( H uman I mmune V irus). MNA
( H uman I mmune V irus). MNA
Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV (mungkin hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV).
Orang yang terinfeksi HIV akan menjadi karier selama hidupnya, atau malah mati.
PENYEBAB HIV-AIDS
1. Sex Bebas (Zina)
Saat ini kita hidup di era penyakit HIV- AIDS penyakit ini lahir akibat perilaku persetubuhan yang illegal antara laki-laki dan perempuan, hubungan sex yang terjadi pada pasangan non suami-istri, serta hubungan homoseksual, adalah faktor utama sebagai penyebab HIV-AIDS, apalagi para wanita yang
wanita penghibur/pekerja seks komersial (PSK).
profesinya
sebagai
Mungkin jika dipertanyakan kenapa penyakit ini tidak trjadi pada pasangan suami-istri, malah trjadi pada pasangan non suami-istri ?. Alasan dari pertanyaan diatas adalah karena dalam rahim para pekerja sex komersial (PSK) mengandung berbagai sperma laki-laki, yang masing-masing sperma mempunyai sifat tersendiri, manakala sperma beberapa laki- laki bercampur dalam satu tempat, maka bertarunglah mikroba-mikroba yang dibawa oleh masing2 sperma ditempat itu dan akhirnya timbullah berbagai macam penyakit.
Sedangkan persetubuhan yang dilakukan dalam ikatan perkawinan, hanya sperma suami saja yang masuk kerahim istri sehingga tidak terjadi apapun.
Kebiasaan main perempuan (berbuat zina) merupakan salah satu dari kebiasaan pada sebagian masyarakat. Hal ini terbukti dengan masih eksisnya beberapa tempat pelacuran di negara kita yang walaupun mayoritas penduduknya memeluk agama Islam .
Negara kita yang mayoritas penduduknya muslim ini, merupakan salah satu negara yang memiliki tempat pelacuran terbesar jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya.
Ini adalah merupakan prestasi yang memalukan bagi umat Islam di Republik ini.
Islam telah melarang mendekati perbuatan di atas, sebagaimana firman-NYA:
اَلَو اْوُبَرـْقَت اَنِّزلا اُهَّنِإ اَناَك ا ةَشِحاَف اَءاَسَو ا لـْيِبَس “dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. ”
“Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang
mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barang siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu)". [Al-Qur ’an, Surat An-Nur, ayat 33].
Dari kedua ayat di atas, Allah SWT menjelaskan kepada hambanya, bahwa segala bentuk perbuatan mendekati kepada zina (main perempuan), pelacuran dan seterusnya itu dilarang.
Sebagai akibat dari perbuatan di atas adalah munculnya penyakit HIV-AIDS hingga sekarang belum ditemukan obatnya
Seks bebas dalam agama Islam dinamakan zina, yaitu hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat pernikahan yang sah. Kemudian zina dalam ilmu fikih digolongkan menjadi dua golongan, yaitu zina muhshan, dan zina ghairu muhshan. Penggolongan ini berdasarkan dari pelaku yang sudah menikah dan belum menikah. Zina muhshan ialah zina yang dilakukan oleh orang yang sudah pernah melakukan pernikahan, sedangkan Zina ghairu muhshan zina yang dilakukan oleh orang yang belum pernah menikah.
Al-Qur ’an menyatakan pelaku zina diancam dicambuk 100 kali. Ditegaskan dalam surat an-Nur, ayat 2: “perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka cambuklah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali cambukan, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. ”
Dari kandungan surat diatas kita bisa memahami bahwa perbuatan zina adalah perbuatan yang sangat dilaknat, sehingga para pelakunya dihukum dengan dicambuk 100 kali. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim hukuman bagi pezina untuk zina muhshan adalah dicambuk 100 x dan di rajam (dilempari batu sampai mati), sedangkan untuk ghairu muhshan dicambuk 100 x dan diasingkan selama satu tahun.
