Badan Udaha dalam Perekonomian Indonesia
153 tembakau bergabung dengan badan usaha yang menyediakan cengkeh dan
bergabung pula dengan badan usaha yang mengolah tembakau sehingga tercipta rokok. Dengan melakukan penggabungan vertikal, ada beberapa
manfaat yang bisa diambil. Manfaat tersebut di antaranya adalah proses produksi terjaga kesinambungannya, karena bahan baku jelas tersedia dan
bisa diperoleh dengan harga lebih murah. Selain itu, badan usaha tidak perlu bersaing dengan badan usaha lain dalam memperoleh bahan-bahan yang
diperlukan.
Adapun penggabungan horizontal merupakan penggabungan beberapa badan usaha yang mempunyai kegiatan atau usaha yang sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Contohnya, gabungan beberapa badan usaha yang bergerak di bidang tekstil dan gabungan beberapa badan usaha yang bergerak
di bidang hiburan bioskop.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk gabungan badan usaha:
1. Trust
Trust adalah gabungan beberapa badan usaha yang dilebur menjadi satu badan usaha baru yang lebih besar. Trust bisa merugikan masyarakat, karena
dengan peleburan tersebut bisa timbul monopoli, sehingga mereka bisa mempermainkan harga dan kebijakan-kebijakan lain. Di Amerika, untuk
mencegah kerugian tersebut, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Anti Trust. Adapun contoh trust di Indonesia adalah terbentuknya Bank
Mandiri yang merupakan gabungan dari Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bank Pembangunan Indonesia.
2. Holding Company
Holding Company merupakan gabungan beberapa badan usaha di mana satu badan usaha membeli seluruh atau sebagian besar saham-saham dari
beberapa badan usaha. Dengan cara demikian, badan usaha yang membeli dapat mengatur dan mengendalikan badan usaha-badan usaha yang telah
dibelinya.
3. Concern
Concern merupakan gabungan beberapa badan usaha dalam rangka memecahkan masalah pembelian. Misalnya, beberapa badan usaha rokok
bergabung membeli tembakau dalam jumlah besar agar mereka memperoleh diskon potongan harga yang cukup besar.
Di unduh dari : Bukupaket.com
154
Ekonomi Kelas XII SMA dan MA
4. Kartel
Kartel adalah gabungan beberapa badan usaha yang sejenis untuk melakukan kesepakatan atau perjanjian tertentu. Badan usaha yang tergabung
dalam kartel tetap memiliki kebebasan seperti semula, kecuali dalam hal-hal yang telah disepakati bersama. Ada lima jenis kartel, yaitu:
a.
Kartel produksi, yakni kartel yang bersepakat dalam menentukan jumlah produksi agar tidak terjadi kelebihan produk yang bisa menyebabkan
turunnya harga. b.
Kartel daerah, yakni kartel yang bersepakat dalam menentukan daerah pemasaran agar tidak terjadi perebutan pasar.
c. Kartel harga, yakni kartel yang bersepakat dalam menentukan harga jual
minimum dan anggota kartel dilarang menjual di bawah harga jual mini- mum, agar tidak terjadi saling banting harga yang bisa merugikan
anggota kartel.
d. Kartel syarat, yakni kartel yang bersepakat dalam menentukan syarat-
syarat penjualan, seperti syarat penyerahan barang, cara pembayaran tunai atau kredit, dan lain-lain.
e. Kartel pembagian keuntungan, yakni kartel yang bersepakat dalam
menentukan cara pembagian keuntungan secara bersama-sama.
5. Joint Venture