SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DASAR SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010 2011

(1)

SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DASAR SISWA

PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI DI SMP

ISLAM SUDIRMAN 1 TENGARAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Nur Huda 6101406578

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011


(2)

SARI

Nur Huda, 2010. Survei Tingkat Kemampuan Teknik Dasar Pada Siswa Putra Peserta Ekstrakurikuler Bola Voli Di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama : Drs. H. Endro Puji P, M.Kes, Pembimbing Pendamping : Agung Wahyudi, S.Pd, M.Pd.

Kata kunci : Survei, Teknik Dasar dan Ekstrakurikuler Bola voli

Latar belakang dalam penelitian ini adalah menurunya prestasi bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran dari tahun 2004-2010. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana tingkat kemampuan teknik dasar pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan teknik dasar pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa Putra yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran Tahun 2010 sebanyak 27 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Dalam penelitian yang menjadi variabel penelitian adalah tingkat kemampuan teknik dasar pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran. Data diperoleh dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik tes. Instrumen penelitian diperoleh dari tes servis, tes passing atas dan passing bawah, dan tes smash. Data analisis menggunakan statistik deskriptif persentase.

Setelah dilakukan analisis data mengenai teknik dasar bola voli pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011 adalah untuk hasil servis terbaik diperoleh 48,14% dengan kategori sedang, untuk hasil passing atas terbaik diperoleh 40,70% dengan kategori baik, untuk passing bawah terbaik diperoleh 33,33% dengan kategori baik sekali, untuk hasil smash terbaik diperoleh 40,74% dengan kategori kurang.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa tingkat kemampuan teknik dasar pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011 berdasarkan penelitian belum maksimal, karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya; frekuensi latihan yang minim, waktu latihan yang sedikit, sarana prasarana yang kurang memadai, pengalaman bertanding yang kurang. Beberapa saran peneliti antara lain bahwa, 1) Perlu adanya penambahan latihan intensitas latihan sehingga siswa akan mampu meninggkatkan tingkat kemampuan teknik dasar bola voli khususnya untuk teknik dasar smash. 2) Adanya progam latihan yang jelas sehingga siswa akan terukur tingkat kemajuan dalam menguasai teknik dasar bola voli.3) Alangkah baiknya bila ada pelatih khusus, sehingga dapat meningkatkan kualitas pemain dan peningkatan prestasi. 4) Untuk peneliti selanjutnya hasil ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding.


(3)

(4)

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : Nur Huda NIM : 6101406578

Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan

Menyatakan dengan sesungguhnya skripsi yang berjudul :

“SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PADA SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011”. Yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Pendidikan ini benar-benar merupakan karya saya, yang saya hasilkan setelah melalui penelitian, bimbingan dan pemaparan atau ujian. Semua kutipan, baik yang langsung maupun yang tidak langsung atau yang diperoleh dari sumber lainnya, telah disertai keterangan mengenai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penulisan karya ilmiah. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing penulisan skripsi ini membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab sendiri.

Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang, Desember 2010

Nur Huda


(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu terdapat pula kemudahan, disamping ada kepayahan ada pula kelapangan, maka jika engkau telah selesai dari satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh untuk urusan yang lain dan hanya kepada Allah hendaknya engkau serahkan segala harapan”. (Qs. Al – Insyirah:5-8)

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1.Kedua Orang Tua tercinta, “Bapak Syahid

dan Ibuku Zumrotun yang telah senantiasa memberikan doa, semangat dan dorongan baik secara material maupun spiritual. 2.Saudara-saudaraku yang selalu memberi

dukungan.

3.“Idha Rifkiana Dewi” yang selalu mendampingi dan memberikan semangat. 4.Almamater FIK UNNES


(7)

KATA

PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rasullullah SAW, keluarga beliau, para sahabat dan orang-orang shalih hingga akhir zaman sehingga penulis memperoleh kekuatan untuk menyelesaikan skripsi dengan baik. Melalui skripsi ini penulis banyak belajar sekaligus memperoleh pengalaman-pengalaman baru secara langsung, yang belum diperoleh sebelumnya dan diharapkan pengalaman tersebut dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan sumbangan saran dari segala pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. H. Harry Pramono, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan pengarahan dan saran dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

3. Bapak Drs. H. Endro Puji P, M.Kes, Dosen Pembimbing Utama yang telah membantu dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Agung Wahyudi, S.Pd, M.Pd, Dosen Pembimbing Pendamping yang telah membantu dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.


(8)

5. Seluruh Dosen Progam Studi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi, Universitas Negeri Semarang atas ilmu yang telah diajarkan.

6. Kepala Sekolah SMP Islam Sudirman 1 tengaran kabupaten Semarang yang telah memberikan ijin penelitian skripsi.

7. Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dan pembina ekstrakurikuler olahraga di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang yang telah membantu pelaksanaan penelitian skripsi. 8. Siswa peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran

kabupaten Semarang yang telah menjadi sampel.

9. Teman-teman PJKR’06 dan teman Cost” Onk yang selalu mendukungku. 10.Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik materiel maupun spirituil

sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi lembaga pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Semarang, Desember 2010


(9)

DAFTAR

ISI

Isi Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

SARI... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Penegasan Istilah ... 8

1.6 Pemecahan Masalah ... 9

BAB II LANDASAN TEORI... 10

2.1 Tinjauhan Tentang Bola Voli ... 10

2.1.1 Servis ... ... 12

2.1.2 Passing ... 20

2.1.3 Umpan ... ... 24

2.1.4 Smash ... 25

2.1.5 Block/Bendungan ... 27


(10)

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Populasi dan Sampel ... 33

3.1.1 Populasi Penelitian ... 33

3.1.2 Sampel ... 33

3.2 Variabel Penelitian ... 34

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 34

3.5 Instrumen Penelitian ... 35

3.5.1 Tes servis ... 35

3.5.2 Tes Kecakapan Passing Atas ... 36

3.5.3 Tes Passing Bawah ... 38

3.5.4 Tes Smash ... 40

3.6 Metode Analisis Data ... 41

3.7 Tenaga Pembantu... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45

4.1. Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Hasil Analisis ... 45

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

4.2.1 Servis ... 50

4.2.2 Passing Atas ... 51

4.2.3 Passing Bawah ... 51

4.2.4 Smash ... 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Simpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

DAFTAR KEPUSTAKAAN... 57


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah ……….. 4

Tabel 2. Prestasi Tim Bola Estrakuerikuler Voli Sekolah………. 5

Tabel 3. Norma Penilaian Face Wally Volley Tes………. 37

Tabel 4. Norma Penilaian Passing Bawah dari Brumbach ……… 39

Tabel 5. Penentuan Kategori Persentase Servis... 42

Tabel 6. Penentuan Kategori Persentase passing Atas dan Passing Bawah... 43

Tabel 7. Penentuan Kategori Persentase Smash... 44

Tabel 8. Hasil Analisa Servis………. 45

Tabel 9. Hasil Analisa Passing Atas………... 46

Tabel 10. Hasil Analisa Passing Bawah………. 48


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Servis Tangan Bawah/Under Hand Service ... 13

Gambar 2. Servis Mengapung Tangan bawah ... 14

Gambar 3. Servis Tangan Atas... 16

Gambar 3. Servis Mengapung Tangan Atas ... 17

Gambar 4. Overhand Change-Up Service ... 18

Gambar 5. Overhand Round-House Service ... 19

Gambar 6. Servis Dengan Melompat/ Jump service... 20

Gambar 7. Melakukan Passing Atas ... 21

Gambar 8. Sikap Lengan Saat Passing Bawah Satu Tangan ... 22

Gambar 9. Sikap lengan saat passing bawah Dua Tangan ... 24

Gambar 10. Posisi Tangan Mengemis ... 24

Gambar 11. Urutan Melakukan Smash ... 26

Gambar 12. Lapangan Untuk Tes Servis ... 36

Gambar 13. Sasaran Passing Atas dari Brandy ... 38

Gambar 14. Sasaran Passing Bawah Dari Brumbach ... 40

Gambar 15. Tes Ketepatan Smash dari Laveaga ... 41

Gambar 16. Grafik Pie Chart Hasil Servis ... 46

Gambar 17. Grafik Pie Chart Hasil Passing Atas ... 47

Gambar 18. Grafik Pie Chart Hasil Passing Bawah ... 48


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ... 59

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 60

Lampiran 3. Surat ijin dari Kepala Sekolah Melakukan Penelitian .. 61

Lampiran 4. Surat Keterangan telah Penelitian dari SMP ... 62

Lampiran 5. Daftar Nama Tenaga Pembantu ... 63

Lampiran 6. Daftar Nama Peserta Ekstrakurikuler ... 64

Lampiran 7. Hasil Tes Servis ... 65

Lampiran 8. Hasil Tes Passing Atas ... 66

Lampiran 9. Hasil Tes Passing Bawah ... 67

Lampiran 10. Hasil Tes Smash ... 68

Lampiran 11. Analisa Hasil Servis ... 69

Lampiran 12. Analisa Hasil Tes Passing Atas ... 70

Lampiran 13. Analisa Hasil Tes Passing Bawah ... 71

Lampiran 14. Analisa Hasil Tes Smash ... 72


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan, pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik ( anak) dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Aktifitas jasmani tersebut dapat diartikan sebagai peserta didik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan fungsional. Dengan kata lain, prinsip-prinsip pembelajaran pendidikan jasmani yang dikembangkan haruslah dapat memacu pada pembentukan, pengembangan dan peningkatan kualitas kemampuan unsur-unsur kognitif, afektif dan psikomotorik. Sesuai dengan makna pendidikan jasmani (penjas) yaitu pendidikan melalui aktifitas fisik, maka salah satu prioritas utama tujuan yang ingin dicapai dalam penjas adalah penguasaan keterampilan motorik. Oleh sebab itu aktivitas yang diberikan hendaknya mampu membangkitkan dan memberikan kesempatan kepada anak untuk aktif dan kreatif, serta mampu menumbuhkan kembangkan potensi dan motorik anak. Dengan demikian, selama anak mengikuti proses belajar penjas secara langsung akan dapat merangsang terpacunya suatu penguasaan keterampilan motorik pada umumnya dan keterampilan cabang olahraga tertentu pada khususnya.

