Proses Pengembangan Instrumen METODE PENELITIAN

5 Hermansyah, 2014 Penerapan Model Levels Of Inquiry Berbantuan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pembelajaran Fisika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu skor yang dianggap cocok diberikan kepada siswa. Kemudian total skor diubah kedalam bentuk persentase.

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas Ketepatan Instrumen Menurut Munaf 2001: 57 validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes.Untuk mengukur keabsahan soal tes instrument dapat dilakukan dengan rumus korelasi product moment di bawah ini.            2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy            ………… 3.4 Arikunto 2009, hlm.72 dengan : r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan y x = skor siswa pada butir item yang diuji validitasnya y = skor total yang diperoleh siswa Tabel 3.1 Klasifikasi Validitas Butir Soal Skor r xy Interpretasi 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 – 0,80 Tinggi 0,40 – 0,60 Cukup 0,20 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah Sumarna,2004, hlm. 58 2. Uji Reliabilitas Keberlakuan Instrumen Menurut Munaf 2001: 59 reabilitas tes adalah tingkat keajegan konsistensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk 6 Hermansyah, 2014 Penerapan Model Levels Of Inquiry Berbantuan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pembelajaran Fisika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menghasilkan skor yang ajegkonsisten tidak berubah-ubah.Rumus yang digunakan untuk mengetahui koefisien reliabilitas adalah dengan menggunakan persamaan K-R 20, sebagai berikut:               2 2 11 1 S pq S n n r r 11 = Reabilitas secara keseluruhan p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah n = Jumlah butir soal uraian S = Standar Deviasi dari tes Tabel 3.2 Klasifikasi Reabilitas Soal Koefisien Reabilitas Interpretasi 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 – 0,80 Tinggi 0,40 – 0,60 Cukup 0,20 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah Arikunto, 2012 3. Uji Daya Pembeda Soal Menurut Munaf 2001: 63 mengatakan bahwa daya pembeda discriminating power suatu butir soal adalah bagaimana kemampuan butir soal itu untuk membedakan siswa yang termasuk kelompok tinggi dengan 7 Hermansyah, 2014 Penerapan Model Levels Of Inquiry Berbantuan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pembelajaran Fisika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa yang termasuk kelompok rendah. Untuk mengukur daya pembeda suatu soal digunakan rumus: DP = indek daya pembeda item satu butir soal tertentu S A = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas S B = Jumlah peserta tes yang menjawab pada kelompok bawah I A = Jumlah skor maksimum kelompok atas I B = Jumlah skor maksimum kelompok bawah Tabel 3.3 Klasifikasi Nilai Daya Pembeda Daya Pembeda D Kategori 1 Hanya bisa dijawab oleh kelompok tinggi Negatif - kelompok rendah lebih banyak menjawab butir soal tersebut dengan benar daripada kelompok tinggi 0,70 Baik Sekali 0,41 – 0,70 Baik 0,20 – 0,40 Cukup 0,20 Jelek Tidak mempunyai daya pembeda Munaf, 2001, hlm. 63-64 4. Uji Tingkat Kemudahan Munaf 2001:62 mendefinisikan taraf kemudahan suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Namun tingkat kemudahan bukanlah untuk menentukan baik atau tidaknya suatu soal melainkan untuk menunjukan mudah atau sulitnya suatu soal jika diujikan. Taraf kemudahan dihitung dengan rumus 100 x I S I S DP B B A A   8 Hermansyah, 2014 Penerapan Model Levels Of Inquiry Berbantuan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pembelajaran Fisika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F= fN ........................ Persamaan 3.6 Keterangan: F: tingkat kemudahan tes f: jumlah tingkat kemudahan semua butir soal N: jumlah butir soal Tabel 3. 4 Klasifikasi Tingkat Kemudahan Soal Tingkat Kemudahan Skor F Mudah 0,76 – 1,00 Sedang 0,26 – 0,75 Susah 0,00 – 0,25 Munaf, 2011, hlm. 63

G. Prosedur Penelitian