Efek Pemberian Mikoriza dan Pembenah Tanah terhadap Produksi Leguminosa pada Media Tailing Liat Dari Pasca Penambangan Timah

EFEK PEMBERIAN MIKORIZA DAN PEMBENAH TANAH
TERHADAP PRODUKSI LEGUMINOSA PADA
MEDIA TAILING LIAT DARI PASCA
PENAMBANGAN TIMAH

SKRIPSI
NOVRIDA MAULIDESTA

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

RINGKASAN
NOVRIDA MAULI DESTA. D24101066. 2005. Efek Pemberian Mikoriza dan
Pembenah Tanah Terhadap Produksi Leguminosa pada Media Tailing Liat
dari Pasca Penambangan Timah. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Pakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Panca Dewi MHKS, MSi.
Pembimbing Anggota : Ir. Sri Harini I.S, MS
Tailing adalah limbah ekstraksi bijih tambang yang menumpuk di lahan pasca

penambangan yang memiliki sifat fisik, kimia, biologis dan nutrisi yang sangat
rendah sehingga dapat menurunkan produktivitas lahan dan menghambat
pertumbuhan tanaman. Hal tersebut perlu diatasi dengan melakukan usaha
rehabilitasi agar dampaknya tidak berlanjut. Salah satu upaya tersebut adalah
pemberian top soil (tanah lapisan atas) dan pembenah tanah berupa humega. Humega
merupakan produk pembenah tanah konsentrat yeng mengandung bahan organik dan
asam humik. Upaya lainnya adalah revegetasi dengan menanam vegetasi pionir yang
dapat tumbuh pada kondisi marginal, menjaga kesuburan tanah dan merupakan
tanaman penutup tanah yang dapat mengkonservasi tanah. Vegetasi yang cocok
tersebut adalah dari famili leguminosa. Agar tanaman tumbuh cepat, sehat dan
berproduksi lebih banyak maka usaha pemberian CMA (Cendawan Mikoriza
Arbuskula) dirasakan perlu untuk hal tersebut karena mikoriza merupakan asosiasi
simbiotik bersifat mutualistik antara cendawan dengan perakaran tanaman yang
membantu tanaman dalam pengambilan unsur hara dan melindungi tanaman dari
serangan patogen akar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi faktor mikoriza dan faktor
pembenah tanah terhadap produksi tanaman Pueraria javanica, Centrosema
pubescens, dan Calopogonium mucunoides yang ditanam pada tailing liat dari pasca
penambangan timah dan mencari alternatif pembenah tanah pengganti top soil.
Penelitian dilakukan di rumah kaca Laboratorium Agrostologi, Departemen

Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Lengkap Faktorial (2x6) dengan empat ulangan, dan dua faktor yaitu faktor
CMA dan faktor pembenah tanah. Faktor CMA terdiri atas Tanpa CMA (M0) dan
Dengan CMA (M1), faktor pembenah tanah terdiri atas Kontrol (H0), Top soil (H1),
Humega Cair (H2), Humega Bubuk (H3), Top soil ditambah Humega Cair (H4), dan
Top soil ditambah humega Bubuk (H5). Peubah yang diamati adalah berat kering
tajuk periode I dan II, persentase infeksi akar, jumlah spora dan identifikasi spora.
Hasil yang diperoleh adalah interaksi antara mikoriza dan pembenah tanah
nyata (p