Perkembangan dunia khususnya bola voli pada masa sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan adanya banyak event yang diselenggarakan baik bersifat daerah, nasional, regional, maupun internasional. Di


(15)

Indonesia olahraga bola voli berkembang sangat pesat, hal ini terbukti dengan banyak diadakannya kompetisi bola voli secara reguler yang dilaksanakan setiap tahun yang bertujuan untuk mencari bibit pemain yang nantinya akan dijadikan pemain nasional. Kompetisi-kompetisi itu antara lain kejuaran nasional antar klub, liga voli Indonesia(Livoli), liga voli profesional(Proliga) dan lain sebagainya.

Selain adanya kompetisi yang dilaksanakan secara reguler, juga diadakannya pembibitan yang dilakukan oleh klub, sekolah bola voli, dan sekolah umum. Pembibitan itu dilakukan untuk membentuk regenerasi atlet dan juga untuk meningkatkan dan mencapai prestasi yang tinggi.

Menurut Soekamti, (1984:11) mengatakan untuk meningkatkan dan mencapai prestasi yang tinggi, olahragawan harus memiliki empat kelengkapan pokok yaitu:

1) Pembinaan teknik (ketrampilan) 2) Pembinaan fisik (kesegaran jasmani)

3) Pembinaan psikologi (mental,daya ingat, dan kecerdasan) 4) Kematangan juara.

Empat kelengkapan pokok tersebut hanya dapat dicapai dengan latihan dan pertandingan-pertandingan yang direncanakan dan dilakukan secar terus menerus serta berkelanjutan. Walaupun demikian dari kelengkapan pokok tersebut yang fundamental sebagai dasar adalah teknik dasar dan ketrampilan bermain yang lebih duhulu dibina di samping pembinaan kelengkapan pokok yang lain. Seperti yang dikemukakan Suharno H.P, (1981:35) bahwa teknik dasar bola voli harus dipelajari dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi. Penggunaan teknik


(16)

dasar secara sempurna dapat dicapai dengan berlatih secara teratur dengan menggunakan bentuk latihan yang baik dan benar.

Di negara-negara yang sudah maju dalam olahraga, latihan-latihan untuk menuju prestasi yang tinggi sudah dilakukan sedini mungkin, sejak anak berumur muda sudah mengikuti progam-progam yang teratur dan mengikat secara bertahap dalam jangka panjang. Untuk menjadi seorang pemain bola voli yang baik dibutuhkan latihan yang teratur dan terprogram serta di bawah bimbingan pelatih yang menguasi teknik dasar bola voli dan pengetahuan tentang metode latihan bola voli. Melalui latihan yang teratur da terprogram diharapkan akan lahir pemain-pemain yang menguasi semua bagian dan macam-macam teknik dasar serta ketrampilan bermain bola voli.

Di lihat dari uraian di atas bahwa untuk menguasai teknik dasar bermain bola voli yang baik, seorang pemain harus mempunyai kemauan yang besar untuk menguasai teknik dasar bermain boal voli. Karena teknik dasar bermain bola voli merupakan faktor penting dan mendasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain.

Cabang olahraga separti bola voli, sepak bola, bulu tangkis dan tenis meja dapat dimainkan oleh anak-anak sampai dewasa. Di sekolah, cabang olahraga tersebut dimainkan oleh siswa mulai sekolah dasar, lanjutan pertama, menengah, sampai perguruan tinggi. Usaha untuk tercapainya prestasi, khususnya olahraga bola voli, perlu latihan teknik yang tepat bagi pemula khususnya siswa untuk penguasaan teknik dasar yang sempurna. Penguasaan teknik dasar yang sempurna akan menjadi dasar pengembangan mutu prestasi permainan.


(17)

Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman 1 Tengaran adalah salah satu lembaga pendidikan swasta di Kabupaten Semarang yang beralamatkan di jalan Masjid Besar no.39 Tengaran kabupaten Semarang, sebagai salah satu institusi pendidikan di kabupaten Semarang termasuk salah satu sekolah yang menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler olahraga salah satunya permainan bola voli. Hal ini dikarenakan minat siswa SMP Islam Sudirman 1 Tengaran cukup tinggi terhadap olahraga bola voli. Kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran merupakan kegiatan yang sudah diprogam dengan kebutuhan yang diinginkan oleh sekolah. Adapun kegiatan ekstra kurikuler yang di adakan di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran yaitu meliputi:

Tabel 1.1

Kegiatan ekstra kurikuler di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran

NO NAMA EKSTRA JADWAL KEGIATAN

JUMLAH

PESERTA

1. Bola Voli Senin & Rabu, 15.00-17.00 WIB

43 Siswa

2. Pramuka Jumat, 13.30-17.00 WIB 93 Siswa 3. BTQ Senin, Selasa, & Rabu,

13.00- 15.00 WIB

35 Siswa

4. Drum band/marchin band

Kamis, 13.00-15.00 WIB 60 Siswa


(18)

Kegiatan olahraga bola voli merupakan bagian dari kegiatan ekstra kurikuler olahraga di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran yang diselenggarakan pada hari senin dan rabu mulai pukul 15.00-17.00 WIB dengan dukungan fasilitas yang cukup memadai. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler bola voli adalah siswa kelas VII dan VIII yang benar-benar ingin dan berminat latihan bola voli, sebenarnya siswa kelas XI juga berminat mengikuti ekstra kurikuler bola voli, tetapi dari pihak sekolah terutama kepala sekolah tidak mengizinkan mengikuti ekstra kurikuler, karena supaya fokus menghadapi ujian.

Adapun hasil even-even kejuaran bola voli yang pernah diikuti dalam pertandingan antar pelajar di kabupaten Semarang. Berikut ini data prestasi tim bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran dalam beberapa tahun terakhir.

Tabel 1.2

Data prestasi tim bola voli putra SMP Islam Sudirman 1 Tengaran

NO HASIL EVEN PERTANDINGAN

1. Juara II lomba bola voli putra HUT RI ke-41 Kecamatan Tengaran 2. Juara II lomba bola voli Putra tingkat SMTP tanggal 17-08-1989

Kecamatan Tengaran

3. Juara II lomba bola voli Putra tingkat SMTP HUT ke-51 Kecamatan Tengaran tahun 1996

4. Juara II lomba bola voli tingkat SLTP Putra HUT RI ke-55 tahun 2000 Kecamatan Tengaran

5. Juara II lomba bola voli tingkat SLTP/MTs di MAN Tengaran tahun 2003

6. Tahun 2004-2010 SMP Islam Sudirman 1 Tengaran tidak lagi meraih juara lomba bola voli tingkat SLTP di kabupaten Semarang


(19)

Dari data di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran disebabkan oleh menurunya prestasi yang diperoleh tim bola voli SMP Islam Sudirman 1 Tengaran dalam pertandingan antar pelajar di kabupaten Semarang dengan judul “SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PADA SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.”

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas penulis mengangkat permasalahan yang perlu diteliti sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimanakah tingkat kemampuan servis dalam permainan bola voli pada peserta siswa putra ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011?

1.2.2 Bagaimanakah tingkat kemampuan passing dalam permainan bola voli pada peserta siswa putra ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011?

1.2.3 Bagaimanakah tingkat kemampuan smash dalam permainan bola voli pada peserta siswa putra ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011?

1.2.4 Bagaimanakah tingkat kemampuan teknik dasar pada peserta siswa putra ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011?


(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui tingkat kemampuan teknik dasar servis pada peserta siswa putra ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011?

1.3.2 Untuk mengetahui tingkat kemampuan teknik dasar passing pada peserta siswa putra ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011?

1.3.3 Untuk mengetahui tingkat kemampuan teknik dasar smash pada peserta siswa putra ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011?

1.3.4 Untuk mengetahui tingkat kemampuan teknik dasar dalam permainan bola voli pada peserta siswa putra ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1.4.1 Untuk mengembangkan ilmu khususnya berkaitan dengan kemampuan dasar permainan bola voli yang telah didapatkan dari perkuliahan.

1.4.2 Dengan diketahuinya hasil penelitian ini peneliti berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan positif bagi pelatih dan pembina bola voli dalam membina pemain, khususnya latihan teknik dasar bermain bola voli.


(21)

1.4.3 Bagi siswa, dengan diketahuinya hasil penelitian ini diharapkan siswa akan lebih giat berlatih dan berusaha menjadi lebih optimal tingkat kemampuan dasar bermain bola voli.

1.4.4 Sebagai bahan pertimbangan bagi guru olahraga dalam membina para siswanya khususnya pada prestasi belajar bola voli.

1.5 Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran yang ada dalam judul, maka berikut ini dijelaskan beberapa istilah dan batasan-batasan ruang lingkup penelitian:

1.5.1 Survei

Survei adalah cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu (jangka waktu) yang bersamaan ( Suharsimi Arikunto, 1990: 114). 1.5.2 Tingkat Kemampuan

Tingkat adalah pangkat, derajat, taraf. Sedangkan kemampuan adalah kesanggupan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

1.5.3 Teknik Dasar Bermain Bola Voli

adalah semua gerakan pemain dengan bola yang diperlukan utuk bermain bola voli. Bola voli adalah cabang olahraga permainan yang sifatnya beregu dalam memainkannya, sehingga kemampuan teknik dasar dan kerja sama dalam beregu sangatlah penting (Suharno H.P, 1981:27).


(22)

1.5.4 Ekstra kurikuler

Ekstra kurikuler adalah kegiatan belajar yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan progam sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah ( Wahjosumidjo, 2002: 215).

1.5.5 SMP Islam Sudirman 1 Tengaran

SMP Islam Sudirman 1 Tengaran adalah salah satu lembaga pendidikan sekolah swasta di kabupaten Semarang yang beralamatkan di jalan Masjid Besar No 39 Tengaran kabupaten Semarang.

1.5.6 Tahun Ajaran 2011/2011

Yang dimaksud dengan Tahun Ajaran 2011/2011 adalah periode waktu belajar siswa-siswi selama satu tahun yang dimulai bulan Juli 2010 dan berakhir bulan Juni 2011.

1.6 Pemecahan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini terdapat masalah : bagaimana tingkat kemampuan teknik dasar pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011?

Dari permasalahan di atas maka untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan pengukuran tingkat kemampuan teknik dasar pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011. Faktor-faktor yang akan diteliti yaitu,1) Servis, 2) passing, dan 3) Smash.


