Pengaruh Posisi Intrauterin Fetus Tikus (Rattus sp.) Betina terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya
PENGARUH POSISI INTRAUTERIN FETUS,T I U S (Rattus sp.)
BETINA TERHADAP KEMAMPUAN. ME
ANAKNYA
~'
SKIUPS1
.
,
.,
..
Oleh :
LIA ROSLIANA
B01495148
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Lia Rosliana. B01495148. Pengaruh Posisi Intrauterin Fetus Tikus (Ratius sp.)
Betina Terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya. Dibawah Bimbingan Nastiti
Kusumorini.
Peningkatan populasi ternak memerlukan teknologi baru di bidang reproduksi,
salah satunya adalah melakukan seleksi terhadap hewan yang bersifat prolifik yaitu
sifat mampu memberikan anak lebih dari satu pada satu kali kelahiran. Maka
dilakukan penelitian ini, yang diharapkan mampu mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi oleh hewan prolifik, yaitu : Kemampuan reproduksi yang berkurangl hilang.
Penelitian ini mengamati kemampuan tikus (Rattus sp.) betina strain SpragrreDawley untuk membesarkan anaknya berkaitan dengan posisinya dalam uterus
selama kebuntingan. Parameter kemampuan yang diuji adalah produksi susu selama
masa laktasi yang diukur dari kelompok tikus betina OM (tikus betina diantara dua
fetus betina) dan kelompok tikus betina 2M (tikus betina diantara dua tikus jantan).
Pengukuran produksi susu dilakukan secara tidak langsung dengan cara menimbang
bobot anak sebelum dan sesudah induk menyusui anak-anaknya, selain itu
pertambahan bobot badan anak juga diukur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi susu pada betina OM
cenderung lebih besar daripada betina 2M, tetapi tidak berbeda nyata (P > 0,05).
Pertambahan bobot badan anak betina OM lebih -cepat dibanding betina 2M dan
menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P < 0,05). Pada akhir penelitian, bobot
badan anak dari kelompok betina OM lebih berat dibandingkan dengan kelompok
betina 2M, walaupun bobot badan awal penelitian kedua kelompok tersebut relatif
sama. Hal ini menguatkan bahwa produksi susu kelompok betina OM mampu
membesarkan anak-anaknya dibanding dengan kelompok betina 2M.
PENGARUH POSISI ZNTRAUTERIN FETUS TIKUS (Rnttus sp.) BETINA
TEREIADAP IUZMAMPUAN MEMBESARKAN ANAKNYA
Sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan
pada Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
LIA ROSLIANA
B01495148
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
WSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Judul Skripsi
: Pengaruh Posisi Iritrauterin Fetus Tikus (Ratitis sp.) Betina
Terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya
Nama Mahasiswa : Lia Rosliana
NRP
: B01495148
Menyetujui,
Dr. Nastiti Kusumorini
NIP : 131 669 942
Pembimbing I
Tanggal Lulus :
a
urns
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 21 Maret 1977 sebagai anak
sulung dari empat bersaudara, anak dari pasangan Ukay Sukari dan Imas Sutirah.
Pada tahun 1989 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Ranca Kasumba 11,
kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Majalaya.
Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertarna pada tahun 1992
penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 21 Bandung dan
lulus pada tahun 1995.
Pada tahun yang sama, penulis diterima di Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor sebagai pilihan pertama melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
PENGARUH POSISI INTRAUTERIN FETUS,T I U S (Rattus sp.)
BETINA TERHADAP KEMAMPUAN. ME
ANAKNYA
~'
SKIUPS1
.
,
.,
..
Oleh :
LIA ROSLIANA
B01495148
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Lia Rosliana. B01495148. Pengaruh Posisi Intrauterin Fetus Tikus (Ratius sp.)
Betina Terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya. Dibawah Bimbingan Nastiti
Kusumorini.
Peningkatan populasi ternak memerlukan teknologi baru di bidang reproduksi,
salah satunya adalah melakukan seleksi terhadap hewan yang bersifat prolifik yaitu
sifat mampu memberikan anak lebih dari satu pada satu kali kelahiran. Maka
dilakukan penelitian ini, yang diharapkan mampu mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi oleh hewan prolifik, yaitu : Kemampuan reproduksi yang berkurangl hilang.
