Perancangan CD Interaktif Peta Wisata Kepulauan Bangka Belitung Melalui Program Visit Bangka Belitung Archipelago

(1)

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi Nama Jenis kelamin Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Status perkawinan Tinggi, berat badan Agama Alamat lengkap Telepon, HP E-mail : Hardiman : Laki-laki

: Pangkalpinang, 16 Agustus 1989 : Indonesia

: Belum Menikah : 165 cm, 53 kg : Islam

: Jl. Patin VIII No. J 29 , Pangkalpinang - Bangka : 087822091280

: man_hardi@yahoo.com Pendidikan

» Formal

1996 - 2001 2001 - 2004 2004- 2007 2007 - 2011

: SD N 20, Pangkalpinang : SMP Negeri 4, Pangkalpinang

: SMK Negeri 1, Pangkalpinang Bidang keahlian Mulitmedia : Program Sarjana (S-1) Akuntansi Universitas Pancasila, Jakarta

Kemampuan

1. Menguasai Program Adobe Photoshop, Corel, Adobe Flash, Ilustrator, dan Adobe Indesign

2. Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point). 3. Kemampuan Internet.

Pengalaman Kerja


(2)

ix DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Binanto, Iwan (2010). Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Andi.

Damanik, J., & Weber, H F. (2006). Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta: Andi

Hidayat, Rahmat (2005). Seri Panduan Peta Partisipatif – No. 5 Jenis-Jenis Peta dan Fungsi. Bandung: Garis Pergerakan

Ismayati (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo

Kals,W. S. (1983). Land navigation handbook. United States of America Surayin, Yrama widya (2010). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung Suwantoro, Gamal (2001). Dasar – Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Ulung, Gagas (2010). Amazing Bangka Belitung. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Vaughan, Tay (2008). Multimedia: Making It Work Seventh Edition, 2008. United States of America

Website :

Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Sekilas Sejarah Kepulauan Bangka Belitung. Tersedia di: http://www.visitbangkabelitung.com/sekilas-sejarah [ Januari 2010]

Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Visi dan Misi Visit Bangka Belitung Archipelago. Tersedia di: http://www.visitbangkabelitung.com/visi-dan-misi

[ Januari 2010]

Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Iklim dan Topografi Kepulauan Bangka Belitung. Tersedia di: http://www.visitbangkabelitung.com/iklim-dan-topografi [ Januari 2010]

Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Letak dan Geografis Kepulauan Bangka Belitung. Tersedia di: http://www.visitbangkabelitung.com/letak-geografis [ Januari 2010]


(3)

x Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Publikasi dan Promosi Visit Bangka

Belitung Archipelago. Tersdia di:

http://www.visitbangkabelitung.com/publikasi-dan-promosi [ Januari 2010] Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Publikasi dan Promosi Visit Bangka

Belitung Archipelago. Tersedia di:


(4)

31 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media utama 4.1.1 CD Interaktif

CD interaktif yang dibuat menggunakan ukuran resolusi layar 1024 x 768. Dibuat menggunakan beberapa Program yaitu Adobe Ilustrator untuk membuat Ilustrasinya dan Adobe Flash untuk membuat Interaktif dan animasinya. Dikemas menggunakan tempat cd yang dibuat khusus.


(5)

32

Gambar 4.2 Isi menu tempat wisata

Gambar 4.3 Desain kemasan CD Ukuran : 26 x 18,5 cm

Material : Art Paper 230 gram Teknis Produksi : Cetak Offset


(6)

33 4.2 Media Pendukung

4.2.1 Brosur Peta Wisata

Media ini cukup berguna bagi wisatawan yang baru pertama kali datang ke Bangka Belitung. Karena peta mempunyai ukaran besar. Brosur ini berukuran kertas A3 dan dilipat menjadi beberapa bagian.

.

Gambar 4.4 Brosur peta wisata

Ukuran : 42 x 29,7 cm

Material : Art Paper 150 gram Teknis Produksi : Cetak Offset

4.2.2 Buku Panduan wisata

Buku panduan ini berisi mengenai jenis wisata dan informasi berupa teks dan foto dan lokasi wisata. Namun, tidak dilengkapi dengan peta seperti pada Brosur dan CD interaktif.


(7)

34

Gambar 4.5 Buku panduan wisata

Ukuran : 9 x 16,5 cm

Material : Art Paper 150 gram isi dan 230 grm cover Teknis Produksi : Cetak Offset

4.2.3 Kalender

Kalender ini berfungsi sebagai pengingat wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung. Jenis Kalender duduk dipilih karena penempatan yang dapat ditelakkan diatas meja ataupun lainnya sehingga memudahkan orang untuk melihatnya.


(8)

35

Gambar 4.6 Kalender

Ukuran : 23 x 14,5 cm

Material : Art Paper 230 gram Teknis Produksi : Cetak Offset

4.2.4 Topi

Topi dengan ilustrasi pantai dan teks “Visit Babel Archipelago” ini memberikan informasi bagi wisatawan ataupun orang yang memakai dan melihatnya. Ada juga alamat situs resmi

Pariwisata Bangka Belitung yaitu

“www.visitbangkabelitung.com”. Dari informasi yang ada diharapkan orang dapat melihat informasi lebih lanjut di situs resminya.


(9)

36

Gambar 4.7 Topi

Ukuran : 15 x 23 cm Material : Kain bahan Dril

Teknis Produksi : Jahit dan bordir

4.2.5 Kaos

Kaos ini berfungsi untuk kenang – kenangan bagi wisatawan telah berwisata ke Kepulauan Bangka Belitung dan dapat juga berfungsi menginformasikan pariwisata dalam bentuk ilustrasi di kaos tersebut.


(10)

37

Gambar 4.8 Kaos

Ukuran : M, L, XL baju kaos Material : Katun combet 24s Teknis Produksi : Jahit dan sablon

4.2.6 Pin

Pin dapat digunakan pada media lainnya seperti tas, baju atau pun lainnya yang berguna memberikan informasi yang singkat dan mengingatkan wisatawan yang telah berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung.


(11)

38

Gambar 4.9 Pin

Ukuran : 4 x 4 cm

Material : Kertas Inkject dan plastik pin Teknis Produksi : Cetak Offset dan cetak pin

4.2.7 Gantungan Kunci

Gantungan kunci ini berfungsi mengingatkan kembali wisatawan sehingga tertarik untuk kembali lagi untuk mengunjungi objek wisata yang ada di Bangka Belitung.


(12)

39

Ukuran : 3,5 x 8 cm Material : Mika

Teknis Produksi : Grafir Komputer

4.2.8 Stiker

Stiker ini dibagikan secara cuma-cuma kepada wisatawan dan calon wisatawaan saat event pariwisata. Teknik produksinya menggunakan kertas stiker kromo.

Gambar 4.11 Stiker

Ukuran : 10 x 7 cm Material : Stiker Chromo Teknis Produksi : Cetak Offset


(13)

31 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1. Strategi Perancangan

Strategi perancangan CD Interaktif Peta Wisata kepulauan Bangka Belitung melalui Program Visit Babel Archi menjadi media utama dalam promosi ini sebagai daya tarik wisatawan.