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

Tinjauan Tentang Bola Voli

Permainan bola voli adalah salah satu cabang olahraga yang sangat pesat populer di dunia dan di indonesia. Ini bisa di lihat dari memasyarakat olahraga bola voli yang dapat dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang tua bahkan wanita melakukannya, sehingga tidak heran kalau olahraga bola voli termasuk olahraga rakyat. Ada 4 tujuan manusia melakukan olahraga. Pertama adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga hanya untuk tujuan rekreasi yakni mereka berolahraga untuk mengisi waktu luang dilakukan dengan penuh gembira. Kedua adalah mereka melakukan kegiatan olahraga untuk tujuan pendidikan, olahraga ini dilakukan secara formal dengan tujuan untuk mencapai sasaran pendidikan. Ketiga adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu. Hal ini dikerjakan secara formal baik progam sarana maupun fasilitas di bawah bimbingan tenaga profesional. Keempat adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk mencapai sasaran suatu prestasi tertentu (M.Sajoto, 1995: 2).

Dalam usaha untuk mencapai suatu keberhasilan di dalam mencapai prestasi yang optimal ada beberapa faktor yang menentukan antara lain:

1) Kondisi fisik atau tingkat kesegaran jasmani.

2) Kemampuan teknik dan keterampilan yang dimilikinya. 3) Masalah-masalah lingkungan.


(24)

4) Pengembangan mental. 5) Kematangan.

Kemampuan teknik dan keterampilan yang dimiliki merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam permainan bola voli. Teknik adalah suatu proses melakukan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bola voli (Suharno H.P, 1981:35).

Agar kecakapan bermain bola voli dapat ditingkatkan maka teknik ni erat sekali hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik, dan mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul dipelajari terlebih duhulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola voli. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, mental dan taktik (Suharno H.P, 1981:35).

Dalam permainan bola voli, ada beberapa macam teknik dasar yang harus dikuasai mengingat pentingnya teknik dasar permainan bola voli hal ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Pelanggaran permainan yang berhubungan dengan kesalahan dalam melakukan teknik.

2. Karena terpisahnya tempat antara regu yang satu ke regu yang lainya, sehingga tidak terjadi adanya sentuhan badan dari pemain lawan, maka pengawasan wasit terhadap kesalahan teknik ini lebih seksama.


(25)

3. Banyaknya unsur yang menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan teknik ini antara lain, membawa bola, mendorong bola, mengangkat bola, dan pukulan rangkap.

4. Permainan bola voli adalah permainan yang cepat, artinya untuk memainkan bola sangat terbatas, sehingga penguasaan teknik yang tidak sempurna akan memungkinkan timbul kesalahan-kesalahan teknik yang lebih besar.

5. Penguasaan taktik-taktik yang tinggi hanya dimungkinkan kalau penguasaan teknik dasar yang tinggi dalam bola voli cukup sempurna. Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan seperti tersebut maka perlulah kiranya pemain bola voli secara perorangan meningkatkan penguasaan teknik-teknik dasar permainan bola voli secara sempurna ( Suharno H.P, 1981: 35).

Dalam permainan bola voli ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain yaitu:

2.1.1 Servis

Awal mulanya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk memulainya suatu permainan, sesuai dengan kemajuan permintaan bahwa teknik servis saat ini hanya sebagai permulaan permainan, tetapi bila ditinjau dari taktik sudah merupakan suatu serangan awal bagi regu yang memulainya untuk mendapatkan nilai. Karena kedudukannya yang sangat penting, maka para pelatih dan guru olahraga dianjurkan selalu berusaha menciptakan bentuk teknik dasar servis yang dapat menyulitkan lawan, bahkan dengan servis hendaknya dapat


(26)

diartikan sebagai suatu serangan pertama kali bagi regu yang melakukan servis untuk meraih kemenangan.

Bertolak dari pentingnya kedudukan servis, ada bermacam-macam teknik dan variasi servis yaitu:

2.1.1.1Servis Tangan Bawah (Underhand Service)

Servis tangan bawah adalah cara yang termudah untuk memasukkan bola ke daerah lawan. Bagi pemain pemula cara ini sangat mudah untuk dipelajari dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar, sehingga dalam waktu singkat sudah dapat dikuasai. Adapun urutan dalam melakukan servis tangan bawah adalah sebagai berikut:

a. Posisi melangkah, badan dibungkukkan, bertumpu pada tungkai belakang. b. Bola dilambungkan, lengan yang akan memukul diayunkan ke belakang. c. Bola dipukul dengan tangan, sementara tangan diluruskan.

d. Kedua tungkai diluruskan sikapnya, tubuh sebelah atas ditegakkan, sementara titik berat tubuh berpindah penumpuanya pada tungkai sebelah depan.

e. Sikap tangan waktu memukul bola adalah membuka.

Gambar 2.1

Servis Tangan Bawah/ Under Hand Service (Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:13).


(27)

Kesalahan dalam melakukan servis underhand menurut Barbara L.Viera, (2004 : 34) adalah : 1) bola bergerak ke atas bukan ke depan, dan tidak dapat menyeberang net, 2) bola tidak cukup bertenaga untuk menyeberang net, 3) berat badan bertumpu di kaki belakang, bola melambung tinggi. Perbaikan yang dapat dilakukan: 1) pegang bola setinggi pinggang / lebih rendah. Pukul bola tepat pada bagian tengah belakang dan ayunkan lengan ke depan ke arah net. Pindahkan berat badan ke kaki depan. 2) jangan mengayunkan tangan yang memegang bola. Pukulan harus dilakukan dengan tumit telapak tangan yang terbuka. 3) melangkahlah ke depan dengan kaki depan pada saatmemukul bola. Kepala dan bahu harus berada di depan sejajar dengan lutut.

2.1.1.2Servis Mengapung Tangan Bawah (Underhand Floating Service) Sikap permulaan:

Berdiri normal, pegang bola dengan tangan kiri, konsentrasi pandangan ke arah bola. Bola dilambungkan berada di depan sebelah kanan sejajar dengan bahu kanan setinggi pinggang.

Gambar 2.2

Servis Mengapung Tangan Bawah/ Under Hand Floating Service (Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:14).


(28)

melewati net. 2) bola jatuh melewati garis belakang. Perbaikan yang dapat dilakukan antara lai; 1) gunakan seluruh tubuh ketika melakukan servis, pukul bola dengan tumit telapak tangan yang terbuka, bukan dengan jemari. 2) pukullah bola di bagian tengah belakang, pastikan memukul bola di depan tubuh.

2.1.1.3Servis Tangan Atas (Overhead Service)

Servis tangan atas atau servis pukulan dari atas ada beberapa macam, yaitu servis tennis, servis mengapung dan servis cekis.

Sikap permulaan :

Ambil sikap berdiri dengan kaki kiri berada lebih ke depan dari pada kaki kanan dan kedua kaki kedua lutut ditekuk. Tangan kanan dan kiri bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola dan tangan kanan memegang atas bola. Bola dilambungkan dengan tangan kiri atas sampai ketinggian kurang lebih setengah meter di atas kepala. Tangan kanan segera ditarik ke belakang atas kepala, dengan telapak tangan kanan menghadap ke depan.

Gerak pelaksanaan :

Setelah tangan kanan berada di atas belakang kepala dan bola berada sejangkauan tangan maka segera bola dipukul dengan memukul seperti melakukan smash. Setelah bola berhasil dipukul maka akan top spin. Sewaktu akan melakukan servis perhatian selalu terpusat pada bola. Lecutan tangan lengan sangat diperlukan dalam servis tennis dan apabila perlu dibantu dengan gerakan togok ke arah depan, sehingga bola akan memutar lebih banyak. Pada saat lengan dilecutkan siku jangan sampai ikut tertarik ke bawah.


(29)

Gambar 2.3

Servis Tangan Atas/ Overhead Service

(Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:15). 2.1.1.4Servis Mengapung Tangan Atas/Floating Overhead Service Sikap permulaan :

Berdiri di daerah servis menghadap ke lapangan, salah satu kaki berada di depan atau keduanya sejajar dengan menghadap net. Bola dipegang di tangan kiri setinggi kepala, tangan kanan menggenggam atau dapat dengan telapak tangan terbuka.

Gerakan pelaksanaan :

Bola dilambungkan di atas kepala, tangan kanan segera memukul bola pada bagian tengah belakang dari bola dan gaya yang mengenai bola harus berjalan memotong garis tengah bola, untuk menghindar terjadinya putaran pada bola, pergelangan tangan harus difiksir atau dikakukan.

Gerak lanjutan :

Gerak lanjutan lengan pemukul harus segaris dengan gaya yang dihasilkan atau didorong ke depan. Jika pukulan dilakukan dengan gerakan yang cepat (pukulan keras) dapat dilakukan tanpa Follow Trough.


(30)

Gambar 2.4 Floating Overhead Service

(Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:16) 2.1.1.5OverhandChange-Up Service (Slide Floating Service)

Sikap permulaan :

Berdiri menyampingi net, posisi kaki sejajar, tangan kiri memegang bola di depan badan, tangan kanan yang akan memukul bola (tangan menggenggam). Langkahkan kaki kiri ke samping, lambungkan bola di depan pundak kiri kemudian ayunkan lengan kanan dengan gerak melingkar ke arah bola sambil memindahkan berat badan ke kaki kiri, perkenaan tangan dengan bola berada di depan pundak kiri dan lengan dalam keadaan lurus.

Gerak pelaksanaan :

Langkahkan kaki kiri ke samping, lambungkan bola di depan pundak kiri kemudian ayunkan lengan dengan gerak melingkar ke arah bola sambil memindahkan berat badan ke kaki kiri, perkenaan tangan dengan bola berada di depan pundak kiri dan lengan dalam keadaan lurus.


(31)

Setelah tangan mengenai bola, gerakan lengan di bawa lurus ke depan, sambil memindahkan berat badan ke depan dan segera masuk ke lapangan untuk mengambil posisi siap menerima dari serangan lawan.

Gambar 2.5

Overhand Change-Up Service

(Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:17). 2.1.1.6OverhandRound-House Service (Hooke Service)

Sikap permulaan :

Berdiri menyampingi lapangan, jarak kedua kaki selebar bahu, kedua tangan memegang bola.

Gerak pelaksanaan :

Lambungkan bola di atas pundak kanan, di atas lengan yang akan memukul bola. Liukkan badan ke arah kanan dan lutut di tekuk, kemudian ayunkan lengan kanan ke arah bola dengan gerakan melingkar secepat mungkin, telapak tangan dalam keadaan lurus dan digunakan lecutan pergelangan tangan pada waktu telapak tangan mengenai bola untuk menambah kecepatan putaran bola.

