A lif-Lam Qamariyah Tafkhiim Tarqiiq M ad Far’i

Halaman 14 dari 22 halaman Pelajaran 5 M engenal Qalqalah, Hukum Alif-Lam, dan Hukum M embaca “Lam” pada Kata “Allah” M ateri: Mengenal Qalqalah Mengenal Alif-Lam Mengenal hukum membaca Lam pada kata “ Allah” Qalqalah Qalqalah adalah membaca bunyi-bunyi huruf qalqalah dengan memantul karena diberi tanda sukun atau karena diwaqafkan. Huruf-huruf qalqalah terangkum dalam kalimat “ baju di thoqo” , yaitu “ ba” , “ jim” , “ dal” , “ tho” , dan “ qaf” . Skema mengenai qalqalah dapat dilihat pada Gambar 4. Ada dua macam qalqalah yang dikenal, yaitu qalqalah sughra dan qalqalah qubra. 1. Qalqalah Sughra Qalqalah sughra terjadi karena huruf-huruf qalqalah diberi tanda sukun mati. Biasanya muncul pada pertengahan ayat.

2. Qalqalah Qubra

Qalqalah sughra terjadi karena huruf-huruf qalqalah diwaqafkan. Biasanya muncul pada pertengahan ayat jika ia di waqafkan atau di akhir ayat karena berhenti. Hukum Alif-Lam Hukum Alif-Lam dibagi atas dua macam, yaitu Alif-Lam Syamsiyah dan Alif-Lam Qamariyah. Lihat Gambar 5 mengenai hukum ini.

1. Alif-Lam Syamsiyah

Apabila Alif-Lam bertemu dengan huruf-huruf syamsiyah, maka Alif-Lam dimasukkan ke dalam bunyi huruf selanjutnya.

2. A lif-Lam Qamariyah

Apabila Alif-Lam bertemu dengan huruf-huruf qamariyah, maka Alif-Lam dibaca secara jelas. Hukum M embaca Lam pada Kata “Allah” Perhatikan skema Gambar 6. Huruf “ lam” pada kata “ Allah” dibaca tafkhiim ataupun tarqiiq tergantung pada baris huruf sebelumnya.

1. Tafkhiim

Tafkhiim artinya tebal, dimana bacaan “ lam” dibaca tebal seandainya huruf lam pada kata Allah didahului oleh huruf dengan baris fathah atau dhamah. Halaman 15 dari 22 halaman

2. Tarqiiq

Tarqiiq artinya tipis, merupakan kebalikan dari tafkhiim, dimana bacaan “ lam” dibaca tipis, yaitu apabila huruf lam pada kata Allah didahului oleh tanda baca kasrah. Latihan Mari kita lihat beberapa contoh berikut ini, lalu tentukanlah apa hukum yang nampak pada contoh-contoh tersebut serta praktikkanlah cara membacanya. Q.S. 2:43, Q.S. 2:44, Q.S. 2:48, Q.S. 2:49, Q.S. 2:50, Q.S. 2:26, Q.S. 2:27, Q.S. 2:28 Sekarang kita lanjutkan bacaan kita pada surah Al-Anbiya, 21:45-57. Carilah pada bacaan ayat-ayat tersebut yang mempergunakan aturan-aturan yang sudah dipelajari. Halaman 16 dari 22 halaman Pelajaran 6 M engenal Hukum M ad 1 M ateri: Mengenal hukum Mad • Mad Ashli Thabi’i • Mad Far’i Hukum-hukum M ad M ad artinya memanjangkan bunyi huruf-huruf. Di dalam pelajaran tajwid ada dua macam mad, yaitu mad ashli tabi’i dan mad far’i. Ashli artinya pokok, dan far’i artinya cabang. Perhatikan skema hukum Mad pada Gambar 7 dalam Lampiran. 1. M ad AshliThabi’i Setiap bacaan mad ashli adalah dua harakat. Mad ini terjadi apabila terdapat alif sesudah baris huruf dengan fathah, ya mati sesudah baris huruf dengan kasrah, dan waw mati sesudah baris huruf dengan dhomah. Selain itu dapat pula mempergunakan tanda-tanda panjang jika ia tidak mempergunakan huruf-huruf alif, waw mati , ataupun ya mati.