1.1.1 Strategi Komunikasi

Dalam perancangan CD interaktif ini sebagai media informasi dan promosi yang akan dibuat, strategi komunikasi memiliki peran yang penting, agar setiap pesan yang menjadi informasi bisa diterima dengan baik dan dimengerti oleh target audiens, sehingga mendapatkan aksi selanjutnya yaitu dapat berwisata di kepulauan Bangka Belitung.

Strategi komunikasi yang akan dilakukan yaitu membuat target audiens melihat, membaca dan mengerti pesan yang disampaikan melalui media informasi peta wisata ini dengan cara menggunakan gaya bahasa yang tepat dan juga visual yang berhubungan dengan Kepulauan Bangka Belitung, agar dapat dimengerti dan dipahami.


(14)

32 1.1.1.1 Tujuan Komunikasi

Perancangan CD interaktif ini bertujuan agar membantu menemukan objek wisata serta sarana yang tepat bagi wisatawan, sehingga memudahkannya untuk berwisata di Kepulauan Bangka Belitung.

1.1.1.2 Pesan Utama/Tema

Pesan utama yang ingin disampaikan dalam perancangan media CD interaktif ini adalah rasakan bedanya wisata di Bangka Belitung. Informasi yang ingin disampaikan berupa peta wisata yang dilengkapi dengan detail seperti akomodasi penginapan, sarana publik, transportasi dan informasi pendukung pariwisata lainnya.

1.1.1.3 Materi Pesan

Materi pesan yang akan disampaikan dalam CD interaktif ini adalah peta wisata informasi mengenai kepulauan Bangka Belitung dengan dikemas semenarik mungkin agar wisatawan berminat untuk berwisata di kepulauan Bangka Belitung yang dilengkapi dengan foto, animasi dan teks. Informasi – informasi itu diantaranya adalah:


(15)

33

- Hotel - Pelabuhan - Bandar Udara - Toko souvenir khas - Dan lain – lain.

1.1.2 Strategi Kreatif

Proses tahapan dalam strategi kreatif perancangan CD interaktif peta wisata ini adalah memunculkan segala informasi detail yang mudah dipahami dari sisi informasi, keterbacaan, dan desain yang menarik serta memasukan unsur budaya dari sisi gambar, ilustrasi, dan suara pendukung.

1.1.3 Strategi Media

Agar dapat mempermudah proses penyampaian pesan dan informasi mengenai kepulauan Bangka Belitung maka strategi media sangat penting agar pesan yang disampaikan kepada orang – orang yang tepat.

Strategi media yang akan digunakan menyebarkan informasi ini adalah media yang dekat dengan target audiens agar pesan yang diinformasikan dapat dengan mudah untuk diterima.


(16)

34 3.1.3.1 Pemilihan Media

a) Media utama

- CD interaktif

Media utama yang diambil dalam promosi ini adalah CD interaktif. Karena media ini lebih bersifat personal, maka dapat secara langsung menuju target audiens secara tepat. CD interaktif dipilih sebagai media utama mengingat target audiens yang ditentukan adalah kalangan menengah ke atas dan sebagai media yang cukup mudah untuk dibawa.

b) Media Pendukung

- Brosur Peta Wisata

Agar para calon wisatawan dapat melakukan perjalanan dengan mudah di kepulauan Bangka Belitung, maka peta wisata ini diletakkan di titik yang sangat strategis seperti bandara, pelabuhan, terminal, tempat wisata, dan hotel.

- Buku Panduan wisata

Buku ini berbentuk media cetak yang terdiri dari informasi wisata yang ada di Bangka Belitung. Buku


(17)

35

ini disebarkan dibeberapa tempat seperti bandara, terminal, pelabuhan.

- Kalender Meja

Kalender meja digunakan sebagai merchandise

yang penempatannya dapat di taruh di atas meja kerja/kantor, ruang tamu dan tempat-tempat yang sering dilihat, sehingga media kalender dapat berfungsi sebagai pengingat kembali kepada pengunjung yang pernah datang mengenai kawasan wisata. Kalender ini disebarkan kepada wisatawan, agen travel, dan instansi terkait.

- Topi

Topi berupa merchandise yang dapat digunakan dalam berwisata dan dijual kepada calon wisatawan ataupun wisatawan di toko merchandise, hotel, atau pun objek wisata yang telah ditunjuk.

- Kaos

Kaos berupa merchandise yang dapat dipakai sehari-hari sehingga pesan informasi tentang wisata Bangka Belitung dapat dengan mudah


(18)

36

diingat. Dijual kepada calon wisatawan ataupun wisatawan pada saat penyelenggaraan event pariwisata atau pun toko merchandise dan hotel.

- Pin

Pin berupa merchandise yang berfungsi sebagai aksesoris yang dipakai oleh mereka yang pernah berwisata di Bangka Belitung sehingga dapat mengingat kembali saat melihat media ini. Penyebarannya dapat dijual kepada calon wisatawan ataupun wisatawan pada saat penyelenggaraan event pariwisata atau pun toko merchandise.

- Gantungan Kunci

Gantungan berupa media gimmik/merchandise sebagai cinderamata yang berfungsi mengingat kembali bahwa pernah berwisata di Bangka Belitung. Media ini dijual kepada calon wisatawan ataupun wisatawan pada saat penyelenggaraan event pariwisata atau pun toko merchandise dan hotel.


(19)

37

- Stiker

Stiker berupa media cetak yang dapat ditempel di kaca mobil atau rumah sebagai media pengingat dan informasi bagi orang lain. Media ini dijual kepada calon wisatawan ataupun wisatawan pada saat penyelenggaraan event pariwisata, dari tempat objek wisata, toko merchandise, dan lain – lain.

1.1.4 Strategi Distribusi

Agar informasi ini sampai kepada target sasaran maka perlu dilakukan strategi dalam mendistribusikan media informasi ini.

Adapun yang menjadi bagian dari strategi distribusi media, yaitu distribusi media berdasarkan waktu penyebarannya, distribusi media berdasarkan lokasi penyebaran.

Media Lokasi penyebaran Waktu Penyebaran CD Interaktif Toko buku, toko merchandice,

website. Sepanjang Tahun 2011

Brosur

Bandara, pelabuhan, terminal,

objek wisata, hotel, website Sepanjang Tahun 2011

Buku

Bandara, Pelabuhan, Terminal,

objek wisata, hotel, website Sepanjang Tahun 2011

Kalender

Toko merchendice, travel agent,

instansi pemerintahan, swasta Bulan Januari 2012 Stiker Toko Merchandice, objek Sepanjang Tahun 2011


(20)

38 wisata, website

Pin

Toko Merchandice, objek

wisata, website Sepanjang Tahun 2011

Gantungan Kunci

Toko Merchandice, objek

wisata, website Sepanjang Tahun 2011

Topi

Toko Merchandice, objek

wisata, website Sepanjang Tahun 2011

Kaos Toko Merchandice, objek

wisata, website Sepanjang Tahun 2011

Tabel 3.1 Penyebaran Media

Waktu penyebaran media-media pendukung dan utama dilaksanakan sepanjang tahun dan di beberapa event pariwisata yang diselenggarakan Disbudpar baik di dalam maupun luar negeri.

