ANALISIS PENANDA KOHESI GRAMATIKAL PADA TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 40 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

ANALISIS PENANDA KOHESI GRAMATIKAL PADA TEKS DESKRIPSI
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 40 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Peryaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ALOISIA JUNIARTA PURBA
NIM 2133311075

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

PERNYATAAN


Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah tertulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.

Medan, April 2017

Aloisia Juniarta Purba
NIM 2133311075
`

ABSTRAK

Aloisia Juniarta Purba, NIM 2133311075, Analisis Penanda Kohesi Gramatikal pada
Teks Deskripsi Siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017,
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Medan.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat
dalam teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan. Kemudian
dipilah sampel penelitian sebagai perwakilan yang diambil sebanyak 14 % menggunakan
teknik random sampling maka terpilih sebanyak 40 orang siswa sehingga sampel penelitian
ini adalah 40 teks deskripsi hasil karangan siswa.
Dari hasil pengolahan data diperoleh penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat
dalam teks deskripsi hasil karangan siswa yaitu referensi, subtitusi, elipsis dan konjungsi.
Penggunaan tersebut dari referensi orang pertama tunggal, referensi orang pertama jamak,
referensi demonstratif tempat, referensi demonstratif waktu, subtitusi nomina, subtitusi frasa,
elipsis nomina, elipsis frasa, konjungsi pertentangan, konjungsi kesewaktuan, konjungsi
pengurutan, konjungsi penjumlahan, konjungsi pengakibatan, konjungsi penyimpulan,
konjungsi penyebaban. Penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat tersebut terdiri
dari ketepatan penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat sebanyak 87,52 % atau 418 dari
481 jumlah keseluruhan penggunaan penanda kohesi gramatikal anatrakalimat,
ketidaktepatan penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat sebanyak 12,48 % atau 60 dari
481 jumlah keseluruhan penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat. Penanda
kohesi gramatikal antarkalimat yang paling dominan adalah referensi. Referensi berjumlah
70,06% atau 337 dari 481 keseluruhan penngunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat,
subtitusi berjumlah 1,25 % atau 6 dari 481 jumlah keseluruhan penggunaan penanda kohesi

gramatikal antarkalimat, elipsis berjumlah 1,67 % atau 8 dari 481 jumlah keseluruhan
penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat dan konjungsi berjumlah 27,02 % atau
130 dari 481 jumlah keseluruhan penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat.
Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketepatan
penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat pada teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri
40 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 termasuk dalam kategori baik dengan referensi
sebagai penanda kohesi gramatikal antarkalimat yang dominan digunakan dalam teks
deskripsi siswa.
Kata Kunci: Penanda Kohesi Gramatikal, Teks Deskripsi

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncakan. Skripsi yang berjudul “Analisis Penanda Kohesi Gramatikal pada
Teks Deskripsi Siswa SMP Negeri 40 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan
kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terimakasih tiada terhingga kepada:
1. Prof Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua prodi Bahasa dan Sastra Indonesia,
6. Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., Pembimbing skripsi,
7. Dr. Abdurrahman Adiaputera, M.Hum., Pembimbing akademik,
8. Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., Penguji I,
9. Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd, Penguji II,
10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Medan,
11. Kepala sekolah dan seluruh Guru, Staf pegawai SMP Negeri 40 Medan
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian,
12. Orangtua penulis, Ayahanda Anjur Purba yang telah membesarkan,

menyekolahkan dan memperjuangkan penulis dengan kasih sayang yang

ii

tulus dengan begitu besar hingga dapat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan,
13. Saudara Penulis, Aloisius Purba, Woltyn Purba, Anne Purba, Powell
Purba, Miranda Purba, Robert Purba dan Penesya Purba, yang telah
memberi semangat, motivasi dan doa kepada penulis.
14. Teman seperjuangan selama perkuliahan dan penyususnan skripsi Andira
Sinaga, Deva Pinem, Lenny Lumbanraja, Polmauli Angkat serta temanteman PPLT Unimed 2016 yang telah memberi semangat, motivasi dan
doa kepada penulis.
15. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah mendoakan keberhasilan penulis.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada bidang bahasa dan
sastra Indonesia.