2. M ad Far’i

Merupakan mad yang memiliki banyak jenisnya dengan panjang harakat yang berbeda- beda. Begitupula pada aplikasinya dapat berbeda-beda untuk setiap qiraat. Dalam pelajaran ini hanyak akan disampaikan beberapa hukum mad cabang ini di dalam kebanyakan buku- buku pelajaran tajwid. Kita akan bahas pada pelajaran ini sebagaian dari mad far’i, dan selebihnya akan diuraikan pada pelajaran berikutnya. 2.1 Mad Wajib Muttashil Di dalam mushaf Qur’an Saudi, jenis mad ini dapat mudah ditemukan yaitu dengan mempergunakan tanda baca panjang ~ yang diikuti dengan huruf hamzah dalam satu kata. Tanda mad ini memiliki panjang 5 harakat. 2.2 Mad Jaiz Munfashil Jenis mad ini juga dapat dengan mudah ditemukan di dalam mushaf Qur’an Saudi, yaitu dengan mempergunakan tanda baca panjang ~ yang diikuti dengan huruf hamzah yang tidak dalam satu kata. Tanda mad ini memiliki panjang 3-5 harakat. Sebahagian yang lain mengatakan panjang harakat ini sama dengan panjang harakat pada mad wajib muttashil. 2.3 Mad ‘Aridh Lisukuun Mad ini terjadi apabila seorang qori Al-Qur’an mewaqafkan bacaan dimana pada bacaan yang diwaqafkannya ditemukan mad ashli thabi’i yang diikuti oleh baris huruf dengan tanda selain tanwin fathah. Panjangnya mad ini adalah 2, 4, dan 6 harakat. 2.4 Mad ‘Iwadh Mad ini terjadi apabila seorang qori Al-Qur’an mewaqafkan bacaan dimana pada bacaan yang diwaqafkannya ditemukan tanda tanwin fathah. Maka bunyi nun pada tanwin fathah pada bacaannya dihilangkan. Panjangnya mad ini senantiasa 2 harakat. Halaman 17 dari 22 halaman 2.5 Mad Laazim Mutsaqqal Kilmi Jenis mad ini juga dapat dengan mudah ditemukan di dalam mushaf Qur’an Saudi, yaitu dengan mempergunakan tanda baca panjang ~ yang diikuti dengan huruf yang bertanda tasydid. Mad ini panjangnya 6 harakat. Latihan Mari kita lihat beberapa contoh berikut ini, lalu tentukanlah apa hukum yang nampak pada contoh-contoh tersebut serta praktikkanlah cara membacanya. Q.S. 2:30-34, Q.S. 2:54, Q.S. 2:67, Q.S. 2:282 Sekarang kita lanjutkan bacaan kita pada surah Al-Anbiya, 21:58-72. Carilah pada bacaan ayat-ayat tersebut yang mempergunakan aturan-aturan yang sudah dipelajari. Halaman 18 dari 22 halaman Pelajaran 7 M engenal Hukum M ad 2 M ateri: Lanjutan hukum-hukum Mad • Mad Far’i Hukum-hukum M ad Mari kita lanjutkan pelajaran mengenai hukum mad dengan menambahkan beberapa jenis- jenis mad fari’i yang belum terbahas pada pelajaran sebelumnya. Sekali lagi kita perhatikan skema hukum mad pada Gambar 7. M ad Far’i Sebelumnya kita sudah membahas Mad Wajib Muttashil, Mad Jaiz Munfashil, Mad ‘Aridh Lisukuun, Mad ‘Iwadh, dan Mad Laazim Mutsaqqal Kilmi, sekarang kita lanjutkan dengan membahas jenis mad far’i yang lainnya, yaitu 2.6 Mad Laazim Mukhaffafa Kilmi Di dalam Al-Qur’an, jenis mad ini hanya terdapat pada dua ayat saja, yaitu surah Yunus ayat 51 dan ayat 91, di mana tanda mad bertemu dengan huruf bersukun. Bacaan pada saat ini adalah 6 harakat. 