3
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1.
Daerah adalah Kabupaten Bulungan. 2.
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya, dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bulungan yang terdiri
dari Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan sebagai Unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
5. Bupati adalah Bupati Bulungan.
6. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Perpajakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7.
PT. Perusahaan Listrik Negara yang selanjutnya disingkat PLN adalah Perusahaan Listrik Negara Persero.
8. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Pemerintah Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pembangunan
Daerah.
9. Pajak Penerangan Jalan yang selanjutnya disebut Pajak adalah Pungutan
daerah atas penggunaan tenaga listrik. 10.
Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik untuk menerangi jalan umum yang rekeningnya dibayarkan oleh Pemerintah Daerah.
11. Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, peseroan
lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap serta bentuk badan
usaha lainnya.
12. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang disingkat SPTPD adalah surat
yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan danatau pembayaran pajak, Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak,
danatau harta dan kewajiban, menurut Peraturan Perundang- undangan perpajakan Daerah.
13. Surat Setoran Pajak Daerah yang disingkat SSPD adalah surat yang
digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke Kas Daerah atau ketempat pembayaran lain yang
ditunjuk oleh Bupati.
4
14. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat ketetapan
pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak. 15.
Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang disingkat SKPDKB adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok
pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang harus dibayar.
16. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang disingkat
SKPDKBT adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.
17. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang disingkat SKPDLB adalah
Surat Ketetapan Pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang
atau tidak seharusnya terutang.
18. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang disingkat SKPDN adalah Surat
Ketetapan Pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak, atau pajak terutang dan tidak ada kredit pajak.
19. Surat Tagihan Pajak Daerah yang disingkat STPD adalah Surat untuk
melakukan tagihan pajak danatau sanksi administrasi berupa bunga danatau denda.
20. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan
dan mengelola data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban Pajak Daerah yang berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
21. Penyidikan tindak pidana dibidang pajak daerah adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya dapat disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan
bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang Pajak Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
BAB II NAMA, OBJEK, SUBJEK DAN WAJIB PAJAK