PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMAN (SIAM) TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN INTENSITAS KOMPETISI PASAR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perbankan di Bandar Lampung dan Kota Metro)

i

ABSTRACT

CHARACTERISTICS OF THE EFFECT OF ACCOUNTING
INFORMATION SYSTEMS MANAGEMENT (SIAM) THE
PERFORMANCE MANAGER MARKET COMPETITION
WITH INTENSITY AS MODERATING VARIABLE
(Empirical Study On Banking in Bandar Lampung City & Metro City)
By
Andri Astuti

This study aims to analyze empirically Effect Characteristics of Accounting
Information Systems Manageman (SIAM) on the performance of the manager and
the intensity of market competition as a moderating variable.
The data used in this research is primary data obtained from the questionnaire
deployment as much as 56 respondents, the sampling technique are jugdgment the
technique sampling of this analyze are judgment sampling and purposive
sampling. The hypothesis in this study was tested by means of multiple linear
regression analysis using smat partial least square (PLS Smat)
The results showed that simultaneous variable characteristics of broad scope

SIAM, SIAM integration characteristics and intensity of market competition and
the significant of positive effect on the performance of managers.
Keywords: Broads scope, Aggregation, Integration, Timeliness, Performance
Manager, Market Competition Intensity.

ii

ABSTRAK
PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
MANAJEMAN (SIAM) TERHADAP KINERJA MANAJER
DENGAN INTENSITAS KOMPETISI PASAR SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris Pada Perbankan di Bandar Lampung dan Kota Metro)

Oleh
Andri Astuti
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris Pengaruh Karakteristik
Sistem Informasi Akuntansi Manageman (SIAM) terhadap kinerja manager dan
intensitas kompetisi pasar sebagai variabel moderating.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari

penyebaran kuisoner sebanyak 56 responden, dengan teknik pengambilan sampel
jugdgment sampling dan purposive sampling. Hipotesis dalam penelitian ini diuji
dengan alat analisis regresi linear berganda menggunakan smat partial least
square (Smat PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel SIAM karakteristik
broad scope, SIAM karakteristik integration dan intensitas kompetisi pasar
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manager.
Keywords: Broads scope, Aggregation, Integration, Timeliness, Kinerja Manager,
Intensitas Kompetisi Pasar.

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
MANAJEMEN (SIAM) TERHADAP KINERJA MANAJER
DENGAN INTENSITAS KOMPETISI PASAR SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris Pada Perbankan di Bandar Lampung dan Kota Metro)

Oleh:
ANDRI ASTUTI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
MAGISTER SAINS AKUNTANSI

Pada
Program Magister Ilmu Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

PROGRAM MAGISTER ILMU AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015

x

MOTO
Ua g dapat di ari, tetapi pe gala a tidak dapat di eli

Pe gala a adalah Guru ya g pali g Uta a


Orang Lain Bisa, Kita harus Bisa

Bera i er uat, era i erta ggu g jawa

Berangkat dengan penuh keyakinan
Berjalan dengan penuh keikhlasan
Istiqomah dalam menghadapi cobaan
YAKIN, IKHLA“, I“TIQOMAH

( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Diiringi rasa syukur kehadirat Allah Swt
Kupersembahkan Karya Kecil Ini Kepada:
Suami Tercinta Agung Darma Setia
Serta Kedua Buah Hatiku
Roby Hasym Al-Faruq Dan Fahrian Maulana

My Love Forever For You

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis memiliki nama lengkap ANDRI ASTUTI dilahirkan pada tanggal 04
Februari 1978, lahir dari pasangan Bapak Lorensius Sumaryono dengan Ibu
Khatarina Sukinem. Penulis memiliki 3 saudara dan merupakan anak ke 3 dari 4
bersaudara. Saat ini penulis telah berkeluarga dengan nama suami adalah Agung
Darma Setia, dan telah dikaruniai buah hati yaitu: Roby Hasym Al-Faruq dan
Fahrian Maulana.
Semasa Sekolah Dasar Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar di SD
Negeri 1 Hadimulyo Metro. Kemudian melanjutkan Pendidikan di SMP Xaverius
Metro. Selanjutnya menyelesaikan pendidikan Sekolah menengah atas di SMAN
1 Metro.
Pendidikan perguruan tinggi dilanjutkan di Universitas Muhamadiyah Metro
dengan

mengambil


Fakultas

Ekonomi

Jurusan

Akuntansi.

Selanjutnya

melanjutkan dengan mengambil gelar Master pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi. Saat ini penulis bekerja menjadi PNS
sebagai Staf Pendaftaran pada KPMPTSP satu pintu di Kota Metro.

xi

SANWACANA

Puji syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan sebagai tanda rasa syukur atas segala

rahmat dan

karunia yang diberikan Allah swt sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tesis yang berjudul: “Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen (SIAM) Terhadap Kinerja Manajer dengan Intensitas
Kompetisi Pasar Sebagai Variable Moderating” sebagai syarat memperoleh gelar
Magister Sains Akuntansi Pascasarjana Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.H.Satria Bangsawan, S.E, M.Si, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Susi Sarumpaet, Ph.D.,Akt selaku Ketua Program Pascasarjana Ilmu

Akuntansi Universitas Lampung dan selaku Dosen Pembimbing utama
yang telah memberikan dukungan, saran, arahan, dan waktunya selama
proses penyusunan tesis.

