sehingga akan merasa lebih percaya diri. Rokok membuat
mereka langsing karena merokok sendiri dapat menekan nafsu makan.
Penelitian tentang pengaruh asap rokok terhadap nafsu makan yang dilakukan
oleh peneliti Melbourne dan Sydney menemukan sebuah senyawa kimia pada
otak yang biasa dikenal sebagai neuropeptide Y (NPY) yang biasa bekerja
sebagai pengatur nafsu makan ternyata dapat dipengaruhi kerjanya oleh asap
rokok. Dimana dari hasil penelitian yang menggunakan tikus sebagai objek
percobaan, didapatkan hasil bahwa tikus yang terekspos asap rokok cenderung
mengalami penurunan tingkat NPY dalam hypothalamus di otak mereka,
terutama bagian otak yang merespon selera makan. NPY secara normal
berfungsi untuk meningkatkan selera makan pada otak sehingga peranan NPY
sangat penting sekali bagi tubuh. Karena nafsu makan yang turun akibat asap
rokok inilah yang sering disalah artikan oleh wanita. Maka teori ”merokok
membuat langsing” semakin populer dan menggoda wanita lain yang tak
merokok untuk mencoba merokok.

Faktor lingkungan (environmental factor) yang mendukung untuk
merokok yaitu semakin gencarnya iklan promosi rokok. Seperti yang dapat
dilihat disekitar kita saat ini, rokok sudah bagaikan raja dalam setiap acara.
Perusahaan rokok rela mengeluarkan dana yang besar agar produk mereka
dapat menjadi sponsor suatu acara. Hal ini tentu saja digunakan untuk lebih
memasyarakatkan rokok. Bahkan acara-acara olahraga saat ini banyak
menggunakan perusahaan rokok sebagai sponsor utama. Sehingga kesan


 

negatif pada rokok perlahan luntur dalam masyarakat. Dalam acara-acara yang
disponsori rokok, biasanya perusahaan rokok akan menyediakan rokok secara
cuma-cuma sebagai sampel pada setiap pengunjung. Hal ini yang membuat
perokok pemula mulai mencoba merokok. Dari hasil penelitian KuIS diketahui
sebanyak 70% remaja puteri dan wanita melihat promosi rokok ketika acara
pentas musik, olahraga dan kegiatan sosial. Sebanyak 10,22% wanita berusia
13-15 tahun dan 14,53% wanita berusia 16-15 tahun pernah ditawari rokok
gratis.
Selain itu, faktor psikososial merupakan faktor yang menyebabkan

gagalnya wanita berhenti merokok yaitu adanya kesan bahwa rokok dapat
membantu mereka untuk melewati rasa kesepian, sedih, frustasi dan stress.
Selain itu, hal lain yang mempengaruhi adalah adanya ketergantungan atau
adiksi pada nikotin. Nikotin yang ada dalam asap rokok adalah suatu bahan
yang menimbulkan ketagihan atau adiksi. Menurut Aditama (1997), dalam
waktu tujuh detik setelah nikotin dihisap maka akan segera mencapai otak dan
menimbulkan berbagai reaksi dalam susunan saraf. Kalau orang sudah
merokok bertahun-tahun maka kadar nikotin dalam darahnya menjadi cukup
tinggi. Maka saat orang tersebut mendadak berhenti merokok yang selanjutnya
terjadi yaitu kadar nikotin dalam darahnya akan menurun. Bila nikotin tersebut
turun secara drastis maka akan timbul keluhan berupa badan lemah, sakit
kepala, gangguan pencernaan, kurang konsentrasi, lesu, sulit berfikir dan lainlain.
Tidak dapat dipungkiri bahwa rokok dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit. Resiko untuk menderita kanker disisa hidup sebenarnya
sudah banyak diketahui oleh perokok. Tetapi tetap saja perokok rela bila
dirinya akan menjadi korban akibat rokok yang dihisapnya. Juniarti (dalam
Alamsyah, 2007), menyebutkan bahwa wanita perokok mempunyai risiko
terhadap kanker mulut, faring, laring (pita suara), esophagus, pankreas, ginjal,
kandung kemih, leher rahim khususnya kanker paru-paru lebih tinggi
dibandingkan laki-laki perokok.