“Dan pezina gadis dan jejaka hukumannya dicambuk 100 kali dan diasingkan, dan
perempuan yang sudah bersuami dan laki-laki yang sudah beristri hukumanya dicambuk 100 kali dan di rajam ”.
Demikian juga penyimpangan homo seksual yang dilakukan oleh kaumnya Nabi Luth yang dikutuk yang masih dilakukan oleh sebagian kaum di zaman now seperti sekarang ini. MNA 221
2. Minuman Keras (MIRAS) dan Narkoba (IDU)
Miras dan Narkoba merupakan salah satu faktor penyebab terjangkitnya HIV-AIDS, alasannya Miras dan Narkoba dapat menimbulkan hilangnya akal pikiran, sehingga orang yang meminumnya memiliki kecenderungan melakukan tindakan kriminal. Selain itu, Miras dan Narkoba juga dapat menurunkan daya tubuh manusia, dan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh manusia menurun, sehingga rentan dengan segala macam penyakit. MNA
Hasil survey menunjukkan bahwa tiga perempat penghuni penjara mengaku melakukan tindak kriminalnya seusai menenggak miras.
Menurut pakar AIDS, karena miras mendorong kearah hubungan seksual bebas, maka miras bisa dikatakan faktor utama yang memuluskan penyebaran AIDS. Disamping itu miras sendiri dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh manusia menurun, sehingga ia lebih mudah terserang infeksi dan virus (HIV). MNA
Hasil survey menunjukkan bahwa tiga perempat penghuni penjara mengaku melakukan tindak kriminalnya seusai menenggak miras. Menurut pakar AIDS, karena miras mendorong kearah hubungan seksual bebas, maka miras bisa dikatakan faktor utama yang memuluskan penyebaran AIDS. Disamping itu miras sendiri dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh manusia menurun, sehingga ia lebih mudah terserang infeksi dan virus (HIV).
Agama Islam secara tegas menetapkan status keharaman Miras dalam Al-Qur ’an surat Al-Maidah ayat 90-91;
“Hai
beriman, Sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. ” (90)
orang-orang
yang
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran
(meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). ” (91).
Oleh karena itu di beberapa negara muslim yang memberlakukan ketetapan syariat minuman yang mengandung alkohol (khamr) dilarang keras karena dikategorikan dosa besar. Berbeda dengan Nasrani, Kristen yang tidak mengategorikan sebagai larangan, tetapi Kristen tidak menolak anggapan bahwa miras memiliki dampak negative terhadap peminumnya, kesemuanya membenarkan bahwa miras mengakibatkan kerugian nilai ekonomi yang besar, seperti penurunan produktifitas, membengkaknya biaya pengobatan dan juga perusakan harta benda akibat kecelakaan2 sebagai dampak dari mengkonsumsi miras.
Ini semua belum termasuk dampak negative miras terhadap anggota keluarga, mulai dari bayi yang masih dalam kandungan sampai dengan orang tua.
Termasuk keretakan dalam rumah tangga yang dipicu oleh miras.
Kalau kita amati dari ayat diatas, kandungan ayat Al-Qur ’an diatas menjelaskan tentang miras (khamr), bagaimana dengan narkoba, apa juga hukumnya sama dengan miras?.
Mengulang apa yang sudah diuraikan lebar dan panjang di atas; kita berangkat dari sebuah pengertian dari khamr.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh imam Muslim
ا لُك ا رِكْسُم ا رْمَخ ا لُكَو ا رْمَخ اُماَرَح (هاور ملسم) “semua yang memabukkan adalah khamr, dan
setiap khamr adalah haram ”.
Dengan demikian segala jenis atau apa saja yang memabukkan haram. Apakah itu bentuk cair, atau padat seperti pil dan segala macam bentuknya, adalah haram. Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa khamr juga termasuk narkoba yang bisa menimbulkan penyakit HIV-AIDS, karena, antara keduanya baik miras dan narkoba memiliki sifat yang sama yaitu bisa memabukkan dan bisa membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga rentan dengan segala macam penyakit dan virus termasuk HIV.