Penerapan Port Based Authentication 802.1x Di jaringan Local Area Network PT. Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Cirata

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata merupakan salah satu instansi yang membutuhkan suatu sistem jaringan komputer memperoleh informasi yang handal, cepat, akurat, dan tepat waktu dalam hal transfer data dari satu bagian ke bagian lain dengan tingkat keamanan yang sesuai dengan kebutuhan. Begitu pula dengan penyajian informasi yang dilakukan secara manual selain itu mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang terus betambah, maka diperlukan penanganan khusus.

Ketersediaan media informasi dan transfer data pada sebuah perusahaan merupakan hal yang mutlak tersedia guna mendukung kinerja perusahaan. Salah satunya adalah tersedianya sistem jaringan komputer yang memiliki kehandalan dalam masalah sistem informasi dan komunikasi antara bagian ke bagian lainnya. Kendala yang dihadapi adalah :

a. Sering terjadi kehilangan data yang dialami oleh karyawan.

b. Bebasnya akses jaringan internet yang disalah gunakan oleh karyawan yang terjadi saat jam kerja.

c. Dibutuhkannya suatu otentikasi ketika akan menggunakan komputer dan jaringan internet pada sebuah komputer yang dipakai oleh karyawan.

Salah satu alternatifnya adalah dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer yang dilengkapi dengan sistem keamanan jaringan. Oleh karena itu, penyusun membuat konfigurasi sebuah sistem jaringan komputer yang dapat memenuhi kebutuhan diatas, yang


(2)

2 diberi nama yaitu “PENERAPAN PORT BASED AUTHENTICATION 802.1x DI JARINGAN LOCAL AREA NETWORK PT. PEMBANKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN CIRATA“ yaitu suatu sistem jaringan komputer yang berbasis Port Based Authentication.

1.2Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu sebagai berikut :

“Menerapkan sebuah sistem jaringan komputer yang bisa menunjang kinerja perusahaan di PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata.”

1.3Maksud dan Tujuan

Segala kegiatan yang kita lakukan tentu memiliki maksud dan tujuannya masing-masing. Karena Kerja Praktek ini juga memiliki maksud dan tujuan sendiri. Maksud dan tujuan penyusun lakukan adalah sebagai berikut.

1.3.1 Maksud

Maksud dari kerja praktek ini adalah menerapkan jaringan computer berbasis Port Based Authentication di salah satu gedung yang berada di wilayah PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata.


(3)

3 1.3.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Kerja Praktek di PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata adalah :

1. Menerapkan sistem jaringan komputer berbasis Port Based Authentication. 2. Menghindari adanya kehilangan data karyawan.

3. Menghindari penggunaan computer bukan oleh karyawan yang seharusnya.

1.4Batasan Masalah

Permasalahan yang dibahas mencakup beberapa hal yang dibatasi dalam ruang lingkup sebagai berikut :

1. Penerapan sistem jaringan ini hanya akan diterapkan di gedung B PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata.

2. Sistem yang akan diterapkan disini menggunakan Port Based Authentication 802.1x dengan menggunakan Router Cisco Catalyst.

1.5Metode Penelitian

Metode yang digunakan Penulis dalam pengumpulan data-data dan penyusunan Laporan Kerja Praktek dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :

1. Studi Lapangan

Teknik pengumpulan data dengan cara mengevaluasi keadaan yang terjadi langsung di tempat penelitian melalui :


(4)

4 Data-data diperoleh dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pembimbing kerja praktek dari PT. Pembankitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata dan orang-orang yang bersangkutan ( PT. PJB UP Cirata ), mengenai masalah yang dibutuhkan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek.

Observasi

Pegumpulan data diperoleh langsung dari pembimbing Kerja Praktek.

2. Studi Literatur

Teknik Pengumpulan Data yang bersumber dari buku-buku serta catatan selama perkuliahan, data tersebut diambil berdasarkan kaitan topik yang Penyusun bahas sebagai bahan penunjang.

1.6Sistematika Penulisan

Untuk mempercepat pemahaman, maka penulis membagi isi penulisan ini menjadi beberapa bab, dengan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN

Mengemukakan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini Membahas teori-teori yang dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, serta teori tersebut dijadikan pula sebahai referensi penulis saat


(5)

5 merancang dan menganalisi sistem yang akan dibangun. Bab ini pun membahas mengenai sejarah atau latar belakang berdirinya PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata, lokasi serta struktur organisasi.

BAB III ANALISA JARINGAN

Pada bab ini menjelaskan tentang analisis perancangan sistem instalasi jaringan beserta konfigurasinya selama Kerja Praktek berlangsung.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil perancangan system instalasi berbasis jaringan ( network ) serta saran-saran dari penulis baik untuk perusahaan terkait ataupun guna pengembangan selanjutnya.


(6)

1 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Profil Tempat Kerja Praktek

Berikut adalah profil tempat kerja praktek dari penulis, yaitu :

2.1.1Sejarah Instansi

PT Pembangkitan Jawa Bali adalah anak perusahaan dari PT PLN (Persero), didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995, dengan tujuan melaksanakan desentralisasi, meningkatkan efisiensi, meningkatkan pelayanan pada masyarakat, mampu berkembang secara madiri dengan menyelenggarakan usaha ketenaga listrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat dengan menerapkan prinsip – prinsip Perseroan Terbatas (PT), serta untuk bersaing dengan perusahaan – perusahaan pembangkit listrik swasta.

PT PJB melaksanakan kegiatan usaha antara lain :

1. Penyediaan tenaga listrik yang ekonomis yang bermutu tunggi dan andal. 2. Melaksanakan pembangunan san pemasangan peralatan ketenagalistrikan. 3. Pemeliharaan dan pengoperasian peralatan ketenagalistrikan.

