8
1. Pendahuluan
Kabupaten Semarang yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Tengah yang memiliki potensi kepariwisataan, yaitu Taman Wisata Kopeng.
Desa Wisata Kopeng terletak di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Letak geografisnya berada di lereng gunung Merbabu, gunung Telomoyo dan gunung
Andong di ketinggian 1450 m dari permukaan laut. Menyajikan panorama yang memikat dalam nuansa alam pedesaan dipadu dengan keindahan hamparan
tanaman bunga dan sayuran membentuk suasana asri nan menyejukkan. Daerah tujuan wisata alam ini berjarak tempuh sekitar 14 km dari kota Salatiga
dan sekitar 54 km dari kota Semarang. Berkunjung ke Desa Wisata Kopeng, wisatawan dapat menikmati wisata alam pegunungan, bunga, petik strawberi,
berkuda, kerajinan, budaya dan kuliner. Wana wisata Kopeng memiliki beberapa lokasi ideal yang bisa digunakan sebagai rekreasi keluarga, perkemahan, outbond
dan acara rapat serta seminar pada institusi.
Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang sangat pesat dan membawa perubahan yang sangat besar karena dengan teknologi tersebut
informasi dapat didapat dengan cepat, akurat dan tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Salah satu sektor yang berkembang dalam perkembangan teknologi
adalah di bidang pariwisata yang memberikan andil untuk mendistribusikan informasi objek-objek wisata yang lebih interaktif khususnya melalui teknologi
internet.
Dengan harapan setelah adanya website pariwisata yang menggunakan Responsive Web Design ini akan terjadi peningkatan pengunjung, baik pada hari-
hari biasa maupun hari libur. Dan memudahkan pengunjung untuk melakukan pemesanan hotel dan mengetahui informasi tentang hotel di Taman Wisata
Kopeng. Berdasarkan permasalahan Website yang terjadi di Taman Wisata Kopeng maka dikembangkan Webite Taman Wisata Kopeng berbasis web
Responsive Web Desaign RWD.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian pada jurnal dengan judul Perancangan Website Responsive Sebagai Media Informasi dan E-Learning pada SMA Negeri 1 Kota Bima
Menggunakan Framework Bootstrap. Pada penelitian dengan jurnal yang berjudul Perancangan Website
Responsive Sebagai Media Informasi dan E-Learning pada SMA Negeri 1 Kota Bima Menggunakan Framework Bootstrap didapatkan bahwa dengan menerapkan
web responsive menggunakan framework Bootstrap dapat mempermudah siswa dalam belajar diluar sekolah menggunakan pc atau gadget dengan tampilan yang
bisa menyesuaikan dengan device yang digunakan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka dari itu melalui penelitian ini, akan diterapkan Responsive pada pembuatan Website pariwisata menggunakan
framework Bootstrap untuk Mempermudah Wisatawan dalam mengakses website Taman Wisata Kopeng.
9 PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis
sehingga maintenance web menjadi lebih mudah dan efisien [1]. Gambar 1 merupakan alur kerja dari PHP yang didukung bermacam-macam sistem
database.
Gambar 1 Alur Kerja PHP [2]
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C, sehingga sintaks PHP mirip dengan bahasa C. Semula PHP digunakan Rasmus
untuk menghitung jumlah pengunjung didalam suatu web yang kemudian dikenal dengan Personal Home Page Tools versi 1.0 dan dapat dipakai dengan gratis.
Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuat untuk menciptakan halaman web yang dinamis. Kemudian
pada tahun 1996 Rasmus mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya mampu mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Kemudian
pada tanggal 6 Juni 1998 dan 22 Mei 2000 muncul PHP versi 3.0 dan 4.0 yang lebih lengkap dibandingkan versi sebelumnya.
Responsive adalah teknik untuk menbuat layout website yang dapat secara otomatis menyesuaikan dengan device yang digunakan pengunjung, baik ukuran
maupun orientasinya. Pada artikel Ethan Marcotte mengulas tentang tiga teknik dalam
pembuatan web Responsive, yaitu flexible layout, flexible images, dan media queries ke dalam satu pendekatan dan menamakannya Responsive Design.
Hypertext Markup Language HTML merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web.
Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser.
