IMPLEMENTASI REMEDIAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI MTS MUHAMMADIYAH 1 MALANG

(1)

1

Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang (Soedjadi, 2000:43). Salah satu lembaga yang mewadahi pendidikan adalah sekolah. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai macam kesempatan bagi siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan perkembangan siswa diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran (Hamalik, Oemar. 2013:3). Proses belajar mengajar yang baik diupayakan menghasilkan perubahan yang baik pada siswa. Pada kenyataannya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bukanlah suatu hal yang mudah. Oleh karena itu diperlukan strategi belajar mengajar yang paling efektif dan efisien.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide, dan film, audio, dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dsb. Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruang saja, sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah,


(2)

karena diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan, untuk membelajarkan siswa (Hamalik, Oemar. 2013:57). Nickson (Jajang, 2005:5) berpendapat bahwa pembelajaran matematika adalah pemberian bantuan kepada siswa untuk membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi (arahan terbimbing) sehingga konsep atau prinsip itu terbangun. Pendapat tersebut menandakan bahwa guru dituntut untuk mengaktifkan siswanya selama pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru melainkan pada siswa. Guru bukan mentransfer pengetahuan pada siswa tetapi membantu agar siswa membentuk sendiri pengetahuannya

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Seorang guru harus cermat dalam memilih model, strategi, dan media pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi sehingga siswa tidak bosan dan akan tertarik dengan materi pelajaran matematika. Ketika siswa tertarik pada pelajaran matematika mereka akan lebih aktif di kelas dan akan mengakibatkan hasil belajar yang mereka peroleh sesuai dengan ketuntasan belajar yang ditetapkan. Selain itu dalam mengelola kegiatan pembelajaran, guru perlu merencanakan tugas dan alat belajar yang menantang, pemberian umpan balik, belajar kelompok dan penyediaan program penilaian yang memungkinkan semua siswa mampu mendemonstrasikan kinerja (perfomance) sebagai hasil belajar.

Perlu diketahui bahwa matematika adalah mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari presentase jam pelajaran yang lebih dibandingkan dengan pelajaran lain. Matematika diberikan untuk semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Walaupun guru memiliki peranan penting tetapi suatu proses pembelajaran akan berjalan dengan baik ketika ada kerjasama antara guru dan siswa. Dari kerjasama itulah proses pembelajaran akan terjadi interaksi timbal balik sehingga materi tersampaikan.


(3)

Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit atau yang disebut juga dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar (Learning Difficulty) merupakan suatu konsep multidisipliner yang digunakan pada lapangan pendidikan, psikologi, maupun ilmu kedokteran. Kesulitan belajar didasarkan atas suatu kondisi dari belajar yang terganggu untuk mencapai hasil belajar, hal itu disebabkan oleh faktor fisik, sosial, maupun psikologi (Baharuddin, 2009:177-178). Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non-intelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar diantaranya adalah faktor intern (faktor dari dalam diri siswa itu sendiri) yang meliputi: faktor fisiologi dan faktor psikologi, faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa) meliputi: faktor-faktor non-sosial dan faktor-faktor sosial. Sebaliknya dari siswa yang tergolong cepat dalam belajar, siswa golongan lambat ini lebih memerlukan waktu yang lebih lama dari waktu yang diperkirakan untuk siswa-siswa pada umumnya. Sebagai akibatnya, siswa yang termasuk dalam golongan lambat ini sering ketinggalan dalam belajar dan ini pula sebagai salah satu penyebab tinggal kelas. Dilihat dari tingkat kecerdasannya, pada umumnya siswa golongan lambat belajar memiliki taraf kecerdasan yang rendah sehingga para siswa ini memerlukan perhatian khusus, antara lain melalui penempatan pada kelas-kelas khusus atau pelajaran-pelajaran tambahan atau Remedial Teaching. Menurut penelitian yang dilakukan oleh:

Khoiru Andriana (2006) dalam skripsinya Program Remidial Dengan Bantuan Tutor Sebaya Untuk Mencapai Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Dan Fungsi Di MTs Surya Buana Malang dapat disimpulkan bahwa program remidial dengan bantuan tutor sebaya, jika ditinjau dari ketuntasan belajar siswa maka secara klasikal diperoleh presentase pada hasil tes pertama sebesar 76.92%, hasil tes kedua


(4)

sebesar 72% dan hasil tes ketiga sebesar 87.5%. dari hasil tersebut terlihat presentase tes kedua hanya sebesar 72%, hal ini belum mencapai standar ketuntasan nasional. Tetapi presentase dari rata-rata ketiga tes yang telah dilakukan mencapai 78.80%, presentase ini melebihi standar ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75%. Ketuntasan individu sebagian besar siswa telah mencapai ketuntasan belajarnya dan yang tidak tuntas dari setiap kegiatan program remidial dengan bantuan tutor sebaya hanya 3 siswa.