Gerak lanjutan :

Setelah telapak tangan mengenai bola, lanjutkan gerakan lengan kanan melingkar ke arah kiri dan pindahkan berat badan ke kiri, kemudian segera ikuti


(32)

dengan gerakan melangkahkan kaki kanan ke arah lapangan untuk segera mengambil posisi siap menerima pengembalian atau serangan dari pihak lawan.

Gambar 2.6

Overhand Round-House Service

(Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:18) 2.1.1.7Servis dengan Melompat (Jumping Service)

Sikap permulaan :

Berdiri di daerah servis dekat dengan garis belakang menghadap net, kedua tangan memegang bola.

Gerak pelaksanaan :

Lambungkan bola setinggi kurang dari 3 meter agak di depan badan, kemudian badan merendah dengan lutut untuk melakukan awalan melompat setinggi mungkin, kemudian bola dipukul setinggi mungkin seperti gerakan smash. Lecutkan pergelangan tangan secepatnya sehingga menghasilkan pukulan top-spin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun ke daerah lawan.

Gerak lanjutan :

Setelah melakukan pukulan dengan meraih bola setinggi-tingginya pada saat melayang di udara, langsung mendarat di dalam lapangan dan segera


(33)

mengambil posisi siap untuk menerima pengembalian atau serangan balik dari lawan.

Gambar 2.7

Servis dengan Melompat (Jumping Service) (Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:19).

2.1.2 Passing (Mengoper)

Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan. Teknik passing ada dua yaitu passing atas dan passing bawah. 2.1.2.1Passing Atas

Passing atas ada dua macam yaitu passing atas normal dan passing atas setinggi muka. Keduanya hampir sama hanya saja pada saat perkenaan bolanya yang berbeda. Passing atas normal, bola berada di depan atas muka, sedangkan passing atas setinggi muka, bola berada tepat di depan muka.

Gambar 2.8 Passing Atas


(34)

Kesalahan yang terjadi pada saat melakukan passing atas menurut Barbara L.Viera, (2004:55) adalah :

1. Siswa mengumpan bola terlalu rendah jadi bola tidak sampai sasaran. 2. Bola bergerak ke atas, bukan meninggi ke depan.

3. Bola menyentuh telapak tangan dan “tertahan”.

4. Siswa mengalami kesulitan dalam mengarahkan bola ke arah sasaran. 5. Bola berputar terlalu keras

Perbaikan pada saat melakukan pass atas :

1. Harus menempatkan bola sedemikian rupa sehingga dapat mencapai sasaran, pastikan meluruskan tangan dan kaki untuk memberikan tenaga tambahan.

2. Meluruskan kaki dan memindahkan berat ke depan ke arah sasaran.

3. Buka jemari dengan menyelubungi bola, dan terima bola hanya dengan 2 jari-jari teratas dari jemari dan ibu jari.

4. Posisi bahu harus sejajar menghadap ke sasaran, kekuatan tenaga yang sama harus dikeluarkan dari kedua tangan saat mendorong bola.

5. Harus mendorong bola seketika itu juga, jangan memutarkan bola dengan kedua tangan anda.

2.1.2.2Passing Bawah

Dalam melakukan passing bawah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan satu tangan dan dua tangan. Passing bawah satu tangan biasanya digunakan apabila bola berada agak jauh dari badan dan agak rendah. Bentuk-bentuk melakukan passing bawah satu tangan antara lain:


(35)

- Menggunakan lengan dengan jari-jari menggenggam. - Punggung tangan dengan jari-jari terbuka.

- Pergelangan tangan bagian dalam dengan tangan menggenggam.

Gambar 2.9

Sikap Lengan Saat Passing Bawah Satu Tangan (Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:27).

Kesalahan yang terjadi pada saat melakukan passing bawah menurut Barbara L.Viera, (2004:21) adalah :

1. Lengan terlalu tinggi ketika memukul bola, lanjutan lengan berada di atas bahu.

2. Merendahkan tubuh dengan menekuk pinggang buka lutut, sehingga bola yang dioper terlalu rendah dan terlalu kencang.

3. Tidak memindahkan berat badan ke arah sasaran, sehingga bola tidak bergerak ke muka.

4. Lengan terpisah sebelum, pada saat, atau sesaat sesudah menerima bola, sehingga operan salah.

5. Bola mendarat di lengan daerah siku, atau menyentuh tubuh. Perbaikan pada saat melakukan pass bawah :


(36)

1. Biarkan bola bergerak sampai sejajar pinggang sebelum memukulnya. Cobalah untuk menghentikan gerak lengan dengan gerakan “mendorong” bola.

2. Tekuk lutut, jaga punggung tetap lurus pada saat berada di bawah bola, sentuh lantai dengan tangan agar dapat bertahan pada posisi rendah.

3. Pastikan berat badan bertumpu pada kaki depan dan tubuh membungkuk ke depan.

4. Tetapkan satukan lengan dengan menggenggam jari atau membungkus jemari yang satu dengan jemari yang lain dengan ibu jari sejajar.

5. Tahan lengan pada posisi sejajar paha dan terima bola jatuh dari dada. Sedangkan passing bawah dua tangan ada beberapa bentuk sikap tangan sebelum melakukan passing bawah dua tangan antara lain:

2.1.2.2.1 The Dig (Clenched First Methode) yaitu kedua ibu jari sejajar dengan jari-jari tangan yang satu membungkus jari tangan yang lain, ini asalnya dari Amerika. Bentuk ini sering digunakan bagi pemain yang sudah tinggi kemampuan passing bawahnya, karena lebih fleksibel apabila menerima bola dari arah manapun.

Gambar 2.10

The Dig (Clenched First Methode)


(37)

2.1.2.2.2 Mengemis ( Thumb Over Methode) yaitu kedua telapak tangan menghadap ke atas dengan kepalan satu tangan menempel pada telapak tangan lainya dan dijepit ibu jari. Perkenaan bola di atas pergelangan tangan (bagian proksimal) bentuk ini lebih tepatnya bagi pemula karena untuk mempermudah mengantisipasi bola pada bidang perkenaan.

Gambar 2.11 Posisi Tangan Mengemis

(Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:28).

2.1.3 Umpan / Set-Up

Mengumpan berarti menyajikan bola kepada teman seregunya yang selanjutnya diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyerang ke lapangan lawan, karena pada umumnya pengertian menyerang adalah melakukan smash. Jadi mengumpan adalah menyajikan bola untuk dapat di smash teman seregunya.

Menurut Herry Koesyanto, (2003:30) mengatakan untuk mengumpan harus memenuhi beberapa persyaratan agar hasilnya dapat di smash dengan baik, adapun persyaratan itu adalah sebagai berikut:

a. Bola harus melambung dengan tenang di daerah serang lapangan sendiri.


(38)

b. Bola harus berada di atas jaring dengan ketinggian yang cukup, agar sempat di smash bagi smasher.

c. Jarak dari jaring sejauh 20-50 cm.

Menurut tinggi rendahnya umpan dalam permainan bola voli, dapat dibagi dalam empat macam sebagi berikut:

a. Umpan normal

b. Umpan semi Set-up (setengah normal) c. Umpan push (dorongan cepat)

d. Umpan pull (umpan cepat).

2.1.4 Smash

Proses dalam melakukan smash yaitu saat awalan, saat tolakan, saat pukulan, saat mendarat di tanah.

Urutan melakukan smash adalah sebagai berikut: a. Melakukan awalan 1 sampai dengan 3 langkah.

b. Langkah yang dibuat menggunakan langkah kaki lebar. c. Pada saat mendekati net kedua lengan diayunkan ke belakang.

d. Kedua kaki dihentakkan bersusulan, lalu meloncat, lengan yang akan memukul mulai mengayun ke depan, punggung ke belakang.

e. Bola dipukul dengan lengan terjulur, tangan terbuka dan menaungi bola, sementara pergelangan tangan harus longgar.


(39)

Gambar 2.12 Urutan Melakukan Smash

( Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003:35 ).

Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam melakukan smash menurut Barbara L. Viera, (2004 : 78).

1. Bola menyangkut di net ketika melakukan tip, bola pelan dan bolakeras. 2. Ketika melakukan smash menghentikan pendekatan dan menanti bola. 3. Menyentuh net ketika melakukan smash.

4. Setelah melakukan smash bola bergerak melewati garis belakang. 5. Lompatan kurang tinggi, ketika melakukan smash.

Perbaikan dalam melakukan smash sehinga dapat melakukan smash dengan baik, menurut Barbara L. Viera, (2004 : 78).

1. Pukul bola tepat berada di depan bahu pemukul, semakin jauh jarak bola dari depan maka bola akan berada semakin rendah di depan ketika hendak memukul, sehingga kemungkinan bola menyangkut di net semakin besar.

2. Jangan mulai mendekati bola sebelum pada setengah jarak antara pemukul dengan pengumpan.


(40)

3. Bola umpan harus paling tidak berjarak 1 kaki dari net, kemudian tumpuan harus bertumpu pada tumit untuk mengubah gerakan horizontal menjadi gerakan vertikal.

4. Memukul bola tepat di depan bahu pemukul, tekuk jemari dan tangan melewati bagian atas bola.

5. Bertumpu pada tumit untuk untuk mengubah gerakan horizontal menjadi gerakan vertikal, kedua lengan harus mengayun sepenuh tenaga ke depan.

2.1.5 Block / Bendungan

Block adalah upaya untuk membendung serangan dari lawan. Adapun tahap-tahap untuk melakukan blocking menurut Herry Koesyanto, (2004: 42) adalah:

a. Mengadakan langkah ke kanan atau ke kiri. b. Meloncat ke atas dengan tumpuan kedua kaki.

c. Menggerakkan tangan dan lengan untuk menguasai bola. d. Mendarat dengan dua kaki secara lentuk.

Tolakan dilakukan sesaat bila smasher telah menolak ke atas, hal ini bila bola di umpan dekat dengan jaring. Bila bola di umpan agak jauh dari jaring maka saat tolakan agak diperlambat sedikit. Dalam melakukan block atau bendungan, seorang pemain bisa melakukannya secara sendirian (block tunggal) ataupun melakukannya secara berkawan. Perlu ditekankan bahwa dalam melakukan block yang berhasil kiranya tidak semudah seperti yang telah diuraikan. Oleh karena itu, untuk dapat memblok secara rapi dan berhasil diperlukan latihan yang banyak dan


(41)

adanya kemauan yang keras. Tindakan block itu sendiri sebetulnya secara psikologis mengemukakan karena blocker selalu dalam keadaan dipimpin oleh smasher.