3. Yuliansyah, Ph.D., Akt, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
dukungan, saran, arahan, dan waktunya selama proses penyusunan tesis

4. Pigo Nauli, S.E., M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang memberikan
dukungan, saran selama proses penyusunan tesis.

xii

5. Bapak dan ibu Dosen yang telah memberikan bimbingan dan ilmu yang
sangat bermanfaat selama penulis berada di Pascasarjana ilmu Akuntasi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
6. Pengelola dan karyawan/karyawati Magister Ilmu Akuntansi yang telah
banyak membantu kelancaran perkuliahan
7. Suamiku tercinta Agung Darma Setia yang selalu setia mendukung dan
mendampingiku dalam suka maupun duka serta kedua buah hatiku Roby
Hasym Al-Faruq dan Fahrian Maulana yang selalu menjadi inspirasi dan
semangat hidupku.
8. Rekan-rekan di PIA angkatan III yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu yang selalu memberikan semangat dan dukungannya dalam
menyelesaikan tesis ini.
9. Rekan-rekan kerja di KPMPTSP Kota Metro yang tidak saya sebutkan
satu persatu yang selalu mendoakan, member semangat dan dkukungannya
dalam menyelesaikan tesis ini.

Semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah SWT
memberikan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya untuk kita semua.

Bandar Lampung, 17 April 2015
Penulis,

ANDRI ASTUTI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
ABSTRCT ......................................................................................................
ii
ABSTRAK .....................................................................................................
iii
COVER DALAM ..........................................................................................
iv

HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................
v
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
ix
MOTTO .........................................................................................................
x
SANWACANA .............................................................................................. xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .........................................................................................
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................................

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................
BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) ...................................
2.2 Kinerja Manajer ......................................................................................
2.3 Pendekatan Kontinjensi ...........................................................................
2.4 Penelitian Sebelumnya .............................................................................
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis ............................................
2.5.1 Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
(SIAM) dengan Kinerja Manajer ....................................................
2.5.2 Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap Kinerja Manajer .....
2.5.3 Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap hubungan SIAM
dengan Kinerja Manajer .................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pengumpulan Data ...................................................................................
3.2 Definisi Operasional Variabel .................................................................
3.2.1. Variabel Dependen ........................................................................

1
5
5
6

7
9
10
11
14
15
17
19

22
23
23

xiv

3.2.2 Variabel Independen .....................................................................
3.3 Pengukuran Model (Meansurement Model) ............................................
3.3.1 Uji Reliabilitas ..............................................................................
3.3.2 Uji Validitas .................................................................................
3.4 Struktural Model (Inner Model) .............................................................

24
25
27
27
28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Stastistik Deskriptif ...................................................................................
4.2 Pengukuran Model (Measurement Model) ..............................................
4.2.1 Uji Validitas ....................................................................................
4.2.1.1 Uji validitas model 1 ..........................................................
4.2.1.2 Uji Validitas Model 2 .........................................................
4.2.1.3 Uji Validitas Model 3 .........................................................
4.3 Uji Reliabilitas ..........................................................................................
4.4 Struktural Model (Inner Model) ..............................................................

30
34
34
34
37
38
41
42

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................
5.2 Keterbatasan dan Saran ............................................................................

50
51

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xvi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Karakteristik SIAM Dengan Kinerja Manager
Gambar 2.2 Hubungan Antara Intensitas Pasar Dengan Kinerja Manager
Gambar 2.3. Hubungan Antara Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar Terhadap
Hubungan Karakteristik SIAM Dengan Kinerja Manager.

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kuesioner Penelitian
Tabel 2 Rekapitulasi Jawaban Responden
Tabel 3 Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner
Tabel 4 Nilai Loading Faktor dan Cross Loading

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan
memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia
Tenggara, yang merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi regional. Kondisi ini akan berdampak
terutama pada persaingan pasar bagi negara-negara yang telah bergabung.

Persaingan pasar berdampak pada pergolakan, tekanan, resiko dan
ketidakpastian organisasi. Organisasi dituntut untuk menjawab segala
ancaman dan kesempatan dalam lingkungan yang kompetitif serta
menggunakan sistem pengendalian yang tepat untuk mencapai tujuannya
(Khandawalla, 1972 dalam Imaniar dan Meirianto, 2009).

Sistem informasi akuntansi manajeman (SIAM) adalah suatu mekanisme
pengawasan organisasi yang dapat mempermudah pengawasan dengan cara
membuat laporan dan menciptakan tindakan-tindakan yang nyata terhadap
penilaiaan kinerja dari setiap komponen dalam organisasi. SIAM bertugas
menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan

2

manajemen tertentu yang memproses masukan yang berupa kejadian
ekonomi untuk menghasilkan output yang mencakup laporan khusus, biaya
produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan komunikasi
pribadi dalam rangka mencapai tujuan manajemen. SIAM dapat membantu
Manajer dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusannya, sehingga
mereka dapat memperbaiki kinerja Manajer. SIAM dalam perusahaan
diharapkan dapat mempersiapkan para Manajer membentuk format yang
tepat bagi perusahaan dan mampu memenuhi kebutuhan informasi. Pada
dasarnya dimensi SIAM terdiri dari empat karakteristik informasi yaitu :
broad scope, aggregation, integration, timeliness (Chenhall & Moriss,
1986).

Chenhall dan Morris (1986) menyebutkan bahwa ada hubungan antara dua
karakteristik SIAM yaitu broad scope – timeliness dengan ketidak pastian
lingkungan. Ketidakpastian lingkungan telah diidentifikasi sebagai variabel
kontekstual yang dapat mempengaruhi kinerja Manajer. Ketidakpastian
lingkungan yang tinggi akan menyebabkan Manajer sulit menyusun dan
pengendalian organisasi yang akurat. Perencanaan yang disusun dalam
situasi ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan menjadi masalah karena
ketidakmampuan Manajer untuk memprediksi kondisi pada masa
mendatang. Intensitas kompetisi pasar merupakan salah satu faktor
ketidakpastian lingkungan (Gul, 1991 dalam susanto, 2007).