Dian Purwandi (2011) dalam skripsinya Pembelajaran remidial Materi Luas Permukaan Dan Volume Prisma Segitiga Di Kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 1 Malang mengemukakan bahwa setelah siswa diberikan pembelajaran remidial presentase keaktifan siswa meningkat yaitu pada pertemuan pertama mencapai 83.33% serta pertemuan kedua dan ketiga mencapai 87.5%.

Artikel MGMP tahun 2012 yang berjudul Meningkatkan Daya Serap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Segeri Pada Pokok Bahasan Faktorisasi bentuk Aljabar Melalui Pembelajaran Remidial didapatkan kesimpulan:

a. Rata-rata daya serap siswa sebelum pembelajaran remidial siklus I adalah 54% dan setelah pembelajaran remidial siklus I yang diikuti oleh 23 siswa rata-rata daya serap yang diperoleh siswa menjadi 96% sehingga ada peningkatan 42%.

b. Rata-rata daya sera siswa sebelum pembelajaran remidial siklus II adalah 79% dan setelah pembelajaran remidial siklus II yang diikuti oleh 20 siswa rata-rata daya serap yang diperoleh siswa menjadi 95% sehingga ada peningkatan 16%.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tetap saja ada siswa yang membutuhkan Remedial Teaching dan perlunya mengadakan Remedial Teaching.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru maematika di MTs Muhammadiyah 1 Malang menyatakan bahwa (1) guru lebih menerapkan sistem pendidikan konvensional yang memfokuskan pada sistem ceramah yaitu metode pengajaran yang menggunakan penjelasan secara


(5)

verbal. Komunikasi biasanya bersifat satu arah, sehingga sulit untuk menampung perbedaan individual siswa, (2) sifat pasif siswa yang hanya mendengarkan dari guru tanpa ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa, (3) partisipasi aktif siswa menjadi terbatas karena metode pembelajaran yang diterapkan guru, (4) daya serap atau tingkat kecerdasan siswa yang rendah sehingga mengakibatkan adanya sebagian siswa yang memperoleh nilai rata-rata dibawah KKM.

Pada kurikulum 2013 yang tertera dalam Permendikbud No. 81A Lampiran IV tentang implementasi kurikulum, penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1 – 4 (kelipatan 0.33), sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi kedalam predikat A – D. Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-), sedangkan pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B. Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada kompetensi berikutnya. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.

Remedial Teaching adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan atau dengan singkat pengajaran yang membuat menjadi baik. Suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remidial adalah apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Remedial Teaching diadakan setelah diketahui kesulitan belajar kemudian diadakan pelayanan khusus, tujuannya disesuaikan dengan kesulitan belajar siswa walaupun tujuan akhirnya sama yaitu mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Guru melaksanakan perubahan dalam tingkat pembelajarannya sesuai dengan


(6)

kesulitan yang dihadapi para siswa. Sifat pokok Remedial Teaching ada tiga yaitu: (1) menyederhanakan konsep yang kompleks, (2) menjelaskan konsep yang kabur, (3) memperbaiki konsep yang salah tafsir. Beberapa perlakuan yang dapat diberikan terhadap sifat pokok Remedial tersebut antara lain berupa penjelasan oleh guru, pemberian rangkuman, pemberian tugas, dan lain-lain.

Pentingnya ketuntasan belajar matematika sebagai salah satu upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika menjadi alasan peneliti melakukan penelitian tentang implementasi Remedial Teaching di madrasah tsanawiyah. Berdasarkan permasalahan yang terjadi peneliti ingin mengetahui bagaimana implementasi Remedial Teaching. Oleh karena itu peneliti

mengambil judul “Implementasi Remedial Teaching Dalam pembelajaran Matematika Kelas VII Di MTs Muhammadiyah 1 Malang”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana implementasi Remedial Teaching di MTs Muhammadiyah 1 Malang?

b. Bagaimana hasil belajar siswa setelah diadakan Remedial Teaching di MTs Muhammadiyah 1 Malang?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi Remedial Teaching di MTs Muhammadiyah 1 Malang.

b. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa setelah diadakan kegiatan Remedial Teaching.