3.2 Konsep visual

Pada tahap konsep visual, sebuah informasi dirancang secara terpadu mulai dari foto, ilustrasi, dan elemen pendukungnya. Pendekatan yang dilakukan dalam konsep visual ini adalah pada budaya masyarakat setempat seperti bangunan khas, kain khas, alat musik tradisional, dan lain-lain. Hal ini akan mempengaruhi dari sisi format desain, layout, tipografi dan lain-lainnya.

3.2.1 Format Desain

Melalui pendekatan unsur budaya pada media informasinya diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dalam


(21)

39

format desainnya dimasukkan unsur ilustrasi, foto, teks dan animasi pada media utama yaitu CD interaktif. Untuk media pendukungnya, format desain terdiri dari unsur teks, foto dan elemen pendukung lainnya.

3.2.2 Tata Letak

Tata letak atau layout yang digunakan dalam cd interaktif ini lebih menonjolkan informasi yang akan disampaikan sehingga target sasaran dapat mengetahui dengan mudah informasi yang disampaikan melalui visual teks, dan suara. Karena temanya adalah peta wisata, maka layout yang digunakan hampir menyerupai peta pada umumnya namun ada sedikit perbedaan dari warna dan elemen pendukungnya. Dari segi keseimbangan elemen pada layoutnya digunakan keseimbangan asimetris, sehingga tampilannya terlihat dinamis.

3.2.3 Tipografi

Unsur tipografi dalam perancangan cd interaktif ini menjadi sangat penitng, karena informasi berupa teks akan ditampilkan melalui tipografi yang pas sehingga menyatu dengan tema yang ada.

Jenis huruf yang digunakan adalah: c) Damn Noisy Kids


(22)

40

Huruf ini dipilih sebagai judul utama pada cd interaktif karena mewakili karakter yang kuat terhadap temanya. A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t v w x y z , . / ; ‘ - = + : “ ? ! @ # $ % & * ( )

1 2 3 4 6 7 8 9 0

d) Candara

Huruf ini digunakan pada sub headline dan body text pada menu cd interaktif. Dengan desain huruf yang sederhana dan mudah dibaca.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t v w x y z , . / ; ‘ [ ] - = _ + { } : “ < > ? ! @ # $ % ^ & * 1 2 3 4 6 7 8 9 0

3.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan elemen yang berpengaruh dalam cd interaktif ini, karena cd interaktif ini kurang lebih 50% terdiri dari ilustrasi yang meliputi ikon tempat wisata, tombol navigasi dan elemen pendukungnya yang berbentuk ilustrasi.


(23)

41

Penggunaan gaya ilustrasi sederhana dengan teknik vektor pada beberapa tampilan visualnya. Pada ikon – ikon tempat digunakan teknik transformasi kedalam bentuk vektor dari referensi visual yang ada.

Gambar 3.1 Peta wisata Melaka

Gambat 3.2 Transformasi ikon tempat wisata

3.2.5 Warna

Setiap warna yang dipakai pada media informasi ini melalui pendekatan budaya daerah setempat, mulai dari pakaian adat, alat musik tradisional, kain khas dan elemen pendukung lainnya yang berhubungan dengan informasi yang ingin disampaikan.


(24)

42

Ada beberapa warna yang dipakai dalam pembuatan media informasi ini. Diantaranya adalah sebagai berikut.

Warna ini digunakan pada latar aplikasi media.Diadaptasi dari warna kain khas Bangka Belitung yaitu kain cual yang bewarna kuning ke emas-emasan.

Warna hijau ini melambangkan warna daratan yang hijau yang melambangkan kesuburan dari suatu pulau. Pada media digunakan sebagai warna pulau.

Warna ini melambangkan birunya laut, dipilih karena kepulauan Bangka Belitung dikelilingi oleh laut, sebagai identitas sebuah daerah kepulauan warna ini cocok untuk digunakan pada aplikasi media.

C: 0 R: 255 M: 14 G: 204 Y: 8

C: 75 R: 0 M: 0 G: 204 Y: 100 B: 0 K:0

C: 70 R: 0 M: 33 G: 180 Y: 0 B: 220 K: 0

C: 25 R: 89 M: 75 G: 49 Y: 73 B: 32 K: 68


(25)

43

Warna ini digunakan pada informasi dan subjudul di media utama. Warna ini memberikan kesan yang alami dan natural yang merupakan unsur dari sebuah tumbuhan atau pohon.

Warna ini digunakan sebagai teks informasi pada media. Warna ini dipilih karena memiliki keterbacaan yang jelas pada teks.

C: 100 R: 89 M: 100 G: 49 Y: 100 B: 32 K: 00


(26)

6 BAB II

PROGRAM VISIT BANGKA BELITUNG ARCHIPELAGO DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

2.1 Pengertian Multimedia

Multimedia adalah kombinasi dari teks, seni, suara, animasi dan video yang dikirim kepada anda oleh komputer atau sarana elektronik atau digital dimanipulasi lainnya. (Tay Vaugan, 2008, h.1).

Menurut pernyataan diatas bahwa sebuah sistem multimedia terdiri dari beberapa elemen seperti teks, suara, animasi dan video yang saling mendukung untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Multimedia terbagi menjadi tiga jenis yaitu:

1. Multimedia Interaktif

Dimana pengguna dapat mengontrol apa dan kapan sebuah informasi yang terdapat didalamnya untuk ditampilkan atau disampaikan ke penggunanya.

2. Multimedia Hiperaktif

Multimedia jenis ini memiliki struktur dari masing – masing elemen yang saling terkait dengan pengguna sehingga dapat mengarahkannya. Selain itu mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada. 3. Multimedia Linier


(27)

7

Pada multimedia linier pengguna hanya dapat menonton dan menikmati produk multimedia tersebut dan disajikan dari awal hingga akhir. Multimedia linier ini bersifat satu arah sehingga tidak dapat memilih sebagian informasi saja.

2.1.1 Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu gabungan dari beberapa unsur seperti teks, gambar, animasi dan video yang dapat dikontrol oleh penggunanya. Disini pengguna dapat memilih informasi mana yang akan dipilih.

2.2 Pengertian Peta

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2010), peta adalah gambar atau lukisan pada kertas atau lainnya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya.

Sedangkan menurut ahli, peta merupakan penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili (Kals, 1983).

Dari pengertian di atas diketahui bahwa peta adalah penggambaran suatu bidang datar berbentuk dua dimensi dari keseluruhan bumi atau sebagiannya.