Medan, Maret 2017
Penulis


Aloisia Juniarta Purba
NIM 2133311075

iii

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Identifikasi Masalah ..............................................................................8
C. Batasan Masalah....................................................................................8
D. Rumusan Masalah .................................................................................8
E. Tujuan Penelitian...................................................................................9

F. Manfaat Penlitian ...................................................................................9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
PERTANYAAN PENELITIAN ..........................................................................10
A. Kerangka Teoritis................................................................................10
1. Pengertian Analisis .......................................................................10
2. Kohesi Gramatikal ........................................................................11
3. Penanda Kohesi Gramatikal..........................................................11
4. Pengertian Teks Deskripsi ............................................................20

iv

5.

Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Deskripsi .............................21

6. Contoh Teks Deskripsi..................................................................23
7. Kohesi Gramatikal dalam Teks Deskripsi ....................................24
B. Kerangka Konseptual ............................................................................26
C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................27


BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................28
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................29
B. Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................29
C. Metode Penelitian................................................................................30
D. Instrumen Penelitian ...........................................................................30
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................30
G. Teknik Analisis Data...........................................................................31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN ......................................33
A. Hasil Penelitian .................................................................................33
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................67
A. Kesimpulan .......................................................................................67
B. Saran .................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................69

v

DAFTAR TABEL


Halaman
Tabel 2.1 Pronomina Orang ............................................................................... 12
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 40 Medan............................. 28
Tabel 4.1

Tabel Nama Siswa dan Kode Teks Deskripsi .................................... 32

Tabel 4.2 Penggunaan Penanda Kohesi Gramatikal Antarkalimat .................... 34
Tabel 4.3 Penanda Kohesi Gramatikal Yang Paling Dominan .......................... 44
Tabel 4.4

Referensi Orang ................................................................................. 47

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Soal Tes Menulis Teks Deskripsi ................................................... 71
Lampiran 2


Kartu Data Referensi, Subtitusi, Elipsis dan Konjungsi................. 72

Lampiran 3

Gambar Siswa Kelas VII SMP Negeri 40 Medan ........................ 125

Lampiran 4

Teks Deskripsi Siswa .................................................................. 127

vii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia memerlukan bahasa dalam berinteraksi. Bahasa memegang peran
penting dalam kehidupan, sebagai alat menyampaikan pikiran, gagasan, konsep
ataupun perasaan karena pada umumnya bahasa digunakan untuk berkomunikasi.

Menurut Amrin (2007:5), Bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan.
Dalam menyampaikan pesan secara berpola atau bersistem, bahasa memiliki
aturan bahwa pesan disampaikan disusun atau dirangkai dengan baik.” Dengan
penggunaan ini bahasa berfungsi merangkai pengalaman yang di dalam rangkaian
itu terbentuk keterkaitan: satu (unit) pengalaman (experimental meaning dan
interpersonal meaning relevan dengan pengalaman yang telah dan akan
disampaikan sesudah dan sebelumnya. Dengan tugasnya membentuk kerelevanan
pengalaman dengan pengalaman lain agar membentuk satu kesatuan (oneness).
Bahasa merupakan alat komunikasi yang terbagi menjadi dua yaitu bahasa
lisan dan tertulis. Kedua jenis bahasa tersebut memiliki hubungan erat antara satu
dengan yang lain. Salah satu bentuk bahasa tulis adalah sebuah teks.
Teks adalah bagian dari perwujudan bahasa sebagai perwujudan inspirasi
penulis untuk mengungkapakan apa yang dipikirkan. Bahasa berkaitan erat
dengan sebuah teks, karena dapat menjadi objek peluapan segala rasa dan dapat
juga sebagai cermin dari penulis itu sendiri.Pembelajaran menulis teks biasanya
diajarkan di sekolah.