Dalam kondisi intensitas kompetisi pasar yang tinggi, Manajer memerlukan
SIAM yang sophisticated untuk membuat keputusan yang lebih tepat

3

sehingga meningkatkan kinerja unit bisnis. Sedangkan untuk menghadapi
intensitas kompetisi pasar yang rendah, informasi akuntansi tradisional (less
sophisticated) lebih tepat digunakan oleh Manajer dalam mengambil
keputusan. Kompetisi pasar juga sebagai puncak tuntutan perusahaan dalam
menjawab segala ancaman dan kesempatan dalam lingkungan berkompetisi
dengan mendesain serta menggunakan sistem pengendalian yang tepat
untuk mencapai tujuan (Susanto, 2007).

Kinerja Manajer dapat dinilai setelah dapat mengenal aplikasi SIAM dalam
organisasi. Kinerja Manajer dapat tercapai apabila Manajer secara
keseluruhan telah memperoleh sasaran yang telah ditentukan. Penelitian ini
mengajukan suatu asumsi bahwa penilaian kinerja organisasi dapat
dilakukan setelah para pembuat keputusan melaksanakan apa yang telah
direncanakan oleh organisasi (Kirmizi, 2001 dalam Budiono, (2004).

Pendekatan kontinjensi pada akuntasi manajemen didasarkan pada premis
bahwa tidak ada sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) secara
universal selalu tepat diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap
keadaan. Para peneliti telah banyak menerapkan teori kontinjensi untuk
menganalisis dan merancang sistem pengendali, khususnya di bidang
informasi akuntansi manajemen (Otley, 1980).

Penelitian ini merupakan modifikasi dari Budiarto (2004), Syam (2006),
Susanto (2007), dan Imaniar & Meirianto (2009) yang menggunakan SIAM
sebagai variabel independen. Perbedaan penelitian ini dari penelitian yang
telah dilakukan adalah dalam penelitian ini menggunakan variabel intensitas

4

kompetisi pasar sebagai variabel moderating dan kinerja Manajer sebagai
dependen variabel sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Budiarto
(2004), Syam (2006) menggunakan persepsi ketidakpastian lingkungan dan
desentralisasi sebagai variabel moderating dan kinerja organisasi sebagai
variabel dependen, kemudian penelitian Susanto (2007) dan Imaniar &
Meirinanto (2009) menggunakan intensitas pasar sebagai variabel
moderating, kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja sebagai dependen
variabel.

Motivasi dari penelitian ini adalah bahwa penelitian-penelitian yang telah
dilakukan hanya terfokus pada penggunaan SIAM, sedangkan penelitian ini
akan menguji modifikasi antara keempat dimensi SIAM. Penelitian ini
menggunakan responden kepala cabang dan kepala unit perusahaan
perbankan. Perusahaan perbankan memiliki kondisi lingkungan yang
berbeda dengan jenis perusahaan yang diteliti sebelumnya, misalnya
kepekaan dengan situasi politik dan ekonomi dan kemajemukan sistem
informasi, sehingga hasil riset ini dapat memperkaya wacana hasil penelitian
sebelumnya.

Penelitian-penelitian sebelumnya memberikan sejumlah bukti empiris yang
telah mendukung pengaruh intensitas kompetisi pasar terhadap pengguna
SIAM dengan kinerja Manajer diantaranya adalah Rasdianto (2005),
Susanto(2007), Imaniar dan Meiranto (2009), Iba (2012), Hario(2012).
Untuk membuktikan penelitian terdahulu akan diuji kembali hubungan

5

antara sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan kinerja
Manajer dimana intensitas kompetisi pasar merupakan variabel moderating.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa penerapan
Sitem Informasi Akuntansi (SIAM) dapat mempengaruhi kinerja Manajer.
Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah :
1.

Apakah penerapan Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen berpengaruh terhadap kinerja Manajer?

2.

Apakah Intensitas kompetisi pasar berpengaruh terhadap kinerja
Manajer?

3.

Apakah pengaruh karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
terhadap kinerja Manajer diperkuat oleh intensitas kompetisi pasar?

1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menguji secara empiris pengaruh penerapan karakteristik sistem
informasi akuntansi manajemen (SIAM) terhadap kinerja Manajer.
2. Menguji secara empiris pengaruh intensitas kompetisi pasar terhadap
kinerja Manajer.
3. Menguji secara empiris pengaruh penerapan karakteristik sistem
informasi akuntansi manajemen (SIAM) terhadap kinerja Manajer dengan
intensitas kompetisi pasar sebagai moderating variable.

6

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.

Bagi Kepala cabang perbankan, dapat digunakan sebagai evaluasi untuk
meningkatkan kinerjanya.

2.

Sebagai salah satu acuan yang mungkin dapat digunakan untuk penelitian
di bidang akuntansi manajemen pada masa yang akan datang.

3.

Bagi akademisi menambah bukti empiris pengaruh penerapan
karakteristik sistem informasi akuntansi, dan Intensitas kompetisi pasar
terhadap kinerja Manajer.

4.

Bagi penulis menambah pengetahuan dan praktek di bidang manajemen
sehingga dapat diaplikasikan dalam dunia kerja penulis.

