EFEK MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK LURUS KELAS X SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 1 NAMORAMBE T.P 2015/2016.
EFEK MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
GERAK LURUS KELAS X DI SMA NEGERI 1
NAMORAMBE T.P 2015/2016
Oleh :
Helena Patresya
NIM 4103121030
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Helena Patresya dilahirkan di Delitua, pada tanggal 28 Juni 1992. Ibu bernama
Nasib br. Ginting dan ayah bernama Timbang Pergaulan Hutapea, dan merupakan
anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri
104215 Sudirejo, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Namorambe, dan lulus pada tahun 2007.
Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Namorambe, dan
lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 26 Januari 2016.
iii
EFEKMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI
GERAK LURUS KELAS X SEMESTER 1DI SMA NEGERI 1
NAMORAMBET.P 2015/2016
Helena Patresya
4103121030
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek model pembelajaran
inkuiri menggunakan media animasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi gerak lurus kelas X semseter I di SMA Negeri 1 Namorambe T.P
2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Negeri 1 Namorambe
yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 162 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas
secara acak yaitu kelas X – 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X – 5 sebagai
kelas kontrol. Kedua kelas berjumlah 60 orang. Instrumen yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk essay dengan
jumlah soal 10 item yang telah divalidkan oleh validator.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 18,2
dengan standar deviasi 6,53, dan nilai rata-rata kelas kontrol 18,37 dengan standar
deviasi 8,06. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas
eksperimen dengan Lhitung = 0,1217 dan Ltabel = 0,1610, untuk kelas kontrol dengan
Lhitung = 0,1156, dan Ltabel = 0,1610, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data
kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,52
dan Ftabel = 1,86 sehingga Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari
kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model pembelajaran inkuiri menggunakan media animasi dan
kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran
selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 75,83
dengan standar deviasi 13,19 dan kelas kontrol 70,3 dengan standar deviasi 10,97.
Hasil uji t satu pihak dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh thitung = 1,75 dan ttabel
= 1,67, sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian
disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri menggunakan media
animasi berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak
lurus di kelas X semester I SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016.
Kata Kunci: Quasi Experiment, Model Pembelajaran Inkuiri, Konvensional, Hasil
Belajar
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
berkat dan kasih karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan anugerahNya kepada penulis, sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi
berjudul “Efek Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Media Animasi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Gerak Lurus Kelas X Semester I
di SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam,
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Sondang R. Manurung, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran sejak awal sampai dengan selesainya skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si
sebagai dosen pembanding I, Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd sebagai dosen
pembanding II, dan Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd sebagai dosen pembanding III,
yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen pembimbing Akademik, kepada
Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan fisika, kepada Bapak
Drs.Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan fisika. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta
staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu
penulis. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis,
M.Pd selaku dekan FMIPA Unimed. Dan kepada Ibu Fibriani Tri Dewi br.
Bangun, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Namorambe yang telah
memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin, kepada Ibu Sri Probowati,
S.Pd selaku guru fisika di SMA Negeri 1 Namorambe yang telah membantu
dalam penelitian serta kepada seluruh siswa-siswi SMA Negeri 1 Namorambe
yang telah berpartisipasi selama penelitian.
v
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Nenek saya S. br
Sembiring yang selalu memberikan dorongan, doa dan dana serta nasehat kepada
saya dalam menyelesaikan studi di Unimed, kepada Bapak saya Timbang
Pergaulan Hutapea dan Ibu saya Nasib br Ginting serta abang saya Roy Patar
Mangiring Hutapea dan George Manta Hutapea yang memberikan dukungan
kepada saya, kepada Paman dan Bibik saya yang selalu memberikan nasehat,
kepada sepupu saya M. Rizkyansyah dan Guruh serta Salsabilla yang selalu setia
menemani saya susah maupun senang. Dan ucapan terimakasih juga saya
sampaikan kepada rekan-rekan tersayang dalam penyusunan skipsi ini yaitu:
Wahyu Kristiani N. Z, dan seluruh keluarga besar Fisika Dik A 2010 yang tidak
dapat di sebutkan satu persatu yang telah mendoakan terimakakasih atas
dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi
ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Februari 2016
Penulis,
Helena Patresya
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
1.7.
