RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
II ‐
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1. Kondisi Geografis Daerah
Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5˚50’ - 7˚50’ Lintang Selatan dan 104 ˚48’ - 108˚ 48’ Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah:
Sebelah Utara, dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta ;
Sebelah Timur, dengan Provinsi Jawa Tengah ;
Sebelah Selatan, dengan Samudra Indonesia ;
Sebelah Barat, dengan Provinsi Banten.
Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi yang kompleks dengan wilayah pegunungan berada di bagian tengah dan selatan serta
dataran rendah di wilayah utara. Memiliki kawasan hutan dengan fungsi hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi yang proporsinya mencapai 22,10
dari luas Jawa Barat; curah hujan berkisar antara 2000-4000 mmth dengan tingkat intensitas hujan tinggi; memiliki 40 Daerah Aliran Sungai DAS dengan debit air
permukaan 81 milyar m3tahun dan air tanah 150 juta m3th. Secara administratif pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi kedalam 27
kabupatenkota, meliputi 18 kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten
Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat dan 9 kota yaitu Kota Bogor, Kota
Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar serta terdiri dari 626 kecamatan, 641 kelurahan,
dan 5.321 desa.
RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
II ‐
2.1.2. Demografi
Jumlah penduduk Jawa Barat menurut BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 mencapai 44.548.431 jiwa atau 18,24 penduduk Indonesia, terdiri dari laki-laki
sebanyak 22.609.621 jiwa dan perempuan sebanyak 21.938.810 jiwa ditambah spasi Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat, 2013. Laju Pertumbuhan Penduduk
LPP Jawa Barat pada periode 2007-2012 berfluktuasi dan lebih tinggi dari LPP Nasional sebagaimana pada Gambar 2.1. Fluktuasi pertumbuhan penduduk
tersebut, diakibatkan kontribusi dari pertumbuhan migrasi penduduk 1,1 sementara pertumbuhan berdasarkan kelahiran 0,8 menurut data Tahun 2011,
hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang terbuka untuk keluar masuknya arus migrasi dari atau ke Provinsi lain.
Sumber: BPS Jawa Barat, 2007-2012
Gambar 2.1 Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007-2012
Secara demografis, komposisi penduduk Jawa Barat berdasarkan kelompok umur menurut Sensus Penduduk SP Tahun 2010 adalah kelompok umur 0-14
tahun sebesar 29,27, kelompok umur 15 – 59 tahun usia produktif sebesar 63,69 , dan kelompok umur 60 tahun keatas kelompok masyarakat lanjut usia
berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut
Usia sebesar 7,04 Gambar 2.2.
RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
II ‐ Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010 diolah
Gambar 2.2 Piramida Penduduk Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010
Berdasarkan sebaran penduduk kabupatenkota menurut Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk tertinggi berada di Kabupaten Bogor sebesar 4.771.932 jiwa,
disusul oleh Kabupaten Bandung sebesar 3.178.543 jiwa dan Kabupaten Bekasi sebesar 2.630.401 jiwa. Sedangkan Jumlah jumlah penduduk terendah berada di
Kota Banjar sebesar 175.157 jiwa. Uraian jumlah penduduk tiap kabupatenkota dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Distribusi Penduduk Jawa Barat Berdasarkan KabupatenKota Tahun 2012
No. Kabupaten
Jenis Kelamin
Total
Kota Laki-laki
Perempuan
1 2 3
4 5
1 Kab Bogor
2,564,119 2,425,820
4,989,939
2 Kab Sukabumi
1,227,409 1,180,929
2,408,338
3 Kab Cianjur
1,153,993 1,077,114
2,231,107
4 Kab Bandung
1,685,952 1,621,444
3,307,396
5 Kab Garut
1,256,742 1,224,410
2,481,152
6 Kab Tasikmalaya
858,728 863,786
1,722,514
7 Kab Ciamis
773,907 788,979
1,562,886
8 Kab Kuningan
531,012 525,263
1,056,275
9 Kab Cirebon
1,081,203 1,028,944
2,110,147
RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
II ‐
No. Kabupaten
Jenis Kelamin
Total
Kota Laki-laki
Perempuan
1 2 3
4 5
10 Kab Majalengka
594,223 594,968
1,189,191
11 Kab Sumedang
563,455 561,447
1,124,902
12 Kab Indramayu
873,528 823,070
1,696,598
13 Kab Subang
756,231 741,270
1,497,501
14 Kab Purwakarta
451,553 431,246
882,799
15 Kab Karawang
1,133,547 1,065,431
2,198,978
16 Kab Bekasi
1,426,765 1,359,873
2,786,638
17 Kab Bandung
Barat
797,771 765,618
1,563,389
18 Kota Bogor
503,317 484,131
987,448
19 Kota Sukabumi
157,060 151,448
308,508
20 Kota Bandung
1,249,333 1,212,598
2,461,931
21 Kota Cirebon
151,795 150,977
302,772
22 Kota Bekasi
1,240,796 1,207,495
2,448,291
23 Kota Depok
930,120 905,837
1,835,957
24 Kota Cimahi
283,982 276,677
560,659
25 Kota Tasikmalaya
330,362 322,723
653,085
26 Kota Banjar
89,265 90,765
180,030
Total
22,666,168 21,882,263
44,548,431
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas 2012
Secara kewilayahan penduduk Jawa Barat terkonsentrasi pada daerah-daerah industri yaitu Metropolitan Bodebek-Karpur Kabupaten Bogor dan Kabupaten
Bekasi serta Metropolitan Bandung Raya Kabupaten Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa daerah industri masih memiliki daya tarik bagi penduduk dari
desa untuk mencari pekerjaan.
2.1.3. Potensi pengembangan wilayah