Bagi wanita, rokok tidak hanya akan merugikan dirinya sendiri. Semua
wanita memiliki rahim dan akan menjadi ibu disaat dewasa. Maka bila ibunya


 

seorang perokok, kerugian yang didapatkan bukan saja anaknya akan
berpeluang merokok seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi saat
dalam kandungan pun anaknya juga mengalami berbagai gangguan akibat
rokok.
Menurut Aditama (1997), pada ibu hamil, rokok yang dihisap akan
menggangu oksigenisasi di tubuh janin hal ini karena turut masuknya
karbonmonoksida ke peredaran darah ke janin dalam kandungan. Selain itu,
gizi ibu perokok menjadi lebih buruk karena karena kebiasaan merokok
menekan nafsu makannya. Hal yang lebih parah yang dapat terjadi yaitu
terganggunya tumbuh kembang janin karena nikotin merupakan zat
vasokonstriktor yang dapat menggangu metabolisme protein dalam tubuh janin
yang sedang berkembang, jantung janin juga lebih lambat berdenyutnya dan
timbul gangguan pada sistem sarafnya. Kemungkinan terjadinya keguguran
(abortus) juga lebih sering, bahkan sering terjadi komplikasi kehamilan.

Selain itu, seorang ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok dapat
beresiko bayi terlahir dengan cacat bawaan bibir sumbing. Sebuah media
informasi yaitu Reutershealth pernah mempublikasikan bahwa sebuah
penelitian di Universitas Bergen Norwegia membuktikan pengaruh rokok pada
kandungan membuat 573 bayi dari 1.336 kelahiran menderita bibir sumbing.
Hasilnya, dan hal ini ditemukan karena adanya kebiasaan merokok aktif dari
ibu bayi-bayi tersebut. Sungguh sangat disayangkan apabila kebahagiaan
karena tanda kehamilan sudah ada, namun akhirnya calon anggota baru
tersebut jadi korbannya.
Dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari merokok tidak membuat
wanita menghilangkan perilaku merokok. Terdapat berbagai alasan bagi
perokok untuk mempertahankan diri ketika ditanya alasan mengapa mereka
tetap merokok. Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negatif dari
perilaku merokok, namun perilaku merokok bagi wanita merupakan kegiatan
yang “fenomenal”, artinya meskipun sudah mengetahui bahaya merokok tetapi
jumlah perokok bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat dan usia
perokok semakin bertambah muda (Komalasari dan Helmi, 2000).


 


Dengan demikian penelitian ini menarik untuk diteliti mengingat rokok
tidak memberikan manfaat sedikit pun pada kehidupan wanita. Apa yang
dijanjikan oleh rokok kesemuanya semu dan bersifat sementara. Bahkan rokok
memberi dampak yang panjang tidak hanya pada wanita itu sendiri tetapi juga
pada anak-anaknya mengingat wanita memiliki tanggung jawab serta tugas
perkembangan yang menurut Hurlock (1980) wanita akan memulai hidup
dalam keluarga dan belajar mengasuh anak. Wanita secara hakiki dikodratkan
menjadi pendidik dalam kehidupannya. Dalam lingkungan keluarga, wanita
kelak akan menjadi seorang ibu yang akan menjadi role model bagi anakanaknya. Umumnya, setiap yang dikerjakan seorang ibu pasti akan dilakukan
oleh anaknya. Maka bila didapati seorang ibu yang merokok secara tidak
langsung mengajarkan anaknya untuk merokok. Seperti yang diungkapkan oleh
Aditama (1997) dimana kemungkinan menjadi perokok akan jauh lebih besar
bila orang tuanya juga perokok.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
dalam lagi tentang Perilaku Merokok pada Wanita Dewasa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang terurai di atas, maka
permasalahan yang akan di angkat oleh peneliti, yaitu :

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita
dewasa?
2. Bagaimana tahapan perilaku merokok pada wanita dewasa?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada
wanita dewasa.
2. Untuk mengetahui bagaimana tahapan perilaku merokok pada wanita dewasa.


 

D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Manfaat teoritis yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain
diharapkan dapat memberikan masukan bagi kemajuan ilmu pengetahuan
psikologi, terutama dalam disiplin ilmu Psikologi Perkembangan.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan agar orang tua, keluarga maupun masyarakat

mampu memberikan perhatian yang lebih, sehubungan dengan perilaku
menyimpang pada wanita, khususnya perilaku merokok pada wanita dewasa.
 

PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DEWASA

SKRIPSI

Oleh:
Nia Astuti
07810054

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

1

PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DEWASA

SKRIPSI

Oleh:
Nia Astuti
07810054

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
2

PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DEWASA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:
Nia Astuti
07810054

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

3

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi

: Perilaku Merokok pada Wanita Dewasa

2. Nama Peneliti

: Nia Astuti

3. NIM

: 07810054

4. FAKULTAS

: PSIKOLOGI

5. Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah MalanG

6. Waktu Penelitian

: 21 Juli – 26 Juli 2011

7. Tanggal Ujian

: 19 Agustus 2011

Malang, 19 Agustus 2011
Pembimbing I

Pembimbing II

Ni’Matuzahroh, S.psi.M.si

Yudi Suharsono, S.Psi.M.si

4

5

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Nia Astuti

NIM

: 0781054

Fakultas/Jurusan

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul :
Perilaku Merokok pada Wanita Dewasa

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah
disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan hak bebas royalti non ekslusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai
dengan Undang-undang yang berlaku.

Mengetahui

Malang, 19 Agustus 2011

Ketua Program Studi

Yang menyatakan

MATERAI
6000
M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi

Nia Astuti

6

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Perilaku Merokok pada Wanita
Dewasa” ini dapat diselesaikan setelah melalui proses usaha keras yang memerlukan
segenap tenaga dan pikiran. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga karya ini bisa selesai. Penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1.

Drs. Tulus Winarsunu, M.si selaku dekan fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.

2.

Yudi Suharsono, M.si.Psi dan Ni’Matuzahroh, S.psi.M.si selaku Pembimbing I
dan Pembimbing II yang sangat sabar dalam membimbing penulis dan banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat
berguna hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3.

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.si selaku dosen wali yang telah mendukung
dan memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi
ini.

4.

Kepada subjek penelitian di Malang yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk bersedia diwawancarai, sehingga penulis mendapatkan data sesuai
dengan yang diharapkan.

5.

Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, do’a dan kasih
sayang sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih juga buat bapak dan ibu yang telah bekerja keras dalam

i

memberikan dukungan moral dan materi, semoga setelah ini saya bisa
membalasnya dengan membuat kalian bangga dan bahagia.
6.

Buat kakak-kakakku tercinta, Ara, Bang Omes dan Mbak Risma terima kasih
atas support kalian dan selalu mengingatkan dan menyemangati aku untuk
segera lulus.

7.

Terimakasih buat Sultan Samma, yang pernah menyemangatiku dan
memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih
juga telah memberiku banyak pelajaran, terutama aku menjadi seseorang yang
sabar dan kuat. Aku tak akan menyerah walaupun terasa berat.

8.

Buat sahabat-sahabatku Sherli, Ria, Dani, Panji, David “ndud”, Ara “cint”,
riski “paijo”, Dani “ndul”, yang selalu menciptakan keceriaan dimanapun kita
berada, dirumah, dijalan maupun dikampus selalu saja ada hal-hal yang bisa
membuat kita tertawa dan juga motivasi yang tidak henti-hentinya
mengingatkanku untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9.

Seluruh teman-teman kelas A angkatan 2007 terimakasih atas bantuan dan
informasinya.

10.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelasaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas dengan segala amal dan kebaikannya. Penulis

menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan segala
keterbatasan yang ada, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini
sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa barakatuh.
Malang, 20 Agustus 2011
Penulis

Nia Astuti

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................

i

INTISARI ...........................................................................................................

iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

vi

DAFTAR SKEMA .............................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii

BAB I.

BAB II.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................

1

B. Rumusan Masalah ................................................................

6

C. Tujuan Penelitian .................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ...............................................................

7

TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Merokok
1. Pengertian
Perilaku Merokok ............................................................

8

2. Tahap Perilaku Merokok ................................................

9

3. Faktor Perilaku Merokok ...............................................

11

4. Aspek Perilaku Merokok ...............................................

14

5. Dampak Perilaku Merokok ............................................

15

B. Dewasa

BAB III.

1. Pengertian Dewasa ..........................................................

16

2. Pembagian Usia Dewasa .................................................

17

3. Karakteristik Usia Dewasa .............................................

18

4. Tugas Perkembangan Usia Dewasa ................................

19

5. Hambatan Tugas Perkembangan.......................................

19

METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................

21

B. Batasan Istilah ......................................................................

21

iii

BAB IV.

BAB V.