BAB II
TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM)
Sistem informasi akutansi manajemen adalah suatu mekanisne pengendalian
organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi
yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari
aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

Sistem informasi akutansi manajemen menyediakan informasi yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu yang
memproses masukan yang berupa kejadian ekonomi untuk menghasilkan
output yang mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan,
anggaran, laporan kinerja, bahkan komunikasi pribadi dalam rangka
mencapai tujuan manajemen. Tujuan SIAM adalah: (1) memberikan
informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, maupun kepentingan lain
yang dibutuhkan manajemen. (2) memberikan informasi untuk perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan . (3) menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan ini menunjukkan
Manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses menuju informasi
akuntansi manajemen dan perlu mengetahui cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentivikasi

8

dan menyelesaikan masalah,serta mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi
digunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu kebutuhan atas
informasi ini tidak terbatas hanya pada perusahaan manufaktur, tetapi juga
pada perusahaan perdagangan, jasa, dan nirlaba (Hansen & Mowen,1997).

Dalam penelitian ini SIAM dikonsepkan sebagai suatu sistem yang formal
yang didesain untuk menyediakan informasi kepada Kepala cabang ataupun
kepala unit. Dari hasil penelitian Chenhall & Moriss (1986) ditemukan bukti
empiris mengenai karakteristik informasi yang bermanfaat yaitu terdiri dari
karakteristik : (1) Broad scope, (2) Aggregation, (3) Integration, (4)
Timeliness.

Gordon, 1984 dalam budiarto 2004 memberikan definisi keempat
karakteristik diatas sebagai berikut:
a. Karateristik Broad scope
Karakteristik broad scope mempunyai tiga sub dimensi yaitu : fokus,
kuantifikasi, dan waktu. Fokus berkaitan dengan informasi yang berasal
dari dalam atau luar organisasi, kuantifikasi berkaitan dengan informasi
keuangan dan non keuangan, dan waktu berkaitan dengan istimasi
peristiwa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
b. Karakteristik Aggregation
Karakteristik Aggregation atau pengumpulan merupakan ringkasan
informasi menurut fungsi, periode waktu, dan model keputusan.

9

Informasi menurut fungsi akan menyediakan informasi berkaitan dengan
hasil keputusan dari unit-unit yang lain.
c. Karakteristik Integration
Karakteristik terintegrasi atau terpadu memberikan sarana koordinasi
antar segmen dalam sub unit atau antar sub unit dalam organisasi.
Kompleksitas dan saling kertergantungan antar sub unit akan
ditunjukkan dalam informasi terintegrasi dari SIAM (Chenhall & Moris,
1986). Semakin banyak jumlah segmen unit bisnis dalam organisasi
akan semakin besar kebutuhan informasi karakteristik integrasi dari
SIAM.
d.

Karakteristik Timeliness
Karakteristik timeliness atau ketepatan waktu mempunyai dua sub
dimensi yaitu frekuensi pelaporan dan kecepatan pelaporan. Frekuensi
berkaitan dengan seberapa sering informasi disediakan untuk Manajer.
Sedangkan kecepatan berkaitan dengan tenggang waktu antara
kebutuhan akan informasi dengan tersedianya informasi.

2.2. Kinerja Manajer
Manajer adalah orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama diantara
berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran.
Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral

10

maupun etika (Suyadi, 1999). Kinerja Manajerial merupakan salah satu
faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. Manajer berperan
penting dalam mengelola dan menyelenggarakan berbagai pekerjaan dalam
organisasi guna mencapai tujuan dari perusahaan.

Berdasarkan fungsi manajemen pada teori manajemen klasik kinerja
Manajer diartikan dengan seberapa jauh Manajer mampu melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen yang meliputi; perencanaa, investigasi,
koordinasi, evaluasi , supervisi, pengukuran staf, negosiasi dan representasi.
Disamping itu juga kinerja Manajer diartikan sebagai salah satu faktor yang
dapat meningkatkan efektivitas kinerja organisasi/perusahaan, Mahoney
et.al (1963).

2.3. Pendekatan Kontinjensi
Pendekatan kontinjensi pada akuntasi manajemen didasarkan pada premis
bahwa tidak ada sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) secara
universal selalu tepat diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap
keadaan. Para peneliti telah banyak menerapkan teori kontinjensi untuk
menganalisis dan merancang sistem pengendali, khususnya di bidang
informasi akuntansi manajemen (Otley, 1980).

Berdasarkan teori kontinjensi, maka ada dugaan bahwa terdapat faktor
situasional lainya yang mungkin akan saling berinteraksi dalam
mempengaruhi suatu kondisi tertentu. berawal dari pendekatan kontinjensi
itu ada kemungkinan intensitas kompetisi pasar juga akan menyebabkan

11

perbedaan pada kebutuhan informasi akuntansi manajemen. Kondisi yang
sulit diramalkan saat ini memerlukan adanya intensitas kompetisi pasar yang
tinggi.

Dalam penelitian ini intensitas kompetisi pasar merupakan variabel
moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh
karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) terhadap
kinerja Manajer. Pengertian variabel moderating yang dapat memperkuat
atau memperlemah pengaruh karakteristik sistem informasi akuntansi
manajemen (SIAM) terhadap kinerja Manajer. Pengertian variabel
moderating dikatakan oleh Sugiyono (2013) yaitu sebagai tipe variabel yang
memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel
independen dengan dependen. Oleh karena itu variabel moderating
dinamakan juga variabel kontinjensi.

2.4. Penelitian Sebelumnya
Chenhall dan Morris (1986) menemukan bukti empiris mengenai
karakteristik sistem informasi akuntansi manajeman yang terdiri dari empat
karakteristik yaitu: (1) Broad scope, (2) Aggregation, (3) Integration, (4)
Timeliness.