4. Serta usaha – usaha lain yang berkaitan dengan kegiatan perseroan dalam rangka memanfaatkan secara maksimal potensi yang dimiliki.

PT PJB berkantor pusat di Jl Ketingtang Baru 11 Surabaya, memiliki pembangkit – pembangkit tenaga listrik yang tersebar di Jawa Timur, Jawa barat, DKI Jakarta, Sulawesi tenggara, dan Sumatera Selatan, dengan kapasitas 6.526 MW, dan asset kurang lebih Rp. 46 triliun. Seiring dengan adanya dinamika dunia usaha, berkembangnya tuntutan pasar, serta kemajuan teknologi, PT Pembangkitan Jawa Bali sejak tahun 2002 telah menerapkan kaidah –


(7)

2 kaidah internasional dalam mengelola perusahaan, dengan mengadopsi best practice perusahaan pembangkit kelas dunia.

PT Pembangkitan Jawa Bali sendiri memiliki beberapa unit pembangkitan yang tersebar di beberapa daerah di wilayah indonesia. Salah satunya adalah Unit Pembangkitan Cirata yang berlokasi di desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru, Plered Purwakarta. Unit Pembangkitan Cirata ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar di Asia Tenggara dengan memanfaatkan waduk seluas 62 Km² dengan elevasi muka air banjir 223m, elevasi muka air normal 220 m dan terendah 205 m. sehingga didapat volume air kurang lebih 2.165 juta m³ dengan isi efektif waduk 796 m³. Unit Pembangkitan Cirata mengoperasikan 8 unit Turbin X 126 MW dan mampu memproduksi energi listrik yang setara dengan pembangkit termal yang menggunakan BBM sebanyak 428 ton.

2.1.2Logo Instansi


(8)

3 Makna Logo Instansi

a. Bentuk Lambang

Bentuk, warna dan makna lambang perusahaan yang resmi digunakan adalah sesuai dengan yang tercantum pada lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. 031/DIR/76 Tanggal I Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

b. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen – elemen lambang lainnya. Melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurn. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala – nyala yang dimiliki setiap insan yang berkarya diperusahaan ini. c. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai prosuk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir juga mengartikan kerja cepat san tepat para insan dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warna yang merah berarti melambangkan kedewasaan PLN sebagai persahaan listrik pertama di Indonesia dan kesinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.


(9)

4 d. Tiga Gelombang

Memiliki arti sebagai gaya rambat energy listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan perusahaan guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Disamping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan – insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.1.3Badan Hukum Instansi

PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembnagkitan Cirata mempunyai badan hukum berupa PT (Perseroan Terbatas). Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara efektif berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007. Sebelum UUPT 2007, berlaku UUPT No. 1 Th 1995 yg diberlakukan sejak 7 Maret 1996 (satu tahun setelah diundangkan) s.d. 15 Agt 2007, UUPT th 1995 tsb sebagai pengganti ketentuan ttg perseroan terbatas yang diatur dalam KUHD Pasal 36 sampai dengan Pasal 56, dan segala perubahannya (terakhir dengan UU No. 4 Tahun 1971 yang mengubah sistem hak suara para pemegang saham yang diatur dalam Pasal 54 KUHD dan Ordonansi Perseroan Indonesia atas saham -Ordonantie op de Indonesische Maatschappij op Aandeelen (IMA)- diundangkan dalam Staatsblad 1939 No. 569 jo 717. Berdasar Pasal 1 UUPT No. 40/2007 pengertian Perseroan Terbatas (Perseroan) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan


(10)

5 memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

2.2

Landasan Teori

Berikut beberapa teori-teori yang menjadi landasan dari Laporan Penelitian ini, yaitu :

a) Port Based Authentication 802.1x

802.1x sebenarnya merupakan standar keluaran IEEE yang bertugas untuk mengurusi kontrol terhadap pengaksesan sebuah jaringan. Dengan menggunakan teknologi ini, kita dapat melakukan kontrol terhadap siapa dan apa yang akan mengakses jaringan yang kita buat. Teknologi ini sebenarnya tidak hanya di desain untuk digunakan dalam media wireless, melainkan juga dalam jaringan wired.

Untuk mengamankan sebuah media, teknologi 802.1x sebenarnya tidak bekerja terlalu rumit. Yang dilakukannya hanyalah mencegat semua perangkat yang ingin berkomunikasi ke sebuah titik, kemudian meminta perangkat tersebut untuk melakukan authentikasi terlebih dahulu ke sebuah server authentikasi. Selanjutnya proses komunikasi untuk authentikasi akan terjadi dengan difasilitasi oleh sebuah perangkat switch atau sebuah box yang memiliki kemampuan ini. Setelah proses authentikasi berjalan dan berhasil dengan baik, maka traffic yang ingin keluar masuk melalui media tersebut akan segera berjalan dengan normal.

