Penjadwalan produksi Istilah Dasar Penjadwalan

6

2.3 Lot Splitting

Lot splitting adalah suatu teknik untuk mempercepat aliran kerja dengan membagi lot pekerjaan menjadi beberapa sub-lot Buckhin et al, 2004. Adanya lot splitting menyebabkan sub-lot dapat dimulai dari mesin yang paling awal sampai mesin yang paling akhir dengan lebih cepat. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa makespan menjadi lebih pendek, sehingga proses produksi menjadi lebih cepat. Secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1. a Penjadwalan tanpa lot splitting, b Penjadwalan dengan lot splitting

2.4 Penjadwalan produksi

Penjadwalan produksi menurut Baker 1974 adalah pengalokasian sumber- sumber untuk menyelesaikan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu. Definisi ini dapat dijabarkan ke dalam dua arti berbeda, yang pertama adalah penjadwalan merupakan fungsi pengambilan keputusan yaitu dalam menentukan jadwal yang paling tepat. Kedua, bahwa penjadwalan adalah sebuah teori yang merupakan sekumpulan prinsip model, teknik dan kesimpulan logis yang memberikan pemahaman terhadap fungsi penjadwalan. Pemahaman tersebut dapat mempengaruhi teori-teori serta membawa penaruh-pengaruh konseptual. Menurut Nahmias 2009, karakteristik yang relevan dari masalah penjadwalan termasuk : a. Pola kedatangan. Job 1 Job 2 Job 1 Job 2 Job 1 Job 2 240 360 120 240 360 Setup 120 7 b. Jumlah dan variasi mesin. c. Jumlah dan tipe pekerja. d. Pola aliran produksi dalam pabrik. e. Tujuan yang digunakan untuk mengevaluasi aturan alternatif penjadwalan. Ukuran keberhasilan suatu pelaksanaan aktifitas penjadwalan adalah meminimalkan kriteria-kriteria sebagai berikut : i. Rata-rata waktu alir. ii. Total waktu proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kumpulan job. iii. Rata-rata keterlambatan. iv. Jumlah job yang terlambat. v. Jumlah mesin yang menganggur. vi. Jumlah persediaan.

2.5. Istilah Dasar Penjadwalan

Ada beberapa istilah yang harus dipahami dalam penjadwalan, yaitu : a. Job atau pekerjaan Job adalah kesatuan dari beberapa operasi yang mempunyai hubungan presedence pada proses pengerjaan suatu item dari awal sampai selesai. b. Operasi Operasi adalah suatu tahap proses atau bagian dari job. c. Order atau pesanan Order adalah pesanan yang datang dari pihak luar ataupun dalam yang terdiri dari satu atau lebih job. d. Due Date di Due date adalah batas waktu untuk pengerjaan proses pekerjaan ke-i, atau juga dapat diartikan sebagai waktu penyelesaian pekerjaan yang telah dijanjikan kepada konsumen. e. Processing time Pi Processing time adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan proses pekerjaan ke-i. f. Ready time Ri Ready time adalah waktu yang menunjukkan suatu pekerjaan ke-i sudah siap untuk diproses. g. Starting time Si 8 Starting time adalan waktu job i mulai dikerjakan. h. Completion time Ci Completion time adalah waktu proses pengerjaan job i selesai dikerjakan. i. Flow time Fi Flow time disebut juga waktu alir yang merupakan waktu antara saat mulai sampai saat selesai suatu proses pengerjaan job ke-i. Jadi, flow time adalah waktu proses pengerjaan ditambah dengan waktu menunggu dalam antrian. j. Makespan Cmax Makespan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan keseluruhan job. Makespan dihitung saat pekerjaan dimulai sampai saat pekerjaan itu selesai pada operasi yang terakhir dari keseluruhan operasi yang ada. Makespan juga sering disebut dengan istilah Completion Time Maximum Cmax. k. Lateness Li Lateness adalah selisih waktu selesai job i dengan due datenya. Ada 2 macam lateness, yaitu : i. Tardiness Tardiness adalah selisih waktu selesai dengan due date untuk job yang terlambat selesai. ii. Earliness Earliness adalah selisih antara due date dengan waktu selesai untuk job yang selesai lebih awal. l. Total Number of Tardy Jobs ∑ � Total Number of Tardy Jobs adalah total job yang terlambat.

2.6. Aturan Penjadwalan