Musmini (2003), melakukan penelitian dalam hal penggunaan SIAM ,
intensitas kompetisi pasar dengan kinerja unit bisnis. Dan hasilnya terdapat
hubungan yang signifikan dan positif antara intensitas kompetisi pasar
dengan kinerja unit bisnis dan SIAM memediasi hubungan tersebut.

12

Syam (2006) menganalisis hubungan SIAM, persepsi ketidakpastian
lingkungan, desentralisasi, dan kinerja. Hasil penelitiannya menunjukkan
SIAM berhubungan positif terhadap kinerja yang dimediasi oleh
ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi.

Susanto (2007) meneliti tentang pengaruh intensitas kompetisi pasar dan
hubungan antara pengguna SIAM terhadap kinerja unit bisnis dan kepuasan
kerja. Hasil dari penelitiannya dalam kondisi intensitas kompetisi pasar
tinggi penggunaan informasi SAM yang sophisticated akan meningkatkan
kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja akan tetapi dalam kondisi intensitas
kompetisi pasar rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan
kerja.

Imaniar dan Meiranto (2009) melihat peran moderasi intensitas kompetisi
pasar pada pengguna SIAM terhadap kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja,
dan hasilnya: (1) Terdapat pengaruh langsung antara intensitas kompetisi
pasar terhadap kinerja unit bisnis. (2) Semakin tinggi intensitas kompetisi
pasar, maka penggunaan informasi SAM akan meningkatkan kinerja unit
bisnis. (3) Terdapat pengaruh langsung antara intensitas kompetisi pasar
terhadap kepuasankerja. (4) Semakin tinggi intensitas kompetisi pasar, maka
penggunaan informasi SAM akan meningkatkan kepuasan kerja.
Iba (2012) menganalisis hubungan karakteristik SIAM terhadap kinerja
Manajer, dan hasilnya karakteristik SIAM broad scoop, agregation,
timeliness, integration secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja
Manajer.

13

Widodo (2012) meneliti penggunaan SIAM dalam intensitas pasar untuk
peningkatan kinerja, dan hasilnya Di dalam kondisi intensitas kompetisi
pasar tinggi penggunaan informasi SAM yang canggih akan meningkatkan
kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja akan tetapi dalam kondisi intensitas
kompetisi pasar rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan
kerja.
Tabel 2.1. Rangkuman Penelitian Terdahulu
Peneliti

Model Penelitian

Temuan Hasil
Penelitian
Dan hasilnya terdapat
hubungan yang signifikan
dan positif antara intensitas
kompetisi pasar dengan
kinerja unit bisnis dan SIAM
memediasi hubungan
tersebut.

Musmini (2003)

SIAM sebagai variabel
intervening , intensitas
kompetisi pasar sebagai
variabel independen dan
kinerja unit bisnis sebagai
variabel dependen.

Syam (2006)

SIAM sebagai variabel
independen, persepsi
ketidakpastian lingkungan
dan desentralisasi sebagai
variabel intervening, dan
kinerja organisasi sebagai
variabel dependen.

Hasil penelitiannya
menunjukkan SIAM
berhubungan positif terhadap
kinerja yang dimediasi oleh
ketidakpastian lingkungan
dan desentralisasi.

Susanto dan
Gundono (2007)

Intensitas kompetisi pasar
sebagai variabel
moderating, SIAM sebagai
variabel independen,
kinerja unit bisnis dan
kepuasan kerja sebagai
variabel dependen.

Hasil dari penelitiannya
dalam kondisi intensitas
kompetisi pasar tinggi
penggunaan informasi
SAM yang sophisticated
akan meningkatkan kinerja
unit bisnis dan kepuasan
kerja akan tetapi dalam
kondisi intensitas kompetisi
pasar rendah akan
menurunkan kinerja unit
bisnis dan kepuasan kerja.

Imaniar &
Meiranto (2009)

Intensitas kompetisi pasar
sebagai variabel
moderating, SIAM sebagai
variabel independen,
kinerja unit bisnis dan
kepuasan kerja sebagai

(1) Terdapat
pengaruhlangsung antara
intensitas kompetisi pasar
terhadap kinerja unit bisnis.
(2) Semakin tinggi intensitas
kompetisi pasar, maka

14

Peneliti

Model Penelitian
variabel dependen

Temuan Hasil
Penelitian
penggunaaninformasi SAM
akan meningkatkan kinerja
unit bisnis. (3) Terdapat
pengaruh langsung
antaraintensitas kompetisi
pasar terhadap
kepuasankerja. (4) Semakin
tinggi intensitas kompetisi
pasar, maka penggunaan
informasi SAM akan
meningkatkan kepuasan
kerja.

Zainudin (2012)

Karakteristik SIAM sebagai
variabel independen,
kinerja Manajer sebagai
variabel dependen.

karakteristik SIAM broad
scoop, agregation,
timeliness, integration secara
bersama-sama berpengaruh
terhadap kinerja Manajer.

Widodo (2012)

SIAMsebagai variabel
independen, intensitas pasar
sebagai variabel
moderating dan kinerja
sebagai variabel dependen.

Di dalam kondisi intensitas
kompetisi pasar tinggi
penggunaan informasi SAM
yang canggih akan
meningkatkan kinerja unit
bisnis dan kepuasan kerja
akan tetapi dalam kondisi
intensitas kompetisi pasar
rendah akan menurunkan
kinerja unit bisnis dan
kepuasan kerja.

