BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA
VI.1. Konsep Perencanaan VI.1.1. Konsep Programatik Perencanaan
Konsep  programatik  perencanaan  terbagi  menjadi  2  bagian  yang membahas perencanaan bandar udara ditinjau dari sistem lingkungan sebagai
area terbangun, dan sistem manusia sebagai subjek pembangun dan pengguna kawasan bandar udara.
VI.1.1.1. Konsep Sistem Lingkungan VI.1.1.1.1. Konteks Kultural
Bandar udara internasional Yogyakarta akan berfungsi sebagai pintu  gerbang  kawasan  DIY  dan  sekitarnya.  Secara  kultural,  bandar
udara  pengganti  bandar  udara  internasional  Adisutjipto  ini  akan berfungsi sebagai ikon baru pariwisata kota Yogyakarta.
VI.1.1.1.2. Konteks Fisikal
Secara  fisikal,  keberadaan  bandar  udara  internasional Yogyakarta dirancang dengan konsep dan fasilitas lengkap dan terpadu
sehingga  dapat  memfasilitasi  kebutuhan  masyarakat  DIY  dan sekitarnya  akan  moda  transportasi  udara  baik  dari  sektor  personal,
maupun sektor perdagangan.
VI.1.1.2. Konsep Sistem Manusia VI.1.1.2.1. Konsep sasaran-sasaran pengguna
Berdasarkan  analisis  pada  bab  sebelumnya,  dan  disesuaikan dengan  esensi  serta  fungsi  dari  bandar  udara,  maka  dapat  ditentukan
konsep sasaran-sasaran pengguna bandar udara yaitu :
Pemerintah  propinsi  DIY,  selaku  pemilik  fasilitas bangunan transportasi udara
PT. Angkasa Pura I, selaku pengelola Maskapai  penerbangan,  selaku  penyedia  layanan
transportasi udara Penumpang,  selaku  pengguna  layanan  transportasi
udara
VI.1.1.2.2. Konsep Pelaku, Kebutuhan Ruang, dan Besaran Ruang
Tabel VI.1. Kebutuhan, Dimensi, dan Kapasitas Ruang Pelaku
Kebutuhan Ruang Dimensi Ruang
m² Kapasitas orang
Terminal Keberangkatan Domestik
Pengantar Area Parkir
30.600 1.000 kendaraan
Dropping Point
453,6 605
Smoking room
6 12
Lavatory
37 8
Area Komersial S 16;M 48;L 80
6; 16; 24 Informasi
4,3 4
Penumpang Informasi
4,3 4
Rg. Pemesanan Tiket 4,6
4 Area Komersial
S 16;M 48;L 80 6; 16; 24
Area pemeriksaan keamanan
13,5 3 unit alat 15
Rg. Pengemasan Bagasi 4
5
Check In Hall
1.749,5 712
Check In Counter
3,6 4
Area Komersial S 16;M 48;L 80
6; 16; 24
Smoking room
6 12
Area Pemeriksaan
Boarding Pass
13,5 3 unit alat 15
Hall keberangkatan 5.839,5
712 Rg. Tunggu Keberangkatan
3.541 712
Lavatory
37 8
Pengelola Kantor Angkasa Pura
280,5 25
Barang Rg.Sortir Barang dan Cargo
314,5 10 + 163,5 m3
Terminal Kedatangan Domestik
Penumpang Hall kedatangan
4.125 870
Baggage Claim
6,5 8
Lost and Found
36 6 + 15m3 barang
Rg. Pemeriksaan keamanan 13,5 3 unit alat
15 Rg. Pengambilan Barang
1.020 850
Rg. CIQ 36
6 + 15m3 barang Rg. Penitipan barang
locker
48 6 + 25m2 barang
Area Komersial S 16;M 48;L 80
6; 16; 24
Lavatory
37 8
Rg. Pemeriksaan keamanan 13,5 3 unit alat
15 Penjemput
Exit Hall
453,6 605
Smoking room
6 12
Lavatory
37 8
Barang Rg. Sortir barang dan cargo
314,5 10 + 163,5 m3
Pengelola Kantor Angkasa Pura
280,5 25
Terminal Transit Domestik
Penumpang
Baggage claim
6,5 8
Rg.Pemeriksan keamanan 13,5 3 unit alat
15
Informasi 4,3
4 Rg. Tunggu transit
765,1 188
Area Komersial S 16;M 48;L 80
6; 16; 24
Lavatory
37 8
Smoking room
6 12
Pengelola Kantor Angkasa Pura
280,5 25
Terminal Keberangkatan Internasional
Pengantar Area parkir
30.600 1.000 kendaraan
Dropping point
357,6 477
Lavatory
37 8
Smoking room