Hal-hal yang mempengaruhi block kurang berhasil disebabkan oleh:

a. Latihan teknik biasanya hanya latihan gerakan bayangan tanpa smash yang sesungguhnya.

b. Unsur psikologis yang menjemukan dalam melakukan block di dalam pertandingan, dan lain sebagainya.

Kegiatan Ekstrakurikuler

2.2.1 Pengertian kegiatan ekstrakurikuler

Pengertian ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar jam mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwewenang di sekolah atau madrasah.

2.2.2 Visi dan misi 2.2.3 Visi

Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

2.2.4 Misi


(42)

1. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat siswa.

2. Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik, mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan kelompok.

2.2.5 Tujuan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan prestasi menuju pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.

2.2.6 Fungsi kegiatan ekstrakurikuler Fungsi kegiatan ekstrakurikuler antara lain:

1. Pengembangan yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.

2. Sosial yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

2.2.7 Prinsip kegiatan ekstrakurikuler Prinsip kegiatan ekstrakurikuler adalah


(43)

1. Individual yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi bakat minat peserta didik masing-masing.

2. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.

3. Ketertiban aktif, yaitu prinsi kegiatan ekstrakurikuler yang menutut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

4. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik.

5. Etos kerja, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

6. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

2.2.8 Format kegiatan ekstrakurikuler

1. Individual, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan

2. Kelompok, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.

3. Klasikal, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.

4. Gabungan, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik antar kelas atau antar sekolah.


(44)

5. Lapangan, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melaluai kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.

2.2.9 Pentingnya kegiatan ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler itu penting dapat diartikulasikan kedalam 3 lingkup pendidikan nilai yaitu :

1. Pendidikan nilai adalah cara terencana yang melibatkan sejumlah pertimbangan nilai-nilai edukatif, baik yang tercakup dalam manjemen pendidikan maupun dalam kurikulum pendidikan. Dari hal yang paling luas sampai yang paling sempit. Cara dapat diwakili oleh pencapaian visi dan misi untuk pengembangan nilai, moral, etika, dan estetika sebagai keseluruhan dimensi pendidikan sampai pada tindakan guru dalam melakukan penyadaran nilai-nilai pada peserta didik.

2. Pendidikan nilai adalah situasi yang berpengaruh terhadap perkembangan pengalaman dan kesadaran nilai pada peserta didik. Situasi dapat berupa suasana yang nyaman, harmonis, teratur, akrab dan tenang. Sebaliknya, situasi dapat berupa suasana yang kurang mendukung bagi perkembangan peserta didik, misalnya suasana bernusuhan, acuh tak acuh, dan lain sebagainya. Semua situasi pendidikan tersebut berpengaruh terhadap pengembangan kesadaran moral siswa, karena hal itu melibatkan pertimbangan-pertimbangan psikologis seperti persepsi, sikap, kesadaran dan kenyakinan mereka.


(45)

3. Pendidikan nilai adalah peristiwa seketika yang dialami peserta didik. Artinya pendidikan nilai berlangsung melalui sejumlah kejadian yang tidak terduga, seketika, sukarela, dan spontanitas. Semua tidak direncanakan sebelumnya, tidak dikondisikan secara sengaja dan dapat terjadi kapan saja. Peristiwa seperti itu merupakan hidden curriculum yang dalam kasus pengalaman tertentu dapat berupa suatu kejadian kritis (critical incident) yang mampu mengubah tatanan nilai dan perilaku seseorang (peserta didik).

Tiga lingkup pendidikan nilai yang diuraikan di atas memberikan gambaran bahwa proses belajar nilai pada peserta didik melibatkan semua cara, kondisi, dan peristiwa pendidikan. karena itu, peserta didik membutuhkan keterlibatan langsung di luar jam tatap muka di kelas atau sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler.

Agar pelaksanaan ekstrakurikuler mencapai hasil yang baik dalam mendukung dan mengembangkan nilai-nilai kepribadian, maka perlu diusahakan adanya formasi yang jelas tentang arti, tujuan, dan hasil yang diharapkan. Dengan informasi yang jelas diharapkan para Pembina pendidikan, kepala sekola, guru, siswa, serta pihak-pihak terkait yang dapat membantu dan melaksanakan ekstrakurikuler sesuai tujuan.


(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penggunaan metode penelitian dalam sebuah penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian agar memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Maka dalam bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian.

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

3.1.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:130). Dari pengertian tersebut populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra peserta ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/1011.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006: 131). Mengenai banyaknya sampel dari jumlah populasi yang diteliti, sebagai ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti di lihat dari waktu, tenaga, dan dana (Suharsimi Arikunto, 2006:134). Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa putra SMP Islam Sudirman 1 Tengaran peserta ekstrakurikuler olahraga


(47)

bola voli yang berjumlah 27 siswa. Jadi dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling (keseluruhan).

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi pusat perhatian dari penelitian. Dalam penelitian ini variabelnya yaitu tingkat kemampuan siswa yang ikut ekstrakurikuler bola voli dalam menguasai teknik dasar bermain bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran Kabupaten Semarang.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran Kabupaten Semarang

3.3.2 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian Senin 27 Oktober 2010 dimulai pukul 14.00 sampai selesai untuk tes yang dilakukan meliputi tes servis, tes pass atas dan pass bawah, dan smash.

3.4 Metode Pengumulan Data

Dalam memperoleh atau mengumpulkan data, peneliti akan melakukan survei dengan cara metode tes, yaitu dengan cara mengambil data penelitian menggunakan tes standart. Tes yang sudah mencantumkan petunjuk, pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan, bahan yang tercakup dan lain-lain. Survei merupakan suatu cara pengumpulan data dari sejumlah individu untuk dianalisa. Survei meliputi tindakan-tindakan menganalisa, menafsirkan dan melukiskan keadaan sekarang dari sekelompok tertentu.


(48)

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu:

1) Tes servis yaitu untuk mengukur kemampuan mengarahkan bola servis ke arah sasaran dengan tepat dan terarah.

2) Tes kecakapan passing, baik passing atas maupun passing bawah. 3) Tes smash dari LAVEAGA.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode survei dengan instrumen tes dalam pengukurannya, yang meliputi:

3.4.1 Tes Servis dari French Cooper

Tujuan : Untuk mengukur kemampuan mengarahkan bola servis ke arah sasaran dengan tepat dan terarah.

Alat yang digunakan : Lapangan bola voli, net dan tiang net, bola voli, kapur tulis atau lakban.

Pelaksanaan : Testee berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang sah sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk servis. Bentuk pukulan servis adalah bebas. Kesempatan servis sebanyak 10 kali.

Skor : Servis yang mendapatkan nilai adalah servis dimana bola jatuh di dalam lapangan. Nilai dari servis sesuai dengan yang tertera di lapangan. Apabila bola jatuh mengenai garis maka nilai yang diberikan adalah nilai dekat tertinggi. Bola yang dimainkan dengan cara tidak sah atau menyentuh jaring dan jatuh di luar lapangan dimana terdapat sasaran, skor adalah 0.


(49)

2 4 5 3 m

1 3 5

3 m

2 3 5 3 m

Gambar 3.13

Lapangan Untuk Tes Servis.

( M. Yunus, Olahraga Pilihan Bola Voli, 1992:205)

3.4.2 Tes kecakapan passing, baik passing atas maupun passing bawah

a) Brady Wall Volley test

Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur kecakapan bermain mahasiswa putra perguruan tinggi, namun dikatakan oleh Brady tes ini juga tepat untuk anak-anak putra dan putri di bawah perguruan tinggi dimana kemampuanya relatif masih rendah.

Alat/ perlengkapan : Bola voli, tembok sasaran, stop wacth dan alat tulis untuk mencari hasil tes.

Petugas : Seorang pencatat nilai sekaligus sebagai penghitung dan mengawasi testi, serta seorang timer.

Petunjuk/ pelaksanaan : testi memvoli ke tembok sasaran yang berukuran lebar 152cm dan tinggi dari lantai untuk putri 335cm dan putra 350cm. Setelah ada aba-aba dari petugas, testi memvoli bola sebanyak mungkin dalam satu menit jika


(50)

bola sulit dikuasai boleh ditangkap dan diteruskan kembali sampai aba-aba berhenti dari petugas.

Skor : Setiap testi melakukan 3 kali pelaksanaan, nilai yang syah sesuai dengan peraturan dan masuk ke daerah sasaran. Jika bola mengenai garis tidak dianggap masuk, pantulan bola mati atau ditangkap tidak dihitung. Skor akhir adalah dua kali terbaik dirata-rata. Realibilitas : 0,92 dengan tes-retest (Brady 1945, dalam buku

Suharno H.P,1982:101-102).

Validitas : 0,86 (Brady 1945) dengan menggunakan judge’s terhadap kemampuan bermain.

Obyektivitas : Belum ada laporan tentang obyektifitas dalam tes ini. Norma penilaian : lihat tabel (AAHPER Face Wall Volley Test 1986).

Tabel 3.3

Norma Penilaian Face Wall Volley Tes dari AAHPER 1969.

JENIS PUTRA PUTRI

PERSENT IL

UMUR UMUR 9 – 11

Tahun 12 -14 Tahun 15-17 Tahun 18-22 Tahun 9-11 Tahun 12-24 Tahun 15-17 Tahun 18-22 Tahun 90 27 29 33 33 20 24 26 26 80 23 26 30 31 16 19 22 23 70 21 23 29 30 14 16 20 20 60 18 21 26 27 12 14 17 18


(51)

50 16 19 23 24 10 12 15 16 40 14 17 21 21 8 9 13 14 30 13 15 19 19 6 7 12 13

20 9 12 15 15 4 5 9 10

10 7 8 12 12 1 2 6 7

Putra 350 cm

15 cm

335 cm

152 cm Putri

1m

Gambar 3.14

Sasaran Passing Atas dari Brandy.

( Suharsono H.P, Dasar-dasar permainan bola volley,1979:76 )

b) Brumbach Forearm Pass Wall Volley Test

Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dan ketepatan melakukan pass bawah memvoli ke dinding.


(52)

Alat/perlengkapan : bola voli, tembok sasaran, stop wacth dan alat tulis untuk mencatat hasil tes, dinding yang rata dan halus dengan garis sasaran selebar 2,54cm, setinggi 2,44 untuk putera dan 2,23 cm untuk putri dari lantai.

