4.3. RAMBU LARANGAN
Warna dasar rambu larangan berwarna putih dan lambang atau tulisan bewarna hitam atau merah.
Gambar 44
4.3.1. Penempatan Rambu Larangan
a. Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin pada awal bagian jalan dimulainya rambu larangan.
Gambar 45
34
b. Rambu larangan pada Gambar 46b Tabel 2A Nomor l e, 4a, dan 4b Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan
ditempatkan pada sisi jalan pada awal bagian jalan dimulainya rambu larangan.
a b Gambar 46
c. Rambu larangan pada Gambar 47 Tabel 2A Nomor 11a, 11b, dan 11c Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan
ditempatkan pada bagian jalan berakhirnya rambu larangan.
35
Gambar 47 d. Rambu larangan pada Gambar 48 Tabel 2A Nomor 4a dan 4b Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan yang ditempatkan secara berulang dengan jarak lebih dari 15 meter, dapat dilengkapi dengan
papan tambahan yang menyatakan jarak tertentu
Gambar 48
4.3.2. Bentuk Rambu
Larangan
36
a. Segi Delapan Sama Sisi
Gambar 49 b. Segitiga Sama Sisi Dengan Titik-Titik
Sudutnya Dibulatkan
Gambar 50 c. Silang Dengan Ujung-Ujungnya
Diruncingkan
Gambar 51 d. Lingkaran
Gambar 52 e. Persegi
Panjang
DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI
Gambar 53
4.3.3. Ukuran Rambu Larangan
37
A B
C
Ukuran Kecepatan
kmjam A mm
B mm C mm
Sangat Kecil
Dalam kondisi tertentu
450 45 45
Kecil 60
600 60 60
Sedang 61-80 750 75 75
Besar 80
900 90 90
Gambar 54
Ukuran mm A
B C
D E
R 1000 200 100 20 80 120
o
Gambar 55
38
Ukuran mm A
B C
R Sangat Kecil
Kecil Sedang
Besar 450
600 750
900 9
16 19
25 75
100 125
150 37
37 50
75
Gambar 56
A
A C
C
E D
F F
Ukuran mm A
B C
D E
F
39
Sangat Kecil Kecil
Sedang Besar
450 600
750 900
9 16
19 25
150 200
250 300
150 200
250 300
75 100
125 150
188 250
313 375
Gambar 57
40
4. 4. RAMBU PERINTAH
Warna dasar rambu perintah berwarna biru dan lambang atau tulisan berwarna putih serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah.
Gambar 58
4.4.1. Penempatan Rambu Perintah
a. Rambu perintah wajib ditempatkan sedekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai b. Rambu perintah pada Gambar 59 Tabel 2B Nomor 4a Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan ditempatkan sedekat mungkin pada awal bagian jalan dimulainya perintah.
41
Gambar 59 c. Rambu perintah pada gambar 60 Tabel 2B Nomor la dan lb Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan ditempatkan pada sisi seberang jalan dari arah lalu lintas datang.
Gambar 60 d. Rambu perintah pada Gambar 61 Tabel 2B Nomor lc, ld, le, dan lf, 2a dan 2b Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan ditempatkan pada sisi jalan sesuai perintah yang diberikan oleh rambu tersebut.
Gambar 61
42
e. Rambu perintah pada Gambar 62 Tabel 2B Nomor 3a, 3b dan 3c Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan
ditempatkan di sisi jalan pada bagian awal lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati.
a
b c Gambar 62
43
f. Rambu perintah sebagaimana dalam Tabel 2B Nomor 5b dan 6b ditempatkan di sisi jalan pada batas akhir berlakunya rambu perintah Tabel 2B Nomor 5a dan 6a Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan.
Gambar 63
44
4.4.2. Ukuran Rambu Perintah