7
3.3. Langkah Proses
Proses pembuatan asam borat secara garis besar dapat dibagi menjadi beberapa tahapan proses, yaitu:
1. Persiapan bahan baku 2. Proses asidifikasi
3. Proses netralisasi 4. Proses kristalisasi
5. Proses pemisahan dan
recycle
6. Proses pengeringan produk 7. Penyimpanan produk dan produk samping
1. Persiapan Bahan Baku a. Unit Boraks
Pembuatan larutan boraks di dalam
mixer
M-120 menggunakan pelarut air. Boraks Na
2
B
4
O
7
.10H
2
O dari Silo F-110 dialirkan ke
belt conveyor
J-111 kemudian dialirkan ke
mixer
M-120 pada kondisi atmosferis. Sedangkan air dari utilitas masuk ke dalam
mixer
M-120 pada kondisi atmosferis menggunakan pompa L-121
b. Unit Asam Sulfat Asam sulfat H
2
SO
4
dialirkan dari tangki penyimpanan F-130 pada kondisi atmosferis menuju reaktor R-210.
2. Proses Asidifikasi Reaksi asidifikasi terjadi dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
RATB yaitu antara larutan boraks dengan asam sulfat H
2
SO
4
pada suhu 100°C dan tekanan 1 atm. Larutan boraks yang keluar dari
mixer
M-120 dialirkan ke reaktor R-210 dengan pompa L-122. Sementara asam sulfat dari tangki
penyimpanan F-130 pada kondisi atmosferis dialirkan oleh pompa L-132 masuk ke reaktor R-210 dan arus
recycle
larutan boraks dialirkan oleh pompa L-. Reaktor yang digunakan merupakan reaktor RATB berpendingin koil.
8
Reaksi yang terjadi didalam reaktor merupakan reaksi eksotermis, sehigga perlu didinginkan menggunakan air pendingin. Reaksi asidifikasi menghasilkan produk
asam borat H
3
BO
3
dan hasil samping Natrium Sulfat Na
2
SO
4
. Adapun reaksi yang terjadi di dalam reaktor sebagai berikut :
Na
2
B
4
O
7
.10H
2
O
aq
+ H
2
SO
4l
4H
3
BO
3aq
+ Na
2
SO
4aq
+ 5H
2
O
l
14 3. Proses Netralisasi
Proses netralisasi dilakukan dengan menambahkan NaOH cair. Larutan yang keluar dari reaktor dialirkan oleh pompa menuju netraliser D-310
sementara NaOH cair dari tangki penyimpanan F-140 dialirkan oleh Pompa L- 142 menuju ke dalam netraliser D-310. Adapun reaksi yang terjadi di dalam
netraliser sebagai berikut : H
2
SO
4
+ 2NaOH Na
2
SO
4
+ 2H
2
O 15
4. Proses Kristalisasi Larutan yang keluar dari netraliser D-310 dialirkan oleh pompa L-311
menuju Evaporator V-410 untuk menjenuhkan larutan lalu dialirkan ke HE E- 420 untuk menurunkan suhu sampai 50°C setelah itu ke
crystallizer
V-430 untuk mengkristalkan asam boratnya, kemudian dialirkan ke
centrifuge
H-510 dengan bantuan pompa L-411.
5. Proses Pemisahan dan
Recycle
Kristal yang terbentuk di
crystallizer
V-410 dipisahkan dari larutan induknya. Pemisahan dilakukan di
centrifuge
1 H-510 yang bekerja pada kondisi atmosferis. Lalu kristal asam borat yang sudah terpisahkan dari larutan induknya
dimasukkan ke
rotary drier
B-610. Sedangkan . Larutan induk yang terpisah lalu dipisahkan lagi di
centrifuge
2 H-520 untuk memisahkan Na
2
SO
4
dan boraks sisa. Na
2
SO
4
menuju tangki penyimpanan produk samping F-720 sedangkan boraks sisanya di
recycle
menuju reaktor R-201. 6. Proses Pengeringan
Kristal asam borat masuk ke
rotary drier
B-610 dengan bantuan
screw conveyor
J-511 untuk dikeringkan dari kandungan airnya. Sebagai media
9
pengering digunakan
udara panas
dan mengalir secara
counter current
pada suhu 163°C tekanan 1 atm.
7. Penyimpanan produk Produk Kristal asam borat yang berasal dari
rotary drier
B-610 diumpankan ke dalam silo produk F-710. Sedangkan Na
2
SO
4
hasil pemisahan di c
entrifuge
2 H-520 diumpankan ke dalam Tangki penyimpanan produk samping F-720.
4. SPESIFIKASI ALAT PROSES Mixer