1

2

Menurut Halliday dan Ruqiah (Mahsun, 2014:1), Teks merupakan jalan
menuju pemahaman tentang bahasa. Teks merupakan bahasa yang berfungsi atau
bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu dalam konteks situasi, semua
contoh bahasa hidup yang mengambil bagian tertentu dalam konteks situasi
disebut teks.
Berbicara tentang teks tidak dapat dilepaskan dari pembicaran genre dan
register kerena kedua hal di atas memiliki relasi hirearkis dengan teks itu sendiri.
Salah satu genre dari teks faktual adalah teks deskripsi. Teks deskripsi merupakan
salah satu teks kurikulum 2013 yang dipelajari di kelas VII.
Menurut Tim Kemendikbud (2014:3), “Teks deskripsi merupakan teks yang
berisi penjabaran umum mengenai sesuatu dengan menggunakan bahasa yang
jelas dan rinci.” Teks ini mengutamakan sub kelas yang ada dan sering dianggap
sama dengan teks laporan hasil observasi. Sebenarnya teks deskripsi dan teks
laporan hasil observasi berbeda dan perbedaan yang paling menonjol diatara
keduanya adalah sifatnya. Pendapat Mahsun, (2014:28), “Teks deskripsi memilki
tujuan sosial untuk menggambarkan sesuatu objek benda secara individual
berdasarkan cirri fisiknya.” Gambaran yang dipaparkan dakam teks deskripsi
harus spesifik menjadi ciri keberadaan objek yang digambarkan.
Penulisan teks deskripsi terdapat beberapa kendala yang dihadapi penulis.
Menurut Zainurahman (2011:206), “Kendala-kendala dalam menulis dibagi
menjadi dua bagian besar: kendala umum dan kendala khusus. Kendala umum
meliputi kesulitan karena kekurangan materi, kesulitan menentukan titik mulai
(starting point) dan titik akhir (ending point), kesulitan strukturisasi dan

3

penyelarasan isi dan kesulitan memilih topik.” Kendala-kendala di atas
mengakibatkan kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi masih rendah.
Berdasarkan hasil wawacara peneliti dengan salah satu guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia yaitu Dra. Sri Ratna Lubis, M.Pd. di kelas VII SMP Negeri 40
Medan bahwa kemampuan menulis teks deskripsi masih rendah. Hal tersebut
mengakibatkan nilai siswa di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 40 Medan yaitu 7,5.
Rendahnya kemampuan menulis teks deskripsi siswa menyebabkan siswa tidak
mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kemampuan dalam
menulis teks deskripsi masih belum optimal sehingga perlu dilakukan upaya
peningkatan teks deskripsi. Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian terdahulu
penelitian yang dilakukan oleh Erwansyah (2014) yang berjudul “Kemampuan
Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari.”
Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa kemampuan siswa menulis teks
deskripsi masih kurang. Hal initerbukti dengan diperolehnya rata-rata nilai akhir
yaitu 53,26, nilai tersebutdilihat dari tabel interval nilai yang berada pada interval
40 -54%. Interval nilai tersebut menurut tabel konversi nilai itu berkualitas kurang
mampu. Penelitian yang dilakukan oleh Roswati (2013) yang berjudul
“Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Bintan Tahun Ajaran 2012/2013.” Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan oleh peneliti dapat ditarik
simpulan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas VIII SMP

4

Negeri 1 Bintan Tahun Ajaran 2012/2013 dalam kategori rendah dengan tingkat
keberhasilan pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi tidak berhasil.
Teks deskripsi yang baik dan utuh tidak hanya dari segi upaya atau strategi
pembelajaran yang dilakukan. Dalam menyusun teks deskripsi siawa juga perlu
siswa juga perlu memperhatikan unsur-unsur pembentuk hasil tulisan yang padu
dan utuh. Unsur-unsur tersebut adalah kohesi dan koherensi teks. Keutuhan teks
dibangun kedua unsur tersebut. Teks dikatakan koherensi apabila unsur yang satu
dengan unsur yang lain dalam suatu teks sudah kohesi. Kohesi adalah kepadauan
antar unsur yang satu dengan yang lain dalam teks tersebut.
Menurut Stefan dkk (2009:35), “Kohesi berkaitan dengan komponen dan
permukaan tekstual, yakni keterhubungan sintaksis teks.” Kohesi dibagi menjadi
dua yaitu gramatikal dan leksikal. Teks yang utuh dan padu harus merangkum
lingkupkohesi leksikal dan kohesi gramatikal. Hal ini disebabkan setiap unsur
dalam wacana tidak akan memiliki makna yang jelas tanpa adanyahubungan
dengan unsur lain dalam kesatuan struktur wacana. Namun pada penelitian ini
hanya akan mengkaji kohesi gramatikalnya. Kepaduan teks deskripsi akan lebih
jelas bila diteliti secara gramatikal karena sesuai dengan tata bahasa. Adapun
jenis-jenis penanda kohesi gramatikal yaitu referensi, subtitusi, elipsis dan
konjungsi.
Kenyataan di lapangan, siswa dalam menulis suatu teks masih banyak yang
tidak utuh dan padu. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian terdahulu Rika
Sari Hastuti (2014) yang berjudul “Analisis Ketidakpaduan Paragraf Pada
Karangan Siswa Kelas VII H SMP Negeri 2 Banyudono.” Hasil penelitian