2.5. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis
Sesuai dengan tujuan penelitian, dimana peneliti ingin menemukan bukti
empiris untuk menguji pengaruh penerapan SIAM terhadap kinerja Manajer,
menguji secara empiris pengaruh intensitas kompetisi pasar dengan kinerja
Manajer, dan pengaruh penerapan SIAM terhadap kinerja Manajer dengan
intensitas kompetisi pasar sebagai variabel moderating. Maka untuk
menjelaskan ekspektasi tersebut dibangun suatu kerangka pemikiran teoritis
yaitu:

15

2.5.1 Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
(SIAM) dengan Kinerja Manajer
Perusahaan mendesain sistem akuntansi manajemen untuk organisasi
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengambil
keputusan. Para manajer membutuhkan dukungan informasi untuk
menjalankan aktivitasnya sehingga kinerja manajer akan meningkat.
Pada Organisasi manajer memerlukan informasi broad scope sebagai
salah satu implikasi dari meningkatnya otoritas dan tanggung jawab
mereka serta fungsinya sebagai pengendali (Hansiadi, 2002).

Informasi yang teragregasi dengan tepat akan memberikan masukan
penting dalam pengambilan keputusan, karena waktu yang diperlukan
relatif lebih pendek dibandingkan dengan informasi yang masih
mentah dan belum tersusun (Chia, 1995 dalam Budiarto, 2004).
Dengan informasi yang jelas mengenai area tanggung jawab
fungsional masing-masing manajer, maka akan mengurangi terjadinya
konflik (Chenhall & Morris, 1986).

Informasi yang terintegrasi akan memberikan peran pengkoordinasian
dalam berbagai keputusan pada organisasi. Informasi terintegrasi juga
dipandang sebagai pembangkit moral bagi manajer dan meindikasikan
bahwa informasi ini memberikan andil dalam meningkatkan kinerja
(Chia, 1995 dalam Budiarto, 2004).

Informasi tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan Manajer
dalam merespon kejadian atau permasalahan. Apabila informasi

16

tersebut tidak disampaikan tepat waktu, maka informasi tersebut akan
kehilangan nilai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
dapat tepat waktu juga akan mendukung Manajer menghadapi
ketidakpastian dalam lingkungan kerja mereka Gordon & Narayana
(1984) dalam Syam (2006).

Berangkat dari hal tersebut, diajukan rumusan hipotesa dan kerangka
pemikiran sebagai berikut:
H1 : Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan
karakteristik broad scope berpengaruh terhadap kinerja Manajer.
H2 : Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan
karakteristik agregation berpengaruh terhadap kinerja Manajer.
H3 : Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan
karakteristik timeliness berpengaruh terhadap kinerja Manajer.
H4 : Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan
karakteristik
Manajer.

integration berpengaruh terhadap kinerja

17

Gambar 2.1 menyajikan kerangka pikiran model 1 mengenai
hubungan karakteristik SIAM dengan kinerja Manajer.

Broad scoope

Agregation

H1
H2
H3

Timeliness

Kinerja Manajer

H4

Integration

Gambar 2.1
Hubungan Karakteristik SIAM Dengan Kinerja Manajer

2.5.2 Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap Kinerja Manajer
De Geus (1998); Senge (1990); Day (1991) dalam Imaniar, 2009
mengemukakan bahwa dalam rangka mempertahankan keunggulan
bersaing, sebuah organisasi perlu menyesuaikan diri dengan cepat
terhadap lingkungan pasar. Jika suatu entitas dihadapkan pada
persaingan pasar yang kompetitif, namun gagal mengadopsi dan
mengimplementasikan strategi yang tepat untuk menghadapi
persaingan tersebut, maka berdampak pada kinerja yang memburuk.
Strategi bersaing merupakan hal yang berbeda dari para pesaing dalam
industri yang sama (Porter, 1985 dalam Imaniar, 2009). Setiap
perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan strategi mana
yang akan dipergunakan dalam bersaing, sehingga kompetisi pasar
akan berpengaruh terhadap kinerja mereka.

18

Semakin meningkatnya persaingan pasar, perusahaan-perusahaan juga
meningkatkan produk dan mengurangi siklus hidup produk,
memperkenalkan saluran distribusi saluran baru yang mempengaruhi
rantai suplai konsumen, menghadapi sensitivitas pasar, dan
menargetkan produk serta jasa kepada segmen-segmen pelanggan
kecil (Rolfe, 1992 dalam Rasdianto 2005). Perubahan ini menciptakan
ancaman kompetitif dan tantangan.

Rasdianto, 2005 menyebutkan bahwa dalam rangka mempertahankan
keunggulan bersaing, organisasi perlu menyesuaika diri dengan cepat
terhadap lingkungan pasar mereka.

Informasi yang relevan dapat membantu seorang manajer dalam
mengidentifikasi para pelanggan. Intensitas kompetisi pasar direspon
oleh manajer dengan mengambil manfaat yang besar dari pengguna
SIAM yang tersedia, yang nantinya akan berpengaruh terhadap kinerja
manajer.

Berdasarkan dari hal tersbut, diajukan rumusan hipotesa dan kerangka
pemikiran sebagai berikut:
H5 : Intensitas kompetisi pasar berpengaruh terhadap kinerja Manajer.

19

Gambar 2.2 menyajikan kerangka pikiran model 2 mengenai
pengaruh intensitas kompetisi pasar terhadap kinerja Manajer.
Intensitas
Kompetisi
H
5

Kinerja Manajer

Pasar

Gambar 2.2
Hubungan Antara Intensitas Kompetisi Pasar Dengan Kinerja
Manajer

2.5.3 Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap hubungan SIAM
dengan Kinerja Manajer
Chenhall dan Moris (1986) menyebutkan bahwa SIAM mempunyai
peran penting untuk mengambil keputusan dalam kondisi lingkungan
yang tidak pasti. Intensitas kompetisi pasar merupakan salah satu
faktor ketidakpastian lingkungan , Gul (1991) dalam Susanto (2007).