2.7 Mad Laazim Harfii Musabba’ Jenis mad ini biasanya ditemukan pada awal surat dalam Al-Qur’an, yaitu huruf-huruf yang dibaca 6 harakat. Huruf-huruf ini mudah dikenali, karena ejaannya terdiri atas 3 huruf, yaitu “ sin” , “ kaf” , “ nun” , “ shad” , “ lam” , “ mim” , “ qaf” , dan “ ’ain” . 2.8 Mad Laazim Mukhaffa Harfii Jenis mad ini mirip dengan mad laazim harfii musabba’. Ia biasanya ditemukan pada awal surat dalam Al-Qur’an, namun huruf-hurufnya dibaca 2 harakat. Huruf-huruf untuk mad ini dikenali dengan ejaan yang terdiri atas 2 huruf, yaitu “ ha” , “ ha” , “ tha” , “ ra” , dan “ ya” . 2.9 Mad Shilah Mad shilah terjadi pada huruf “ ha” dengan baris kasrah dan dhomah, dengan syarat: huruf sebelum dan sesudahnya berharakat tidak mati. Terdapat dua macam mad shilah, yaitu mad shilah thawiilah dan mad shilah qashiirah. 2.9.1 Mad Shilah Thawillah Apabila mad shilah bertemu dengan huruf hamzah, maka dibaca 5 harakat. 2.9.2 Mad Shilah Qashiirah Apabila mad shilah bertemu dengan huruf selain hamzah, maka dibaca 2 harakat. 2.10 Mad Tamkiin Jenis mad ini dapat dengan mudah ditemukan di dalam mushaf Qur’an Saudi, yaitu dengan mempergunakan tanda baca panjang seperti huruf “ ya” kecil setelah huruf “ ya” dengan baris kasrah. Contohnya dapat dilihat pada Q.S. 3:79-80. 2.11 Mad Farq Farq artinya membedakan, maksudnya untuk membedakan kalimat tanya dan berita dengan memanjangkan bacaan ayat Al-Qur’an. Panjang mad ini 5-6 harakat. Jenis mad ini hanya terdapat pada 4 ayat, yaitu Q.S. 6:143-144, 10:59, 16:59. Halaman 19 dari 22 halaman Latihan Mari kita lihat beberapa contoh berikut ini, lalu tentukanlah apa hukum yang nampak pada contoh-contoh tersebut serta praktikkanlah cara membacanya. Q.S. 2:30-34, Q.S. 19:1, Q.S. 20:1, Q.S. 36:1, Q.S. 2:255-257, Q.S. 2:282, Q.S. 2:284-286 Sekarang kita lanjutkan bacaan kita pada surah Al-Anbiya, 21:73-81. Carilah pada bacaan ayat-ayat tersebut yang mempergunakan aturan-aturan yang sudah dipelajari. Halaman 20 dari 22 halaman Pelajaran 8 M engenal Huruf Isti’la, Hukum M embaca “Ra”, dan Aturan M embaca Tanwin dengan Huruf Bersukun M ateri: Mengenal huruf-huruf Isti’la Mengenal hukum membaca “ Ra” Mengenal aturan membaca tanwin yang bertemu huruf dengan sukun Huruf-huruf Isti’la Huruf isti’ la adalah huruf-huruf yang senantiasa dibaca tebal tafkhiim. Huruf ini ada tujuh buah, yaitu “ kho” , “ shod” , “ dhod” , “ tho” , “ zho” , “ ghin” , dan “ qof” . Hukum M embaca “Ra “ Huruf “ ra” memiliki keistimewaan sendiri, karena ia terkadang harus dibaca tipis, tetapi juga terkadang harus tebal, atau sekali waktu bebas memilih antara tebal dan tipis.

1. Bacaan “ra” tafkhiim