TATA CARA PEMUNGUTAN, PEMBAYARAN DAN INSENTIF

6 Penambahan jumlah pajak yang terutang sebagaimana dimaksud pada ayat 4 tidak dikenakan apabila wajib pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.

BAB VII TATA CARA PEMUNGUTAN, PEMBAYARAN DAN INSENTIF

PEMUNGUTAN PAJAK Pasal 13 1 Pembayaran pajak dilakukan di Kas Daerah sesuai waktu yang ditentukan dalam SPTPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD. 2 Apabila pembayaran pajak dilakukan di tempat lain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah. 3 Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dengan menggunakan SSPD. Pasal 14 1 Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas; 2 Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur pajak terutang dalam kurun waktu tertentu, setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan; 3 Angsuran pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 2 harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2 dua persen sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar; 4 Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai batas waktu yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan bunga 2 dua persen sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar; 5 Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran dan penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 4 ditetapkan oleh Kepala Daerah. Pasal 15 1 Pemungutan pajak penerangan jalan diberikan Insentif sebesar 5 lima persen dari realisasi penerimaan. 2 Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 secara proporsional diberikan kepada : a. Pejabat dan pegawai instansi Pelaksana Pemungut Pajak sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. b. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai penanggung jawab pengelolaan keuangan daerah. c. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah. d. Pihak lain yang membantu Instansi Pelaksana pemungut Pajak Penerangan Jalan. 3 Pemberian Insentif kepada Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, dan Sekretaris Daerah sebagaiman dimaksud pada ayat 2 huruf b dan huruf c dapat diberikan dalam hal belum diberlakukan ketentuan mengenai remunerasi di daerah. Pasal 16 1 Instansi Pelaksana Pemungut Pajak dapat diberi Insentif apabila mencapai kinerja tertentu. 2 Pemberian Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dimaksudkan untuk meningkatkan : a. Kinerja Instansi; b. Semangat kerja sebagai pejabat atau pegawai Instansi; c. Pendapatan daerah; dan d. Pelayanan kepada masyarakat. 3 Pemberian Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibayarkan setiap triwulan pada awal triwulan berikutnya. 4 Dalam hal target kinerja suatu triwulan tidak tercapai Insentif untuk triwulan tersebut dibayarkan pada awal triwulan berikutnya yang telah mencapai target kinerja triwulan yang ditentukan.

BAB VIII TATA CARA PENAGIHAN PAJAK