(7)

1.4Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan ruang lingkup peneliti dalam melakukan penelitian untuk menghindari kesalahtafsiran terhadap istilah yang digunakan. Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

a. Hanya meneliti pelaksanaan Remedial Teaching pada pelajaran matematika. Yaitu pembahasan soal-soal UAS.

b. Hanya meneliti pada siswa kelas VII-A, VII-B, dan VII-C yang nilainya di bawah ketuntasan minimal yang ditentukan.

c. Subjek penelitian adalah siswa di kelas VII-A, VII-B, dan VII-C MTs Muhammadiyah 1 Malang tahun ajaran 2014/2015.

1.5Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis yakni dapat memberikan tambahan pengetahuan pada pembaca dan guru dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Manfaat praktis yakni penelitian ini diharapkan guru lebih termotivasi melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara proporsional sehingga akan terwujud guru yang profesional yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sedangkan bagi peneliti Sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan sebagai bekal untuk mengajar kelak.

1.6Definisi Istilah

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam mengartikan kata-kata tersebut, maka perlu diberikan beberapa batasan definisi sebagai berikut:

a. Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap matang.

b. Remedial berarti menyembuhkan atau membetulkan, atau membuat menjadi baik. Dengan demikian pembelajaran Remedial adalah suatu


(8)

bentuk pembelajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pembelajaran yang membuat menjadi baik.

c. Remedial teaching adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan atau dengan singkat pengajaran yang membuat menjadi baik. Suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remidial adalah apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

d. Hasil belajar menurut (Sudjana: 2010) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajar.

1.7Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu hubungan antara konsep satu dengan konsep lainnya dari permasalahan yang akan diteliti. Kerangka konseptual ini dapat membantu penyusunan kerangka konsep dari penelitian. Dari kerangka konseptual penelitian yang akan dibahas secara singkat adalah tentang Remedial Teaching dalam pembelajaran matematika.

Untuk mencapai yijuan pembelajaran matematika di MTs diperlukan suatu rencana pambelajaran matematika. Rencana pembelajaran matematika tersebut terdiri dari standar proses, materi, sumber, dan cara yang digunakan untuk proses pembelajaran matematika. Dalam penelitian ini, standar proses yang ingin diteliti adalah tentang implementasi Remedial Teaching dalam pembelajaran matemtika siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang, sedangkan materi yang digunakan adalah berupa soal-soal yang digunakan pada saat UAS. Sumber yang digunakan adalah buku dan cara yang digunakan untuk proses pembelajaran adalah menerangkan kembali atau Re-Teaching. Kemudian rencana pembelajaran tersebut diimplementasikan serta diteliti keterlaksanaannya. Setelah dilaksanakan, maka siswa diberikan suatu evaluasi untuk mengetahui kemempuan siswa. Dengan hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang, apakah berkategori baik, sedang, atau kurang. Secara singkat,


(9)

gambaran dari kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Remedial Teaching Tujuan Pembelajaran Matematika MTs

Rencana Pembelajaran Materi

Cara Sumber

Pelaksanaan Pembelajaran Matematika MTs

Evaluasi Pembelajaran

Nilai ≥ 75

Tuntas

Tidak Tuntas


(10)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

IMPLEMENTASI REMEDIAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI MTS MUHAMMADIYAH 1

MALANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh: Suhartini NIM: 09320127

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(11)

vii

dan Hidayah-Nya dan Rasulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaian tugas akhir ini.

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Yang tercinta bapak dan mamaku yang aku sayangi dan aku patuhi, terimakasih atas semua yang telah beliau berikan dan dengan Tulus Ikhlas, Membesarkan, Menyayangi, Membimbing, Mendoakan, serta Mendukung dan Berkorban untuk masa depanku. Kalian selalu hadir dalam doaku. Mas dan mbak iparku serta keponakan yang lucu yang telah menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada henti memberikan dukungannya. “Tanpa keluarga, manusia sendiri di dunia, gemetar dalam dingin.”

2. Terima kasih yang tak terhingga untuk dosen-dosenku, terutama kedua pembimbingku yang tak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepadaku.

