KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 96
KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR
PERIODE JANUARI 2013
Riska Septiana
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail : riskaseptiana22gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kompetisi yang terjadi antar industri persuratkabaran pada harian Solo Pos dan Joglosemar dilihat dari rubrik berita dan sirkulasi
berita berdasarkan ketergantungan niche breadth dan ketumpangtindihan niche overlap pada periode Januari 2013. Adapun metode yang penulis gunakan untuk menganalisis rubrik berita dan sirkulasi
berita yaitu dengan menggunakan analisis isi. Metode ini digunakan dengan memanfaatkan isi yang ada pada kedua surat kabar tersebut. Setelah itu data yang telah dianalisis akan dihitung dengan
menggunakan Teori Niche yang berfungsi untuk mengetahui sumber penunjang kehidupan media niche breadth dan ketumpangtindihan niche overlap. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
niche breadth yang diperoleh kedua surat kabar harian Solo Pos dan Joglosemar berdasarkan kategori rubrik berita adalah cenderung generalis dan menurut sirkulasi berita adalah generalis untuk surat
kabar harian Solo Pos dan spesialis untuk surat kabar harian Joglosemar. Sedangkan niche overlap kedua surat kabar harian ini menunjukkan persaingan yang sangat tinggi karena mendekati 0.
Kata kunci : Berita, Teori Niche, niche breadth, niche overlap
yang semakin kompleks, perusahaan harus dapat melakukan inovasi yang kreatif dalam
menyajikan berita kepada khalayak atau audiens. Hal ini dilakukan agar audiensnya
merasa puas akan informasi yang mereka peroleh dan mereka inginkan.
Hal ini pun tak dilewatkan oleh surat kabar harian Solo Pos dan Joglosemar. Sebagai
industri persuratkabaran dengan sajian utama di sirkulasi lokal Solo, kedua surat kabar
harian ini secara tidak langsung saling bersaing untuk menyajikan informasi atau berita yang
diinginkan oleh khalayak mereka khususnya masyarakat Solo.
A. Pendahuluan
Berita merupakan suatu produk konten yang menduduki posisi utama dalam dunia
jurnalistik Barus, 2010: 21. Tak terkecuali pada surat kabar atau koran, hampir seluruh isi
yang mendominasi surat kabar adalah berita. Melalui surat kabar khalayak dapat memperoleh
berbagai informasi yang diinginkan antara lain berita mengenai politik dan pemerintahan,
ekonomi, sosial, budaya, hingga infotaiment dan lain-lain.
Sebagai industri persuratkabaran yang berkembang di tengah-tengah persaingan
97
Persaingan yang terjadi pada surat kabar harian Solo Pos dan Joglosemar ini disebut
sebagai “ekologi media” di mana terjadi hubungan timbal balik antara media massa
dengan lingkungan penunjangnya. Kondisi ini sama halnya seperti hubungan yang terjadi
antara makhluk hidup dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Dalam proses
interaksi ini memungkinkan terjadi kompetisi dalam mempertahankan hidupnya Kriyantono,
2006: 276. Adapun alasan lain yang penulis
kemukakan bahwa mengingat Solo pernah menjadi kuburan koran, akan tetapi setidaknya
kedua surat kabar ini masih tetap bertahan dalam kurun waktu yang tidaklah singkat.
Saat ini tercatat hingga tahun 2013 Solo Pos dan Joglosemar merupakan salah satu surat
kabar harian dengan sirkulasi atau sajian pokok beritanya di kota Solo yang saling
bersaing memperebutkan tempat di tengah- tengah khalayak mereka. Konten atau isi dari
kedua surat kabar ini juga hampir sama yaitu menyajikan berita-berita lokal Solo sebagai
sajian utamanya, dan juga daerah-daerah eks- karisidenan Surakarta hingga berita manca
negara. Kategori berita yang disajikan pun tak jauh berbeda yaitu tentang politik, ekonomi,
sosial, hukum, hingga hiburan. Di samping itu, pemilihan periode Januari
2013 sebagai waktu dan tanggal penelitian adalah karena pertimbangan penulis bahwa
pada awal tahun setidaknya sebuah perusahaan akan membuka sebuah lembaran baru untuk
lebih memperbaiki produk mereka dan melakukan pembaruan.