C. Subjek Penelitian dan Informan .............................................

23

D. Metode Pengumpulan Data ....................................................

23

E. Prosedur Penelitian .................................................................

24

F. Teknik Analisa Data ...............................................................

26

G. Metode Keabsahan Data .........................................................

27

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ...........................................

28

B. Analisa Data ...........................................................................

36

1. Analisis Masing-masing Subjek ......................................

37

2. Analisis Perilaku Merokok Wanita Dewasa ...................

46

C. Pembahasan ...........................................................................

57

PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................

54

B. Saran ......................................................................................

55

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

56

LAMPIRAN ........................................................................................................

58

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identitas Subjek ........................................................................................

28

Tabel 2. Faktor Pengaruh Perilaku Merokok Subjek 1 ........................................... 37
Tabel 3. Faktor Pengaruh Perilaku Merokok Subjek 2 .......................................... 40
Tabel 4. Faktor Pengaruh Perilaku Merokok Subjek 3 .......................................... 43

v

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Tahap Perilaku Merokok subjek 1 ......................................................... 38
Skema 2. Tahap Perilaku Merokok Subjek 2 ........................................................

41

Skema 3. Tahap Perilaku Merokok Subjek 3 ........................................................

44

vi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Lembar Persetujuan Wawancara .................................................... 58
LAMPIRAN 2. Panduan Wawancara ...................................................................... 59
LAMPIRAN 3. Hasil Wawancara .......................................................................... 60

vii

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Y.T. (2006). Tuberkolosis, rokok dan perempuan. Diakses 5 Juni 2011 dari
http://www.ytaditama.or.id.
−−−−−−−−− (1997). Rokok dan
http://www.ytaditama.or.id.

kesehatan.

Diakses

5

Juni

2011

dari

Amelia, A. (2009). Gambaran Perilaku Merokok pada Remaja Laki-laki (Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara).
Armstrong, S. (1990). Pengaruh rokok terhadap kesehatan. Jakarta : Arcan.
Banister, P. (1994). Qualitative methods in psychology. Buckingham : Open
University Press.
Chaplin, J.P. (1997). Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono).
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ekafani, R.A. (2010). Studi fenomenologi perilaku merokok pada mahasiswi di kota
semarang (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Semarang, Jawa
Tengah).
Hurlock, E.B. (1994). Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga
Komalasari, D. & Helmi, AF. (2000). Faktor-Faktor penyebab perilaku merokok
pada remaja. (Jurnal, Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta).
Diakses
5
Juni
2011
dari
http://www.faktorfaktorpenyebabplmerokokpdremaja.
Kristian. (2010). Keyakinan (beliefs) mengenai perilaku merokok pada remaja awal.
(Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa
Timur).
Moleong, L. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada Remaja.
Diakses 5 Juni 2011 dari http://www.e-psikologi.com/remaja.050602.htm
[on-line].
−−−−−−−−− (2002). Remaja dan Rokok. Diakses 5 Juni 2011 dari http://www.epsikologi.com/remaja.050602.htm [on-line].

viii

Nasution, I.K. (2007). Perilaku merokok pada remaja. (Skripsi, Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara, Medan).
Nuryati, S. (2008). Hampir 90% Wanita Muda Indonesia Merokok. Diakses 5 Juni
2011 dari http://indotc.4umer.com/your-first-forum-f1/]Tobacco. Jakarta.
Oskamp, S. (1984). Applied social psychology. Buckingham : Open University Press.
Parthami, P.W. (2009). Konstruksi Identitas Gender. (Skripsi, Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia, Jakarta).
Poerwadarminta, W.J.S. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Poerwandari. (2001). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia : Lembaga pengembangan sarana
pengukuran dan pendidikan psikologi (LPSP3).
Rini, J. (1997). Memupuk rasa percaya diri. Diakses 6 Juni 2011. http://www.epsikologi.com/epsi/indiviual_detail>asp?id=84.
Sarafino, F.P. (1994). Health psychology (2-nd edition). New York : John Wiley &
Sons.
Sarwono, S. Teori-teori psikologi sosial. Jakarta: CV. Rajawali.
Sumarna, R. (2009). Pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada mahasiswi
ekstensi angkatan 2007. (Jurnal, Fisip Universitas Indonesia, Jakarta).
Susmiati. 2003. Hubungan antara stress psikis dengan perilaku merokok pada
remaja siswa SMK PGRI Singosari Kab. Malang. (Skripsi, Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur).
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia
Walgito, B. (1994). Psikologi Sosial (Edisi Revisi). Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset.

ix

x