5

tersebut bahwa dalam karangan siswa kelas VII masih banyak paragraf yang tidak
padu.Sebuah karangan atau teks yang tidak padu juga berkaitan dengan
penggunaan unsur-unsur kohesi yang tidak tepat. Hal ini dibuktikan dengan
penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rd. M. Ali dan Susanah
(2014) yang berjudul “Kesalahan Penggunaan Fitur Kohesi Dalam Esai
Argumentatif.” Hasil dari penelitian ini adalah Kepaduan yang paling banyak
ditemukan pada wacana berita rubrik nasional di Majalah Online Detik Edisi
September-Oktober 2014 adalah kohesi berupa kohesi gramatikal yaitu pengacuan
dan konjungsi sedangkan unsur-unsur kohesi gramatikal yang lain tidak padu
yaitu subtitusi dan elipsis. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Dwi Kurniyati
(2012) yang berjudul “Analisis Kesalahan Kohesi Dan Koherensi Paragraf Pada
Karangan Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Temanggung.” Kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat banyak kesalahan kohesi dan koherensi pada teks
siswa kelas X SMA Negeri 3 Temanggung. Hal tersebut disebabkan penguasan
sisiwa tentang kohesi (gramatikal dan leksikal) serta koherensi bahwa masih
kurang.
Penelitian ini juga sudah pernah dilakukan oleh penelitian terdahululu
tentang kohesi gramatikal.Penelitian yang dilakukan oleh Delvira Susanti (2014)
yang berjudul “Kohesi Gramatikal Antarkalimat Dalam Karangan Argumentasi
Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Padang.” Kesimpulan dari penelitian iniadalah
terdapat jenis kohesi gramatikal referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi dalam
karangan argumentasi siswa, terdapat kesalahan penggunaan kohesi gramatikal
konjungsi.Perbedaaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat

6

pada jenis teks yaitu teks Argumentasi sedangkan pada penelitian ini
menggunakan teks deskripsi, batasan masalah, waktu penelitian, objek yang
diteliti dan lokasi penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Bahrudin (2013) yang berjudul “Analisis
Penggunaan Kohesi Gramatikal Antarkalimat Dalam Karangan Narasi Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Rembang Purbalingga.” Hasil dari penelitian ini adalah
Piranti kohesi gramatikal antarkalimat dalam karangan narasi siswa SMP Negeri 1
Rembang Purbalingga berjumlah 401 yang terdiri dari referensi, substitusi, elipsis,
dan konjungsi dengan penggunaan piranti kohesi gramatikal referensi yang paling
dominan, ketepatan penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat dalam karangan
narasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rembang Purbalingga termasuk dalam
kategori baik. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah jenis teks
yang berbeda.Penelitian tersebut menggunakan karangan narasi sedangkan pada
penelitian ini menggunakan teks deskripsi. Selain itu, perbedaan dengan penelitian
tersebut menyangkut batasan masalah, waktu penelitian, objek yang diteliti dan
lokasi penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Prihanto (2012) yang berjudul “Analisis
Penanda Kohesi Pada Karangan Siswa Tingkat Sekolah Menengah Pertama Kelas
VIIISMP Muhammadiyah 5 Surakarata.” Kesimpulan dari penelitian tersebut
adalah pananda kohesi pada karangan siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5
Surakarata adalah penanda kohesi gramatikal yang terdiri dari referensi, subtitusi,
elipsis dan konjungsi sedangkan penanda kohesi leksikal yaitu repetisi, sinonimi,
antonimi, hipomini, dan kolokasi. Perbedaaan penelitian Dwi Prihanto dengan