3. Terima kasih juga kupersembahkan kepada para sahabatku Matus, Anik, Ella, Wahyu, Tutik, Jefri tidak lupa buat Atun terima kasih udah mau nganterin penelitian kiri kanan panas-panas, kita jangan terlalu sering bareng yah, bahaya buat kesehatan mental hahaha dan yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hariku. “Sahabat merupakan salah satu sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia.”

4. Teruntuk teman-teman matkom’C 2009 yang selalu membantu, berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama kuliah, terima kasih banyak. “Tiada hari yang tak indah tanpa kalian semua.”

5. Aku belajar, aku tegar, dan aku bersabar hingga aku berhasil. Terima kasih untuk semua ^^V


(12)

v

MOTTO

ˈJika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat

mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin

bertawakal (Q.S Ali Imran: 160)ˉ

“Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah sebuah nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum

itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui (Q.S Al-Anfal: 53)”

“To get a success, your courage must be greater than your fear”

“Jangan pernah patah semangat hanya karena diremehkan atau dihina orang, tetapi jadikan hinaan itu sebagai pembakar semangat untuk tetap maju mencapai tujuan”

“Tiada kata terlambat untuk belajar. Yang penting jangan menunda-nunda lagi. Hidupa adalah bagaimana mengontrol fikiran kita dan bagaimana


(13)

vii

lagi Maha Penyayang, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Implementasi Remedial Teaching dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII di MTs Muhammadiyah 1 Malang. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW., keluarga, dan para sahabatnya.

Tugas akhir ini merupakan hasil penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif, menggambarkan bagaimana sikap siswa terhadap Remedial teaching dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini juga termasuk penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif karena melibatkan manusia sebagai instrumen penelitian yang diukur sikap belajarnya, dan kuantitatif karena menggunakan hasil belajar siswa sebagai patokan ukuran. Sikap siswa dapat dilihat dari hasil analisis data angket yang telah diberikan kepada subjek penelitian.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini dapat selesai berkat bimbingan, bantuan, dan motivasi dari banyak pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih kepada:

1. Dr. Sutrisno, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam memberi petunjuk, bimbingan, dan pengarahan kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.

2. Dr. M. Mahfud Effendi. M.M., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.

3. Abdul Wahid, S.Pd., selaku kepala sekolah MTs Muhammadiyah 1 Malang yang telah memeberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

4. Syaiin, S.Pd., selaku guru Matematika kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang yang telah membantu dalam melakukan penelitian.


(14)

viii

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Namun demikian tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk skripsi ini lebih sempurna.

Malang,


(15)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan ... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Abstract ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Batasan Masalah ... 7

1.5 Manfaat penelitian ... 7

1.6 Definisi Istilah ... 7

1.7 Kerangka Konseptual ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Tujuan Pembelajaran Matematika ... 10

2.2 Rencana Pembelajaran Matematika ... 10

2.2.1 Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran Matematika ... 10

2.2.2 Isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 11

2.3 Pembelajaran Matematika MTs ... 12

2.4 Evaluasi Pembelajaran ... 13

2.5 Ketuntasan Belajar ... 14

2.6 Remedial Teaching ... 14

2.6.1 Pengertian Remedial Teaching ... 15

2.6.2 Tujuan Remedial Teaching ... 16

2.6.3 Fungsi Remedial Teaching ... 16

2.6.4 Bentuk Remedial Teaching ... 17

2.6.5 Prosedur Pelaksanaan Remedial Teaching ... 18

2.6.6 Waktu Pelaksanaan Remedial Teaching ... 20

2.6.7 Hambatan Remedial Teaching ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1 Rancangan penelitian ... 23

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Subjek Penelitian ... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.5 Instrumen Penelitian ... 25

3.6 Prosedur Penelitian ... 32


(16)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Hasil penelitian ... 37

4.1.1 Aktivitas guru dan siswa selama Remedial Teaching ... 40

4.1.1.1 Aktivitas guru selama Remedial Teaching ... 40

4.1.1.2 Aktivitas siswa selama Remedial Teaching... 41

4.1.2 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa ... 41

4.1.3 Hasil Sikap Siswa ... 45

4.2 Pembahasan Penelitian ... 48

4.2.1 Pembahasan Implementasi Remedial Teaching ... 48

4.2.2 Pembahasan Hasil Belajar Siswa ... 48

4.2.3 Pembahasan Implementasi Remedial Teaching ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(17)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Aktivtas Guru ... 26