(28)

8 2.2.1 Jenis Peta

Berdasarkan Tujuan Pembuatannya peta dibagi kedalam beberapa jenis. Diantaranya adalah:

1. Peta untuk Tujuan Perencanaan Kawasan Pertanian Peta dengan tujuan khusus ini menggambarkan situasi dan kondisi kawasan pertanian di suatu wilayah yang dikuasai oleh masyarakat/komunitas. Gambaran yang lebih detail ini merupakan gambaran dari kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ingin dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya. Peta dengan tujuan ini akan identik dengan peta tata guna lahan suatu kawasan.

2. Peta untuk Tujuan Konservasi

Peta untuk tujuan konservasi sangat berkaitan erat dengan peta tata guna lahan, terutama didalam pengaturan ruang dimana suatu komunitas berada. Dengan peta dapat diajukan sebuah usulan perbaikan dalam pengaturan, khususnya untuk menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan daya dukung alam bagi kelangsungan kehidupan mahluk hidup disekitarnya.


(29)

9

3. Peta untuk Tujuan Pendidikan

Hasil akhir pemetaan dengan tujuan pendidikan ini bukan sebuah peta, melainkan pada proses yang dilalui kemunitas yang melakukan pemetaan. Misalnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggali pengetahuan lokal seperti sejarah, kelembagaan adat, aturan-aturan adat, identifikasi sumber daya alam dan sebagainya. Hasil akhir sebuah peta tidak lagi penting, tetapi meningkatnya pengetahuan masyarakat jauh lebih penting.

4. Peta Batas Wilayah

Peta ini Menunjukan batas-batas wilayah yang menjadi kekuasaan komunitas tertentu. Peta ini dibuat untuk merespon faktor-faktor yang dianggap akan mengganggu wilayah kekuasaan komunitas tersebut.

5. Peta Budaya

Peta dengan simbol-simbol budaya akan menunjukan tempat-tempat seperti bekas kampung, kuburan, tempat suci, tempat upacara adat, lokasi untuk mengumpulkan hasil hutan, daerah terlarang dan lain-lain.Lokasi-lokasi ini


(30)

10

menunjukan sejarah suatu masyarakat dan keunikan hubungannya dengan wilayahnya.

2.3 Pengertian Pariwisata

Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2010), pariwisata dikategorikan sebagai kata nomina (berfungsi sebagai subjek/objek dari klausa), mempunyai pengertian hal yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancongan atau turisme.

Sedangkan menurut beberapa ahli pariwisata itu adalah:

1. Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu upah (Gamal, 2001, h.1).

2. Dalam arti luas, pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain (Damanik dan Weber, 2006, h.1)

3. Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. (Ismayati, 2010, h.1)


(31)

11

Sedangkan menurut UU RI nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah.

Dari beberapa pernyataan di atas penulis mencoba membuat kesimpulan bahwa pariwisata adalah bentuk kegiatan yang berhubungan dengan liburan, tempat wisata, baik itu massal atau pun tidak, yang didalamnya terdapat wisatawan, industri pariwisata dan elemen pendukungnya.

2.3.1 Pelaku Pariwisata

Dalam sebuah kegiatan pariwisata memiliki pelaku-pelaku yang mempunyai peran berbeda-beda, namun kegiatan yang akan dilakukan dalam hal pariwisata tetap harus direncanakan. Beberapa diantaranya adalah:

1. Wisatawan

Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan. Perubahan – perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka berdampak langsung pada kebutuhan wisata, yang dalam hal ini permintaan wisata (Damanik dan Weber, 2006, h.19).


(32)

12

Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut wisatawan (Gamal, 2001, h.3).

2. Industri Pariwisata

Freyer (seperti dikutip Damanik dan Weber, 2006) mengemukakan bahwa industri pariwisata artinya semua usaha yang menghasilkan barang dan jasa bagi pariwisata.(h.20)

Damanik dan Weber (2006) berpendapat bahwa:

Industri Pariwisata dibagi menjadi dua golongan yaitu pelaku langsung dan tidak langsung. Para pelaku langsung yang dimaksud adalah seluruh usaha yang berkaitan langsung dengan kegiatan wisata seperti, hotel, biro perjalanan, maskapai penerbangan dan lain-lain. Sedangkan para pelaku tidak langsung merupakan suatu usaha yang mengkhususkan diri pada produk – produk yang mendukung kegiatan pariwisata secara tidak langsung (h.20).


(33)

13 2.3.2 Pasar Wisata

Pasar adalah perantara bagi penjual dan pembeli untuk melakukan pertukaran (Damanik dan Weber, 2006, h.14).

Dalam UU no. 9 tahun 1990, Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

Pasar wisata adalah unsur – unsur industri – sering disebut para pelaku pariwisata seperti penyediaan informasi wisata, biro perjalanan, pengatur perjalanan (tour operator), transportasi, pengurusan visa, jasa atraksi, hotel dan restoran dan prilaku serta mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran produk dan jasa wisata (Damanik dan Weber, 2006, h.14).

Dari pernyataan diatas penulis mencoba menyimpulkan bahwa pasar wisata bisa berupa sebuah jasa dalam bentuk wisata dan didukung dengan produk – produk yang terkait dengan objek wisata tertentu. Tentu ini kegiatan ini ada apabila ada permintaan dan penawaran dari kedua belah pihak, yaitu wisatawan dan industri pariwisata.


(34)

14 2.4 Program Visit Bangka Belitung Archipelago

Visit Babel Archipilago 2010, merupakan satu dari sekian banyak kebijakan Eko Maulana Ali sebagai Kepala Daerah dalam membangun dan memajukan bidang kepariwisataan di Bangka Belitung. Menurut informasi yang didapatkan dari Kepala Bagian Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung, Visit Bangka Belitung Archipelagio merupakan salah satu program dari Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mulai disosialisasikan awal tahun 2008. Sebagaimana tertera dalam situs resmi program ini, Visit Babel Archi menjadi program unggulan berbasis pada sektor pariwisata yang didukung oleh kekuatan sektor-sektor pembangunan lainnya secara terpadu, terarah dan berkesinambungan, sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal dalam rangka menerima kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Diharapkan dengan adanya upaya-upaya tersebut akan memacu pembangunan sektor pariwisata berkeunggulan kompetitif pada tataran regional dan global.

Diharapkan dari adanya program ini tidak hanya membangun sektor pariwisata saja, namun dapat berpengaruh kepada sektor perekonomian daerah dan dapat menghasilkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.


(35)

15

Taufik Effendi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI periode 2008-2014 sering menyatakannya sebagai 3-Pro (Pro-Growth, Pro-Job dan Pro-Poor).

Program ini diluncurkan diakhir tahun 2009 yaitu pada tanggal 28 Desember 2009 yang dilaksanakan di kota Tanjung Pendam, Belitung. Peluncuran program ini dihadiri oleh beberapa pihak penting seperti, pemerintah pusat dan beberapa mentri terkait.

2.4.1 Visi Program

Karena Visit Babel Archi merupakan salah satu dari agenda pemerintah dalam memajukan sektor ekonomi, sosial dan budaya serta pariwisata. Maka dari itu untuk visi program ini adalah:

“Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang aman, damai, adil, demokratis, sejahtera dan berdaya saing global dalam wadah Negara Kesatuan RI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.”