Terdapat tiga komponen yang ada dalam implementasi mekanisme authentikasi dengan menggunakan protokol 802.1x adalah sebagai berikut:

- Client atau Supplicant

Seperti halnya metode komunikasi client server biasa, authentikasi berdasarkan protokol 802.1x juga melakukan hal yang sama. Ada client yang menghubungi


(11)

server-6 nya untuk melakukan authentikasi tersebut. Biasanya pada perangkat yang berfungsi sebagai client, terdapat sebuah protokol untuk berkomunikasi dengan server authenticatornya. Protokol tersebut adalah Extensible Authentication Protocol atau disingkat EAP. Selain itu, pada client juga harus terdapat fasilitas untuk melakukan enable protokol 802.1x. Contoh sederhana dari fasilitas ini dapat Anda lihat pada PC Anda yang menggunakan operating system Windows XP (Anda juga dapat menggunakan Windows 2000 dan operating system lainnya yang memang sudah mendukung authentikasi 802.1x). Di dalam halaman properties dari LAN card atau fasilitas jaringan lainnya, terdapat sebuah tab bernama Authentication. Di dalam tab ini Anda akan menemukan fasilitas authentikasi 802.1x untuk diaktifkan pada koneksi ini. Tinggal centang saja opsi Enablenya, kemudian pilih jenis EAP yang dikehendaki, jika semuanya sudah siap maka komputer Anda akan langsung melakukan authentikasi ketika ingin terkoneksi ke dalam jaringan.

- Authenticator

Ada client, pasti ada server yang akan melayani kebutuhannya. Untuk melayani kebutuhan PC yang menggunakan protokol 802.1x, sebuah perangkat jaringan khusus dengan kemampuan tersebut sangat diperlukan. Perangkat jaringan khusus ini nantinya akan bertugas menerima permintaan dari client, kemudian menghubungkannya dengan sebuah database penyimpan data authentikasi yang berisi username, password, lamanya jatah koneksi, dan sebagainya. Perangkat tersebut adalah authentication server. Perangkat khusus authenticator ini biasanya adalah sebuah switch, atau sebuah perangkat perantara saja yang di dalamnya terdapat fasilitas melayani protokol 802.1x. Jika perangkat tersebut adalah switch, maka setiap port di dalamnya harus dapat melayani


(12)

7 dan meneruskan permintaan authentikasi 802.1x. Proses yang terjadi pada perangkat authenticator ini adalah ketika sebuah PC yang menjalankan 802.1x mengirimkan username dan password, maka perangkat ini akan menerimanya dulu. Setelah diterima, maka informasi tersebut tidak ditahan di dalamnya, melainkan langsung diteruskan ke sebuah perangkat authentication server. Setelah informasi sampai ke authentication server, perangkat authenticator akan melakukan tindakan selanjutnya sesuai dengan apa yang diperintah oleh authentication server.

- Authentication Server

Setelah informasi username dan password diteruskan oleh authenticator, maka informasi tersebut akan tiba di authentication server. Server ini akan melakukan validasi terhadap informasi tersebut. Jika memang merupakan user yang valid untuk mendapatkan akses dari port tersebut, maka server ini akan mengirimkan kembali informasi validasi ini dan memperbolehkan perangkat authenticator untuk melayani user ini. Jika tidak valid, maka informasi pemblokiran juga akan dikirim ke authenticator untuk tidak melayani user tersebut. Selain informasi validasi, biasanya authentication server juga dapat memberikan informasi parameter lain seperti misalnya VLAN access, lamanya waktu akses, berapa banyak user tersebut dapat digunakan untuk mengakses jaringan, dan sebagainya. Dengan demikian, keamanan user akan sangat terjamin dan sekaligus fasilitas yang bisa diberikan ke user sangat bervariasi.

b) LAN

LAN ( Local Area Network ) adalah sebuah kumpulan computer yang terdapat pada sebuah lokasi dan saling terhubung, misalkan jaringan yang terdapat dalam sebuah


(13)

8 gedung. Secara administrasi dapat dilakukan sendiri oleh seorang atau beberapa administrator ( orang yang bertugas atau bertanggung jawab memelihara jaringan ).

2.2.1Perangkat Keras Jaringan

Perangkat keras atau hardware selalu dibutuhkan pada setiap hal yang berkaitan dengan komputer. Dalam hal ini, komputer juga disebut perangkat keras. Dalam membangun sebuah jaringan juga membutuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan dibangun.

2.2.1.1Kabel UTP

Kabel UTP (Unishielded Twisted Pair) merupakan media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lain dengan menggunakan port RJ45-Male. Kabel UTP dapat digunakan untuk membangun jaringan LAN yang besar dengan terminal berupa hub atau switch. Secara fisik, kabel UTP memiliki 4 pasang (8 buah) kabel baja yang dikelilingi (dipilin) oleh jaket dengan bahan karet.


(14)

9 Kabel UTP dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kecepatan yang dimiliki. Jenis pertama adalah kabel UTP biasa, yaitu kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer pada Ethernet dengan kecepatan 10 Mbps. Jenis kedua adalah kabel UTP kategori 5. Jenis ini memiliki kecepatan lebih besar dari jenis pertama, yaitu mendukung Ethernet dengan kecepatan 100 Mbps.

2.2.1.2Konektor RJ-45 – MALE

Konektor RJ45-Male adalah konektor yang dipasang pada kabel UTP. Cara pemakaiannya ialah dengan memasukkannya pada lubang port RJ45-Female yang ada pada kartu LAN. Secara fisik, bagian ujung dari konektor ini akan memiliki 8 buah pin berbentuk kawat baja. Kawat ini digunakan untuk mengunci serat kabel UTP yang dimasukkan pada konektor. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 2.3 Penampang Konektor RJ-45 – MALE 2.2.1.3Komputer Server – Client

Saat mempelajari jaringan komputer, penulis akan berhadapan dengan lebih dari satu komputer. Penulis tidak dapat memprakitkan materi laporan PKL ini jika hanya memiliki


(15)

10 satu komputer. Paling tidak penulis harus memiliki dua komputer dengan sistem operasi Windows.