Semakin intensif kompentensi pasar, organisasi akan meningkatkan
diferensiasi produk, memperkenalkan saluran baru, menghadapi
peningkatan sensitivitas pasar, serta meningkatkan target (Rasdianto,
2005; Susanto, 2007; Maya & Wahyu, 2009). Susanto (2007),
menyebutkan bahwa kompetisi pasar mempengaruhi penggunaan
SIAM yang dapat meningkatkan kinerja. Konsekuensinya mereka
membutuhkan sistem informasi akuntansi manjemen (SIAM) guna
menghasilkan tingkat kinerja Manajerial yang lebih tinggi. Sistem
akuntansi manajemen tidak hanya bertindak sebagai mekanisme
operasi tetapi membantu dengan penilaian dan evaluasi kinerja
organisasi menuju tujuan operasinya dengan cara yang rasional,
Watson (1975) dalam Susanto (2007).

20

Setelah mengikuti pendapat diatas, penulis mengatakan bahwa dengan
adanya kompetisi pasar, manajer akan mendapatkan manfaat yang
lebih terhadap pengguna sistem informasi akuntansi manajemen.
Dengan demikian penulis membangun sebuah kerangka pemikiran
dan hipotesis sebagai berikut:

Gambar 2.3 menyajikan kerangka pemikiran model 3 mengenai
pengaruh intensitas kompetisi pasar terhadap hubungan karakteristik
SIAM dengan kinerja Manajer.
Broad scoope

H6
H7

agregation

Kinerja Manajer

H8
timeliness

H9
Integration
Intensitas Kompetisi
Pasar

Gambar 2.3
Hubungan Antara Implementasi Siam, Intensitas Kompetisi Pasar,
Kinerja Manajer
Berdasarkan dari kerangka pemikiran teoritis tersebut, diajukan
rumusan hipotesa sebagai berikut:
H6 : Intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan memperkuat
pengaruh pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi
manajemen (SIAM) dengan karakteristik broad scope terhadap
kinerja Manajer.

21

H7: Intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan memperkuat
pengaruh pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi
manajemen (SIAM) dengan karakteristik aggregation terhadap
kinerja Manajer.
H8 : Intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan memperkuat
pengaruh pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi
manajemen (SIAM) dengan karakteristik timeliness terhadap
kinerja Manajer.
H9 : Intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan memperkuat
pengaruh pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi
manajemen (SIAM) dengan karakteristik integration terhadap
kinerja Manajer.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pengumpulan Data
Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang
terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap
kinerja Manajer dan pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM tersebut
terhadap kinerja Manajer dengan intensitas kompetisi pasar sebagai variabel
moderating. Populasi penelitian ini adalah kepala cabang/Manajer dan
kepala unit perbankan swasta dan BUMN yang ada di Lampung. Penelitian
ini menggunakan random sampling ( Mason, 1998). Tehnik pengambilan
sampel adalah judgment sampling dan purposive sampling. Judgment
sampling adalah teknik pengambilan sample berdasarkan pertimbangan
adanya cirri-ciri kusus yang melekat pada sampel yang akan diteliti,
sedangkan purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan ciri-ciri kusus (Supomo & Indriantoro, 1999). Ciri-ciri kusus
yang dimaksud adalah struktur organisasi perusahaan yaitu struktur unit
bisnis. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala cabang/Manajer dan kepala
unit perbankan swasta dan BUMN yang ada di kota Metro dan Bandar
Lampung. Dipilih kota Metro dan Bandar Lampung karena, kota tersebut
merupakan kota terbesar yang ada di Lampung dan terjangkau oleh penulis.

23

Data penelitian diperoleh melalui survey dengan menggunakan kuesioner,
dan untuk memaksimalkan pengambilan kuesioner, selain mengantar
langsung dan mengambil sendiri kuesioner pada obyek yang digunakan,
penulis meminta bantuan secara tertulis kepada pihak Bank Indonesia di
Lampung. Dari Bank Indonesia tersebut, penyebaran kuesioner dibantu oleh
kepala otoritas jasa keuangan (OJK) yang mempunyai fungsi, tugas dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyelidikan penuh di
wilayah Bandar Lampung dan Kota Metro.

3.2. Definisi Operasional Variabel
3.2.1. Variabel Dependen
Kinerja Manajer dapat dinilai setelah sistem informasi akuntansi
manajemen dapat diaplikasikan dalam organisasi. Kinerja Manajer
tercapai apabila organisasi secara keseluruhan, atau para Manajer unit
bisnis secara bersama-sama telah mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Instrumen untuk menilai persepsi responden berkaitan dengan kinerja
Manajer yang mengasumsikan kemampuan organisasi untuk mencapai
tujuan sebagai akibat menggunakan atau mengimplementasikan SIAM
sebagai dasar pengembangan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Mahoney (1993). Variabel ini digunakan sebagai
dasar pengembangan. Instrumen kinerja Manajer diukur dengan skala
poin terdiri dari memilih skala 1 sampai dengan 5, dimana skor 1
sangat di bawah rata-rata target perusahaan, dan skor 2 di bawah rata-

24

rata target perusahaan, skala 3 untuk kinerja rata-rata target perusahaan
dan skor 4 di atas rata-rata target perusahaan, dan skor 5 sangat diatas
rata-rata target perusahaan.