Sebagaimana tertera dalam situs resmi program Visit Babel Archi, visi tersebut mengandung 5 kata kunci yaitu:

Peaceful (aman dan damai)


(36)

16

Democratic (Demokratis)

Prosperity (Kesejahteraan)

Globally Competitive (berdaya saing global)

2.4.2 Paparan dan Sosialisasi Program

Menurut keterangan dari Kepala Bagian Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, program ini mulai disosialisasikan kepada masyarakat Kepulauan Bangka Belitung khususnya pada tahun 2008 melalui event daerah, nasional maupun internasional. Selain itu, pada Instansi pemerintah juga dilakukan sosialisasi seperti DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pemerintah Kabupaten/Kota, para tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, pimpinan dan fungsionaris partai politik, pemerintah pusat, departemen terkait, DPR RI.

Ada pun kegiatan dan media promosi yang dilakukan untuk mendatangkan calon wisatawan antara lain:

Road show , Media cetak, Media elektronik,


(37)

17

Kegiatan promosi ini dilakukan tidak hanya oleh dinas pariwisata saja, namun didukung semua instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung khususnya melalui

exhibition, seminar/lokakarya, baligho dan lain - lain.

2.4.3 Beberapa Agenda Kegiatan yang Dilaksanakan

Beberapa agenda Disbudpar Kepulauan Bangka Belitung dilaksanakan untuk turut mensukseskan program Visit Babel Archi di daerah Bangka Belitung khususnya. Namun ada agenda yang mempunyai ruang lingkup internasional karena melibatkan orang-orang yang berasal dari beberapa negara, agenda kegiatan itu diantaranya, Sail Belitung, Festival Laskar Pelangi, Festival Tradisi Lisan dan seminar internasional. Ada juga kegiatan yang diselenggarakan masyarakat setempat ataupun komunitas tertentu yang berhubungan dengan pariwisata dan juga agenda tahunan yang rutin dilaksanakan, seperti Pekan Raya Manggar, Festival Campak, Dambus, Rebana, dan Rudat, Festival Payung Lilin, dan lain – lain.

a. Sail Belitung

Beberapa daerah di Indonesia memiliki peranan penting dalam pelakasanan Sail Indonesia, seperti Pulau Banda, Wakatobi, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Sail


(38)

18

Belitung merupakan daerah tujuan dari Sail Indonesia dimana kapal – kapal layar yang berasal dari beberapa negara seperti Australia, beberapa negara Eropa dan Asia. Mereka bersama-sama berlayar mengarungi lautan Indonesia yang dimulai dari Darwin – Australia dan berakhir di Pulau Belitung. Menurut keterangan dari Kepala Bagian Promosi Disbudpar Kepulauan Bangka Belitung, Sail Belitung sukses digelar pada tahun 2010 lalu, dan akan mengulang kesuksesan acara ini di Sail Belitung 2011 karena Pulau Belitung terpilih lagi sebagai tujuan Sail Indonesia. Mengapa Pulau Belitung terpilih lagi sebagai daerah tujuan para Yachter karena memiliki keunikan pariwisata bahari seperti, keunikanan pantai, keindahan terumbu karangnya, kekyaan BMKT. Segala persiapan mulai dilakukan di tahun ini untuk menyambut Sail Belitung 2011.

b. Seminar Internasional & Festival Tradisi Lisan VII

Salah satu agenda yang bersifat menjaga kebudayaan setempat adalah Festival Tradisi Lisan yang telah dilaksanakan 7 kali pada tahun 2010 lalu. Seminar dan Festival yang ke - 7 ini mengangkat tema “Potensi


(39)

19

Keragaman Tradisi Lisan dalam Menciptakan Keharmonisan Kehidupan Masa Depan.”

Pembicara dalam seminar ini adalah Wakil Kementrian Pendidikan Nasional RI (Fasli Djalal), pakar budaya dari Pulau Penang Malaysia (Haji Saleh), Peneliti Sejarah Budaya dari Belanda (Dijk Vander Meij), Akademisi Babel dalam bidang Bahasa Sastra (Arsyraf Suryadin) dan beberapa pakar budaya yang berkompeten di bidangnya.

Dalam seminar ini difokuskan membahas aspek-aspek kebudayaan nusantara yang berhubungan dengan ragam tradisi lisan (Mardul, 2010).

2.4.4 Statistik Pengunjung ke Kepulauan Bangka Belitung

Inilah rekap pengunjung untuk Bangka Belitung berdasarkan jumlah tamu hotel berdasarkan tahunnya mulai dari tahun 2003-2010.

TAHUN

ASING INDONESIA TOTAL TAMU

JUMLAH PE- RUBAH- AN CLASIFIED (pembulatan)

NON CLASIFIED

(pembulatan) NON ASING INDONESIA

2003 200 92 33000 43.569 292 76.569 76.861

2004 600 326 56400 43.709 926 100.109 101.035 31,45

2005 400 119 58000 46.919 519 104.919 105.438 4,36

2006 200 127 54000 38.261 327 92.261 92.588 -12,19

2007 100 31 44.500 17.318 131 61.818 61.949 -33,09

2008 400 22 59.500 20.696 422 80.196 80.618 30,14

2009 563 59 73.687 20.129 622 93816 94.438 17,14

2010 615 65 105.148 24.472 680 129.621 130.301 37,98


(40)

20

Bila dilihat dari data statistik diatas bahwa pengunjung mengalami penurunan yang sangat drastis pada tahun 2007 yaitu sebesar -33,09%, namun pada tahun berikutnya pengunjung mengalami kenaikan sebesar 30,14%, ini merupakan titik awal munculnya program visit babel archi untuk mendukung kemajuan sektor pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung. Dari tahun 2008 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan seluruh jajaran pemerintahan daerah melakukan sosialisasi program Visit Babel Archi 2010 kepada seluruh instansi pemerintahan daerah, pemerintahan pusat, DPRD, masyarakat, dan tokoh-tokoh ternama lainnya. Pada tahun 2010 dapat dilihat kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2009 yaitu sebesar 37,98%, ini adalah salah satu pengaruh kesuksesan dari Laskar pelangi sebagai ikon baru di

Bangka Belitung, kesuksesan “Andrea Hirata” dalam Novel nya

dan film layar lebarnya membuat Pulau Belitung menjadi tujuan wisata pendidikan terutama dari wisatawan lokal.

Dari data yang tertera diatas, maka penulis berpendapat bahwa pengaruh penurunan dan kenaikan wisatawan yang datang ke Bangka Belitung sangat dipengaruhi oleh seberapa besar informasi yang disampaikan kepada calon wisatawan tentang hal yang berhubungan dengan pariwisata yang ada di Bangka


(41)

21

Belitung dan hal – hal yang mendasar seperti sarana menginap, transportasi ke hotel dan tempat wisata, harga tiket masuk ke objek wisata, dan lain sebagainya.