Defenisi Operasional
1
3
3
4
4
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Model Pembelajaran
2.1.3.1 Pembelajaran Konvensional
2.1.3.2 Model Pembelajaran Inkuiri
2.1.3.3 Teori yang Mendukung Model Pembelajaran Inkuiri
2.1.4. Pengertian Media Pembelajaran
2.1.4.1 Pengertian Media Audio – Visual (Animasi)
2.1.5 Materi Pembelajaran
2.2.
Kerangka Konseptual
2.3.
Hipotesis Penelitian
6
6
7
8
9
9
11
14
14
15
31
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3.
Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5.
Prosedur Penelitian
33
33
33
33
33
34
34
34
34
34
35
vii
3.6.
3.7.
Instrumen Penelitian
3.6.1. Tes Hasil Belajar
3.6.2. Uji Validitas Tes
Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas
3.7.2. Uji Homogenitas
3.7.3. Pengujian Hipotesis
38
38
38
39
39
40
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Hasil Penelitian
4.1.1 Data Hasil Nilai Pretes
4.1.1.1 Uji Persyaratan Analisis Data Pretes pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.1.2 Pengujian Hipotesis untuk Data Pretes pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2 Perlakuan
4.1.3 Data Hasil Nilai Postes
4.1.3.1 Uji Persyaratan Analisis Data Postes pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.3.2 Pengujian Hipotesis untuk Data Postes pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.4 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
4.1.5 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
4.2. Pembahasan
50
51
52
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
57
57
DAFTAR PUSTAKA
58
LAMPIRAN
44
44
45
47
47
48
49
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
: Jarak dan Perpindahan
: P berpindah dari A ke B sedangkan Q berpindah
dari O ke C
Gambar 2.3 : Perpindahan P dari A ke B dan Q dari O ke C
Gambar 2.4 : Pepindahan Benda dari A ke B sepanjang sumbu X
Gambar 2.5 : Grafik posisi X Terhadap Waktu t pada Gerak Lurus
Sembarang
Gambar 2.6 : Grafik Kecepatan Terhadap Waktu
Gambar 2.7 : Grafik v – t
Gambar 2.8 : Grafik s – t
Gambar 2.9 : Grafik s – t untuk s0 0
Gambar 2.10 : Grafik Kecepatan Terhadap Waktu pada Gerak Lurus
di Percepat Beraturan
Gambar 2.11 : Benda yang di Lempar Vertikal ke Atas
Gambar 2.12 : Gerak Vertikal ke Atas
Gambar 3.1 : Skema Rancangan Penelitian
Gambar 4.1 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Gambar 4.2 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol
Gambar 4.3 : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen
Gambar 4.4 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol
Gambar 4.5 : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas
Eksperimen
Gambar 4.6 : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas
Kontrol
16
17
17
19
20
21
23
23
24
25
27
30
37
45
45
48
49
52
53
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Tahap Pembelajaran Inkuiri
Tabel 2.2 : Hasil Pengukuran Jarak dan Waktu Tempuh Sebuah
Kendaraan
Tabel 3.1 : Desain Penelitian
Tabel 3.2 : Tabel Kisi – kisi Tes Hasil Belajar
Tabel 3.3 : Skor Instrumen Soal Yang Telah di Validkan
Tabel 4.1 : Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.2 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas pada Pretes Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.3 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
Tabel 4.4 : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal/
Pretes Siswa
Tabel 4.5 : Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.6 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas pada Postes Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.7 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
Tabel 4.8 : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/
Postes Siswa
10
18
35
38
39
44
46
46
47
48
50
50
51
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
: RPP 1
: RPP 2
: RPP 3
: LKS 1
: LKS 2
: LKS 3
: Tabel Spesifikasi Hasil Belajar siswa
: Tes Hasil Belajar
: Rubik Penilaian
: Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen
: Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen
: Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol
: Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol
: Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
: Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
: Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi
: Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi
: Uji Normalitas
: Uji Homogenitas
: Uji Hipotesis
: Lembar Penilaian Sikap Kelas Eksperimen
: Lembar Penilaian Keterampilam Kelas Eksperimen
: Lembar Penilaian Sikap Kelas Kontrol
: Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Kontrol
: Angket Siswa
: Angket Guru
: Dokumentasi Penelitian
: Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
: Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 Ke Z
: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Syah (2008) menyatakan bahwa “Pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan”. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu komponen yang paling
vital dalam menentukan kualitas pendidikan. Kegiatan pembelajaran dilakukan
oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan
perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut
terkait dengan bahan pelajaran. Rusman (2012) menyatakan bahwa pembelajaran
pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik
interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak
langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Seorang guru
dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru
selaku pendidik mampu mendayagunakan model dan media yang tepat dalam
pembelajaran. Arends dalam Trianto (2009) menyatakan bahwa dalam mengajar,
guru selalu menuntut siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk
menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya
menyelesaikan masalah. Pada umumnya siswa mengingat dengan sangat baik
ketika menuliskan informasi yang diterimanya dan siswa membuat catatan yang
mencakup seluruh isi materi pembelajaran.