Petunjuk pelaksanaan : testi dengan bola voli di tangan siap menghadap ke dinding sasaran setelah ada aba-aba dari petugas bola dilambungkan ke dinding sasaran, bola dipantulkan dengan menggunakan pass bawah sebanyak mungkin selama 1 menit. Skor : Borenvik (1977) dalam Cox Richard H, 1980:102

melaporkan koefisien validitasnya 0,80 dengan ketrampilan passing dalam situasi sebagai kriteria.

Obyektifitas : tak seorangpun melaporkan koefisien obyektifitas namun dianggap tinggi karena sifat tugas.

Norma penilaian : lihat tabel.

Tabel 3.4

Norma Penilaian Passing Bawah dari Brumbach.

JENIS PUTRA PUTRI

PERSENT IL UMUR UMUR 9 – 11 Tahu n 12 -14 Tahun 15-17 Tahun 18-22 Tahun 9-11 Tahun 12-24 Tahun 15-17 Tahun 18-22 Tahun

90 17 23 32 48 17 23 41 44 80 13 19 28 42 13 19 34 37 70 10 16 25 39 10 16 30 33


(53)

50 6 12 21 34 6 12 24 26

40 4 10 19 31 4 10 21 23

30 2 8 17 29 2 8 18 19 20 0 5 14 26 0 5 14 15

10 0 1 10 20 0 1 7 10

Putra 2,44 m

Putri 2,23 m

2,54 cm

1 m

Gambar 3.15

Sasaran Passing Bawah dari Brumbach.

( Herry Koesyanto, belajar bermain bola voli, 2003:62 )

3.4.3 Tes Smash

Instrument tes dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan dasar smash Laveaga. Tujuan tes ini untuk mengukur kemamuan smash pemain dalam ketepatan mengarahkan bola dan ketepatan smash ke sasaran tertentu. Pelaksanaan tes yaitu testee berdiri di daerah smash melakukan 10 kali smash ke arah sasaran. Umpan baik 3 kali berturut-turut tidak di smash


(54)

dianggap gagal nilainya 0. Poin setiap smash sesuai dengan nilai petak tempat jatuhnya bola. Apabila bola jatuh pada garis batas antara 2 petak sasaran yang diambil nilai yang tertinggi. Skor akhir adalah jumlah poin dari 10 kali melakukan smash.

3 10 3 m

1 5 3m

3 10 3 m

4,5m 4,5m

Gambar 3.16

Instrumen Tes Ketepatan Smash Laveaga. ( Herry Koesyanto, Belajar Bermain Bola Voli 2003 )

3.6 Metode Analisis Data

Untuk memperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti, maka analisis data merupakan salah satu langkah yang penting dalam penelitian. Data yang terkumpul tidak berarti apa-apa bila tidak diolah, karena itu perlu analisis data tersebut.

Dalam penggunaan analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase. Dalam hal ini, penulis ingin mengetahui gambaran tingkat kemampuan teknik dasar bola voli pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang. Metode ini


(55)

digunakan untuk membahas hasil penelitian yang masih berupa data kuantitatif, sehingga akan diperoleh gambaran kualitatif hasil penelitian. Penentuan indeks prosentase dihitung dengan rumus prosentase sebagai berikut:

Dimana :

% = Angka persentase n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh peserta ekstra (Mohamad Ali, 1997: 186) Kesimpulan deskriptif:

¾ Istimewa = 5

¾ Sangat Baik = 4

¾ Baik = 3

¾ Sedang = 2

¾ Kurang = 1

¾ Kurang Sekali = 0 Penentuan kategori sebagai berikut:

a. % tertinggi = 5/5 x 100% = 100% = 5/5 x 90% = 90% b. % terendah = 0/5 x 100% = 0% c. Rentangan dalam % = 100% - 0% = 100% d. Interval % = 100% / 6 = 17%


(56)

Tabel 3.5

Penentuan kategori servis sebagai berikut:

Interval Persentase Kategori

86% - 100% 69% - 85% 52% - 68% 35% - 51% 18% - 34% 0% - 17%

Istimewa Baik Sekali

Baik Sedang Kurang Kurang Sekali

Tabel 3.6

Penentuan kategori passing atas dan passing bawah sebagai berikut:

Interval Persentase Kategori

76% - 90% 61% - 75% 46% - 60% 31% - 45% 16% - 30% 0% - 15%

Istimewa Baik Sekali

Baik Sedang Kurang Kurang Sekali


(57)

Tabel 3.7

Penentuan kategori smash sebagai berikut:

Interval Persentase Kategori

86% - 100% 69% - 85% 52% - 68% 35% - 51% 18% - 34% 0% - 17%

Istimewa Baik Sekali

Baik Sedang Kurang Kurang Sekali

3.7 Tenaga Pembantu

Untuk memudahkan pelaksanaan pengambilan data penelitian ini, penulis dibantu oleh beberapa teman mahasiswa. Sebelum pelaksanaan dimulai, tenaga pembantu tersebut diberikan penjelasan mengenai jalannya penelitian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.

Adapun tugas pembantu menyiapkan alat tes, mengawasi, dokumentasi, pelaksanaan tes dan mencatat hasil pelaksanaan tes serta bertanggung jawab menyampaikan hasil penelitian secara tertulis kepada peneliti.


(58)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melaksanakan penelitian dan dilakukan pembahasan, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Tingkat kemampuan teknik dasar servis pada siswa putra peserta ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran terbanyak dalam kategori sedang sebanyak 48%.

2. Tingkat kemampuan teknik dasar passing atas terbanyak dalam kategori baik sebanyak 41%, kemudian tingkat kemampuan teknik dasar passing bawah terbanyak dalam kategori baik sekali sebanyak 33%.

3. Tingkat kemampuan teknik dasar smash pada siswa Putra peserta ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran dalam kategori kurang sebanyak 41%.

4. Tingkat kemampuan teknik dasar bola voli pada siswa putra peserta ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran adalah berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh belum maksimal, karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya; frekuensi latihan yang minim, waktu latihan yang sedikit, sarana prasarana yang kurang memadai, pengalaman bertanding yang kurang. Kesungguhan hati dalam melakukan latihan atau tes dari siswa tidak bisa diukur.


(59)

5.2 Saran

Dengan melihat keadaan tingkat kemampuan teknik dasar bola voli pada siswa putra peserta ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011 dengan tes keterampilan bermain bola voli maka saran penulis untuk pihak sekolah dengan hal tersebut adalah: 1. Perlu adanya penambahan latihan intensitas latihan sehingga siswa akan

mampu meninggkatkan tingkat kemampuan teknik dasar bola voli khususnya untuk teknik dasar smash.

2. Adanya progam latihan yang jelas sehingga siswa akan terukur tingkat kemajuan dalam menguasai teknik dasar bola voli.

3. Perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung dan menunjang kegiatan ekstra kurikuler sehingga siswa dapat lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran.

4. Alangkah baiknya bila ada pelatih khusus, sehingga dapat meningkatkan kualitas pemain dan peningkatan prestasi.

5. Untuk peneliti selanjutnya hasil ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding.


(60)

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari survei dengan metode tes selanjutnya dianalisis dengan menggunakan deskriptif prosentase. Analisis deskriptif prosentase bertujuan untuk memberikan penjelasan dari masing-masing variabel.

4.1.1 Hasil Analisis

4.1.1.1Servis

Gambaran tentang hasil servis berdasarkan survei tes yang telah dilakukan dapat di lihat tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Analisa Servis

NO Interval Persentase Kategori Siswa Prosentase

1. 2. 3. 4. 5. 6.

86% - 100% 69% - 85% 52% - 68% 35% - 51% 18% - 34% 0% - 17%

Istimewa Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali 0 1 7 13 6 0 0 % 4 % 26 % 48 % 22 % 0 %

Jumlah 27 100%

( Sumber : Penelitian 2010 di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran )

Terlihat pada tabel 4.6 bahwa kemampuan teknik dasar servis pada peserta putra ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran adalah sebagai berikut : untuk kategori istimewa sebanyak 0 %, kategori baik sekali sebanyak


(61)

3,70 %, kategori baik sebanyak 25,92 %, kategori sedang sebanyak 48,14 %, kategori kurang sebanyak 22,22 %, dan kategori kurang sekali sebanyak 0 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Pie Chart sebagai berikut :

Gambar 4.17

Grafik Pie Chart Hasil Servis

4.1.1.2Passing Atas

Gambaran tentang hasil passing atas berdasarkan survei tes yang telah dilakukan dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Analisa Passing Atas

NO Interval Persentase Kategori Siswa Prosentase

1. 2. 3. 4. 5.

76% - 90% 61% - 75% 46% - 60% 31% - 45% 16% - 30%

Istimewa Baik Sekali Baik Sedang Kurang 0 6 11 3 7 0 % 22 % 41 % 11 % 26 %  

BAIK SEKALI 4%

BAIK 26% SEDANG 48%

KURANG 22%

HASIL

 

SERVIS

BAIK SEKALI

BAIK 

SEDANG


(62)

6. 0% - 15% Kurang Sekali

0 0 %

Jumlah 27 100%

( Sumber : Penelitian 2010 di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran )

Terlihat pada tabel 4.7 bahwa kemampuan teknik dasar passing atas pada peserta putra ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran adalah sebagai berikut : untuk kategori istimewa sebanyak 0 %, kategori baik sekali sebanyak 22,22 %, kategori baik sebanyak 40,74 %, kategori sedang sebanyak 11,11 %, kategori kurang sebanyak 25,92 %, dan kategori kurang sekali sebanyak 0 %. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dari Pie Chart sebagai berikut :

Gambar 4.18

Grafik Pie Chart Hasil Passing Atas

4.1.1.3Passing Bawah

Gambaran tentang hasil passing bawah berdasarkan survei tes yang telah dilakukan dapat dilihat tabel berikut ini:

  

BAIK SEKALI  22%

BAIK 41% SEDANG 11%

KURANG 26%

HASIL

 

PASSING

 

ATAS

BAIK SEKALI BAIK  SEDANG  KURANG


(63)

Tabel 4.10

Hasil Analisa Passing Bawah

NO Interval Persentase Kategori Siswa Prosentase

1. 2. 3. 4. 5. 6.

