Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Arif Rahman Alamsyah, 2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI D AN KESEIMBANGAN D ENGAN KECEPATAN SPRINT 300 METER PAD A OLAHRAGA SEPATU ROD A Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Variabel

Independent Menurut Sugiyono dalam Reza, 2014, hlm. 27 variabel bebas merupakan yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel bebas independent dalam penelitian ini yaitu, power tungkai dan keseimbangan.

b. Variabel

Dependen Menurut Sugiyono dalam Reza, 2014, hlm. 27 variabel terikat Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dependen dalam penelitian ini adalah kecepatan sprint 300 meter pada olahraga sepatu roda.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tes P ower Tungkai Tes power tungkai diukur menggunakan tes Lompat jauh tanpa awalan Standing broad jump dengan validitas 0,607 dan reliabilitas 0,963 Nurhasan, 2000: 130. Adapun prosedur pelaksanaan tes power tungkai sebagai berikut : a. Alat dan perlengkapan : 1 Tempat melompat yang datar. 2 Meteran pengukur panjang. 3 Sapu. 4 Blangko dan alat tulis. b. Pelaksanaan tes : 1 Testee berdiri dengan kedua ujung kakinya tepat berada di belakang garis batas tolakan. 2 Setelah siap, testee melakukan persiapan melompat. Bersamaan dengan mengayunkan kedua kaki bersamaan menolak, melakukan lompatan ke depan sejauh mungkin. c. Penilaian : 1 Hasil yang dicatat adalah jarak lompatan yang dicapai. Diambil jarak terjauh dari 2 kali percobaan. Arif Rahman Alamsyah, 2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI D AN KESEIMBANGAN D ENGAN KECEPATAN SPRINT 300 METER PAD A OLAHRAGA SEPATU ROD A Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Hasil lompatan diukur dengan sentimeter bulat. 3 Jarak lompatan diukur dari garis batas permulaan, ke titik yang terdekat dari sentuhan tumit pada tanah. 2. Tes Keseimbangan Tes keseimbangan diukur menggunakan menggunakan tes modifikasi bass test dengan validitas 0.969 dan reabilitas 0.960. Menurut ismaryati dalam maria, 2011, hal.70 , Tes modifikasi bass test bertujuan mengukur keseimbangan dinamis Adapun prosedur pelaksanaan modifikasi bass test sebagai berikut: a. alat dan perlengkapan : 1 lantai yang datar dan rata 2 stopwacth 3 isolasi 4 meteran 5 blangko dan alat tulis b. Petugas : 1 Timer : 1 orang 2 Pengamat gerakan tes : 1 orang 3 Pencatat hasil : 1 orang c. pelaksanaan tes : 1 Testi berdiri dengan kaki kanan di atas tanda start. Setelah ada aba- aba “ya” testi mulai meloncat dengan satu kaki dan mendarat dengan kaki yang sama ke tanda yang pertama. Pertahankan keseimbangan selama 5 detik. 2 Kemudian testi meloncat ke tanda yang kedua dengan kaki kanan dan mendarat dengan kaki yang sama. Pertahankan keseimbangan selama 5 detik. Kerjakan sampai tanda yang terakhir d. Penilaian 1 Hasil yang dicatat adalah lama waktu yang didapat dalam satuan detik s. Diambil waktu terlama dari dua kali percobaan yang dilakukan. Arif Rahman Alamsyah, 2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI D AN KESEIMBANGAN D ENGAN KECEPATAN SPRINT 300 METER PAD A OLAHRAGA SEPATU ROD A Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Nilai 5 diberikan bila berhasil mendarat pada satu tanda, dan nilai 1 untuk setiap detik keberhasilan mempertahankan keseimbangan maksimal 5 detik untuk setiap tanda . 3 Nilai 5 dikurangkan untuk setiap kejadian kesalahan pendaratan atau tidak mampu mempertahankan keseimbangan. 4 Kemudian nilai maksimal yang dicapai adalah 100. 5 Tester harus menghitung dengan sungguh-sungguh waktu keseimbangan di setiap tanda dan mencatat nilai pendaratan maupun nilai keseimbangan. e. Pendaratan dinyatakan gagal apabila: 1 Tumit atau bagian tubuh yang lain menyentuh lantai untuk berusaha mempertahankan keseimbangan. 2 Mendarat tepat di atas tanda, sehingga tanda tertutup dengan kaki. Bila testi melakukan kesalahan pendaratan diijinkan memperbaiki posisi dan kemudian kembali ke tanda berikutnya. f. Testi dinyatakan hilang keseimbangan apabila : 1 Tumit atau bagian tubuh yang lain menyentuh lantai untuk berusaha mempertahankan keseimbangan. 2 Kaki bergerak atau berpindah tempat ketika mempertahankan keseimbangan. 3 Bila testi kehilangan keseimbangannya, ia harus mundur ke tanda belakangnya baru kemudian melanjutkan lompatannya. Arif Rahman Alamsyah, 2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI D AN KESEIMBANGAN D ENGAN KECEPATAN SPRINT 300 METER PAD A OLAHRAGA SEPATU ROD A Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2. Modifikasi Bass Test Sumber: Ismaryati, 2008: 53 dalam maria, 2011, hal.71 1. Tes kecepatan sprint 300 meter sepatu roda Tes kecepatan sepatu roda diukur dengan menggunakan tes speed sepatu roda sejauh 300 meter. Adapun prosedur pelaksanaan tes kecepatan sepatu roda 300 meter sebagai berikut : a. Alat dan perlengkapan : 1 Blangko dan alat tulis 2 Lintasan sepatu roda b. Pelaksanaan tes : teste berdiri dibelakang garis start start menggunakan aba-aba bersedia-ya. Setelah terdengar bunyi aba- aba “ya” maka teste melakukan sprint menggunakan sepatu roda secepat mungkin sampai menempuh 300 meter. Penilaian : diambil waktu tempuh terbaik dalam melakukan sprint 300 meter. Hasil tes kecepatan sprint 300 meter sepatu roda dinyatakan dengan satuan detik s.

E. Prosedur penelitian