Rancang Bangun dan Implementasi Sistem Informasi Industri Kakao

1 9 9 3

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PZRTANIAN BOGOR

B O G O R

.

....
Iwan Setiawan, F 24.0510. Rancang Bangun dan Implementasi
Sistem In£o r m a d Industri Kakao.
Basith

dan

Mohammad

Zein

~


Dibawah bimbingan Abdul

Nasution
I

RINGKASAN

Sistem Informasi Industri Kakao dirancang untuk menyajikan informasi bagi industri pengolah, investor, lembaga
penelitian, badan pemasaran dan departemen pemerintah
terkait (Departemen Pertanian, Departemen Perindustrian dan
Departemen Perdagangan) sebagai sumber informasi berbasis
komputer yang dapat menunjang pengambilan keputusan pada
masing-masing 'nstansi.

Sistem informasi ini disingkat men-

jadi SIKAKAO.
SIKAKAO terbagi dalam enam sub sistem yaitu bahan baku,
industri, pemasaran, penelitian, investasi dan peraturan.

Masing-masing terbagi lagi menjadi sub-sub sistem yang lebih
kecil.

Informasi yang ditampilkan mencakup aspelc bahan

baku, pengolahan, dan pemasaran kakao.
Sistem informasi ini menggunakan pendekatan Object
Oriented dan pendekatan forward.

Pendekatan pertama diguna-

kan untuk membuat spesifikasi, disain dan implementasi dari
perangkat lunak yang akan dikembangkan. Bahasa yang digunakan adalah FOXPRO 1.0. Sedangkan pendekatan yang kedua digunakan untuk pengembangan komoditi kakao sebagai alternatif

Informasi bahan balcu menyajikan hasil perkebunan kebun
seperti

luas

areal dan produksi serta lokasi perkebunan;


selain itu juga ditampilkan informasi pengusaha kebun berupa
profil perusahaan.

Informasi industri meliputi lokasi in-

dustri, teknologi proses, alat/mesin, produk, dan standar
industri.
Proyeksi produksi dan luas areal dari perkebunan disajikan dalam sub sistem pemasaran. Selain itu juga ditampilkan kondisi pasar ekspor luar negeri yang meliputi perkembangan harga jual, nilai dan volume ekspor-impor, dan negara
tujuan ekspor kakao dunia.
Hasil-hasi'l penelitian dalam bidang bahan baku, pengolahan dan pemasaran dapat dilacak pada sub sistem penelitian.

Disini juga dapat dicari lembaga-lembaga penelitian

yang terkait dengan kakao seperti puslitbun dan perguruan
tinggi .
Bagi para investor yang tertarik menanamkan modalnya
dapat melihat subsistem investasi.

Sub sistem ini memberi


informasi sumber dana/modal, proyeksi kebutuhan dana, profil
investasi kebun dan pabrik serta potensi daerah yang

cocok.

Peraturan atau kebijakan pemerintah diperoleh dalam
bentuk paket kpijakan dan deregulasi yang mendukung pengembangan industri hilir kakao sebagai upaya peningkatan nilai
tambah komoditi kakao di pasar dalam dan luar negeri. Jenis
peraturan dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal,
Departemen Perindustrian, dan Departemen Perdagangan.

KANCANG BANGUN DAN IMPI,ICk1ICNrliASI
SISI'EM INFOIUMASI 1NI)US'I'KI KAKAO

SI 2 kg . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

48

Alamat eksportir dan importir kakao . . . . . . .


48

Tujuan ekspor kakao olahan . . . . . . . . . . . . . . . .

48

DAFTAR GAMBAR

Hal aman
Gambar 1 .

Pohon industri kakao . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

19

Gambar 2 .

Struktur organisasi SIKAKAO . . . . . . . . . . . . . .


22

Gambar 3 .

Contoh format pelaporan profil industri . .

31

Gambar 4 .

Jaringan informasi antar pengguna-aktor . .

32

Gambar 5 .

Contoh objek . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

35


Gambar 6 .

Diagram object oriented . . . . . . . . . . . . . . . . . .

36

Gambar 7 .

Diagram proses chocolate spread . . . . . . . . . .

46