76% - 90% 61% - 75% 46% - 60% 31% - 45% 16% - 30% 0% - 15%

Istimewa Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali 3 9 4 6 5 0 11 % 33 % 15 % 22 % 19 % 0 %

Jumlah 27 100%

( Sumber : Penelitian 2010 di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran )

Terlihat pada tabel 4.8 bahwa kemampuan teknik dasar passing bawah pada peserta putra ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran adalah sebagai berikut : untuk kategori istimewa sebanyak 11 %, kategori baik sekali sebanyak 33,33 %, kategori baik sebanyak 14,81 %, kategori sedang sebanyak 22,22 %, kategori kurang sebanyak 18,51 %, dan kategori kurang sekali sebanyak 0 %. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dari Pie Chart sebagai berikut :


(64)

Gambar 4.19

Grafik Pie Chart Hasil Passing Bawah

4.1.1.4Smash

Gambaran tentang hasil smash berdasarkan survei tes yang telah dilakukan dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Hasil Analisa Smash

NO Interval Persentase Kategori Siswa Prosentase

1. 2. 3. 4. 5. 6.

86% - 100% 69% - 85% 52% - 68% 35% - 51% 18% - 34% 0% - 17%

Istimewa Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali 0 0 3 9 11 4 0 % 0 % 11 % 33 % 41 % 15 %


(65)

Terlihat pada tabel 4.9 bahwa kemampuan teknik dasar smash pada peserta putra ekstrakurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran adalah sebagai berikut : untuk kategori istimewa sebanyak 0 %, kategori baik sekali sebanyak 0 %, kategori baik sebanyak 11,11%, kategori sedang sebanyak 33,33%, kategori kurang sebanyak 40,74%, dan kategori kurang sekali sebanyak 14,81 %. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dari Pie Chart sebagai berikut :

Gambar 4.20

Grafik Pie Chart Hasil Smash

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Servis

Melihat hasil dari tes kemampuan servis, dari sejumlah 27 siswa diperoleh untuk kategori istimewa sebanyak 0 %, kategori baik sekali sebanyak 3,70 %, kategori baik sebanyak 25,92 %, kategori sedang sebanyak 48,14 %, kategori


(66)

kurang sebanyak 22,22 %, dan kategori kurang sekali sebanyak 0 %. Hal ini menunjukkan seluruh siswa putra peserta ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran dipengaruhi beberapa faktor antara lain : siswa tidak melihat petak sasaran yang sudah ada, mereka asal melakukan servis, jadi hasil dari tes tidak maksimal, servis tidak dapat melewati atau menyeberangi net, kurangya intensitas latihan melakukan servis atau bahkan tidak pernah melatih servis ama sekali, teknik melakukan servis yang salah sehingga menyebabkan perkenaan bola tidak tepat yang menyebabkan bola tidak sempurna dipukul dan jauh dari sasaran.

4.2.2 Passing Atas

Melihat hasil dari tes kemampuan passing atas, dari sejumlah 27 siswa diperoleh untuk kategori istimewa sebanyak 0 %, kategori baik sekali sebanyak 22,22 %, kategori baik sebanyak 40,74 %, kategori sedang sebanyak 11,11 %, kategori kurang sebanyak 25,92 %, dan kategori kurang sekali sebanyak 0 %. Hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain : bola menyentuh telapak tangan dan tertahan, bola bergerak ke atas bukan meninggi ke depan, posisi kaki kurang seimbang sehingga arah bola tidak sempurna dan bola berputar terlalu keras, postur tubuh juga berpengaruh yaitu postur tubuh yang rendah akan lebih sulit dalam mengarahkan bola ke sasaran, tetapi sebaliknya untuk siswa yang memiliki postur tubuh tinggi akan mudah dalam mengarahkan bola ke sasaran.

4.2.3 Passing Bawah

Passing bawah merupakan gerak dengan bola dimana passing bawah sangatlah penting, karena biasanya pemain melakukan receive ( menerima ) bola


(67)

akan lebih sempurna, jika menggunakan passing bawah. Berikut ini hasil dari tes kemampuan passing atas, dari sejumlah 27 siswa diperoleh untuk kategori istimewa sebanyak 11.11%, kategori baik sekali sebanyak 33,33 %, kategori baik sebanyak 14,81 %, kategori sedang sebanyak 22,22 %, kategori kurang sebanyak 18,51 %, dan kategori kurang sekali sebanyak 0 %. Hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain : posisi kaki kurang seimbang, sehingga bola tidak dapat di arahkan ke petak sasaran dengan tepat, perkenaan bola tidak tepat misal pada ujung tangan, sehingga menyebabkan pantulan bola tidak sempurna dan arah bola tidak sesuai dengan sasaran. Perkenaan bola terlalu ke atas sehingga pantulan bola hanya ke atas badan sehingga menyebabkan sulitnya dijangkau.

4.2.4 Smash

Penguasaan teknik smash sangatlah penting dalam suatu tim oleh setiap pemain, karena smash merupakan alat / serangan utama dala upaya mendapatkan poin dari pihak lawan. Karena smash yang baik (tajam, keras, dan terarah), maka bola tidak akan dikembalikan dengan baik oleh lawan sehingga suatu tim bisa mendapatkan poin. Sebaliknya jika suatu tim tidak memiliki kemampuan melakukan smash yang baik, maka tim tersebut tidak bisa mematikan lawan, dengan begitu maka tim tersebut tidak mendapatkan poin. Berikut ini hasil dari tes kemampuan melakukan smash, dari sejumlah 27 siswa diperoleh untuk kategori istimewa sebanyak 0 %, kategori baik sekali sebanyak 0 %, kategori baik sebanyak 11,11 %, kategori sedang sebanyak 33,33 %, kategori kurang sebanyak 40,74 %, dan kategori kurang sekali sebanyak 14,81 %. Hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain : perkenaan bola yang tidak tepat menyebabkan bola


(68)

tidak dapat melewati jaring atau melambung keluar lapangan, postur tubuh juga berpengaruh yaitu postur tubuh yang rendah akan lebih sulit dalam melakukan smash, tetapi sebaliknya untuk siswa yang memiliki postur tubuh tinggi akan mudah dalam melakukan smash. Saat memukul bola tidak tepat, jadi ketika kita memukul bola sudah turun bola akan tersangkut dijaring, atau mungkin juga lompatan vertikal jump yang kurang sehingga pukulan smash tidak maksimal.

Dari keempat item tes tersebut dapat disimpulkan bahwa melihat tingkat kemampuan teknik dasar siswa putra peserta ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011 adalah dengan hasil penelitian yang diperoleh hasil servis terbaik hanya 48,14% dengan kategori sedang, untuk hasil passing atas terbaik diperoleh hanya 40,74% dengan kategori baik, untuk hasil passing bawah terbaik diperoleh 33,33% dengan kategori baik sekali, untuk hasil smash terbaik diperoleh 40,74% dengan kategori kurang.

Berdasarkan tingkat kemampuan teknik dasar siswa putra peserta ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011 masuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain :

1. Frekuensi latihan bola voli

Frekuensi pelaksanaan latihan mencerminkan jumlah latihan tersebut dilaksanakan. Di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran latihan ekstra kurikuler bola voli dilakukan 2 kali dalam seminggu. Latihan bola voli pada ekstrakurikuler dilaksanakan pada hari senin dan rabu sore jam


(69)

15.00-17.00 WIB. Tetapi pada kenyataanya latihan tersebut dilaksanakan lebih dari jam tersebut, sehingga kesempatan siswa untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dasar bola sangatlah kecil. Hal ini jelas sangat berpengaruh terhadap tingkat kemampuan dasar bola voli.

2. Tempat latihan

Tempat latihan ekstra kurikuler bola voli di SMP Islam Sudirman 1 Tengaran sebenarnya di luar lingkungan sekolah, yaitu di depan gedung sekolah berdekatan dengan lapangan sepakbola untuk masyarakat umum. Kualitas lapangan bola voli yang dimiliki masih kurang, karena lokasi atau kontur tanah yang tidak merata dan di samping lapangan terdapat pohon beringin yang besar jadi menyebakan buah beringin yang berjatuhan di area lapangan bola voli membuat tidak nyaman dalam melakukan kegiatan ekstrakurikuler bola voli tersebut.

3. Pengalaman bertanding

Pengalaman bertanding yang dimiliki peserta ekstra kurikuler masih kurang, karena yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli siswa kelas VII dan VIII yang masih minim dalam pengalaman bertanding, sedangkan kelas IX sekarang tidak boleh mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dikarenakan supaya fokus menghadapi ujian nasional.


(70)

Hasil ini juga dapat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam mengatasi kendala-kendala yang muncul pada saat pelaksanaan penelitian. Kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Karena lapangan pelaksanaan tes di lapangan terbuka, kebetulan bertepatan dengan musim hujan, jadi lapangan bola voli basah setelah hujan, sehingga membuat siswa tidak nyaman melakukan tes.

2. Kesungguhan hati setiap anak dalam melakukan kegiatan penelitian tidaklah sama, sehingga mempengaruhi hasil penelitian.


(71)

DAFTAR PUSTAKA

Beutelsthal, Dieter. 1986. Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: Pioner Jaya Bandung.

H. M. Daryanto. 1996. Administrasi Pendidikan. Solo: PT. Rineka Cipta. Herry Koesyanto. 2003. Belajar Bermain Bola Voli. Semarang.

Mohammad Ali. 1997. StrategiPenelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. M. Sajoto, 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Nurhasan. 2000. Statistik Deskriptif. Direktur Jendral Departemen dan Kebudayaan.

M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta: Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

PB. PBVSI, 2001. Peraturan Permainan Bola Voli Yang Resmi. Jakarta: PB.PBVSI.

Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Soemarjono. 1986. Pengetahuan Praktis Kesehatan Olahraga. Jakarta: P.T.Gramedia.

Suharno, H. P. 1981. Metodik dan Melatih Bola Voli. Yogyakarta.

Suharsimi Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi V). Jakarta: PT Rineka Cipta.

---.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta.


(72)

Keputusan Dekan Nomor 540/FIK/2009. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Progam Strata 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri semarang.