2.2.1.4Kartu LAN atau NIC ( Network Interface Card )

Kartu LAN atau NIC (Network Interface Card) merupakan perangkat keras yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lain. Dalam pemakaiannya, kartu LAN akan selalu dipasang pada motherboard. Kartu LAN memiliki bentuk slot PCI ataupun ISA dan ada juga yang telah menyatu pada motherboard. Kartu LAN yang menyatu pada motherboard sering disebut kartu LAN board.

2.2.1.5Router

Router yang digunakan workstation adalah Router Cisco Catalys 2960 dan 2950 yang memiliki fungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk meluruskan suatu jaringan ke jaringan lainnya.


(16)

11 2.2.2Konfigurasi Jaringan

Konfigurasi jaringan merupakan teknik cara menghubungkan antara komputer server ke komputer-komputer client lainnya agar dapat saling berhubungan untuk sharing data ataupun kegiatan lainnya yang dibutuhkan. Yang perlu diperhatikan dalam konfigurasi jaringan, yaitu :

2.2.2.1 Network Address dan IP Address

IP Address adalah alamat yang diberikan pada jaringan computer dan peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka decimal yang dipisahkan oleh tanda titik. IP Address terdiri atas dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan computer, sedangkan host ID menentukan alamat host ( computer ). Oleh sebab itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan dimana host itu berada. IP address dibagi dalam tiga kelas, yaitu :

Kelas Network ID Host ID Defaul Subnet Mask

A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0

B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0

C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0


(17)

1 BAB III

PEMBAHASAN 3.1 Analisis Jaringan

Analisis terbagi kedalam beberapa pokok bahasan diantaranya seperti yang akan dijelaskan dibawah ini :

3.1.1 Analisis Masalah

Dari tahap analisis dapat diketahui dengan jelas masalah-masalah apa saja yang sering muncul, bagaimana cara menyelesaikan masalah atau kendala pada pengaturan dan pembagian bandwidth sampai solusi yang dapat diajukan untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk mengurangi dampak ketidak stabilan koneksi internet perlu adanya router dalam jaringan, yang bertugas melakukan pengaturan pemakaian bandwidth dan pembagian bandwidth seefektif mungkin ke seluruh client, jadi setiap user akan mendapatkan jumlah bandwidth yang sama banyak dalam proses browsing ataupun men-download data dari internet, dengan ini di harapkan tidak akan ada lagi user yang mengeluh atas lambatnya koneksi internet bila ada user lain yang sedang men-dowload. Atas dasar tersebut, mengaplikasikan Mikrotik OS sebagai router jaringan yang memiliki feature dan tools yang cukup lengkap baik untuk jaringan kabel maupun jaringan wireless. Bandwidth adalah besar byte penggunaan pada transfer data dalam jaringan. Oleh karena itu diperlukan program yang dapat mengatur alur Bandwidth dari masing-masing komputer yang melewati router tersebut.


(18)

2 3.1.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakn analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen-elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan. Kebutuhan non-fungsioanal terbagi mejadi dua analisis, yaitu analisis perangkat keras, perangkat lunak.

3.1.3 Analisis Hardware (Perangkat Keras)

Spesifikasi perangkat keras pada komputer yang digunakan di PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata client adalah :

1. Prosesor : Intel Core 2 Duo 2.4 GHz

2. RAM : 1 GB

3. Hard Disk : 160 GB

4. VGA : On Board (di set 64 MB) 5. Ethernet Card : RTL8139 PCI 10/100 Mbps

6. Monitor : 15 Inci dengan resolusi 1024x768 color 32bit

Spesifikasi perangkat keras pada komputer server :

1. Prosesor : Intel Core 2 Duo 2.8 GHz

2. RAM : 4 GB

3. Hard Disk : 500 GB

4. VGA : NVDIA G-FORCE 9500GT 128 Mb 5. Ethernet Card : RTL8139 PCI 10/100 Mbps


(19)

3 3.1.4 Analisis Software (Perangkat Lunak)

Perangkat lunak yang digunakan pada setiap komputer client :

1. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Profesional 2. Proteksi : Antivirus Kaspersky 7 dan Deep Freeze 3. Browser : Internet Explorer, Mozilla Firefox dan Opera

Perangkat lunak yang digunakan pada komputer server :

1. Sistem Operasi : Microsoft Windows Server 2003 2. Pengaturan Bandwith : Microtic for Windows

3. Proteksi :

− Kaspersky 7 (Antivirus)

− R admin (aplikasi untuk memantau / memonitor komputer client)

− IP Angry Scanner (aplikasi untuk mengecek komputer client yang sedang

aktif pada jaringan / workgroup)


(20)

4 3.1.5 Topologi Jaringan

Topologi jaringan yang digunakan pada PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata adalah topologi STAR. Topologi star tidak langsung terhubung satu sama lain, tetapi melalui perangkat pusat pengendali (central controller) yang biasa disebut dengan switch. Pada topologi star, switch berfungsi layaknya seperti pengatur lalu lintas. Jika satu komputer ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut dikirimkan ke switch terlebih dahulu, yang kemudian meneruskannya ke komputer tujuan. Arsitektur jaringan secara global yang terdapat di PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata adalah sebagai berikut :


(21)

5 3.1.6 Kondisi Ruangan di Gedung B PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan

Cirata

PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata memiliki 4 gedung yaitu : − Gedung A (2 lantai)

− Gedung B (2 lantai) − Gedung C (2 lantai) − Gedung Sarana Olahraga

Berikut adalah denah gedung B yang menjadi fokus penerapan port based authentication 802.1x. Disetiap gedung kecuali gedung olahraga terdapat masing – masing sebuah server untuk mengelola jaringan yang dihubungkan dengan fiber optic sehingga memungkinkan untuk melakukan konfigurasi maupun perawatan jaringan di salah satu gedung untuk keseluruhan gedung.


