8
C. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu 1 Populasi wilayah : wilayah yang
menjadi bagian dari kawasan wisata warisan budaya culture heritage di Kota Bandung. 2 Populasi manusiapengunjung : seluruh pengunjung yang datang ke objek wisata
warisan budaya culture heritage di Kota Bandung. Dari kedua jenis populasi ini diambil sampel penelitian.
Sampel objek wisata diambil secara nonprobability random sampling, yaitu dengan mempertimbangkan keberadaan dan variasi objek wisata. Jumlah sampel
bangunan bersejarah yang dapat dijadikan sebagai objek wisata warisan budaya culture heritage berjumlah 421 bangunan bersejarah, dari sampel objek ini diambil data primer
dari wisatawan dan kemenarikan objek versi penawaran dan permintaan. Sampel wisatawan diambil berdsarakan accesdental sampling yaitu sebanyak 81 orang wisatawan
domestik dan mancanegara. Sampel wisatawan disebarkan ke tiap objek wisata terpilih secara proposional menurut jumlah kunjungan wisatawan tahun 2006. Data dijaring pada
liburan yaitu rentang waktu satu bulan tahun 2007 dengan pembagian kuesioner seminggu 2 kali, yaitu pada saat hari libur akhir pekan weekend atau hari biasa.
2. Analisis Data
Analisis data disesuaikan dengan jenis data yaitu sebagai berikut: a.
Data sekunder yang berupa perangkat peraturan, kebijakan pengembangan dan pengolahan diolah berdasarkan metode deskriptif analitis.
b. Data primer yang berupa analisis sebaran dan kemenarikan objek wisata warisan
budaya culture heritage yang mempergunakan distribusi frekuensi, analisis sebaran objek wisata warisan budaya culture heritage. Penskalaan dilakukan dengan
memberikan kesimpulan pola bergerombolan cluster pattern, pola tidak tersebar merata random pattern, dan pola tersebar merata dispersed pattern. Adapun
formulanya adalah sebagai berikut.
9
j
u
T = ------ j
h
Bintarto 1991 : 75
Keterangan : T = Indeks Penyebaran Tetangga Terdekat
j
u
=
Jarak rata-rata yamg diukur antara satu titik dengan titik tetangganya yang terdekat.
j
h
= Jarak rata-rata yang diperoleh andaikata semua titik mempunyai pola random :
1
j
h
= ------ 2 p
p = Kepadatan titik dalam tiap kilometer persegi yaitu jumlah titik N dibagi dengan luas wilayah dalam kilometer persegi A
Untuk model penyebaran analisis tetangga terdekat ini berkisar di antara nol 0 dengan 2.1491 atau jika dijadikan suatu matriks :
I 0.7
II 1.4 III 2.1491
Keterangan : I = Pola bergerombolan cluster pattern
II = Pola tersebar tidak merata random pattern III = Pola tersebar merata dispersed pattern
Formula kemenarikan objek wisata warisan budaya culture heritage di Kota Bandung yaitu Rumus kemenarikan objek wisata model Fishbein dan Rosenberg. Rumus
digunakan untuk mengukur seberapa menarik objek wisata dalam pendapat para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut, yang selanjutnya digunakan untuk
menghitung penguasaan pasar dari masing-masing objek wisata.
N
Ai = Vi Bij
.i = 1
10
Steppen 1997
Keterangan : Ai = Intensitas yang dipilih dari beberapa keterangan produk i
Vi = Kepentingan dari karakteristik, i Bij = Tingkatan dari pilihan j yang disediakan untuk karakteristik i
N = Nomor keseluruhan dari karakteristik
D. Hasil Penelitian 1. Lokasi Kota Bandung