2.5 Profil Daerah Kepulauan Bangka Belitung 2.5.1 Asal Mula

Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil. Sebelum Kapitulasi Tuntang Pulau Bangka dan Pulau Belitung merupakan daerah taklukan dari Kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan Mataram. Setelah itu, Bangka Belitung menjadi daerah jajahan Inggris dan kemudian dilaksanakan serah terima kepada pemerintah Belanda yang diadakan di Muntok pada tanggal 10 Desember 1816. Pada masa penjajahan Belanda, terjadilah perlawanan yang tiada henti-hentinya yang dilakukan oleh Depati Barin kemudian dilanjutkan oleh puteranya yang bernama Depati Amir dan berakhir dengan pengasingan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur oleh Pemerintahan Belanda. Selama masa penjajahan tersebut banyak sekali kekayaan yang berada di pulau ini diambil oleh penjajah.


(42)

22

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditetapkan sebagai provinsi ke-31 oleh Pemerintah Republik Indonesia Berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Ibukota provinsi ini adalah Pangkalpinang.

Hal yang cukup menarik untuk diceritakan adalah tentang latar belakang sejarah kemerdekaan yang ada di Kepulauan Bangka Belitung yaitu para pendiri bangsa Indonesia dahulu ternyata sempat diasingkan ke Pulau Bangka. Bung Karno, Bung Hatta dan kawan-kawan sempat menjalani hidup sebagai orang buangan di kota Muntok. Saksi bisu dari perjuangan mereka di pulau ini adalah bangunan bersejarah yaitu Wisma Ranggam dan Pesangrahan Menumbing. Di dua bangunan ini berisi peninggalan seperti kamar bekas Bung Karno serta mobil yang sering digunakannya ketika berada di Bangka.

2.5.2 Deskripsi Wilayah

Dari Informasi yang didapatkan dari situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung di

www.visitbangkabelitung.com, provinsi Kepulauan Bangka


(43)

23 0°50’ sampai 4°10’ Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut:

Di sebelah Barat berbatasan dengan Selat Bangka Di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata Di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna Di sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa

Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai 81.725,14 km2. Luas daratan lebih kurang 16.424,14 km2 atau 20,10 persen dari total wilayah dan luas laut kurang lebih 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


(44)

24 2.5.3 Iklim dan Topografi

Dari Informasi yang didapatkan dari situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung di www.visitbangkabelitung.com, Kepulauan Bangka Belitung memiliki iklim tropis yang dipengaruhi angin musim yang mengalami bulan basah selama tujuh bulan sepanjang tahun dan bulan kering selama lima bulan terus menerus. Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran rendah, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk gunung Maras mencapai 699 meter, gunung Tajam Kaki ketinggiannya kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut. Sedangkan untuk daerah perbukitan seperti bukit Menumbing ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter dan Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut.

2.5.4 Sosial Budaya

Dari Informasi yang didapatkan dari situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung di www.visitbangkabelitung.com, Penduduk Pulau Bangka dan Pulau Belitung yang semula dihuni orang-orang suku laut,


(45)

25

dalam perjalanan sejarah yang panjang membentuk proses kulturisasi dan akulturasi. Orang-orang laut itu sendiri berasal dari berbagai pulau. Orang laut dari Belitung berlayar dan menghuni pantai-pantai di Malaka. Sementara mereka yang sudah berasimilasi menyebar ke seluruh Tanah Semenanjung dan pulau-pulau di Riau. Kemudian kembali dan menempati lagi Pulau Bangka dan Belitung. Sedangkan mereka yang tinggal di Riau Kepulauan berlayar ke Bangka. Datang juga kelompok-kelompok Orang Laut dari Pulau Sulawesi dan Kalimantan. Pada gelombang berikutnya, ketika mulai dikenal adanya Suku Bugis, mereka datang dan menetap di Bangka, Belitung dan Riau. Lalu datang pula orang dari Johor, Siantan yang Melayu, campuran Melayu-Cina, dan juga asli Cina, berbaur dalam proses akulturasi dan kulturisasi. Kemudian datang pula orang-orang Minangkabau, Jawa, Banjar, Kepulauan Bawean, Aceh dan beberapa suku lain yang sudah lebih dulu melebur. Lalu jadilah suatu generasi baru: Orang Melayu Bangka Belitung.

Bahasa yang paling dominan digunakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah bahasa melayu yang juga disebut sebagai bahasa daerah, namun seiring dengan keanekaragaman suku bangsa, bahasa lain yang digunakan antara lain bahasa Mandarin dan bahasa Jawa.


(46)

26

Penduduk Kepulauan Bangka Belitung merupakan masyarakat yang beragama dan menjunjung tinggi kerukunan beragama. Ditinjau dari agama yang dianut terlihat bahwa penduduk provinsi ini memeluk agama Islam dengan presentase sebesar 86.91 persen, untuk penduduk yang menganut agama Budha sebesar 7.83 persen, agama Kristen Protestan sebesar 2.70 persen, agama Katholik sebesar 2.45 persen dan lainnya atau 0.11 menganut agama Hindu. Tempat peribadatan agama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada sebanyak 718 mesjid, 438 mushola, 102 langgar, 87 gereja protestan, 30 gereja katholik, 48 vihara dan 11 centiya.

2.5.5 Objek Wisata

Kepulauan Bangka Belitung memiliki beberapa objek wisata seperti wisata pantai, agro, edukasi, budaya, hiburan dan minat khusus.

Wisata pantai yang terdapat di Pulau Bangka dan Belitung cukup banyak, namun tidak semuanya dikelola oleh pemerintah, masih ada pantai yang cukup asri dan belum dikelola secara baik.


(47)

27

Dari wisata Agro, Kepulauan Bangka Belitung memilki perkebunan sawit, lada, dan nanas yang cukup banyak, ada kawasan yang mengelola tanaman yang terdapat di Ibu kota Pangkalpinang yaitu Botanical Garden. Sebuah tempat pengelolaan tanaman – tanaman dan hewan.

Wisata Edukasi juga dimiliki seperti tempat pengasingan beberapa pendiri negara Indonesia seperti Bung Karno, Bung Hatta dan kawan – kawan lainnya.

Kepulauan Bangka Belitung memiliki beberapa adat istiadat yang sampai saat ini masih tetap dilestarikan dan diantaranya dijadikan agenda tahunan yang menarik minat pengujung dari seluruh wilayah Bangka Belitung khususnya. Seperti, perang ketupat di Kecamatan Tempilang, nanggung, cheng beng, dan lain-lain.

2.6 Analisa Permasalahan

Penulis menganalisa permasalahan yang ada menggunakan metode SWOT. Dimana metode ini temukan oleh Albert Humphrey. Metode ini merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, metode ini sering kali dilakukan peneliti untuk mencari strategi yang akan dilakukan.


(48)

28 2.6.1 Strength

- Kepulauan Bangka Belitung sangat dikenal masyarakat luas melalui Pulau belitung karena Laskar Pelanginya.