(22)

6

3.1.7 Denah Ruangan dan Kondisi di Dalam Gedung

Dalam gedung B PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata terdapat 2 lantai yang masing – masing lantai terbagi menjadi ruangan – ruangan untuk staf dan ruangan server.


(23)

7 Gambar 3. 4 Denah Lantai 2


(24)

8 Gambar 3. 6 Salah satu Ruangan di Gedung B

3.2 Konfiguasi Protokol 802.1x Port Based Authentication 3.2.1 Cisco Secure ACS

Cisco Secure Access Control Server (ACS) Solusi Engine merupakan alat yang berfungsi untuk kontrol akses jaringan. Ini bertujuan untuk mematuhi persyaratan peraturan dan perusahaan berkembang, meningkatkan produktivitas, dan mengandung biaya. Mendukung skenario secara bersamaan, termasuk:

1. Perangkat administrasi: mengotentikasi administrator, mengotorisasi perintah, dan menyediakan jejak audit.

2. Remote Access: Bekerja dengan VPN dan perangkat jaringan lainnya remote akses untuk menegakkan kebijakan akses.

3. Wireless: mengotentikasi dan mengotorisasi pengguna nirkabel dan host dan melaksanakan kebijakan nirkabel spesifik.

4. Jaringan masuk kontrol: Berkomunikasi dengan server dan audit untuk menegakkan kebijakan masuk kontrol.


(25)

9 Cisco Secure ACS Solution Engine memungkinkan untuk mengatur akses ke sumber daya jaringan untuk berbagai tumbuh jenis akses, perangkat, dan kelompok pengguna. Fitur-fitur kunci alamat kompleksitas saat kontrol jaringan akses:

1. Dukungan untuk berbagai protokol termasuk Protokol Otentikasi yang Diperluas (EAP) dan non-protokol EAP memberikan fleksibilitas untuk memenuhi semua kebutuhan otentikasi.

2. Integrasi dengan produk Cisco untuk mengontrol perangkat administrasi akses memungkinkan kontrol terpusat dan audit tindakan administratif

3. Dukungan untuk database eksternal dan server audit centralizes kontrol akses kebijakan dan memungkinkan untuk mengintegrasikan sistem akses dan kontrol identitas

3.2.2 Installasi Cisco Secure ACS v3.3

Langkah pertama untuk mengkonfigurasi 802.1x Port Based Authentication memerlukan software pendukung seperti Cisco Secure ACS v3.3. Berikut adalah cara installasi Cisco Secure ACS v3.3


(26)

10 Setelah menunggu beberapa saat setelah tampilan awal, maka akan muncul jendela installasi. Centang semua kotak yang kosong kemudian klik next, lihat gambar berikut.

Gambar 3. 8 Tandai semua pilihan pada kotak dialog Kemudian tentukan dimana file akan disimpan.


(27)

11 Pada jendela Authentication Database Configuration pilih pilihan pertama agar mempermudah untuk melakukan pengaturan user.

Gambar 3. 10 Pilih option pertama agar lebih mempermudah pengaturan user

Proses installasi akan berlangsung dan memerlukan waktu beberapa saat.


(28)

12 Pada jendela option centang kotak yang kosong sesuai dengan kebutuhan, fungsi ini bertujuan untuk menampilkan pilihan pada saat menjalankan aplikasi. Tetapi disarankan untuk mencentang semua pilihan agar penggunaan lebih mudah untuk dijalankan. Lihat gambar berikut.

Gambar 3. 12 Centang semua pilihan

Kemudian masukan notifikasi SMTP mail server dan notifikasi accounr email.


(29)

13 Inisialisasikan Cisco Secure ACS Service dan centang kotak yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan proses installasi selesai. Dan Cisco Secure ACS siap untuk dijalankan.

Gambar 3. 14 Finishing Installasi

3.2.3 Konfigurasi Cisco Secure ACS

Konfigurasi Cisco secure ACS sebagian besar dilakukan melalui web GUI. Sebelum membuka web GUI, pastikan di komputer telah terinstall java runtime environment. Sebab, web GUI mnggunakan applet dalam sebagian menu-nya. Untuk mengecek keberadaan java, cukup ketikan perintah “java” di DOS Console.


(30)

14 Jika java belum terpasang web browser dan ketikkan ip address dengan format http:/xxx.xx.xxx.xx kemudian tekan Install missing Plugins

Gambar 3. 16 Install plugin Java

Jika telah selesai cek kembali dengan mengetikkan perintah java di DOS Console

Gambar 3. 17 Java sudah terinstall

Konfigurasi yang perlu dilakukan di dalam web GUI Cisco ACS 3.3 antara lain adalah :

− Pendaftaran User

User adalah pengguna yang nantinya akan meminta autentifikasi ke server Cisco ACS. Proses penambahan user bisa dilakukan secara one by one, atau batch. Penambahan secara one by one dilakukan langsung di menu User Setup


(31)

15 Gambar 3. 18 User Setup Cisco ACS 3.3

Penambahan user one by one melalui menu ini kurang efektif apabila network administrator ingin mengambahkan user yang berjumlah relatif banyak. Oleh karena itu, Cisco menyediakan fitur untuk menambahkan user melalui batch proses. Yaitu melalui CLI (Command Line Interface). Adapun langkah-langkah menggunakan fitur ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat file text berisi daftar user yang akan diupload ke Cisco server ACS dengan format

ADD:<USERNAME>:CSDB:<PASSWORD>:PROFILE:<PROFILE_NUMBER>


(32)