Setelah Peneliti melakukan observasi dan mewawancarai salah satu guru
fisika di Di SMA Negeri 1 Namorambe pada hari jumat tanggal 24 Januari 2014
mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran fisika masih rendah.
Hal tersebut terlihat dari hasil ulangan harian fisika masih jauh dari yang
diharapkan. Jika dilihat dari kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan pada mata pelajaran fisika yang ditetapkan di sekolah
tersebut, hanya sekitar 19 orang saja di tiap kelas yang mampu mencapai nilai di
atas 72 dan selebihnya masih di bawah 72.
2
Ketika Peneliti mewawancara lebih lanjut, ternyata model pembelajaran
yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional dimana guru adalah
sebagai pusat pemberi informasi. Peneliti juga menemukan bahwa penggunaan
media kelas sangatlah minim. Padahal sekolah tersebut memiliki sarana dan
prasarana yang memadai untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik
misalnya laboratorium dan infokus. Hal ini sebagian besar adalah pengaruh dari
kurangnya perhatian guru dalam proses pembelajaran yang digunakan yang secara
umum masih berpusat pada guru.
Berdasarkan studi pendahuluan peneliti dengan menggunakan instrumen
angket yang disebarkan ke 30 responden kelas X SMA Negeri 1 Namorambe,
diperoleh bahwa 36,6% siswa mengatakan pelajaran fisika kelas itu sulit dipahami
dan kurang menarik, 20% menyatakan bahwa pembelajaran fisika kelas itu mudah
dan menyenangkan, dan 43,4% menyatakan bahwa pembelajaran fisika kelas itu
biasa saja.
Rendahnya pencapaian hasil belajar siswa ini menunjukkan bahwa
pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Menyikapi masalah di
atas, perlu adanya usaha – usaha guru dalam meningkatkan pemahaman siswa
tentang konsep – konsep fisika yang disampaikan guru, sehingga tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan bisa tercapai dan dengan demikian hasil
belajar juga meningkat. Guru sebagai perancang pengajaran perlu menerapkan
model pembelajaran yang tepat agar konsep – konsep fisika itu dapat mudah
dipahami siswa.
Guru harus memilih model pembelajaran yang efektif dan mendesain
proses pembelajaran semenarik mungkin agar siswa lebih tertarik belajar di dalam
kelas dan mengulang kembali pelajarannya di rumah. Salah satu model
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan model
pembelajaran Inkuiri. Di sisi lain, Jauhari (2011) menyatakan bahwa Inkuiri
adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan
melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.
3
Model pembelajaran ini telah diterapkan dalam penelitian sebelumnya
oleh beberapa mahasiswa, di antaranya adalah: Elida (2010), menyatakan hasil
penelitian pengajaran Inkuiri di SMP N 4 Laguboti pada materi zat dan wujudnya
di peroleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen adalah 80,29, sedangkan kelas
kontrol (model pembelajaran konvensional) adalah 68,57. Dengan model yang
sama Samrihot Sihotang (2012) juga telah melakukan penelitian pada materi
tekanan pada kelas VIII di SMP N Parlilitan. Dari hasil penelitian diperoleh nilai
rata-rata postes kelas eksperimen 72,80 dan kelas kontrol 60,80.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti,
maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan model yang sama tetapi
dengan perbedaan pada subjek penelitian,tempat penelitian, dan materi serta
media yang digunakan saat penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar fisika siswa dengan mengangkat judul “Efek Model Pembelajaran
Inkuiri Menggunakan Media Animasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Materi Gerak Lurus Kelas X Semester I di SMA Negeri 1
Namorambe T.P 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi
beberapa masalah dalam pembelajaran fisika yaitu:
1. Hasil belajar siswa pada pelajaran fisika masih rendah.
2. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional.
