Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

lxiii kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem Manajemen K3”.

D. Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dengan sudah adanya organisasi keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Pamapersada Nusantara berarti telah sesuai dengan Permenaker No. 05MEN1996 BAB I pasal 1 tentang SMK3 yang menjelaskan bahwa ”Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruahan yang meliputi organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif”.

E. Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PT. Pamapersada Nusantara menerima bahwa keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup adalah salah satu landasan utama dalam kegiatan operasi. Dalam rangka mendukung hal tersebut dilakukan inspeksi yang pro-aktif agar kondisi berbahaya dapat diidentifikasi dan diperbaiki sebelum menyebabkan kecelakaan. Inspeksi K3 merupakan elemen ketiga dari PSMS Pama Safety Management System. Adapun jenis inspeksi K3 yang ada di PAMA meliputi : lxiv 1. Inspeksi Umum Terencana Salah satu program inspeksi keselamatan kerja yang dilaksanakan oleh PT Pamapersada Nusantara adalah inspeksi umum terencana. Inspeksi umum terencana maksudnya adalah area inspeksi telah ditentukan, pelaksanaan inspeksi di lapangan sudah ditentukan dan jadwal inspeksi telah ditentukan sebelumnya oleh pihak manajemen. PT Pamapersada Nusantara mempunyai standar dalam melaksanakan inspeksi yang diatur dalam PSMS elemen ke-3. 2. Inspeksi Barang Kritikal Inspeksi bagian kritis ditujukan untuk mengantisipasi terhadap adanya kemungkinan kerusakan maupun kondisi yang membahayakan yang terjadi terhadap bagian – bagian kritis yaitu, barang atau bagian yang sangat menentukan dalam proses produksi, sehingga dengan tidak adanya barang atau bagian tersebut berakibat pada berhentinya proses produksi. 3. Pengecekan Sebelum Operasi Inspeksi pengecekan sebelum Operasi P2H ditujukan untuk memastikan kondisi alat sebelum dioperasikan dalam keadaan yang baik sehingga kemungkinan terjadi hal yang tidak direncanakan dapat diminimalisir. 4. Inspeksi Perawatan Terencana Sedangkan Pelaksanaan perawatan harian adalah untuk mengantisipasi adanya kerusakan prematur pada peralatan sehingga dapat mengurangi adanya kerugian dan kerusakan yang tidak diinginkan atau sebelum waktunya. Dengan telah dilaksanakan inspeksi keselamatan kerja oleh PT Pamapersada Nusantara berarti telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga lxv Kerja No. 05MEN1996 tentang SMK3 lampiran I 4.1 yang menyatakan bahwa ”Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja. Frekuensi inspeksi dan pengujian harus sesuai dengan objeknya”. Akan tetapi dalam hal administrasi hasil pelaksanaan inspeksi masih perlu perbaikan.

F. Pengukuran higiene Perusahaan