3.2.2 Variabel Independen
a. Karakteristik Informasi SIAM
Instrumen SIAM untuk kajian ini menilai responden berkaitan dengan
informasi yang diterima atau diperoleh dari SIAM. Dalam penelitian
ini tujuan pengukuran variabel adalah untuk mengukur kemampuan
informasi yang relevan untuk menunjang kinerja organisasi, persepsi
pemakai informasi akuntansi manajemen yang bermanfaat mungkin
berbeda dengan yang disediakan oleh SIAM. Karena itu instrumen
SIAM untuk penelitian ini mengukur persepsi dari responden atas
kemampuan SIAM menyediakan informasi karakteristik broad scope,
aggregation, integration, timeliness. Instrumen untuk penilaian
penerapan SIAM adalah dari instrumen yang dikembangkan oleh
Chenhall & Morris (1986) yang menggunakan instrumen untuk
menilai manfaat yang dirasakan dari penerapan SIAM oleh para
responden. Dalam instrumen terdapat 18 pertanyaan untuk keempat
karakteristik SIAM, pengukuran menggunakan skala likert 7 poin,
angka 1 (seharusnya tidak ada) sampai angka 7 (seharusnya ada).

b. Intensitas Kompetisi Pasar
Intensitas kompetisi pasar didefinisikan sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat persaingan yang diukur dari jumlah pesaing

25

utama yang beroperasi dalam pasar, frekuensi tingkat perubahan
teknologi, frekuensi pengenalan produk baru, tingkat manipulasi harga,
perubahan regulasi, dan kebijakan pemerintah, intensitas kompetisi
harga, intensitas kompetisi produk (khandawalla, 1972 dalam Imaniar
dan Meirianto, 2009). Variabel ini diukur dengan menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh Chong et al. (2001) yang diadopsi
dari Susanto (2007). Instrumen ini berisi empat pertanyaan
menyangkut intensitas kompetisi pasar dengan menggunakan skala
likert. Angka satu mempresentasikan kondisi pasar yang sangat rendah
dan angka tujuh mempresentasikan kondisi kompetisis pasar yang
sangat tinggi.

3.3 Pengukuran Model (Meansurement Model)
Data penelitian ini dianalisis menggunakan smat PLS. Menurut (Falk and
Miller, 1992 dalam www.statistikolah data.com/2011/12/partial-leassguare.html ) ada beberapa hal yang membedakan smat PLS dengan model
alat analisis yang lain yaitu :
1. Data tidak harus berdistribusi normal.
2. Dapat digunakan sampel kecil. Minimal sampel >30 dapat digunakan.
3. Smat PLS mampu mengkonfirmasi teori dan menjelaskan ada atau
tidaknya hubungan variabel laten.
4. Smat PLS mampu menguji model formatif dan reflektif dengan skala
pengukuran indikator berbeda dalam satu model. Apapun bentuk skalanya
(rasio kategori, Likert, dam lain-lain) dapat diuji dalam satu model.

26

5. Mampu mengestimasi model yang besar dan kompleks dengan ratusan
variabel laten dan ribuan indikator.

Pemodelan dalam smat PLS ada 2 model :
1. Model structural (Inner model).
Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikatorindikatornya, atau dapat dikatakan bahwa outer model mendefinisikan
bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji
yang dilakukan pada outer model :
a. Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading
faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang
diharapkan >0.7.
b. Discriminant Validity. Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor
yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan
yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada
konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai
loading dengan konstruk yang lain.
c. Composite Reliability.Data yang memiliki composite reliability >0.8
mempunyi reliabilitas yang tinggi.
d. Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE yang diharapkan >0.5.
e. Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach
Alpha.Nilai diharapkan >0.6 untuk semua konstruk.

Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian
dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Uji tersebut masing-masing

27

digunakan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang
dikumpulkan dari penggunaan instrumen.
3.3.1 Uji Reliabilitas
Dalam melakukan uji reliabilitas, dilakukan dengan menghitung
cronbach”s Alpha dan Composite Reliability dalam satu variabel
dengan menggunakan smat partial least sguare (smat PLS). Uji
reliabilitas digunakan untuk menentukan apakah kuesioner tetap
konsisten apabila digunakan lebih dari satu kali terhadap gejala yang
sama pada waktu, lokasi, dan populasi yang berbeda dengan alat ukur
yang sama. Instrumen yang digunakan dalam variabel tersebut
dikatakan andal (reliabel) apabila nilai Crombach Alpha >0,70.
Apabila Alpha mendekati satu, maka reliabilitas datanya semakin
terpercaya (Hulland , 1999).

3.3.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan maksud untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid, jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Gozali, 2002).
Dalam menguji validitas data dapat dilihat dari validitas Convergent
dan Dicriminant. Pengukuran Convergent mensyaratkan bahwa suatu
alat ukur (indikator) secara tepat mengukur konstruk yang dimaksud.
Uji validitas konvergen diukur dengan melihat skor average Variance
Extracted (AVE). Apabila probabilitas menunjukkan hasil

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Teknologi Informasi Sebagai Variabel Moderating : studi empiris pada perusahaan manufaktur di Jabotabek

0 12 64

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA METRO)

0 65 79

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA METRO)

0 6 16

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada Bank-Bank Konvensional di Surakarta).

0 0 9

Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Ekonomis Perbankan dengan Keahlian Manajer sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan Konvensional di Kota Padang).

1 4 6

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 1 27

PENGARUH STRATEGI CUSTOMIZATION TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN YANG BERSIFAT BROAD SCOPE, AGGREGATION, INTEGRATION DAN TIMELINESS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

0 0 13

Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial dengan Strategi Bisnis dan Ketidakpastian Lingkungan sebagai Variabel Moderating - Unika Repository

0 0 10

Skripsi Studi Empiris Mengenai Pengaruh Partisipasi Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajer Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

0 0 12

Studi Empiris Mengenai Pengaruh Partisipasi Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajer Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating - Unika Repository

0 0 15