BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK
GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Tinjauan Umum
Air merupakan salah satu elemen yang sangat mempengaruhi kehidupan di alam. Semua makhluk hidup sangat memerlukan air dalam proses kehidupan dan
pertumbuhannya. Pada dasarnya jumlah volume air adalah tetap, tetapi distribusinya tidak sama di berbagai tempat di bumi seiring dengan pergerakan
waktu, sehingga seringkali air dapat membawa masalah bagi kehidupan, baik berupa bencana banjir maupun bencana kekeringan. Banjir diantaranya
diakibatkan karena penyaluran debit banjir akibat hujan yang lama tidak dapat tertampung atau dialirkan ke laut, di mana banjir yang terjadi akan mengakibatkan
bencana yang menyebabkan terhambatnya aktifitas manusia. Oleh karena itu, diperlukan suatu penanganan yang baik terhadap
pengelolaan sumber daya air agar potensi bencana yang disebabkan oleh air tersebut dapat dicegah. Dengan adanya pengelolaan sumber daya air yang baik
maka akan berdampak pada kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. Contoh dari pengelolaan sumber daya air antara lain dapat dilakukan dengan
membuat sistem teknis seperti penghijauan, perkuatan tebing, bendung, bendungan, embung, dan sebagainya maupun dengan sistem non teknis seperti
membuat perundang-undangan.
1.2 Latar Belakang
Suatu daerah aliran sungai atau DAS secara ekologis merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistim yang terbentuk secara alami serta di pengaruhi dari
aktifitas manusia saat sekarang. Daerah Aliran Sungai berfungsi antara lain : penampung air hujan, daerah resapan, daerah penyimpanan air, penangkap air
hujan dan pengaliran air. Fungsi Daerah Aliran Sungai DAS saat sekarang menunjukkan
kecenderungan semakin menurun. Penurunan fungsi Daerah Aliran Sungai DAS
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK
GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
ini di akibatkan diantaranya karena kerusakan vegetasi penutup tanah diluar kawasan hutan dengan di imbangi adanya peningkatan pertumbuhan penduduk
yang beraktifitas mengeksploitasi lahan yang berlebihan, serta dipengaruhi faktor alam lainnya seperti kondisi tanah yang labil yang dapat mengakibatkan erosi, dan
curah hujan yang tinggi yang dapat mengakibatkan terjadinya pendangkalan sungai, waduk, saluran irigasi, dan pada muara sungai.
Propinsi Jawa Tengah dengan ibu kota Semarang, terletak di pantai Utara Jawa dengan berpotensi terjadi banjir, terutama pada saat musim hujan. Hal
tersebut juga terjadi di Bandara Ahmad Yani yang terletak di sebelah Utara kota Semarang dan berbatasan langsung dengan laut. Hujan deras yang terjadi pada 15
Juli 2009 di kota Semarang selama dua hari tanpa henti menyebabkan landasan Pacu Bandara Ahmad Yani Semarang tergenang air, sehingga mengakibatkan
terganggunya jadual penerbangan dan untuk sementara waktu jadual penerbangan di alihkan kerute penerbangan Bandara Adi Sumarmo Solo. Landasan pacu
Bandara Ahmad Yani Semarang tergenang kembali tanggal 28 Juni 2009 pada jam 12.30 yang diakibatkan karena air laut pasangRob sehingga menyebabkan
back water melalui sungai Siangker Pada Daerah Aliran Sungai DAS Sungai Silandak saat sekarang terjadi
perubahan kondisi seperti : penggundulan hutan, perluasan kota, dan perubahan tata guna lahan. Contoh dari perubahan tata guna lahan dan tata ruang kota adalah
dengan adanya pembangunan Kawasan Industri Candi serta lahan hutan karet yang berada di Ngaliyan beralih fungsi menjadi lahan perumahan. Untuk contoh
adanya aktifitas manusia yang tidak memperdulikan lingkungan adalah penggalian padas di sekitar Daerah Aliran Sungai DAS Sungai Silandak. Akibat
dari perubahan tata guna lahan sepanjang aliran sungai tersebut akan berdampak pada bagian hilir hingga sampai pada daerah Hulu, antara lain dapat menyebabkan
kenaikan debit aliran dan sedimentasi pada sungai sehingga dapat menyebabkan pendangkalan dan mengakibatkan banjir sepanjang aliran sungai tersebut. Selain
itu juga berdampak pada Bandara Ahmad Yani yang juga terkena genangan air di akibatkan tinggi muka elevasi air pada kolan retensipenampungan adalah sama
dengan muka elevasi air yang ada di Bandara Ahmad Yani
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK
GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Departemen PU Pengairan Jawa Tengah menunjukkan bahwa Sungai Silandak yang melewati Bandara
Ahmad Yani memiliki luas penampang sebesar 33,15 m
2
b = 10,20 m ; h = 3,25 m dan memiliki debit tampungan maksimum sebesar 47,07 m
3
detik. Sedangkan berdasarkan perhitungan data curah hujan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai
DAS Sungai Silandak diperoleh debit banjir rencana sebesar 60,63 m
3
detik. Oleh karena debit yang mengalir lebih besar dari kapasitas tampungan Sungai
Silandak Q
aliran
Q
tampungan
, maka pada titik tertentu dapat dipastikan terjadi limpasan atau banjir di sekitar Daerah Aliran Sungai Silandak tersebut
Terdapat berbagai alternatif yang dapat ditempuh untuk menangani permasalahan tersebut dengan 2 macam metodologi menurut Kodoatie RJ dan
Sjarief R 2005 beberapa metode pengendalian banjir antara lain: A.
Metode Non-Struktur Yang termasuk metode ini antara lain: pengelolaan Daerah Aliran Sungai
DAS , pengaturan tata guna lahan, peraturan perundang-undangan, pengendalian erosi di Daerah Aliran Sungai DAS, pengaturan dan pengembangan daerah
banjir B.
Metode Struktur Bangunan Pengendai Banjir yang termasuk metode ini antara lain:
bendungan dam, kolam retensi, pembuatan check dam penangkap sedimen, bangunan pengurang kemiringan sungai, groundsill, retarding basin, pembuatan
polder. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka Tugas Akhir ini bertujuan
untuk merencanakan suatu konstruksi bangunan air yang berupa penormalisasian sungai dengan cara menghitung kembalimendesain kembali dari bentuk eksisting
yang seharusnya dilakukan antara lain : peninggian dan perbaikan tanggul banjir dengan sistim urugan dalam perbaikan tanah serta perencanaan bangunan lepas
pantai yang dapat mereda energi gelombang yaitu bangunan Breakwater untuk mengurangi abrasi yang terjadi pada perubahan garis pantai yang ada saat
sekarang.
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK
GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
1.3 Lokasi dan kondisi wilayah studi