16 b. Mencari lokasi CSUtil.exe kemudian mengkopikan file user.txt di atas ke folder yang

sama dengan CSUtil.exe

Gambar 3. 20 Letak CSUntil.exe dan user.txt c. Menjalkan CSUtil.exe dengan Perintah

CSUtil - i USER.txt


(33)

17 d. Apabila terjadi error saat proses sedang berlangsung, command di atas bisa dieksekusi lagi untuk memastikan bahwa USER.txt berhasil diload seluruhnya ke database User Cisco ACS

e. Untuk mengkonfirmasi bahwa data user telah berhasil di load, bisa dicek di web GUI Cisco ACS, menu User Setup

Gambar 3. 22 Daftar User Pendaftaran Switch

Tahap berikutnya adalah mendaftarkan switch-switch yang bertidak sebagai Client ke dalam Cisco Secure ACS. Cara pendaftarannya adalah sebagai berikut:


(34)

18 Gambar 3. 23 Mendaftarkan switch ke Cisco Secure ACS 3.3

Gambar 3. 24 Mengisi data-data yang berkaitan dengan switch tersebut

Yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah, KEY harus sama antara yang didaftarkan disini dengan yang nanti dikonfigurasikan ke switch. Apabila key tidak sama, maka proses autentikasi akan gagal


(35)

19 Gambar 3. 25 Switch yang telah dimasukkan ke dalam Cisco ACS

3.2.4 Mengaktifkan EAP-FAST


(36)

20 Gambar 3.21Lalu aktfkan EAP-FAST

3.2.5 Menambakan user Administrator

User administrator dipakai ketika mengakses web GUI Cisco ACS dari komputer lain melalui web browser.


(37)

21 Gambar 3.23Berikan semua akses, tekan tombol submit

3.2.6 Mengaktifkan Proses Logging

Agar aktifitas-aktifitas yang terjadi di Cisco Secue ACS bisa termonitor dengan baik, log hendaknya diaktifkan. Yaitu dengan jalan sebagai berikut:


(38)

22 Gambar 3.25Memilih log yang akan diaktifkan

Gambar 3.26Mengaktifkan Log ke dalam file CSV 3.2.7 Menambah waktu EAP Request timeout

Default dari cisco ACS 3.3, end user diberi waktu duapulu (20) detik untuk meresponse permintaan autentikasi pada saat pertama kali mengakses jaringan. Alokasi waktu ini hendaknya ditambah guna meningkatkan kenyamanan end user. Sebab seringkali alokasi waktu ini habis sebelum end user sempat mengetikkan username dan password. Cara menambah alokasi waktu ini adalah sebagai berikut:


(39)

23 Gambar 3.27Buka Global Authentication Setup

Gambar 3.28Ganti request timeout menjadi 300 seconds Submit + Restart


(40)

24 3.3 Konfigurasi Network Adapter Client

Agar Network adapter di sisi end user bisa mengirimkan sinyal autentikasi, maka network adapter tersebut harus disetting terlebih dahulu. Caranya adalah sebagai berikut:

Gambar 3.29Buka network adapter properties

Gambar 3.30Masuk ke tab Authentication

(Apabila belum ada tab ini, jalankan service Wired Autoconfigatau Wireless zero configuration di Administratif tools)


(41)

25 Gambar 3.31Masukkan settingan sebagaimana screenshot di atas

Tekan Apply

Dengan demikian, end client siap menerima permintaan request autentikasi dari switch

3.3.1 Konfigurasi Switch

Tahap berikutnya adalah menkonfigurasi switch agar bisa meneruskan komunikasi request dan autentikasi dari client ke Cisco ACS dan sebaliknya. Agar lebih mempermudah, proses konfigurasi ini dilakukan dengan menggunakan software Cisco SNMP tools

3.3.1.1Mendownload Running Config dari switch

Agar konfigurasi tidak dilakukan dari nol, running config yang sudah ada pada switch didownload terlebih dahulu untuk kemudian di edit. Cara mendownload running config tersebut dengan menggunakan Cisco SNMP Tool adalah sebagai berikut:


(42)

26 Gambar 3.32Menjalankan Cisco SNMP Tool

Gambar 3.33Tampilan Cisco SNMP Tool


(43)

27 Gambar 3.35Mendownload Running Config agar bisa dimodifikasi

Gambar 3.36Script Configuration hasil download, selanjutnya disave dan diedit dengan menggunakan text editor

3.3.1.2Menambahkan configurasi untuk mengaktifkan Autentikasi pada switch secara global

Mengaktifkan 802.1x adalah dengan menambahkan script berikut pada file Configuration yang telah didownload pada nomer 1 di atas.


(44)

28 Script berikut ditambahkan pada scopeglobal configuration:

a. Cisco 2950: aaa new-model

aaa authentication login default local

aaa authentication dot1x default group radius aaa authorization network default group radius

radius-server host <ip-addr-ACS> auth-port 1812 acct-port 1813 key <key-ACS> radius-server retransmit 3

radius-server deadtime 1 b. Cisco 2960: aaa new-model

aaa authentication login default local

aaa authentication dot1x default group radius aaa authorization network default group radius dot1x system-auth-control

radius-server host <ip-addr-ACS> auth-port 1812 acct-port 1813 key <key-ACS> radius-server retransmit 3

radius-server deadtime 1

3.3.1.3Mengaktifkan autentikasi 802.1x per port

Setelah 802.1x aktif di skala global, tahap berikutnya adalah mengaktifkan security 802.1x per port. Scriptnya adalah sebagai berikut:


(45)