6 12
Area Komersial S 16;M 48;L 80
6; 16; 24 Informasi
4,3 4
Penumpang Informasi
4,3 4
Rg. Pemesanan tiket 4,6
4 Area Komersial
S 16;M 48;L 80 6; 16; 24
Area Pemeriksaan keamanan
13,5 3 unit alat 15
Rg. Pengemasan bagasi 4
5 Rg. Pembayaran fiskal
5,4 4
Check in hall
483,65 561
Check in counter
3,6 4
Hall imigrasi 440
561 Rg. Pemeriksaan Imigrasi
6,5 4
Area Komersial S 16;M 48;L 80
6; 16; 24 Area pemeriksaan
boarding pass
13,5 3 unit alat 15
Hall Keberangatan 2.161
561 Rg. Tunggu keberangkatan
2.295 561
Lavatory
37 8
Smoking room
6 12
Barang Rg. sortir barang dan cargo
314,5 10 + 252 m3
Pengelola Kantor Angkasa Pura
280,5 25
Terminal Transit Internasional
Penumpang
Baggage claim
6,5 8
Area pemeriksaan keamanan
13,5 3 unit alat 15
Informasi 4,3
4 Rg. tunggu transit
162,8 40
Rg. komersial S 16;M 48;L 80
6; 16; 24
Lavatory
37 8
Smoking room
6 12
Pengelola Kantor Angkasa Pura
280,5 25
Terminal Kedatangan Internasional
Penumpang Hall kedatangan
2.762 562
Baggage claim
6,5 8
Lost and Found
36 6 + 15m3 barang
Hall imigrasi 440
564 Rg. Pemeriksaan Imigrasi
6,5 4
Area pemeriksaan keamanan
13,5 3 unit alat 15
Rg. pengambilan barang 1.020
850 Rg. CIQ
36 6 + 15m3 barang
Rg.  penitipan  barang
locker
48 6 + 25m3 barang
Area Komersial S 16;M 48;L 80
6; 16; 24
Lavatory
37 8
Area pemeriksaan keamanan
13,5 3 unit alat 15
Penjemput
Lavatory
37 8
Exit Hall
357,6 477
Smoking room
6 12
Barang Rg. sortir barang dan cargo
483,8 10 + 252m3
Pengelola Kantor Angkasa Pura
280,5 25
Sumber : Analisis Penulis
VI.1.1.3. Konsep Perencanaan Tapak
Konsep  perencanaan  tapak  untuk  fungsi  bandar  udara  ini  akan memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki oleh tapak. Arah landasan pacu
mengikuti  garis  panjang  tapak  dan  peletakan  area  bangunan  terminal penumpang  diposisikan  pada  bagian  tengah  landasan  pacu  sesuai  dengan
ketentuan standar perencanaan yang berlaku.
Gambar VI.1. Rencana Penataan Tapak
Sumber : Analisis Penulis
Untuk  menjaga  kelestarian  lingkungan  sekitar  bandar  udara,  pada area  sekitar  bandar  udara  yang  tidak  termasuk  dalam  area  fungsi  utama
bandar udara akan ditanami vegetasi.
VI.2. Konsep Perancangan VI.2.1. Konsep Perancangan Penekanan Studi
Konsep perancangan penekanan studi membahas tentang penyelesaian permasalahan  terkait  terminal  penumpang  bandar  udara  internasional
Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan semiotika arsitektur.
VI.2.1.1. Konsep Perancangan Wujud
Terminal  penumpang  pada  bandar  udara  merupakan  bagian  yang bersifat  integral.  Keberadaan  bandar  udara  dapat  menjadi  ikon  dan
landmark  sebuah  wilayah.  Namun  identitas  yang  ditampilkan  tidak  harus selalu mengikuti ciri khas adat istiadat dan budaya setempat contohnya  :
Joglo  sebagai  identitas  arsitektur  Jawa.  Identitas  Yogyakarta  dapat ditampilkan melalui ornamen pada interior ruang dalam bangunan.
Sesuai dengan pendekatan semiotika arsitektur untuk perancangan bangunan  terminal  penumpang  bandar  udara,  konsep  perancangan  wujud
bangunan  terminal  penumpang  bandar  udara  mengambil  transformasi bentuk  aerodinamis  pada  bagian  pesawat  yang  diaplikasikan  pada
rancangan  atap  bangunan.  Hal  ini  terkait juga  dengan  aspek  fungsi  ruang yang dinaungi, dan kemudahan struktur.