Metode Penelitian Metode Pendekatan

3. Menjelaskan bagaimana tokoh Pecola keluar dari belenggu patriarki dan memperoleh kebahagiaan.

D. Metode Penulisan

1. Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode kepustakaan atau library research dalam penyusunan skripsi. Penulis mengumpulkan beberapa referensi dari beberapa sumber baik dari sumber elektronik, internet maupun sumber dari beberapa buku atau media cetak untuk mendukung penelitian. Menurut Semi dalam bukunya “Metode Penelitian Sastra”: Library research yakni penelitian yang dilakukan di kamar kerja peneliti atau di ruang perpustakaan di mana peneliti memperoleh data atau informasi tentang objek penelitiannya lewat buku-buku atau alat-alat visual lainnya 1993: 8. Setelah data-data dan referensi itu terkumpul, selanjutnya penulis memilih dan menyeleksi beberapa referensi tersebut untuk diterapkan dalam penelitian. Pemilihan dan penyeleksian tersebut sangat penting untuk dilakukan agar sesuai dengan objek kajian penelitian dan mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan.

2. Metode Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan feminisme psikoanalisis. Pendekatan feminisme pada dasarnya adalah suatu pendekatan yang berfokus pada keberadaan dan masalah gender perempuan dalam karya sastra dari sudut pandang perempuan dalam kasus ini dari sudut pandang Pecola sebagai tokoh utama dan tokoh perempuan lain dan sudut pandang peneliti perempuan. Sementara psikoanalisis digunakan untuk menganalisis kondisi kejiwaan tokoh utama sekaligus hal-hal yang menyebabkan kondisi kejiwaannya tersebut. Sedangkan pendekatan feminisme psikoanalisis merupakan pendekatan yang berdasar pada teori psikoanalisis Freud. Feminis psikoanalisis percaya bahwa ketidaksetaraan gender antara laki-laki dan perempuan berakar dari rangkaian pengalaman seksualitas masa kanak-kanak hingga dewasa yang mengakibatkan perbedaan cara pandang, tidak hanya laki-laki memandang dirinya sebagai maskulin, dan perempuan memandang dirinya sebagai feminin, tetapi juga masyarakat memandang bahwa maskulinitas lebih baik daripada femininitas Tong, 2006: 190. Pendekatan feminisme psikoanalisis tersebut diharapkan membuat analisa Novel The Bluest Eye menjadi kuat dan mendalam terutama bagaimana konsep kecantikan yang dikonstruksi oleh budaya patriarki mengakar kuat ke dalam pikiran masyarakat termasuk pikiran tokoh perempuan dalam memandang dirinya dan orang lain. Konsep kecantikan yang dilekatkan pada tubuh perempuan oleh patriarki merupakan belenggu dan bentuk kekerasan simbolis terhadap tokoh perempuan. Sehingga pendekatan feminisme psikoanalisis diharapkan sesuai untuk menganalisa permasalahan dan bagaimana tokoh Pecola keluar dari belenggu patriarki tersebut. Selain itu, pendekatan tersebut sangat cocok untuk menganalisa The Bluest Eye dengan tujuan penelitian seperti yang penulis sebutkan di atas.

E. Sistematika Penulisan