7

penelitian ini adalah batasan masalah, waktu penelitian, objek yang diteliti dan
lokasi penelitian. Selain itu, pada penelitian tersebut membahas penanda kohesi
gramatikal dan leksikal sedangkan pada penelitian ini hanya membahas penanda
kohesi gramatikal.
Penelitian yang dilakukan oleh Yeti Dyan Oktarini (2016) yang berjudul
“Analisis Kohesi Dan Koherensi Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP
Negeri 3 Godean Sleman Yogyakarta.” Hasil dari penelitian tersebut adalah Jenis
penanda kohesi dalam karangan narasi siswa kelas VII SMPNegeri 3 Godean
terdiri atas hubungan pengacuan, hubungan penggantian, hubungan pelesapan,
hubungan perangkaian, dan hubungan leksikal. Hubungan leksikal meliputi
pengulangan, sinonim, antonim, hiponim, dan kolokasi, frekuensi penggunaan
jenis penanda kohesidalam karangan narasi siswa yang tertinggi adalah
pengacuan, penggantian, pelesapan, perangkaian, dan pengulangan yaitu sebanyak
30 karangan. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada
penlitian tersebut membahasa kohesi dan koherensi sedangkan pada penelitian ini
hanya membahas kohesi yaitu penanda kohesi gramatikal. Perbedaan lain terdapat
pada batasan masalah, waktu penelitian, objek yang diteliti dan lokasi penelitian.
Paparan di atas menjadi bukti bahwa penelitian tentang analisis kohesi
gramatikal pada teks deskripsi perlu dilakukan. Fenomena tersebut mendorong
penulis untuk menjadikan penulis meneliti lebih jauh tentang kohesi gramatikal
pada teks deskripsi hasil karangan siswa. Adapun judul penelitian ini adalah
Analisis Penanda Kohesi Gramatikal Pada Teks Deskripsi Siswa kelas VII SMP
Negeri 40 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

8

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan salah satu titik penemuan masalah yang
ditemukan oleh peneliti. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan menulis teks deskripsi siswa masih rendah.
2. Ketidaktepatan menggunakaan penanda kohesi gramatikal.
3. Penguasaan penanda kohesi gramatikal siswa rendah.

C. Batasan Masalah
Peneliti membuat batasan masalah guna mencegah meluasnya kajian dan
untuk menciptakan hasil yang lebih baik. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah
penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat yaitu referensi, subtitusi,
elipsis dan konjungsi dalam teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan
Tahun Pembelajaran 2016/2017.”

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat dalam
teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan?
2. Jenis penanda kohesi gramatikal antarkalimat manakah yang paling
dominan dalam teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan?

9

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat
dalam teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan.
2. Mendeskripsikan jenis penanda kohesi gramatikal antarkalimat yang
paling dominan dalam teks deskripsi di kelas VII SMP Negeri 40 Medan.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
Manfaat Teoretis
Menambah wawasan pembaca mengenai penanda kohesi gramatikal
antarkalimat dalam teks deskripsi siswa.
1. Manfaat Praktis
Bagi Guru
Mendorong minat siswa dalam memahami penanda kohesi gramatikal
antarkalimat dalam penulisan suatu teks.
Bagi Siswa
Dapat memberikan pengetahuan baru mengenai penada kohesi gramatikal
antarkalimat sebagai bahan untuk latihan.

10

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat dalam teks deskripsi
siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan berjumlah 481 terdiri dari referensi,
subtitusi, elipsis dan konjungsi. Ketepatan penggunaan kohesi gramatikal
antarkalimat sebanyak 87,52 % atau 377 dari 481 jumlah keseluruhan
penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat. Ketidaktepatan penggunaan
kohesi gramatikal antarkalimat sebanyak 12,48 % atau 60 dari 481 jumlah
keseluruhan penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat. Dari data kuantitatif
tersebut, ketepatan penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat pada teks
deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan termasuk dalam kategori
baik.
2. Penanda kohesi gramatikal antarkalimat yang paling dominan pada teks
deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan adalah referensi. Referensi
berjumlah 70,06% atau 337 dari 481 keseluruhan pengunaan penanda kohesi
gramatikal antarkalimat, subtitusi berjumlah 1,25 % atau 6 dari 481 jumlah
keseluruhan penggunaan penanda kohesi gramatikal antarkalimat, elipsis
berjumlah 1,67 % atau 8 dari 481 jumlah keseluruhan penggunaan penanda
kohesi gramatikal antarkalimat dan konjungsi berjumlah 27,02 % atau 130

67

68

dari 481 jumlah keseluruhan penggunaan penanda kohesi gramatikal
antarkalimat.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian analisis penanda kohesi gramatikal pada teks
deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan, perlu adanya beberapa saran
peneliti sebagai berikut.
1. Bagi siswa, penggunaan kohesi gramatikal harus diperhatikan dalam
membuat suatu teks sehingga tercipta teks yang memilki kepaduan antar
unsur yang baik dan mudah dipahami pembaca.
2. Bagi mahasiswa khususunya mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia sebaiknya lebih meningkatkan pengetahuan tentang penanda
kohesi gramatikal khususnya dalam pembelajaran penulisan agar tulisan para
mahasiswa memiliki tingkat kekohesifan yang baik yang dapat meningkatkan
karya ilmiah mahasiswa.

69