Kegiatan Pembelajaran 3
48
7. Hukuman
Hukuman yang mendidik adalah hukuman yang menyadarkan pihak remaja, dia harus sadar bahwa hal yang baru saja terjadi hendaknya tidak diulangi karena
hal tersebut tidak disetujui orang tua. Hukuman haruslah dipandang sebagai bentuk pertanggungjawaban atas perbuatan yang melanggar batasan-batasan
yang ditetapkan. Jika harus memberikan hukuman, hukumlah anak sesuai dengan tingkat pemahaman anak tentang hukuman tersebut.
8. Komunikasi
Dalam komunikasi sehari-hari banyak masalah yang berhubungan dengan disiplin sebenarnya dapat diselesaikan dengan menggunakan komunikasi
timbal balik yang efektif antara anak dan orang tua. Dalam hal ini cara-cara berkomunikasi akan memegang peranan penting dalam pembentukan disiplin.
Pada saat seorang guru akan menerapkan strategi komunikasi yang efektif ini dalam proses pebelajaran, guru tersebut sebaiknya mengetahui konsep dasar strategi
belajar mengajar yang meliputi hal-hal: 1 menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar; 2 menentukan pilihan berkenaan dengan
pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar; dan 3 norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar
mengajar. Untuk melaksanakan strategi tersebut kita juga harus mempertimbangkan faktor
yang dapat menghambat proses komunikasi dalam proses pembelajaran. Di sini kita akan mendapatkan dua jenis gangguan utama dalam komunikasi, yaitu gangguan
semantik dan saluran. 1. Gangguan saluran channel noise. Gangguan jenis ini meliputi setiap gangguan
yang memepengaruhi kehandalan fisik penyampaian pesan. Bisa diartikan pula sebagai segala hambatan yang terjadi diantara sumber dan audience. Misalnya,
seseorang berbicara dalam sebuah ruangan ditengah pembicaraan lainnya, suara pintu tertutup, dan gangguan lain seperti itu yang dapat menghalangi
penyampaian informasi. 2. Gangguan semantik. Gangguan jenis ini terjadi karena salah menafsirkan pesan.
Dalam setiap jenis kegiatan komunikasi sering terjadi kesenjangan atau ketidaksesuaian antara kode yang digunakan oleh pengirim dengan yang
Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi
49
dipahami oleh penerima kendati pesan yang diterima sama seperti ketika dikirimkan.
Secara umum kita menemukan tiga pokok dalam mengomunikasikan strategi mengajar
yakni tahap
permulaan prainstruksional,
tahap pengajaran
instruksional, dan tahap penilaian dan tindak lanjut. Ketiga tahapan ini harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran. Jika satu tahapan tersebut
ditinggalkan, maka sebenarnya tidak dapat dikatakan telah terjadi proses pengajaran.
1. Tahap Prainstruksional Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia
memulai proses belajar dan mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh siswa pada tahapan ini:
a. Guru menanyakan kehadiran peserta didik dan mencatat siapa yang tidak
hadir. Kehadiran peserta didik dalam pengajaran, dapat dijadikan salah satu tolok ukur kemampuan guru mengajar. Tidak selalu ketidakhadiran
peserta didik, disebabkan kondisi peserta didik yang bersangkutan sakit,malas, bolos, dan lain-lain, tetapi bisa juga terjadi karena pengajaran
dan guru tidak menyenangkan, sikapnya tidak disukai oleh peserta didik, atau karena tindakan guru pada waktu mengajar sebelumnya dianggap
merugikan peserta didik penilaian tidak adil, Tahap prainstruksional, Tahap Instruksional, Tahap Penilaian dan Tindak Lanjut memberi
hukuman yang menyebabkan frustasi, rendah diri dan lain-lain. b. Bertanya kepada peserta didik, sampai dimana pembahasan pelajaran
sebelumnya.Dengan demikian guru mengetahui ada tidaknya kebiasaan belajar peserta didik di rumahnya sendiri, setidak-tidaknya kesiapan
peserta didik menghadapi pelajaran hari itu. c.
Mengajukan pertanyaan kepada peserta didik di kelas, atau peserta didik tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah diberi kan sebelumnya. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui sampai di mana pemahaman materi yang telah diberikan.