Hasil Yang Dicapai dalam Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Terhadap Prajurit TNI AD

C. Hasil Yang Dicapai dalam Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Terhadap Prajurit TNI AD

Pelaksanaan bimbingan perkawinan di Kodam I Bukit Barisan merupakan salah satu program yang ditetapkan di BINTAL (Pembinaan Mental) KODAM I Bukit Barisan. Bimbingan perkawinan ini diberikan oleh pejabat agama yaitu Rohaniawan Islamyangmempunyai tugaspokok yaitu pembinaan, penyuluhan, dan perawatan. Adapun tugas tersebut sesuai dengan pasal 3 KHI guna tercapainya tujuan yang sama yakni mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah.

Menurut Kapten Supardi yang pernah menjabat sebagai kasibinrohis selama

10 tahun, bahwa dengan adanya bimbingan perkawinan ini banyak sekali manfaat yang didapat, seperti : masa depan lebih terarah, mengurangi resiko keterakan rumah

tangga, dan memudahkan dalam penyatuan misi dan visi. 45 Selain melakukan wawancara dengan Rohaniawan Islam, peneliti juga

mewawancarai para prajurit yang akan menikah dan calon istrinya. Peneliti menanyakan “Dampak apa yang dirasakan setelah mendapat bimbingan perkaiwinan?”. Pertama, Pratu Ahmad Fikri mengatakan “Setelah diberi bimbingan ini saya mendapatkan penerangan hati, ternyata tugas suami itu bukan cuma cari uang saja tapi harus bisa menyayangi keluarga saya dan juga

keluarganya.”Kemudian, Selly Novinda Boru Ginting, calon istri dari Pratu Ahmad Fikri juga mengatakan “Mental saya lebih siap menjadi seorang istri tentara, karena tidak mudah menjadi istri tentara dan saya harus bisa mandiri kedepannya.”

45 Wawancara dengan Kapten Supardi, pada tanggal 14 Mei 2018 pukul 11.04 WIB

Wawancara kedua yaitu dengan Pratu Prantama ia mengatakan “Bimbingan ini menambah wawasan saya mengenai bagaimana kehidupan berkeluarga nantinya, sehingga mulai sekarang saya berusaha memperbaiki hal-hal yang mungkin akan menimbulkan masalah.”Kemudian, Ayu Puspita Sari Manurung, calon istri dari Pratu Prantama mengatakan, “Saya sangat terbantu sekali dengan adanya bimbingan ini, awalnya saya takut bagaimana nanti apabila ditinggal suami bertugas tapi karena sudah diberi bimbingan ini saya yakin dan siap apabila ditinggal bertugas oleh suami saya.”

Wawancara ketiga yaitu dengan Pratu Candra Putra ia mengatakan, “Dampak yang saya rasakan setelah mendapat bimbingan perkawinan ini saya mendapat pencerahan bahwa sebuah perkawinan itu bukan cuma antara saya dan istri saya saja tapi dengan keluarg anya juga,.” . Risda Yanti calon istri dari Pratu Candra Putra mengatakan, “Setelah saya mendapatkan bimbingan, saya lebih siap menjadi seorang istri tentara.”

Berdasarkan wawancara tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa bimbingan perkawinan ini memiliki dampak yang positif terhadap kesiapan mental para prajurit dan calon istrinya. Karena dengan kesiapan mental tersebut menjadi pondasi yang kuat dalam mengarungi kehidupan rumah tangga kelak. Tugas dari seorang prajurit adalah selain menjadi pasukan perang ia juga harus bisa menjadi seorang kepala rumah tangga yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap keluarganya. Begitu juga seorang istri prajurit harus bisa menjadi wanita yang tangguh, mandiri, dan siap Berdasarkan wawancara tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa bimbingan perkawinan ini memiliki dampak yang positif terhadap kesiapan mental para prajurit dan calon istrinya. Karena dengan kesiapan mental tersebut menjadi pondasi yang kuat dalam mengarungi kehidupan rumah tangga kelak. Tugas dari seorang prajurit adalah selain menjadi pasukan perang ia juga harus bisa menjadi seorang kepala rumah tangga yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap keluarganya. Begitu juga seorang istri prajurit harus bisa menjadi wanita yang tangguh, mandiri, dan siap

Mayor Masri selaku kasi TUUD BINTAL yang sudah menjalani rumah tangga selama 20 tahun dan pernah mendapatkan bimbingan perkawinan, beliau mengatakan “Bimbingan perkawinan ini sangat penting sekali untuk diberikan kepada prajurit yang akan menikah, karena namanya anak muda itu harus diarahkan bagaimana kehidupan keluarga itu nanti. Saya juga begitu dulu, tapi ketika saya sudah berumah tangga dan ada permasalahan-permasalah di rumah tangga, saya mulai bisa menyikapinya, itu karena saya sudah mempunyai bekal yang mantap dari

bimbingan perkawinan itu” jelasnya. 47 Mayor Yusi Rizal juga menambahkan bahwa bimbingan perkawinan ini

berpengaruh terhadap kehidupan rumah tangganya yang sudah dijalani selama 10 tahun. Menurutnya, sebelum menikah istrinya tidak bisa memasak, dan merupakan anak tunggal yang sudah terbiasa hidup enak dan serba ada. Namun, setelah menikah banyak perubahan terhadap istrinya yaitu, mulai belajar memasak, mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tanpa pembantu, mengurus anak, dan tetap mencari uang melalui jualan online. Hal ini merupakan dampak yang positif dari adanya bimbingan perkawinan, karena istri menjadi tahu tugas dan tanggung jawabnya serta terlatih untuk mandiri.

46 Hasil wawancara dengan 3 pasang calon pengantin, pada tanggal 26 April 2018 pukul 12.01 WIB

47 Wawancara dengan Mayor Masri Barunea, pada tanggal 19 April 2018 pukul 10.56

Mayor Yusi Rizal menambahkan bahwa dengan adanya bimbingan perkawinan ini memberikan hasil yang sangat positif terhadap prajurit-prajurit Kodam I Bukit Barisan. Hasil ini bisa dilihat dari adanya kesadaran para prajurit mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini bisa dilihat dari berkurangnya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan prajurit, terutama masalah KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan menurunnya angka perceraian setiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa bimbingan perkawinan ini memberikan dampak yang sangat besar terhadapkehidupan rumah tangga prajurit TNI AD di

Kodam I Bukit Barisan. 48