3. Anggapan siswa bahwa fisika sulit dipahami dan kurang menarik.
1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Dengan melihat beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar fisika siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran yakni:
-
kelas
eksperimen
menggunakan
menggunakan media animasi
model
pembelajaran
Inkuiri
4
-
kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester I di SMA Negeri 1
Namorambe T.P 2015/2016.
3. Materi pelajaran yang diteliti adalah gerak lurus kelas X semester I di
SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Inkuiri menggunakan media animasi pada materi gerak lurus kelas X
semester I di SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
konvensional pada materi gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri
1 Namorambe T.P 2015/2016?
3. Apakah ada efek penerapan model pembelajaran Inkuiri menggunakan
media animasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gerak
lurus kelas X semester I di SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran Inkuiri menggunakan media animasi untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi gerak lurus kelas X semester I di SMA
Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016.
2.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus kelas X semester I di
SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016.
3.
Untuk
mengetahui
efek
penerapan
model
pembelajaran
Inkuiri
menggunakan media animasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
5
materi gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri 1 Namorambe T.P
2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat, yakni:
1.
Sebagai latihan bagi peneliti dalam penulisan karya ilmiah.
2.
Sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran Inkuiri
menggunakan media animasi untuk meningkatkan hasil belajar fisika
siswa khususnya pada materi gerak lurus.
3.
Sebagai bahan informasi hasil belajar dari penerapan model pembelajaran
Inkuiri
menggunakan
media
animasi
dan
model
pembelajaran
konvensional
1.7. Defenisi Operasional
1.
Suprijono (2012 : 45) menyatakan bahwa model pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar.
2.
Sanjaya
(2006
:
259)
menyatakan
bahwa
model
pembelajaran
konvensional adalah model pembelajaran yang umum diterapkan di dalam
kelas, sifatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatikan keseluruhan
situasi belajar.
3.
Basyiruddin Usman dalam Trianto (2010 : 132) menyatakan bahwa Inkuiri
adalah suatu cara penyampaian pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang
bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentatif (ilmiah) dengan
menggunakan langkah – langkah tertentu menuju suatu kesimpulan.
4.
Daryanto (2010 : 4) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan
sarana prantara dalam proses pembelajaran.
5.
Suprijono (2012 : 7) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan setelah melalui proses belajar.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan hasil belajar fisika pada materi gerak lurus kelas X di SMA Negeri 1
Namorambe T.P 2015/2016 sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri sebelum diberikan
perlakuan rata-rata pretes sebesar 18,2 dan setelah diberikan perlakuan ratarata postes siswa sebesar 75,83.
2. Pembelajaran secara konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata
pretes sebesar 18,37 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa
sebesar 70,3.
3. Terdapat efek model pembelajaran inkuiri menggunakan media animasi untuk
Me ningkatkan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di SMA Negeri 1
Namorambe T.P 2015/2016.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dalam model inkuiri ini
terdapat kelebihan dan kelemahan yang ditemukan oleh peneliti selama proses
kegiatan pembelajaran. Adapun yang menjadi kelebihan model pembelajaran ini
adalah Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang.
Sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan alokasi waktu yang membuat
model pembelajaran ini kurang efektif untuk dilaksanakan. Disarankan bagi
peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengatur waktu dari setiap sintaks model
pembelajaran Inkuiri.
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, Satu Nusa, Bandung.
Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Jauhari, M., (2011), Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai
Konstruktivistik, Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
Jurnal Inpafi, (2015), Jurnal Inpafi vol.3,No.1 Tahun 2015., FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Jurnal Inpafi, (2014), Jurnal Inpafi vol.2,No.3, Agustus 2014., FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, (2015), Jurnal Ikatan
Alumni Fisika Universitas Negeri Medan vol.1,No.1 Oktober 2015, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Kanginan, Marthen., (2004), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rusman, (2012), Model – model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Raja Gravindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada, Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sardiman, (2011), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers,
Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka cipta,
Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sukiman, (2012), Pengembangan Media Pembelajaran, Pedogogia, Yogyakarta.
Sunardi, (2013), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, Yrama Widya, Bandung.
Suprijono, A., (2012), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Su’ud, Zaki., (2009), Fisika SMA/MA, Bumi Aksara, Jakarta.
Syah, M., (2008), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosda
Karya, Bandung.
59
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif: Konsep
Landasan dan Implementasinya, Kencana, Jakarta.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif: Konsep,
Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Ktsp), Kencana, Jakarta.