29 a. Cisco 2950:

interface FastEthernet0/1 switchport mode access dot1x port-control auto dot1x host-mode single-host dot1x timeout tx-period 5

dot1x timeout reauth-period 30000 dot1x guest-vlan 2

dot1x reauthentication spanning-tree portfast

b. Cisco 2960: interface FastEthernet0/1 dot1x pae authenticator switchport mode access dot1x port-control auto dot1x host-mode single-host dot1x timeout tx-period 5

dot1x timeout reauth-period 30000 dot1x guest-vlan 2

dot1x reauthentication spanning-tree portfast Keterangan :


(46)

30 3.3.1.5Mengupload Script yang telah diedit

Caranya adalah sebagai berikut:

Gambar 3.37Klik tombol load configuration fromfile


(47)

31 Gambar 3.39Upload Ke Running configuration ataupun Startup Configuration Dengan demikian, autentikasi 802.1x di sisi switch & port telah aktif

Keterangan :

Untuk mengupload ke switch, dibutuhkan SNMP String dengan hak Write.

3.4 Pengetesan

Untuk mengetahui apakah konfigurasi radius telah berfungsi, cara melakukan pengetesannya adalah sebagai berikut:

Gambar 3.40 Pasang kabel LAN, tunggu beberapa saat hingga muncul balon notifikasi di task bar


(48)

32 Gambar 3.41Ketika balon notifikasi di klik, akan muncul dialog seperti di atas

Masukkan Username & password saja, LOGON DOMAIN dikosongkan

Gambar 3.42Apabila autentikasi berhasil, maka jaringan akan terkoneksi

3.5 Tips dan Troubleshooting

Adakalanya dalam proses pengerjaan setting switch maupun penerapan autentikasi dot1x berbasis RADIUS mengalami berbagai kendala. Berikut ini adalah error maupun issue yang sering muncul dalam proses penyettingan switch maupun server ACS.

3.5.1 Gagal mengakses telnet ke seitch karena lupa username atau password Permasalahan di atas bisa diatasi dengan cara yang cukup mudah tanpa harus me-resetswitch secara langsung. Yaitu dengan jalan meng-uploadconfiguration script yang baru


(49)

33 berisi pembatalan username&password lama sekaligus pengesetan username & password yang baru via Cisco SNMP Tools.

Syntax:

no username <username> password <password> Username <username> password <password>

Gambar 3.43Configuration script yang baru 3.5.1 Prompt Sudah Muncul Namun End User Gagal Authentukasi

Permasalahan di atas kemungkinan besar disebabkan adanya masalah di sisi switch maupun di sisi Server Cisco ACS.

Gambar 3.44Gagal autentikasi

Pemecahannya adalah sebagai berikut (sesuai dengan penyebab permasalahannya):


(50)

34 Bisa dilacak dengan jalan melakukan tes ping dari Server ACS ke switch yang end usernya mengalami gagal autentikasi.

Service Cisco ACS Tidak berjalan sebagaimana mestinya

Masalah ini bisa terjadi ketika windows mengalami hard shutdown, misalnya ketika terjadi mati listrik. Untuk memperbaikinya, jalankan/restart semua service yang berhubungan dengan Cisco Secure ACS

Gambar 3.45Restart service yang berhubungan dengan Cisco Secure ACSIP Address di switch configuration salah

Bisa terjadi karena kesalahan pengetikan, atau keteledoran. Perbaikan bisa dilakukan secara online langsung via telnet, atau via offline kemudian diupload melalui Cisco SNMP Tools.


(51)

35 − Key antara di switch dengan di Cisco ACS tidak sesuai

Gambar 3.47Letak key di Cisco Secure ACS

Gambar 3.48Letak key di configuration scriptUsername / Password salah

Adakalanya autentikasi gagal karena end user lupa akan username & passwordnya. Untuk melacak hal ini, bisa dilihat di log yang terdapat di Cisco Secure ACS, yaitu di bagian Failed Attempts


(52)

36 Gambar 3.50Daftar user yang gagal autentikasi & sebab kegagalannya

Apabila semua permasalahan-permasalahan telah diketahui & diperbaiki, tahap selanjutnya adalah mengulangi proses autentikasi dengan jalan merestart network adapter (disable – enable).


(53)

1 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dalam pelaksanaan kerja praktek, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan Port Based Authentication telah bisa digunakan dengan baik. 2. Kehilangan data karyawan pada setiap komputer bisa diminimalisir.

3. Penggunaan komputer oleh karyawan yang bukan semestinya bisa diminimalisir karena untuk login ke komputer tersebut harus ada verifikasi terlebih dahulu. 1.2Saran

Adapun saran mengenai yang diberikan saat penelitian ini adalah :

1. Begitu selesai melakukan konfigurasi password dan username yang diberikan adalah default dan setiap karyawan bisa tahu password rekannya satu sama lain. Alangkah baiknya begitu aktivasi karyawan langsung mengganti password dan username nya supaya tidak ada orang lain lagi yang tahu kecuali administrator jaringan.

2. Pada tahapan maintenance atau troobleshhoting alangkah baiknya dilakukan oleh orang yang sudah memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang jaringan. Pasalnya jika salah dalam mengambil tindakan maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kerusakan yang lebih fatal.


(54)

PENERAPAN PORT BASED AUTHENTICATION 802.1x

DI JARINGAN LOCAL AREA NETWORK

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI

UNIT PEMBANGKITAN CIRATA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

DIAN M S

10107092

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Fuad Reza R, Standar IEEE 802.1x. Teori dan Implementasi


(56)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. DATA PRIBADI

Nama : Dian Meindra Sutisna Putra

Tempat Tgl Lahir : Cililin, 25 Mei 1989 Jenis Kelamin : Laki - Laki

Status : Belum Nikah

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Pasar Lama Kp Sumur Bandung Rt. 003/ Rw. 009 No. 56 Cililin Kabupaten Bandung Barat.