- Objek Wisata Pantai memiliki keunikan yang tidak terdapat di daerah lain yaitu bebatuan granit.

- Mempunyai wisata bawah laut yang cukup indah.

2.6.2 Weakness

- Objek wisata di yang belum dikelola secara maksimal oleh pihak swasta dan pemerintah.

- Penyebaran Media cetak seperti brosur, video dokumentasi objek wisata yang bersifat terbatas bagi kalangan tertentu saja dan pada saat event pariwisata saja.

- Informasi objek wisata yang belum lengkap bagi calon wisatawan berupa peta wisata yang detil seperti jarak ketempat wisata, transportasi yang bisa digunakan, harga tiket masuk, dan lain - lain.

2.6.3 Opportunity

- Wisata di Kepulauan Bangka Belitug bisa menjadi wisata alternatif yang bisa diandalkan selain Bali karena memiliki wisata pantai yang cukup banyak dan masih alami


(49)

29 2.6.4 Threath

- Makin banyaknya wisata massal yang ada di Indonesia turut mengancam keberadaan objek wisata seperti pantai, sejarah, dan budaya

2.7 Target Audiens

Target audiens utama dari perancangan media CD interaktif ini adalah wisatawan. Kawasan objek wisata yang terdapat di kepulauan Bangka Belitung terdiri dari pantai, bawah laut, agrowisata, dan edukasi. Data pengunjung yang didapatkan dari jumlah pengunjung hotel, dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang datang berkunjung adalah dari kalangan menengah keatas. Ini juga karena sifat dari objek wisata yang ada adalah minat khusus seperti, spot diving, fotografi dan lainnya membutuhkan biaya yang cukup besar.

2.7.1 Demografis

Target audiens apabila dari dilihat dari segi demografisnya adalah sebagai berikut:

- Usia : 25 sampai 30 tahun.

- Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan. - Kelas sosial : kalangan mengengah keatas. - Pendidikan : SMA sampai Perguruan tinggi. - Pekerjaan : Pengusaha, fotografer, dan lain-lain.


(50)

30 2.7.2 Psikografis

Dari sisi kondisi kejiwaan seseorang yang berwisata kedaerah ini adalah mereka yang memiliki sifat yang ingin mendapatkan suasana yang tenang dari keramaian kota.

2.7.3 Geografis

Secara garis besar dan dilihat dari sisi geografis ini wisatawan yang datang ke Kepulauan Bangka Belitung adalah mereka yang berada di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan lain-lain.


(51)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang terdiri dari 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berbagai macam suku dan budaya menjadikan Indonesia sebagai negeri multikultur yang unik sehingga memiliki khas budaya yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Pariwisata menjadi salah satu sumber devisa negara tiap tahunnya. Salah satu daerah di Indonesia yang paling diminati yaitu Bali, memiliki panorama alam yang indah dan membuat wisatawan asing dan lokal berdatangan ke sana. Namun, daerah di Indonesia juga memiliki berbagai macam objek wisata yang tesebar di 33 provinsi yang ada tidak kalah indah selain Bali. Sebagai sumber pendapatan negara setiap tahun, pemerintah mengadakan program

“Visit Indonesia Year”. Program yang dibuat untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia kepada dunia. Hal ini ditanggap positif sekali oleh pemerintah daerah. Terbukti program skala nasional pun telah dibuat di daerah-daerah.

Salah satu daerah yang aktif melakukan promosi adalah provinsi kepulauan Bangka Belitung. Daerah ini memiliki beberapa pulau dengan keragaman budaya dan keindahan alam. Bidang pariwisata di Bangka Belitung masih memiliki kawasan yang menarik dan


(52)

2

berpotensi untuk dijadikan objek wisata. Wilayah yang meliputi dua pulau besar ini sangat cocok dikembangkan sebagai lokasi wisata minat khusus bagi wisatawan yang menyukai obyek wisata yang penuh tantangan seperti diving. Pantai-pantai di wilayah ini memiliki

konfigurasi bebatuan “Granit” alami membentuk bentukan unik yang tidak bisa di jumpai di tempat lain. Pantainya masih alami dan belum banyak dikenal wisatawan lokal di daerah lain dan asing.

Beberapa program pemerintah setempat dalam hal pariwisata telah berjalan beberapa tahun terakhir, salah satunya adalah Visit Bangka Belitung Archipelago atau disingkat dengan Visit Babel Archi. Objek wisata yang dipromosikan dalam Visit Babel Archipelago ruang lingkupnya adalah wisata bahari, wisata sejarah, wisata agama, wisata adat dan budaya, wisata alam, kuliner, dan wisata dalam bentuk pentas pameran pembangunan, seni, olahraga, dan musik.

Visit Babel Archi memliki keuntungan dari sisi promosi kawasan wisata Bangka Belitung berkat adanya cerita “Laskar pelangi” yang ditulis dalam bentuk novel oleh penulis yang berasal dari pulau Belitung yaitu Andrea Hirata. Kepopuleran novel dan filmnya telah membawa dampak positif bagi sektor parwisata. Seperti yang diungkapkan Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Bangka Belitung, angka kunjungan meningkat pesat sejak tahun 2009 sampai sekarang


(53)

3

dan lebih banyak wisatawan berkunjung ke pulau Belitung. Namun, seiring meningkatnya jumlah para wisatawan, infrastruktur, sarana transportasi tidak cukup memadai dikarenakan pembangunan berpusat di ibukota Provinsi Bangka Belitung itu sendiri yaitu Pangkalpinang. Program Visit Babel Archi sendiri berkoordinasi dengan semua elemen masyarakat dalam mengenalkan program ini dengan memberikan informasi melalui media-media seperti televisi bandara, baligho, brosur, website, situs jejaring sosial, dan beberapa media pendukung lainnya. Namun, ada salah satu media yang cukup efektif yang tidak penulis temukan disini yaitu CD Multimedia Interaktif. Karena media ini bersifat personal, maka dapat digunakan bagi kalangan tertentu sesuai target audiens utama yang ingin dicapai. Seiring pertumbuhan pembangunan sarana prasana yang sedang dilakukan hingga saat ini, tentu informasi tentang sarana prasana pun ikut berubah. Informasi secara detail lokasi-lokasi sarana tersebut belum di perbaharui pada media informasi yang ada. Oleh karena itu, perlu dicari solusi dalam ruang lingkup desain terhadap media-media yang ingin digunakan dalam menyampaikan informasi mengenai program dan informasi wisata yang akurat.

1.2 Identifikasi Masalah

Data – data yang telah didapatkan penulis dari wawancara dan data berupa teks, maka ada beberapa masalah pada program ini diantaranya adalah:


(54)

4

Informasi wisata yang kurang detail pada media yang menggunakan peta wisata seperti lokasi akomodasi penginapan, sarana publik, transportasi menuju tempat wisata dan hotel bagi wisatawan.

Istilah Visit Babel Archipelago masih belum populer dikalangan masyarakat setempat ataupun luar daerah.