Tabel 3.2 Aktivitas Siswa ... 27

Tabel 3.3 Soal Remedial Teaching I ... 28

Tabel 3.4 Soal Remedial Teaching II ... 29

Tabel 3.5 Lembar Angket... 31

Tabel 3.6 Persentase dan Kategori Aktivitas Guru ... 34

Tabel 3.7 Persentase dan Kategori Akrivitas Siswa ... 35

Tabel 3.8 Analisis Data Angket ... 36

Tabel 4.1 Data Pelaksanaan Remedial Teaching Di Kelas ... 37

Tabel 4.2 Rata-rata Aktivitas Guru ... 40

Tabel 4.3 Rata-rata Aktivitas Siswa ... 41

Tabel 4.4 UAS Sebelum Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-A .... 42

Tabel 4.5 UAS Setelah Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-A ... 42

Tabel 4.6 UAS Sebelum Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-B .... 43

Tabel 4.7 UAS Setelah Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-B ... 43

Tabel 4.8 UAS Sebelum Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-C .... 44


(18)

xiv

DAFTAR GAMBAR


(19)

53 Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Baharuddin. 2009. Pendidikan Dan Psikologi Perkembangan. Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Bahri, Al. 2011. Konsep Dasar pengajaran Remedial Dan Pengayaan, (Online), (http://albahrippbunm.blogspot.com, diakses pada 12 Desember 2013). Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Dian Purwandi. 2011. Pembelajaran Remidial Materi Luas Permukaan Dan Volume Prisma Segitiga Di Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 1 Malang. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Effendi, Mahfud dkk. 2000. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: UMM Press.

Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hartanti, Apriliana. 2010. Pengajaran Remedial, (Online),

(http://makalahpsikologi.blogspot.com, diakses pada 12 Desember 2013). Khoiru Andriana.2006. Program Remidial Dengan Bantuan Tutor Sebaya Untuk

Mencapai Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Dan Fungdi Di MTs Surya Buana Malang. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Mujianto, Paulus. 2013. Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Perbaikan (Remedial Teaching) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Peer Coachung Di SD Negeri Kedungpuvan Bener Purworejo, (Online), (http://lpmp.wordpress.com, Diakses pada 14 Oktober 2013).

Munawwarah. 2012. Makalah Remedial Untuk SD, (Online),

(http://munawwarahummumubarok.blogspot.com, diakses pada 16 Desember 2013).

Nana Syaodih Sukmadinata. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2010. Belajar Dan Fakor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Uno, Hamzah. 2012. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Linkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. Warji. R. 2000. Program Belajar Mengajar Dengan Prinsip Belajar Tuntas


(1)

viii

Semoga Allah SWT. menunjukkan jalan dan memberikan cahaya-Nya, serta melapangkan dada kita dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Nya.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Namun demikian tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk skripsi ini lebih sempurna.

Malang,


(2)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan ... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Abstract ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Batasan Masalah ... 7

1.5 Manfaat penelitian ... 7

1.6 Definisi Istilah ... 7

1.7 Kerangka Konseptual ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Tujuan Pembelajaran Matematika ... 10

2.2 Rencana Pembelajaran Matematika ... 10

2.2.1 Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran Matematika ... 10

2.2.2 Isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 11

2.3 Pembelajaran Matematika MTs ... 12

2.4 Evaluasi Pembelajaran ... 13

2.5 Ketuntasan Belajar ... 14

2.6 Remedial Teaching ... 14

2.6.1 Pengertian Remedial Teaching ... 15

2.6.2 Tujuan Remedial Teaching ... 16

2.6.3 Fungsi Remedial Teaching ... 16

2.6.4 Bentuk Remedial Teaching ... 17

2.6.5 Prosedur Pelaksanaan Remedial Teaching ... 18

2.6.6 Waktu Pelaksanaan Remedial Teaching ... 20

2.6.7 Hambatan Remedial Teaching ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1 Rancangan penelitian ... 23

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Subjek Penelitian ... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.5 Instrumen Penelitian ... 25