No. Telephone : 085 220 225 005

E – Mail : diandra092@gmail.com

2. DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Ii Sutisna

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Nama Ibu : Ipah Latipah, S. Pd.I Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Alamat Orang Tua : Jl. Pasar Lama Kp Sumur Bandung Rt. 003/ Rw. 009 No. 56 Cililin Kabupaten Bandung Barat.

3. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDN Cililin 02 Tahun 1994 s/d 2000 2. SMP Negeri 1 Cililin Tahun 2000 s/d 2004 3. SMA Negeri 1 Cililin Tahun 2004 s/d 2007


(57)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah dan karunia yang tidak ada habisnya kepada penulis, yang telah menjadi sumber hikmat, pengetahuan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek ini dengan judul “PENERAPAN PORT BASED AUTHENTICATION 802.1x DI JARINGAN LOCAL AREA NETWORK PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN CIRATA”.

Penulisan laporan kerja praktek ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek pada Program Strata 1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, baik dari segi materi, spirit maupun masukan – masukan yang sangat membangun. Pada kesempatan ini secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya dalam penyusunan tugas kerja praktek ini.

2. Bapak Dimas Kaharudin selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan tuntunan selama melaksanakan kerja praktek.

3. Ibu Mira Kania Sabarian, ST., MT. Selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Informatika.


(58)

4. Bapak dan Ibu tersayang serta adik – adik saya yang selalu memberi dukungan, semangat, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya.

5. Pihak PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan kegiatan kerja praktek ini.

6. Bapak Dr. H Bunyamin Alamsyah, SH., M. Hum beserta Ibu Dra. Hj, Upi Komariah, SH., MH. yang selalu memberikan masukkan, semangat serta doa kepada saya dalam pelaksaan penyusunan laporan kerja praktek.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan para pembaca.

Bandung, 23 Januari 2011


(1)

1 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dalam pelaksanaan kerja praktek, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan Port Based Authentication telah bisa digunakan dengan baik. 2. Kehilangan data karyawan pada setiap komputer bisa diminimalisir.

3. Penggunaan komputer oleh karyawan yang bukan semestinya bisa diminimalisir

karena untuk login ke komputer tersebut harus ada verifikasi terlebih dahulu. 1.2Saran

Adapun saran mengenai yang diberikan saat penelitian ini adalah :

1. Begitu selesai melakukan konfigurasi password dan username yang diberikan

adalah default dan setiap karyawan bisa tahu password rekannya satu sama lain. Alangkah baiknya begitu aktivasi karyawan langsung mengganti password dan username nya supaya tidak ada orang lain lagi yang tahu kecuali administrator jaringan.

2. Pada tahapan maintenance atau troobleshhoting alangkah baiknya dilakukan oleh

orang yang sudah memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang jaringan. Pasalnya jika salah dalam mengambil tindakan maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kerusakan yang lebih fatal.


(2)

PENERAPAN PORT BASED AUTHENTICATION 802.1x

DI JARINGAN LOCAL AREA NETWORK

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI

UNIT PEMBANGKITAN CIRATA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

DIAN M S

10107092

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Fuad Reza R, Standar IEEE 802.1x. Teori dan Implementasi


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. DATA PRIBADI

Nama : Dian Meindra Sutisna Putra

Tempat Tgl Lahir : Cililin, 25 Mei 1989

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Status : Belum Nikah

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Pasar Lama Kp Sumur Bandung Rt. 003/ Rw. 009

No. 56 Cililin Kabupaten Bandung Barat.

No. Telephone : 085 220 225 005

E – Mail : diandra092@gmail.com

2. DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Ii Sutisna

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Nama Ibu : Ipah Latipah, S. Pd.I

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Alamat Orang Tua : Jl. Pasar Lama Kp Sumur Bandung Rt. 003/ Rw. 009

No. 56 Cililin Kabupaten Bandung Barat.

3. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDN Cililin 02 Tahun 1994 s/d 2000

2. SMP Negeri 1 Cililin Tahun 2000 s/d 2004

3. SMA Negeri 1 Cililin Tahun 2004 s/d 2007


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah dan karunia yang tidak ada habisnya kepada penulis, yang telah menjadi sumber hikmat, pengetahuan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek ini dengan

judul “PENERAPAN PORT BASED AUTHENTICATION 802.1x DI JARINGAN LOCAL

AREA NETWORK PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN CIRATA”.

Penulisan laporan kerja praktek ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek pada Program Strata 1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, baik dari segi materi, spirit maupun masukan – masukan yang sangat membangun. Pada kesempatan ini secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya dalam penyusunan

tugas kerja praktek ini.

2. Bapak Dimas Kaharudin selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan

tuntunan selama melaksanakan kerja praktek.


(6)

4. Bapak dan Ibu tersayang serta adik – adik saya yang selalu memberi dukungan, semangat, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya.

5. Pihak PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata yang telah memberikan

kesempatan kepada saya untuk melakukan kegiatan kerja praktek ini.

6. Bapak Dr. H Bunyamin Alamsyah, SH., M. Hum beserta Ibu Dra. Hj, Upi Komariah,

SH., MH. yang selalu memberikan masukkan, semangat serta doa kepada saya dalam pelaksaan penyusunan laporan kerja praktek.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan para pembaca.

Bandung, 23 Januari 2011