Penelitian ini mengamati kemampuan tikus (Rattus sp.) betina strain SpragrreDawley untuk membesarkan anaknya berkaitan dengan posisinya dalam uterus
selama kebuntingan. Parameter kemampuan yang diuji adalah produksi susu selama
masa laktasi yang diukur dari kelompok tikus betina OM (tikus betina diantara dua
fetus betina) dan kelompok tikus betina 2M (tikus betina diantara dua tikus jantan).
Pengukuran produksi susu dilakukan secara tidak langsung dengan cara menimbang
bobot anak sebelum dan sesudah induk menyusui anak-anaknya, selain itu
pertambahan bobot badan anak juga diukur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi susu pada betina OM
cenderung lebih besar daripada betina 2M, tetapi tidak berbeda nyata (P > 0,05).
Pertambahan bobot badan anak betina OM lebih -cepat dibanding betina 2M dan
menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P < 0,05). Pada akhir penelitian, bobot
badan anak dari kelompok betina OM lebih berat dibandingkan dengan kelompok
betina 2M, walaupun bobot badan awal penelitian kedua kelompok tersebut relatif
sama. Hal ini menguatkan bahwa produksi susu kelompok betina OM mampu
membesarkan anak-anaknya dibanding dengan kelompok betina 2M.
PENGARUH POSISI ZNTRAUTERIN FETUS TIKUS (Rnttus sp.) BETINA
TEREIADAP IUZMAMPUAN MEMBESARKAN ANAKNYA
Sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan
pada Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
LIA ROSLIANA
B01495148
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
WSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Judul Skripsi
: Pengaruh Posisi Iritrauterin Fetus Tikus (Ratitis sp.) Betina
Terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya
Nama Mahasiswa : Lia Rosliana
NRP
: B01495148
Menyetujui,
Dr. Nastiti Kusumorini
NIP : 131 669 942
Pembimbing I
Tanggal Lulus :
a
urns
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 21 Maret 1977 sebagai anak
sulung dari empat bersaudara, anak dari pasangan Ukay Sukari dan Imas Sutirah.
Pada tahun 1989 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Ranca Kasumba 11,
kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Majalaya.
Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertarna pada tahun 1992
penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 21 Bandung dan
lulus pada tahun 1995.
Pada tahun yang sama, penulis diterima di Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor sebagai pilihan pertama melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
BETINA TERHADAP KEMAMPUAN. ME
ANAKNYA
~'
SKIUPS1
.
,
.,
..
Oleh :
LIA ROSLIANA
B01495148
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Lia Rosliana. B01495148. Pengaruh Posisi Intrauterin Fetus Tikus (Ratius sp.)
Betina Terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya. Dibawah Bimbingan Nastiti
Kusumorini.
Peningkatan populasi ternak memerlukan teknologi baru di bidang reproduksi,
salah satunya adalah melakukan seleksi terhadap hewan yang bersifat prolifik yaitu
sifat mampu memberikan anak lebih dari satu pada satu kali kelahiran. Maka
dilakukan penelitian ini, yang diharapkan mampu mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi oleh hewan prolifik, yaitu : Kemampuan reproduksi yang berkurangl hilang.
Penelitian ini mengamati kemampuan tikus (Rattus sp.) betina strain SpragrreDawley untuk membesarkan anaknya berkaitan dengan posisinya dalam uterus
selama kebuntingan. Parameter kemampuan yang diuji adalah produksi susu selama
masa laktasi yang diukur dari kelompok tikus betina OM (tikus betina diantara dua
fetus betina) dan kelompok tikus betina 2M (tikus betina diantara dua tikus jantan).
Pengukuran produksi susu dilakukan secara tidak langsung dengan cara menimbang
bobot anak sebelum dan sesudah induk menyusui anak-anaknya, selain itu
pertambahan bobot badan anak juga diukur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi susu pada betina OM
cenderung lebih besar daripada betina 2M, tetapi tidak berbeda nyata (P > 0,05).
Pertambahan bobot badan anak betina OM lebih -cepat dibanding betina 2M dan
menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P < 0,05). Pada akhir penelitian, bobot
badan anak dari kelompok betina OM lebih berat dibandingkan dengan kelompok
betina 2M, walaupun bobot badan awal penelitian kedua kelompok tersebut relatif
sama. Hal ini menguatkan bahwa produksi susu kelompok betina OM mampu
membesarkan anak-anaknya dibanding dengan kelompok betina 2M.