3.6 Prosedur Penelitian ... 32


(3)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Hasil penelitian ... 37

4.1.1 Aktivitas guru dan siswa selama Remedial Teaching ... 40

4.1.1.1 Aktivitas guru selama Remedial Teaching ... 40

4.1.1.2 Aktivitas siswa selama Remedial Teaching... 41

4.1.2 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa ... 41

4.1.3 Hasil Sikap Siswa ... 45

4.2 Pembahasan Penelitian ... 48

4.2.1 Pembahasan Implementasi Remedial Teaching ... 48

4.2.2 Pembahasan Hasil Belajar Siswa ... 48

4.2.3 Pembahasan Implementasi Remedial Teaching ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(4)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Aktivtas Guru ... 26

Tabel 3.2 Aktivitas Siswa ... 27

Tabel 3.3 Soal Remedial Teaching I ... 28

Tabel 3.4 Soal Remedial Teaching II ... 29

Tabel 3.5 Lembar Angket... 31

Tabel 3.6 Persentase dan Kategori Aktivitas Guru ... 34

Tabel 3.7 Persentase dan Kategori Akrivitas Siswa ... 35

Tabel 3.8 Analisis Data Angket ... 36

Tabel 4.1 Data Pelaksanaan Remedial Teaching Di Kelas ... 37

Tabel 4.2 Rata-rata Aktivitas Guru ... 40

Tabel 4.3 Rata-rata Aktivitas Siswa ... 41

Tabel 4.4 UAS Sebelum Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-A .... 42

Tabel 4.5 UAS Setelah Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-A ... 42

Tabel 4.6 UAS Sebelum Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-B .... 43

Tabel 4.7 UAS Setelah Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-B ... 43

Tabel 4.8 UAS Sebelum Remedial Teaching Secara Klasikal Kelas VII-C .... 44


(5)

xiv

DAFTAR GAMBAR


(6)

53

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta:PT. RinekaCipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Baharuddin. 2009. Pendidikan Dan Psikologi Perkembangan. Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Bahri, Al. 2011. Konsep Dasar pengajaran Remedial Dan Pengayaan, (Online), (http://albahrippbunm.blogspot.com, diakses pada 12 Desember 2013). Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Dian Purwandi. 2011. Pembelajaran Remidial Materi Luas Permukaan Dan Volume Prisma Segitiga Di Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 1 Malang. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Effendi, Mahfud dkk. 2000. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: UMM Press.

Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hartanti, Apriliana. 2010. Pengajaran Remedial, (Online),

(http://makalahpsikologi.blogspot.com, diakses pada 12 Desember 2013). Khoiru Andriana.2006. Program Remidial Dengan Bantuan Tutor Sebaya Untuk

Mencapai Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Dan Fungdi Di MTs Surya Buana Malang. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Mujianto, Paulus. 2013. Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Perbaikan (Remedial Teaching) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Peer Coachung Di SD Negeri Kedungpuvan Bener Purworejo, (Online), (http://lpmp.wordpress.com, Diakses pada 14 Oktober 2013).

Munawwarah. 2012. Makalah Remedial Untuk SD, (Online),

(http://munawwarahummumubarok.blogspot.com, diakses pada 16

Desember 2013).

Nana Syaodih Sukmadinata. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2010. Belajar Dan Fakor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Uno, Hamzah. 2012. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Linkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. Warji. R. 2000. Program Belajar Mengajar Dengan Prinsip Belajar Tuntas


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DAN SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs SURYA BUANA MALANG MALANG

0 10 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 5E LEARNING CYCLE MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 6 27

IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI MTS Implementasi Penilaian Kinerja Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study di MTS Muhammadiyah Grogol (Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal Tahun Ajaran 2016

0 2 14

IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI MTS MUHAMMADIYAH Implementasi Penilaian Kinerja Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study di MTS Muhammadiyah Grogol (Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal Tahu

0 3 17

PENDAHULUAN Implementasi Penilaian Kinerja Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study di MTS Muhammadiyah Grogol (Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal Tahun Ajaran 2016/2017).

0 3 5

IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN PROYEK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH 1 Implementasi Model Penilaian Proyek Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study Di Smp Muhammadiyah 1 Kartasura (Pada Siswa Kelas VII Se

0 2 15

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015.

0 5 17

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA KELAS VII Implementasi Kurikulum 2013 Pembelajaran Matematika Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 17

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA KELAS VII Implementasi Kurikulum 2013 Pembelajaran Matematika Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015.

0 1 17

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GASAL MTs Implementasi Pembelajaran Matematika Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal MTs Negeri Surakarta II Tahun 2014/1015.

0 2 15