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
GERAK LURUS KELAS X DI SMA NEGERI 1
NAMORAMBE T.P 2015/2016
Oleh :
Helena Patresya
NIM 4103121030
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Helena Patresya dilahirkan di Delitua, pada tanggal 28 Juni 1992. Ibu bernama
Nasib br. Ginting dan ayah bernama Timbang Pergaulan Hutapea, dan merupakan
anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri
104215 Sudirejo, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Namorambe, dan lulus pada tahun 2007.
Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Namorambe, dan
lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 26 Januari 2016.
iii
EFEKMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI
GERAK LURUS KELAS X SEMESTER 1DI SMA NEGERI 1
NAMORAMBET.P 2015/2016
Helena Patresya
4103121030
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek model pembelajaran
inkuiri menggunakan media animasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi gerak lurus kelas X semseter I di SMA Negeri 1 Namorambe T.P
2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Negeri 1 Namorambe
yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 162 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas
secara acak yaitu kelas X – 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X – 5 sebagai
kelas kontrol. Kedua kelas berjumlah 60 orang. Instrumen yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk essay dengan
jumlah soal 10 item yang telah divalidkan oleh validator.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 18,2
dengan standar deviasi 6,53, dan nilai rata-rata kelas kontrol 18,37 dengan standar
deviasi 8,06. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas
eksperimen dengan Lhitung = 0,1217 dan Ltabel = 0,1610, untuk kelas kontrol dengan
Lhitung = 0,1156, dan Ltabel = 0,1610, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data
kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,52
dan Ftabel = 1,86 sehingga Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari
kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model pembelajaran inkuiri menggunakan media animasi dan
kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran
selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 75,83
dengan standar deviasi 13,19 dan kelas kontrol 70,3 dengan standar deviasi 10,97.
Hasil uji t satu pihak dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh thitung = 1,75 dan ttabel
= 1,67, sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian
disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri menggunakan media
animasi berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak
lurus di kelas X semester I SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016.
Kata Kunci: Quasi Experiment, Model Pembelajaran Inkuiri, Konvensional, Hasil
Belajar
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
berkat dan kasih karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan anugerahNya kepada penulis, sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi
berjudul “Efek Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Media Animasi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Gerak Lurus Kelas X Semester I
di SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam,
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Sondang R. Manurung, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran sejak awal sampai dengan selesainya skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si
sebagai dosen pembanding I, Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd sebagai dosen
pembanding II, dan Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd sebagai dosen pembanding III,
yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen pembimbing Akademik, kepada
Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan fisika, kepada Bapak
Drs.Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan fisika. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta
staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu
penulis. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis,
M.Pd selaku dekan FMIPA Unimed. Dan kepada Ibu Fibriani Tri Dewi br.
Bangun, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Namorambe yang telah
memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin, kepada Ibu Sri Probowati,
S.Pd selaku guru fisika di SMA Negeri 1 Namorambe yang telah membantu
dalam penelitian serta kepada seluruh siswa-siswi SMA Negeri 1 Namorambe
yang telah berpartisipasi selama penelitian.
v
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Nenek saya S. br
Sembiring yang selalu memberikan dorongan, doa dan dana serta nasehat kepada
saya dalam menyelesaikan studi di Unimed, kepada Bapak saya Timbang
Pergaulan Hutapea dan Ibu saya Nasib br Ginting serta abang saya Roy Patar
Mangiring Hutapea dan George Manta Hutapea yang memberikan dukungan
kepada saya, kepada Paman dan Bibik saya yang selalu memberikan nasehat,
kepada sepupu saya M. Rizkyansyah dan Guruh serta Salsabilla yang selalu setia
menemani saya susah maupun senang. Dan ucapan terimakasih juga saya
sampaikan kepada rekan-rekan tersayang dalam penyusunan skipsi ini yaitu:
Wahyu Kristiani N. Z, dan seluruh keluarga besar Fisika Dik A 2010 yang tidak
dapat di sebutkan satu persatu yang telah mendoakan terimakakasih atas
dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi
ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Februari 2016
Penulis,
Helena Patresya
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
1.7.
Defenisi Operasional
1
3
3
4
4
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Model Pembelajaran
2.1.3.1 Pembelajaran Konvensional
2.1.3.2 Model Pembelajaran Inkuiri
2.1.3.3 Teori yang Mendukung Model Pembelajaran Inkuiri
2.1.4. Pengertian Media Pembelajaran
2.1.4.1 Pengertian Media Audio – Visual (Animasi)
2.1.5 Materi Pembelajaran
2.2.
Kerangka Konseptual
2.3.
Hipotesis Penelitian
6
6
7
8
9
9
11
14
14
15
31
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3.
Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5.
Prosedur Penelitian
33
33
33
33
33
34
34
34
34
34
35
vii
3.6.
3.7.
Instrumen Penelitian
3.6.1. Tes Hasil Belajar
3.6.2. Uji Validitas Tes
Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas
3.7.2. Uji Homogenitas
3.7.3. Pengujian Hipotesis
38
38
38
39
39
40
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Hasil Penelitian
4.1.1 Data Hasil Nilai Pretes
4.1.1.1 Uji Persyaratan Analisis Data Pretes pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.1.2 Pengujian Hipotesis untuk Data Pretes pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2 Perlakuan
4.1.3 Data Hasil Nilai Postes
4.1.3.1 Uji Persyaratan Analisis Data Postes pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.3.2 Pengujian Hipotesis untuk Data Postes pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.4 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
4.1.5 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
4.2. Pembahasan
50
51
52
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
57
57
DAFTAR PUSTAKA
58
LAMPIRAN
44
44
45
47
47
48
49
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
: Jarak dan Perpindahan
: P berpindah dari A ke B sedangkan Q berpindah
dari O ke C
Gambar 2.3 : Perpindahan P dari A ke B dan Q dari O ke C
Gambar 2.4 : Pepindahan Benda dari A ke B sepanjang sumbu X
Gambar 2.5 : Grafik posisi X Terhadap Waktu t pada Gerak Lurus
Sembarang
Gambar 2.6 : Grafik Kecepatan Terhadap Waktu
Gambar 2.7 : Grafik v – t
Gambar 2.8 : Grafik s – t
Gambar 2.9 : Grafik s – t untuk s0 0
Gambar 2.10 : Grafik Kecepatan Terhadap Waktu pada Gerak Lurus
di Percepat Beraturan
Gambar 2.11 : Benda yang di Lempar Vertikal ke Atas
Gambar 2.12 : Gerak Vertikal ke Atas
Gambar 3.1 : Skema Rancangan Penelitian
Gambar 4.1 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Gambar 4.2 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol
Gambar 4.3 : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen
Gambar 4.4 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol
Gambar 4.5 : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas
Eksperimen
Gambar 4.6 : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas
Kontrol
16
17
17
19
20
21
23
23
24
25
27
30
37
45
45
48
49
52
53
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Tahap Pembelajaran Inkuiri
Tabel 2.2 : Hasil Pengukuran Jarak dan Waktu Tempuh Sebuah
Kendaraan
Tabel 3.1 : Desain Penelitian
Tabel 3.2 : Tabel Kisi – kisi Tes Hasil Belajar
Tabel 3.3 : Skor Instrumen Soal Yang Telah di Validkan
Tabel 4.1 : Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.2 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas pada Pretes Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.3 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
Tabel 4.4 : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal/
Pretes Siswa
Tabel 4.5 : Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.6 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas pada Postes Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.7 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
Tabel 4.8 : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/
Postes Siswa
10
18
35
38
39
44
46
46
47
48
50
50
51
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
: RPP 1
: RPP 2
: RPP 3
: LKS 1
: LKS 2
: LKS 3
: Tabel Spesifikasi Hasil Belajar siswa
: Tes Hasil Belajar
: Rubik Penilaian
: Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen
: Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen
: Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol
: Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol
: Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
: Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
: Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi
: Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi
: Uji Normalitas
: Uji Homogenitas
: Uji Hipotesis
: Lembar Penilaian Sikap Kelas Eksperimen
: Lembar Penilaian Keterampilam Kelas Eksperimen
: Lembar Penilaian Sikap Kelas Kontrol
: Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Kontrol
: Angket Siswa
: Angket Guru
: Dokumentasi Penelitian
: Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
: Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 Ke Z
: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Syah (2008) menyatakan bahwa “Pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan”. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu komponen yang paling
vital dalam menentukan kualitas pendidikan. Kegiatan pembelajaran dilakukan
oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan
perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut
terkait dengan bahan pelajaran. Rusman (2012) menyatakan bahwa pembelajaran
pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik
interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak
langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Seorang guru
dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru
selaku pendidik mampu mendayagunakan model dan media yang tepat dalam
pembelajaran. Arends dalam Trianto (2009) menyatakan bahwa dalam mengajar,
guru selalu menuntut siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk
menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya
menyelesaikan masalah. Pada umumnya siswa mengingat dengan sangat baik
ketika menuliskan informasi yang diterimanya dan siswa membuat catatan yang
mencakup seluruh isi materi pembelajaran.
Setelah Peneliti melakukan observasi dan mewawancarai salah satu guru
fisika di Di SMA Negeri 1 Namorambe pada hari jumat tanggal 24 Januari 2014
mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran fisika masih rendah.
Hal tersebut terlihat dari hasil ulangan harian fisika masih jauh dari yang
diharapkan. Jika dilihat dari kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan pada mata pelajaran fisika yang ditetapkan di sekolah
tersebut, hanya sekitar 19 orang saja di tiap kelas yang mampu mencapai nilai di
atas 72 dan selebihnya masih di bawah 72.
2
Ketika Peneliti mewawancara lebih lanjut, ternyata model pembelajaran
yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional dimana guru adalah
sebagai pusat pemberi informasi. Peneliti juga menemukan bahwa penggunaan
media kelas sangatlah minim. Padahal sekolah tersebut memiliki sarana dan
prasarana yang memadai untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik
misalnya laboratorium dan infokus. Hal ini sebagian besar adalah pengaruh dari
kurangnya perhatian guru dalam proses pembelajaran yang digunakan yang secara
umum masih berpusat pada guru.
Berdasarkan studi pendahuluan peneliti dengan menggunakan instrumen
angket yang disebarkan ke 30 responden kelas X SMA Negeri 1 Namorambe,
diperoleh bahwa 36,6% siswa mengatakan pelajaran fisika kelas itu sulit dipahami
dan kurang menarik, 20% menyatakan bahwa pembelajaran fisika kelas itu mudah
dan menyenangkan, dan 43,4% menyatakan bahwa pembelajaran fisika kelas itu
biasa saja.
Rendahnya pencapaian hasil belajar siswa ini menunjukkan bahwa
pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Menyikapi masalah di
atas, perlu adanya usaha – usaha guru dalam meningkatkan pemahaman siswa
tentang konsep – konsep fisika yang disampaikan guru, sehingga tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan bisa tercapai dan dengan demikian hasil
belajar juga meningkat. Guru sebagai perancang pengajaran perlu menerapkan
model pembelajaran yang tepat agar konsep – konsep fisika itu dapat mudah
dipahami siswa.
Guru harus memilih model pembelajaran yang efektif dan mendesain
proses pembelajaran semenarik mungkin agar siswa lebih tertarik belajar di dalam
kelas dan mengulang kembali pelajarannya di rumah. Salah satu model
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan model
pembelajaran Inkuiri. Di sisi lain, Jauhari (2011) menyatakan bahwa Inkuiri
adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan
melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.
3
Model pembelajaran ini telah diterapkan dalam penelitian sebelumnya
oleh beberapa mahasiswa, di antaranya adalah: Elida (2010), menyatakan hasil
penelitian pengajaran Inkuiri di SMP N 4 Laguboti pada materi zat dan wujudnya
di peroleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen adalah 80,29, sedangkan kelas
kontrol (model pembelajaran konvensional) adalah 68,57. Dengan model yang
sama Samrihot Sihotang (2012) juga telah melakukan penelitian pada materi
tekanan pada kelas VIII di SMP N Parlilitan. Dari hasil penelitian diperoleh nilai
rata-rata postes kelas eksperimen 72,80 dan kelas kontrol 60,80.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti,
maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan model yang sama tetapi
dengan perbedaan pada subjek penelitian,tempat penelitian, dan materi serta
media yang digunakan saat penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar fisika siswa dengan mengangkat judul “Efek Model Pembelajaran
Inkuiri Menggunakan Media Animasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Materi Gerak Lurus Kelas X Semester I di SMA Negeri 1
Namorambe T.P 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi
beberapa masalah dalam pembelajaran fisika yaitu:
1. Hasil belajar siswa pada pelajaran fisika masih rendah.
2. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional.
3. Anggapan siswa bahwa fisika sulit dipahami dan kurang menarik.
1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Dengan melihat beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar fisika siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran yakni:
-
kelas
eksperimen
menggunakan
menggunakan media animasi
model
pembelajaran
Inkuiri
4
-
kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester I di SMA Negeri 1
Namorambe T.P 2015/2016.
3. Materi pelajaran yang diteliti adalah gerak lurus kelas X semester I di
SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Inkuiri menggunakan media animasi pada materi gerak lurus kelas X
semester I di SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
konvensional pada materi gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri
1 Namorambe T.P 2015/2016?
3. Apakah ada efek penerapan model pembelajaran Inkuiri menggunakan
media animasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gerak
lurus kelas X semester I di SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran Inkuiri menggunakan media animasi untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi gerak lurus kelas X semester I di SMA
Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016.
2.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus kelas X semester I di
SMA Negeri 1 Namorambe T.P 2015/2016.
3.
Untuk
mengetahui
efek
penerapan
model
pembelajaran
Inkuiri
menggunakan media animasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
5
materi gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri 1 Namorambe T.P
2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat, yakni:
1.
Sebagai latihan bagi peneliti dalam penulisan karya ilmiah.
2.
Sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran Inkuiri
menggunakan media animasi untuk meningkatkan hasil belajar fisika
siswa khususnya pada materi gerak lurus.
3.
Sebagai bahan informasi hasil belajar dari penerapan model pembelajaran
Inkuiri
menggunakan
media
animasi
dan
model
pembelajaran
konvensional
1.7. Defenisi Operasional
1.
Suprijono (2012 : 45) menyatakan bahwa model pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar.
2.
Sanjaya
(2006
:
259)
menyatakan
bahwa
model
pembelajaran
konvensional adalah model pembelajaran yang umum diterapkan di dalam
kelas, sifatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatikan keseluruhan
situasi belajar.
3.
Basyiruddin Usman dalam Trianto (2010 : 132) menyatakan bahwa Inkuiri
adalah suatu cara penyampaian pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang
bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentatif (ilmiah) dengan
menggunakan langkah – langkah tertentu menuju suatu kesimpulan.
4.
Daryanto (2010 : 4) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan
sarana prantara dalam proses pembelajaran.
5.
Suprijono (2012 : 7) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan setelah melalui proses belajar.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan hasil belajar fisika pada materi gerak lurus kelas X di SMA Negeri 1
Namorambe T.P 2015/2016 sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri sebelum diberikan
perlakuan rata-rata pretes sebesar 18,2 dan setelah diberikan perlakuan ratarata postes siswa sebesar 75,83.
2. Pembelajaran secara konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata
pretes sebesar 18,37 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa
sebesar 70,3.
3. Terdapat efek model pembelajaran inkuiri menggunakan media animasi untuk
Me ningkatkan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di SMA Negeri 1
Namorambe T.P 2015/2016.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dalam model inkuiri ini
terdapat kelebihan dan kelemahan yang ditemukan oleh peneliti selama proses
kegiatan pembelajaran. Adapun yang menjadi kelebihan model pembelajaran ini
adalah Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang.
Sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan alokasi waktu yang membuat
model pembelajaran ini kurang efektif untuk dilaksanakan. Disarankan bagi
peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengatur waktu dari setiap sintaks model
pembelajaran Inkuiri.
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, Satu Nusa, Bandung.
Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Jauhari, M., (2011), Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai
Konstruktivistik, Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
Jurnal Inpafi, (2015), Jurnal Inpafi vol.3,No.1 Tahun 2015., FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Jurnal Inpafi, (2014), Jurnal Inpafi vol.2,No.3, Agustus 2014., FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, (2015), Jurnal Ikatan
Alumni Fisika Universitas Negeri Medan vol.1,No.1 Oktober 2015, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Kanginan, Marthen., (2004), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rusman, (2012), Model – model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Raja Gravindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada, Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sardiman, (2011), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers,
Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka cipta,
Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sukiman, (2012), Pengembangan Media Pembelajaran, Pedogogia, Yogyakarta.
Sunardi, (2013), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, Yrama Widya, Bandung.
Suprijono, A., (2012), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Su’ud, Zaki., (2009), Fisika SMA/MA, Bumi Aksara, Jakarta.
Syah, M., (2008), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosda
Karya, Bandung.
59
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif: Konsep
Landasan dan Implementasinya, Kencana, Jakarta.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif: Konsep,
Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Ktsp), Kencana, Jakarta.