PENGARUH POSISI ZNTRAUTERIN FETUS TIKUS (Rnttus sp.) BETINA
TEREIADAP IUZMAMPUAN MEMBESARKAN ANAKNYA
Sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan
pada Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
LIA ROSLIANA
B01495148
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
WSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Judul Skripsi
: Pengaruh Posisi Iritrauterin Fetus Tikus (Ratitis sp.) Betina
Terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya
Nama Mahasiswa : Lia Rosliana
NRP
: B01495148
Menyetujui,
Dr. Nastiti Kusumorini
NIP : 131 669 942
Pembimbing I
Tanggal Lulus :
a
urns
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 21 Maret 1977 sebagai anak
sulung dari empat bersaudara, anak dari pasangan Ukay Sukari dan Imas Sutirah.
Pada tahun 1989 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Ranca Kasumba 11,
kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Majalaya.
Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertarna pada tahun 1992
penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 21 Bandung dan
lulus pada tahun 1995.
Pada tahun yang sama, penulis diterima di Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor sebagai pilihan pertama melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
PENGARUH POSISI INTRAUTERIN FETUS,T I U S (Rattus sp.)
BETINA TERHADAP KEMAMPUAN. ME
ANAKNYA
~'
SKIUPS1
.
,
.,
..
Oleh :
LIA ROSLIANA
B01495148
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Lia Rosliana. B01495148. Pengaruh Posisi Intrauterin Fetus Tikus (Ratius sp.)
Betina Terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya. Dibawah Bimbingan Nastiti
Kusumorini.
Peningkatan populasi ternak memerlukan teknologi baru di bidang reproduksi,
salah satunya adalah melakukan seleksi terhadap hewan yang bersifat prolifik yaitu
sifat mampu memberikan anak lebih dari satu pada satu kali kelahiran. Maka
dilakukan penelitian ini, yang diharapkan mampu mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi oleh hewan prolifik, yaitu : Kemampuan reproduksi yang berkurangl hilang.
Penelitian ini mengamati kemampuan tikus (Rattus sp.) betina strain SpragrreDawley untuk membesarkan anaknya berkaitan dengan posisinya dalam uterus
selama kebuntingan. Parameter kemampuan yang diuji adalah produksi susu selama
masa laktasi yang diukur dari kelompok tikus betina OM (tikus betina diantara dua
fetus betina) dan kelompok tikus betina 2M (tikus betina diantara dua tikus jantan).
Pengukuran produksi susu dilakukan secara tidak langsung dengan cara menimbang
bobot anak sebelum dan sesudah induk menyusui anak-anaknya, selain itu
pertambahan bobot badan anak juga diukur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi susu pada betina OM
cenderung lebih besar daripada betina 2M, tetapi tidak berbeda nyata (P > 0,05).
Pertambahan bobot badan anak betina OM lebih -cepat dibanding betina 2M dan
menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P < 0,05). Pada akhir penelitian, bobot
badan anak dari kelompok betina OM lebih berat dibandingkan dengan kelompok
betina 2M, walaupun bobot badan awal penelitian kedua kelompok tersebut relatif
sama. Hal ini menguatkan bahwa produksi susu kelompok betina OM mampu
membesarkan anak-anaknya dibanding dengan kelompok betina 2M.
PENGARUH POSISI ZNTRAUTERIN FETUS TIKUS (Rnttus sp.) BETINA
TEREIADAP IUZMAMPUAN MEMBESARKAN ANAKNYA
Sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan
pada Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
LIA ROSLIANA
B01495148
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
WSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Judul Skripsi
: Pengaruh Posisi Iritrauterin Fetus Tikus (Ratitis sp.) Betina
Terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya
Nama Mahasiswa : Lia Rosliana
NRP
: B01495148
Menyetujui,
Dr. Nastiti Kusumorini
NIP : 131 669 942
Pembimbing I
Tanggal Lulus :
a
urns
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 21 Maret 1977 sebagai anak
sulung dari empat bersaudara, anak dari pasangan Ukay Sukari dan Imas Sutirah.
Pada tahun 1989 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Ranca Kasumba 11,
kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Majalaya.
Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertarna pada tahun 1992
penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 21 Bandung dan
lulus pada tahun 1995.
Pada tahun yang sama, penulis diterima di Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor sebagai pilihan pertama melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).