B. Kerangka Teori
Berita merupakan informasi aktual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian
orang Budyatna, 2006: 40. Sedangkan menurut Jakob Oetama berita itu bukan
fakta, tapi laporan tentang fakta itu sendiri. Suatu peristiwa menjadi berita hanya apabila
ditemukan dan dilaporkan oleh wartawan atau membuatnya masuk dalam kesadaran publik
dan dengan demikian menjadi pengetahuan
publik Barus, 2010:26.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa berita merupakan sajian informasi yang berisi
tentang suatu peristiwa, fakta, maupun opini yang aktual yang tengah beredar di masyarakat
untuk diangkat menjadi sebuah laporan yang akhirnya dimuat di media massa seperti
televisi, radio, majalah, maupun koran. Seperti halnya pada surat kabar atau
koran, berita dikemas sedemikian rupa sesuai dengan keinginan para pembacanya.
Surat kabar adalah media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari berbagai
aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, kriminal, budaya, seni, olahraga,
luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya Suryawati, 2011:40.
Surat kabar dianggap sebagai bentuk inovasi yang lebih baik daripada buku yang
dicetak, yaitu penemuan bentuk literatur, sosial, dan budaya baru. Keunggulannya adalah
jika dibanding dengan bentuk komunikasi budaya lainnya, terletak pada orientasi
kepada pembaca individu dan kepada realitas, kegunaannya, sifatnya yang sekuler, dan
cocok bagi kebutuhan kelas yang baru, pelaku bisnis yang berbasis di kota kecil. Selain itu,
kebaruan berita atau informasi yang disajikan bukan hanya pada teknologinya atau cara
penyebarannya tetapi juga pada fungsinya bagi kelas tertentu dalam perubahan iklim sosial
politik yang lebih liberal McQuail, 2011: 30. Kajian Teori Niche terhadap Rubrik Berita
KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 98
Misalnya pada surat kabar harian Solo Pos dan Joglosemar, kedua surat kabar harian yang
mempunyai sirkulasi terbit di wilayah kota Solo ini berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan
oleh pembacanya melalui rubrik berita yang disajikan. Tak dapat dipungkiri bahwa berita
dalam surat kabar memiliki sumbangsih terbesar sebagai sajian utama suatu surat
kabar. Sehingga pembaca akan memilih surat kabar mana yang ingin mereka konsumsi sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Sebagai industri persuratkabaran, surat
kabar harian Solo Pos dan Joglosemar secara tidak langsung akan melakukan kompetisi
untuk memperebutkan minat baca khalayak melalui inovasi dan kreativitas dalam
memperbaharui rubrik berita yang disajikan. Kompetisi didefinisikan sebagai kesamaan
ekologi, penggunaan sumber daya yang sama atau mirip. Organisasi yang tergabung dalam
populasi yang sama atau industri secara ekologis sama dan dapat bersaing kuat. Secara
singkat, variasi dalam suatu populasi atau industri menyediakan satu prasyarat untuk
terjadinya suatu evolusi Dimmick, 2003: 5. Fenomena seperti ini sering disebut
sebagai “ekologi media”. Gagasan mengenai ekologi media pada dasarnya menggunakan
basis pemikiran ekologi biologi, yang menggambarkan bagaimana suatu makhluk
hidup bisa “survival” dalam suatu lingkungan, untuk bisa mempertahankan hidupnya
khususnya dalam memperoleh sumber penunjang hidupnya yaitu makanan dan
memenangkan kompetisi dengan makhluk hidup lain dalam lingkungan tersebut Budi,
2011: 77. Apabila diterapkan dalam industri media,
maka akan diperoleh gambaran bahwa setiap ada media baru, akan membuat keseimbangan
baru dalam konteks “survival” bisnis entitas media masing-masing Budi, 2011: 77.
Teori ini juga dapat digunakan untuk mengukur persaingan antarprogram PR
beberapa perusahaan. Bagi praktisi PR, riset ini berguna sebagai upaya melakukan monitoring
lingkungan eksternal, misalnya untuk mengukur persaingan dengan kompetitor.
Menurut teori ini, untuk mempertahankan kelangsungan hidup memerlukan sumber
penunjang kehidupan yang diperlukan itu sama dan jumlahnya terbatas, maka akan terjadi
persaingan atau sebuah kompetisi Kriyantono, 2006: 276.
Sedangkan untuk mengukur tingkat kompetisi yang terjadi pada surat kabar harian
Solo Pos dan Joglosemar ini dapat menggunakan Teori Niche. Menurut teori ini, untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidup, suatu industri media massa membutuhkan
sumber penunjang kehidupan di lingkungan sekitarnya niche breadth. Bila sumber
penunjang kehidupan yang diperlukan ini sama dan jumlahnya terbatas, maka akan terjadi
persaingan antar industri persuratkabaran lainnya niche overlap Kiryantono, 2006: 276.
C. Metode Penelitian