Model Sistem (Policy sebagai Hasil dari Suatu Sistem)

7. Model Sistem (Policy sebagai Hasil dari Suatu Sistem)

Cara lain untuk melihat dan memahami public policy ialah dengan menganalisasinya sebagai suatu jawaban dari suatu sistem politik atas desak-desakan yang diterimanya dari lingkungannya. Desakan atau tekanan dari lingkungan tersebut yang memengaruhi sistem politik dipandang sebagai suatu masukkan (inputs). Lingkungan adalah setiap kondisi atau situasi tertentu yang dirumuskan sebagai faktor luaran (external factor) dari batas-batas suatu sistem politik. Sistem politik adalah saling ketergantungan antara struktur dan proses suatu kelompok yang berfungsi mengalokasikan nilai-nilai yang otoritatif untuk suatu masyarakat. Adapun hasil atau output dari suatu sistem politik adalah alokasi nilai-nilai yang otoritatif dari suatu sistem, dan alokasi-alokasi ini dinyatakan sebagai public policy. (Thoha,2010:148)

Model sistem berusaha menggambarkan public policy sebagai suatu hasil (output) dari suatu sistem politik. Pada konsep sistem terkandung di dalamnya serangkaian institusi dalam masyarakat dan aktivitasnya yang mudah diidentifikasikan. Lembaga-lembaga ini melakukan fungsi transformasi dari beberapa tuntutan ke dalam suatu keputusan yang otoritatif. Dan usaha transformasi ini membutuhkan dukungan seluruh Model sistem berusaha menggambarkan public policy sebagai suatu hasil (output) dari suatu sistem politik. Pada konsep sistem terkandung di dalamnya serangkaian institusi dalam masyarakat dan aktivitasnya yang mudah diidentifikasikan. Lembaga-lembaga ini melakukan fungsi transformasi dari beberapa tuntutan ke dalam suatu keputusan yang otoritatif. Dan usaha transformasi ini membutuhkan dukungan seluruh

Masukan yang diterima oleh sistem politik dapat berbentuk tuntutan atau dukungan. Tuntutan-tuntutan terjadi ketika individu atau kelompok menanggapi dan memengaruhi keadaan senyatanya dari lingkungannya. Respons ini diusahakan agar dapat memengaruhi public policy. Adapun dukungan terjadi ketika individu atau kelompok menerima hasil-hasil dari suatu kesepakatan. Misalnya menaati hukum, membayar pajak, dan semua tindakan-tindakan yang pada umumnya sesuai dengan public policy.

Setiap sistem pada hakikatnya menyerap berbagai tuntutan antara lain berupa konflik. Agar dapat mentransformasikan tuntutan-tuntutan ini menjadi suatu kenyataan berupa hasil dari public policy, maka tuntutan-tuntutan tersebut harus diatur dalam pacakan tuntutan kelompok-kelompok politik seperti misalnya parpol, dan kelompok-kelompok berkepentingan lainnya. Hasil-hasil dari public policy tersebut barangkali akan dapat memengaruhi untuk melakukan penyempurnaan dalam lingkungan dan tuntutan-tuntutan baru yang kemungkinan bisa timbul. Demikian pula kemungkinan bisa memengaruhi sifat-sifat dari suatu sistem politik. Sehubungan dengan ini suatu sistem dapat melindungi dirinya dengan cara:

1. menghasilkan hasil-hasil yang dapat memuaskan;

2. menggantungkan pada akar-akar yang telah mengikat secara mendalam suatu sistem tersebut;

3. menggunakan pemaksaan. Nilai suatu sistem dalam model sistem terhadap public policy akan tergantung pada pertanyaan-pertanyaan berikut ini: (Thoha,2010:150)

1. Dimensi-dimensi lingkungan apakah yang secara signifikan dapat memengaruhi timbulnya tuntutan-tuntutan terhadap sistem politik?

2. Sifat-sifat sistem politik apakah yang secara signifikan mampu mentransformasikan tuntutan-tuntutan kedalam pulic policy, dan yang mampu melindungi dirinya setiap waktu?

3. Bagaimanakah masukan-masukan dari lingkungan dapat memengaruhi sifat-sifat sistem politik?

4. Bagaimanakah karakteristik sistem politik dapat memengaruhi isi dari public policy?

5. Bagaimanakah masukan-masukan dari lingkungan dapat memengaruhi isi dari public policy?

6. Bagaimanakah public policy dapat memengaruhi, melalui umpan balik (feedback) dilingkungannya dan sifat-sifat sistem politik? Demikianlah beberapa model yang dapat dipergunakan sebagai bahan analisis dalam memahami public policy. Sebagaimana dikatakan di depan 6. Bagaimanakah public policy dapat memengaruhi, melalui umpan balik (feedback) dilingkungannya dan sifat-sifat sistem politik? Demikianlah beberapa model yang dapat dipergunakan sebagai bahan analisis dalam memahami public policy. Sebagaimana dikatakan di depan