Mendalami Alkitab Kelas4 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 1313

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 11

C. Mendalami Alkitab

Bacalah Kejadian 1:26-27, Kejadian 2:7; Matius 26:36-46 Pada pelajaran yang lalu kamu telah belajar tentang Allah yang Mahakuasa. Allah yang telah menciptakan alam semesta ini beserta seluruh isinya. Kitab Kejadian 2:7 menggambarkan bahwa Allah menciptakan manusia menggunakan tangan-Nya sendiri. Allah membentuk manusia dari debu tanah, lalu menghembuskan napas hidup ke hidung manusia sehingga manusia menjadi makhluk yang hidup. Bayangkan jika Allah tidak menghembuskan napas hidup kepada manusia, tentu kita tidak seperti saat ini. Kita tidak bisa bernapas. Kita tidak bisa menikmati alam yang indah. Kita tidak bisa melihat orang-orang yang kita sayangi. Kita tidak bisa menghirup aroma kue yang enak. Kita juga tidak bisa bermain, dan lain-lain. Napas hidup dari Allah membuat kita bisa hidup. Selain itu, dalam Kejadian 1:26, dikisahkan bahwa Allah membentuk manusia menurut gambar dan rupa Allah. Ini tidak berarti wajah manusia sama dengan wajah Allah. Tetapi sifat-sifat yang ada pada Allah, seperti kasih, baik, damai, adil, dan sebagainya terdapat juga pada manusia. Namun demikian, banyak manusia yang merusak sifat dan kebaikan Allah, yaitu ketika mereka jatuh dalam dosa. Gambar dan rupa Allah dalam diri manusia tidak hanya tampak melalui sifat-sifat Allah yang diberikan kepada manusia. Gambar dan rupa Allah juga tampak melalui alam ciptaan-Nya yang indah, perbuatan baik seseorang kepada sesamanya, dan sebagainya. Nah, bisa kamu bayangkan, betapa berharganya manusia sehingga Allah sendiri yang membentuknya dan memberinya kehidupan. Jadi, seperti apa pun warna kulitmu, bentuk rambutmu, warna biji matamu, ukuran tubuhmu, semuanya adalah anugerah Allah karena Allah yang menciptakan kamu dengan penuh kasih sayang. Allah hadir bukan hanya ketika kamu diciptakan, tetapi juga di sepanjang kehidupanmu. Baik ketika kamu merasa sedih, senang, berhasil, atau gagal. Matius 26: 36-46 memperlihatkan bagaimana Yesus merasa sedih karena akan berpisah dengan para murid-Nya. Yesus juga sedih karena manusia tidak memahami maksud kedatangan dan karya-Nya di dunia ini. Selain merasa sedih, 12 Kelas IV SD Yesus juga merasa takut. Yesus takut karena akan menghadapi penderitaan yang berat. Namun, Yesus tetap taat kepada perintah Bapa-Nya karena Ia yakin Bapa- Nya tidak akan meninggalkan-Nya. Kita pun sering merasa sedih dan takut. Allah hadir dalam hidup kita ketika kita bergembira, maupun ketika kita bersedih.

D. Mengalami Kuasa Allah dalam Hidupku