Media yang digunakan dalam menyampaikan informasi belum menggunakan Multimedia Interaktif.

1.3 Fokus Masalah

Dari identifikasi masalah yang ada sebelumnya, maka hal yang menjadi fokus masalah adalah informasi yang berkaitan dengan peta wisata yang detail seperti informasi akomodasi penginapan, sarana publik, transportasi dan hal yang berkaitan dengan wisata.

1.4 Batasan Masalah

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini hanya pada informasi objek wisata, akomodasi penginapan, sarana publik, transportasi yang berada di dua kota besar yang ada di Kepulauan Bangka Belitung, yaitu Pangkalpinang dan Tanjungpandan. Sedangkan untuk wilayah kabupaten lainnya hanya sebatas tempat objek wisata.


(55)

5 1.5 Tujuan Perancangan

Memberikan media informasi yang tepat bagi para calon wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung agar lebih mudah menuju kawasan wisata ataupun kawasan lainnya.

Mempromosikan program Visit Babel Archipelago dan kepulauan Bangka Belitung khususnya kepada masyarakat Indonesia.

Menjadikan media CD Interaktif sebagai media yang efektif dalam menyampaikan informasi dengan data yang detail.


(56)

i KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT. karena ridho dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas

Akhir ini dengan judul “PERANCANGAN CD INTERAKTIF PETA WISATA KEPULAUAN

BANGKA BELITUNG MELALUI PROGRAM VISIT BANGKA BELITUNG ARCHIPELAGO”.

Tujuan utama pembuatan laporan ini adalah memberikan informasi yang akurat dan menarik bagi orang yang ingin atau pun akan berkunjung kesana.

Dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan beberapa bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan Tugas Akhir ini diantaranya kepada:

1. Andang Iskandar, S.Pd. M.Ds, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahannya selama proses penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

2. Deni Albar, S.Sn. dan Tiara Isfiaty, M.Sn selaku dosen penguji sidang.

3. Kankan Kasmana, S.Sn selaku Koordinator TA/Skripsi dan juga memberi masukan.


(57)

ii memberi masukan dan juga dukungan kepada kami khususnya kelas DKV4.

5. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya yang telah membantu proses penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.

Tidak ada kata yang lebih berarti yang dapat penulis ucapkan selain rasa terimakasih yang sebesar-besarnya, mudah-mudahan segala tenaga dan buah pikiran kita semua mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Bandung, 27 Juli 2011

Penulis


(58)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN CD INTERAKTIF PETA WISATA

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MELALUI

PROGRAM VISIT BANGKA BELITUNG

ARCHIPELAGO

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh:

Hardiman

NIM:

51907168 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(1)

3 dan lebih banyak wisatawan berkunjung ke pulau Belitung. Namun, seiring meningkatnya jumlah para wisatawan, infrastruktur, sarana transportasi tidak cukup memadai dikarenakan pembangunan berpusat di ibukota Provinsi Bangka Belitung itu sendiri yaitu Pangkalpinang. Program Visit Babel Archi sendiri berkoordinasi dengan semua elemen masyarakat dalam mengenalkan program ini dengan memberikan informasi melalui media-media seperti televisi bandara, baligho, brosur, website, situs jejaring sosial, dan beberapa media pendukung lainnya. Namun, ada salah satu media yang cukup efektif yang tidak penulis temukan disini yaitu CD Multimedia Interaktif. Karena media ini bersifat personal, maka dapat digunakan bagi kalangan tertentu sesuai target audiens utama yang ingin dicapai. Seiring pertumbuhan pembangunan sarana prasana yang sedang dilakukan hingga saat ini, tentu informasi tentang sarana prasana pun ikut berubah. Informasi secara detail lokasi-lokasi sarana tersebut belum di perbaharui pada media informasi yang ada. Oleh karena itu, perlu dicari solusi dalam ruang lingkup desain terhadap media-media yang ingin digunakan dalam menyampaikan informasi mengenai program dan informasi wisata yang akurat.

1.2 Identifikasi Masalah

Data – data yang telah didapatkan penulis dari wawancara dan data berupa teks, maka ada beberapa masalah pada program ini diantaranya adalah:


(2)

4 Informasi wisata yang kurang detail pada media yang menggunakan peta wisata seperti lokasi akomodasi penginapan, sarana publik, transportasi menuju tempat wisata dan hotel bagi wisatawan.

Istilah Visit Babel Archipelago masih belum populer dikalangan masyarakat setempat ataupun luar daerah.

Media yang digunakan dalam menyampaikan informasi belum menggunakan Multimedia Interaktif.

1.3 Fokus Masalah

Dari identifikasi masalah yang ada sebelumnya, maka hal yang menjadi fokus masalah adalah informasi yang berkaitan dengan peta wisata yang detail seperti informasi akomodasi penginapan, sarana publik, transportasi dan hal yang berkaitan dengan wisata.

1.4 Batasan Masalah

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini hanya pada informasi objek wisata, akomodasi penginapan, sarana publik, transportasi yang berada di dua kota besar yang ada di Kepulauan Bangka Belitung, yaitu Pangkalpinang dan Tanjungpandan. Sedangkan untuk wilayah kabupaten lainnya hanya sebatas tempat objek wisata.


(3)

5 1.5 Tujuan Perancangan

Memberikan media informasi yang tepat bagi para calon wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung agar lebih mudah menuju kawasan wisata ataupun kawasan lainnya.

Mempromosikan program Visit Babel Archipelago dan kepulauan Bangka Belitung khususnya kepada masyarakat Indonesia.

Menjadikan media CD Interaktif sebagai media yang efektif dalam menyampaikan informasi dengan data yang detail.


(4)

i KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT. karena ridho dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas

Akhir ini dengan judul “PERANCANGAN CD INTERAKTIF PETA WISATA KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MELALUI PROGRAM VISIT BANGKA BELITUNG ARCHIPELAGO”. Tujuan utama pembuatan laporan ini adalah memberikan informasi yang akurat dan menarik bagi orang yang ingin atau pun akan berkunjung kesana.

Dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan beberapa bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan Tugas Akhir ini diantaranya kepada:

1. Andang Iskandar, S.Pd. M.Ds, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahannya selama proses penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

2. Deni Albar, S.Sn. dan Tiara Isfiaty, M.Sn selaku dosen penguji sidang.

3. Kankan Kasmana, S.Sn selaku Koordinator TA/Skripsi dan juga memberi masukan.


(5)

ii memberi masukan dan juga dukungan kepada kami khususnya kelas DKV4.

5. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya yang telah membantu proses penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.

Tidak ada kata yang lebih berarti yang dapat penulis ucapkan selain rasa terimakasih yang sebesar-besarnya, mudah-mudahan segala tenaga dan buah pikiran kita semua mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Bandung, 27 Juli 2011

Penulis


(6)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN CD INTERAKTIF PETA WISATA

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MELALUI

PROGRAM VISIT BANGKA BELITUNG

ARCHIPELAGO

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh: Hardiman NIM: 51907168 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG