PENGARUH ARAH TULANGAN PADA PELAT PRACETAK TERHADAP POLA RETAK DAN KAPASITAS LENTUR (Studi Penelitian)

PENGARUH ARAH TULANGAN PADA PELAT PRACETAKTERHADAP
POLA RETAK DAN KAPASITAS LENTUR(Studi Penelitian)
Oleh: ISTYA ULUMUDIN ( 02520066 )
civil eingenering
Dibuat: 2009-01-23 , dengan 3 file(s).

Keywords: Arah Tulangan, Momen Lentur, Retak.
Adanya tuntutan akan mutu yang lebih baik dengan waktu pengerjaan yang lebih cepat, namun
biaya murah memunculkan bentuk beton yang sudah jadi (pracetak) dengan mutu yang lebih
terjamin dan kemudahan dalam hal pelaksanaan. Dengan adanya penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh arah tulangan terhadap momen retak, momen ultimit, pola retak dan panjang retak
pelat pracetak.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Teknologi Beton Universitas Muhammadiyah Malang.
Pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu: pemeriksaan bahan penyusun beton
dan uji tarik baja tulangan, pengecoran pelat pracetak, perawatan pelat pracetak dengan menutup
karung basah selama 28 hari dan selanjutnya dilakukan pengujian. Diberikan variasi arah
tulangan sebesar 90°, 45°, 30° pada pelat (100x50x8) cm.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan arah tulangan pada pelat mempengaruhi momen lentur
ultimit. Pada pelat 2 sisi momen lentur ultimit terbesar diperoleh arah tulangan 90° meningkat 50
% dibanding arah tulangan 45°. Pada pelat 4 sisi (arah y) momen lentur ultimit terbesar diperoleh
arah tulangan 45° meningkat 24,26 % dibanding arah tulangan 90°, sedangkan pada (arah x)

nilainya setengah kali (arah y). Untuk kekakuan pelat pada pelat 2 sisi terbesar diperoleh arah
tulangan 30°, pelat 4 sisi (arah y) kekakuan terbesar diperoleh arah tulangan 90° dan (arah x)
kekakuan terbesar diperoleh arah tulangan 45°. Pada pelat 2 sisi pola retak yang terjadi
berbentuk lurus memanjang sejajar arah tumpuan. Pola retak yang terjadi pada pelat 4 sisi pada
awalnya berbentuk lurus memanjang sejajar arah sisi pendek tetapi dengan seiringnya
penambahan beban, pola retak baru mucul diantara retak-retak yang sudah terbentuk muncul
pertambahan retak searah dengan sisi panjang pelat sehingga menyambung antara retak-retak
tersebut.
Existence of grade demand would better with quicker workmanship time, but expense of cheap
peeps out form of ready made concrete (precise) with grade which better guaranteed and amenity
in the case of execution. With existence of this research to know direction influence of bone to
moment of crack, moment ultimate, burst cupola and plate precise crack length.
This research done in laboratory Technology Beton Universitas Muhammadiyah Malang.
Execution of This research covers some phases that are: inspection of concrete compiler material
and test draws bone steel, casting of plate pracetak, keeping of precise plate with closing wet
potting during 28 days and hereinafter is done assaying. Given various direction of bone 90°, 45°,
30° at plate (100x50x8) cm.
From result of this research shows direction of bone to plate influences bending moment ultimate.
At plate 2 bending moment side of the biggest ultimate is obtained by direction of bone 90°
increases 50 % compared to direction of bone 45°. At plate 4 side (direction y) bending moment

of the biggest ultimate is obtained by direction of bone 45° increases 24,26 % compared to
direction of bone 90°, while at ( direction x) its(the value semi times ( direction y). For rigidity
of plate at plate 2 the biggest side is obtained by direction of bone 30°, plate 4 side ( direction y)
the biggest rigidity is obtained by direction of bone 90° and (direction x) the biggest rigidity is

obtained by direction of bone 45°. At plate 2 burst cupola side happened is in the form of
direction parallels length straight of fulcrums. Burst cupola happened at plate 4 side initially is in
the form of direction parallels length straight of short side but along of addition of payload, new
crack cupola of emerges between cracks which has been formed emerges increase of
unidirectional crack with plate length side causing joints between the cracks.