Viera, Barbara L dan Bonnie. 2004. Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(73)

(74)

Lampiran 6

Daftar Peserta Ektra Smp Islam Sudirman 1 Tengaran

NO DAFTAR NAMA DAFTAR TES KELAS

1. Firman Aji P. T.1 7A

2. Galung Dwi W. T.2 7A

3. M. Fajrin. N T.3 7A

4. Nova Ariyanto T.4 7A

5. Ajiz Purwadi T.5 7A

6. Sarifudin T.6 7A

7. Wahyu Rzky T.7 7A

8. Rizal Mahmud T.8 7A

9. Prabowo T.9 7A

10. Dwi ariyanto T.10 7A

11. Nico Dwi T.11 7B

12. Abdul Rozak T.12 7B

13. Rohmadi T.13 7B

14. Wendi Prakoso T.14 8C

15. Wahyu Mahendra T.15 8C

16. Ayub Wibisono T.16 8C

17. Eko Prapsetyawan T.17 8A

18. M. Farhan Silmi T.18 8A

19. Fariz. H T.19 8A

20. Anggoro Joko Murtono T.20 8A

21. M.N. Mahfud T.21 7B

22. Nanda Bagus T.22 7B

23. Romadhoni T.23 7B

24. Afif E T.24 7B

25. Dwi Raksono T.25 7B

26. Khanif Kawazah T.26 8B

27. Nedi Kurniawan T.27 8B

Tengaran, 27 Oktober 2010 Mengetahui ,

Guru Penjas Prasojo


(75)

Lampiran 5

Daftar Tenaga Pembantu

No. NAMA KETERANGAN

1. Idha Rifkiana Dewi 3450406540

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang

2. Ghani Purwadi 6101406577

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

3. Arif Prabowo 6101406611

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang


(76)

Lampiran 12

ANALISA HASIL TES PASSING ATAS

NO DAFTAR NAMA HASIL MELAKUKAN PASSING ATAS RATA-RATA 2 HASIL TERBAIK

PERSENTIL KETERANGAN

1 2 3

1 T.1 22 19 20 21 60 BAIK

2 T.2 25 26 21 25.5 70 BAIK SEKALI 3 T.3 23 20 18 21.5 60 BAIK 4 T.4 11 15 12 13.5 20 KURANG 5 T.5 15 18 17 17.5 40 SEDANG 6 T.6 20 21 22 21.5 60 BAIK

7 T.7 21 19 19 20 50 BAIK

8 T.8 19 22 23 22.5 60 BAIK 9 T.9 9 15 10 12.5 20 KURANG 10 T.10 21 23 22 22.5 60 BAIK 11 T.11 24 21 23 23.5 70 BAIK SEKALI 12 T.12 21 22 19 21.5 60 BAIK 13 T.13 11 15 14 14.5 20 KURANG 14 T.14 8 10 14 12 20 KURANG 15 T.15 19 25 22 23.5 70 BAIK SEKALI 16 T.16 12 15 17 16 30 KURANG 17 T.17 26 25 22 25.5 70 BAIK SEKALI 18 T.18 22 26 24 25 70 BAIK SEKALI 19 T.19 23 21 25 24 70 BAIK SEKALI 20 T.20 19 20 18 19.5 50 BAIK 21 T.21 17 15 16 16.5 30 KURANG 22 T.22 15 17 19 18 40 SEDANG

23 T.23 21 22 20 21 60 BAIK

24 T.24 23 18 19 21 60 BAIK

25 T.25 14 17 16 16.5 30 KURANG 26 T.26 17 15 19 18 40 SEDANG 27 T.27 21 20 19 20.5 50 BAIK

JUMLAH 1340

™ Hasil tes passing atas dengan kategori baik sekali =

x 100%

=

x 100% = 22,22%

™ Hasil tes passing atas dengan kategori baik =

x 100%

=

x 100% = 40,74%

™ Hasil tes passing atas dengan kategori sedang =

x 100%

=

x 100% = 11,11%

™ Hasil tes passing atas dengan kategori kurang =

x 100%

=

x 100% = 25,92%


(77)

Lampiran 13

ANALISA HASIL TES PASSING BAWAH

NO DAFTAR NAMA HASIL MELAKUKAN PASSING BAWAH RATA-RATA 2 HASIL TERBAIK PERSENTIL

(X) KETERANGAN 1 2 3

1 T.1 16 18 17 17.5 70 BAIK SEKALI

2 T.2 11 9 13 12 50 BAIK

3 T.3 4 5 7 6 20 KURANG

4 T.4 15 19 16 17.5 70 BAIK SEKALI 5 T.5 15 11 17 16 70 BAIK SEKALI

6 T.6 6 9 13 11 40 SEDANG

7 T.7 9 11 10 10.5 40 SEDANG

8 T.8 6 7 6 6.5 20 KURANG

9 T.9 7 10 11 10.5 40 SEDANG 10 T.10 11 11 10 11 40 SEDANG

11 T.11 8 9 7 8.5 30 KURANG

12 T.12 11 10 10 10.5 40 SEDANG 13 T.13 21 18 17 19.5 80 ISTIMEWA 14 T.14 17 18 20 19 80 ISTIMEWA 15 T.15 20 17 18 19 80 ISTIMEWA 16 T.16 18 15 16 17 70 BAIK SEKALI 17 T.17 14 16 19 17.5 70 BAIK SEKALI

18 T.18 8 11 9 10 40 SEDANG

19 T.19 11 15 13 14 60 BAIK

20 T.20 4 6 10 8 30 KURANG

21 T.21 7 5 9 8 30 KURANG

22 T.22 19 15 16 17.5 70 BAIK SEKALI 23 T.23 15 12 11 13.5 50 BAIK 24 T.24 13 10 14 13.5 50 BAIK 25 T.25 14 15 17 16 70 BAIK SEKALI 26 T.26 11 14 16 15 60 BAIK SEKALI 27 T.27 18 16 15 17 70 BAIK SEKALI

JUMLAH 1440

™ Hasil tes passing bawah dengan kategori istemewa =

x 100% =

x 100% = 11,11%

™ Hasil tes passing bawah dengan kategori baik sekali =

x 100% =

x 100% = 33,33%

™ Hasil tes passing bawah dengan kategori baik =

x 100% =

x 100% = 14,81%

™ Hasil tes passing bawah dengan kategori sedang =

x 100% =

x 100% = 22,22%

™ Hasil tes passing bawah dengan kategori kurang =

x 100% =

x 100% = 18,51%


(78)

Lampiran 11

ANALISA HASIL TES SERVIS

NO NAMA HASIL MELAKUKAN SERVIS TOTAL TOTAL

DI KALI 2

INTERVAL

PERSENTASE KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 T.1 3 2 2 3 3 1 2 3 0 0 19 38 35% - 51% SEDANG 2 T.2 1 5 4 4 4 5 5 5 3 4 40 80 69% - 85% BAIK SEKALI 3 T.3 4 4 1 4 3 5 4 0 0 5 30 60 52% - 68% BAIK 4 T.4 3 5 5 4 0 0 0 3 3 4 27 54 52% - 68% BAIK 5 T.5 0 0 1 3 0 0 3 0 1 2 10 20 18% - 34% KURANG 6 T.6 0 0 0 0 0 1 0 3 3 5 12 24 18% - 34% KURANG 7 T.7 0 4 0 0 5 0 0 0 0 0 9 18 18% - 34% KURANG 8 T.8 4 3 1 1 0 1 3 3 1 1 18 36 35% - 51% SEDANG 9 T.9 3 2 3 2 3 0 0 1 2 3 19 38 35% - 51% SEDANG 10 T.10 0 5 5 0 0 3 3 0 1 1 18 36 35% - 51% SEDANG 11 T.11 0 3 1 1 3 0 0 5 5 0 18 36 35% - 51% SEDANG 12 T.12 1 0 0 0 5 0 2 0 3 3 14 28 18% - 34% KURANG 13 T.13 1 3 4 2 3 1 0 5 5 4 28 56 52% - 68% BAIK 14 T.14 0 3 5 5 0 0 5 5 5 4 32 64 52% - 68% BAIK 15 T.15 0 3 4 5 1 3 1 4 4 5 30 60 52% - 68% BAIK 16 T.16 2 1 1 1 1 0 0 5 0 3 14 28 18% - 34% KURANG 17 T.17 4 3 5 3 3 3 4 0 0 3 28 56 35% - 51% BAIK 18 T.18 5 1 0 3 0 3 4 5 0 1 22 44 35% - 51% SEDANG 19 T.19 0 5 3 1 0 4 1 5 1 5 25 50 35% - 51% SEDANG 20 T.20 0 3 4 5 0 0 3 1 0 3 19 38 35% - 51% SEDANG 21 T.21 0 3 5 0 0 3 1 0 1 5 18 36 35% - 51% SEDANG 22 T.22 1 0 3 0 0 0 2 5 2 0 13 26 18% - 34% KURANG 23 T.23 0 5 5 0 2 0 0 5 0 1 18 36 35% - 51% SEDANG 24 T.24 3 3 0 4 0 0 0 4 3 2 19 38 35% - 51% SEDANG 25 T.25 4 5 3 0 0 0 1 5 3 0 21 42 35% - 51% SEDANG 26 T.26 5 1 3 5 0 5 5 3 3 0 30 60 52% - 68% BAIK 27 T.27 5 0 0 5 3 1 1 5 3 0 23 46 35% - 51% SEDANG

JUMLAH 574 1148

™ Hasil tes servis dengan kategori baik sekali =

x 100%

=

x 100% = 3,70%

™ Hasil tes servis dengan kategori baik =

x 100%

=

x 100% = 25,92%

™ Hasil tes servis dengan kategori sedang =

x 100%

=

x 100% = 48,14%

™ Hasil tes servis dengan kategori kurang =

x 100%

=

x 100% = 22,22%


(1)

   


(2)

(3)

   


(4)

(5)

   

Siswa Melakukan Smash


(6)

Dokumen yang terkait

Survei keterampilan teknik dasar bermain bola voli siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMA SMK MA se kecamatan Sukorejo Kab. Kendal tahun ajaran 2010 2011

2 14 146

Survei Kesegaran Jasmani Pada Peserta Pemula Klub Bola Voli Putra Tunas BNI’46 Semarang Tahun 2011

0 11 82

Survei Kemampuan Teknik Dasar Servis Passing Bawah Passing Atas dan Smash Pada Pada Peserta Pemula klub Bola Voli Putra Tunas BNI’46 Semarang Tahun 2011.

2 8 1

(ABSTRAK) SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DASAR SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Survei tingkat kemampuan teknik dasar bola voli siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMP N se kecamatan Gringsing kabupaten Batang tahun 2010.

0 0 1

(ABSTRAK) SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMA/SMK/MA SE KECAMATAN SUKOREJO KAB. KENDAL TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMA/SMK/MA SE KECAMATAN SUKOREJO KAB. KENDAL TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 2

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 87

SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BOLA VOLI PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI MTS NEGERI 1 SEMARANG TAHUN 2016 -

0 0 40

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK BOLA VOLI PADA PESERTA PUTRA SMP NEGERI 5 SATU ATAP LARANGAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

0 2 48