Twitter Bootstrap adalah sebuah alat bantu untuk menbuat tampilan website yang dapat mempercepat pekerjaan seseorang pengembang website
ataupun pendesain halaman website. Sesuai dengan namanya, website yang dibuat dengan alat bantu ini memiliki tampilan halaman Twitter atau desainer juga dapat
mengubah tampilan halaman website sesuai dengan kebutuhan.
Twitter Bootstrap dibangun dengan teknologi HTML dan CSS yang dapat membuat layout halaman website, table, tombol, form, navigasi, dan komponen
10 lainnya dalam sebuah website hanya dengan memanggil fungsi CSS Class dalam
berkas HTML yang telah didefinisikan. Selain itu juga terdapat komponen- komponen lainnya yang dibangun menggunakan JavaScript.
Cascading Style Sheets CSS merupakan aturan untuk mengatur beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebuh terstruktur dan seragam. CSS
bukan merupakan pemrograman. Sama halnya Styles dalam aplikasi pegolahan kata seperti Microsoft word yang dapat mengatur beberapa Style, misalnya
Heading, Subbab, bodytext, Footer, images, dan Style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas File. Pada umumnya CSS
dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
JavaScript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan dinamis. JavaScript dapat bekerja disebagian besar browser seperti Internet Explorer IE,
Mozilla Firefox, Netscape, dan Opera. Code JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT.
3.
Metode Penelitian
Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian, maka diperlukan suatu metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah
ditentukan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.
Analisis Masalah dan Kebutuhan
Studi Pustaka
Pengembangan Sistem
Kesimpulan dan Saran
Laporan dan Publikasi
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Pada tahap pertama metode penelitian, yaitu studi pustaka. Hasil pada tahap pertama adalah pemahaman teori tentang Responsive Web Design, Twitter
Bootstrap, bahasa pemrograman PHP, basis data MySql dan NetBeans sebagi editor untuk mengimplementasikan aplikasi, serta Unified Modelling Language
sebagai model perancangan aplikasi.
Tahap kedua, yaitu merancang template dengan menggunakan bootstrapt, mendapatkan source code dari bootstrapt terlebih dahulu. dan membangun web
11 tersebut yang memanfaatkan source code bootstrap. Untuk menjalankan
komponen-komponen bawaan dari bootstrap seperti modal dialog, navigation agar bias berjalan dibutuhkan jquery.
Tahap selanjutnya adalah tahap ketiga, yaitu melakukan uji coba terhadap sistem yang telah dibangun pada tahap sebelumnya. Tahap ini dilakukan untuk
mengukur unjuk kerja website yang dibangun, Pengujian selanjutnya adalah menguji aplikasi dalam menampilkan data-data informasi Taman Wisata Kopeng
dan informasi hotel yang diperoleh dari Database, yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Hasil pada tahap ketiga ini adalah sebuah aplikasi berbasis web
dengan menggunakan Responsive Web Design yang layak dipergunakan untuk pengembangan obyek Taman Wisata Kopeng.
Tahap terakhir, yaitu tahap pengambilan kesimpulan dan saran, dilanjutkan dengan pembuatan laporan. Laporan diwujudkan dalam bentuk
laporan penelitian dan artikel ilmiah sebagai draft jurnal publikasi hasil penelitian ini.
Admin Pengunjung
Kelola Kamar
Kelola Layanan
Kelola Fasilitas
Kelola Gallery Ubah
Tambah Hapus
Lihat
Ubah Tambah
Hapus Lihat
Ubah Tambah
Hapus Lihat
Ubah Tambah
Hapus Lihat
extend extend
extend extend
extend extend
extend extend
extend extend
extend extend
extend extend
extendextend
Lihat Kamar
Lihat Layanan
Lihat Fasilitas
Lihat Gallery Lihat Home
Gambar 3. Use Case Diagram Aplikasi
Gambar 3 merupakan use case diagram yang terdiri atas dua aktor yaitu admin dan Pengunjung. aktor
admin memiliki hak akses dalam sistem. Admin bertugas mengelola data-data seperti data kamar, layanan, fasilitas, dan gallery.
Sedangkan pada aktor Pengunjung hanya dapat melihat informasi dari tampilan home, kamar, layanan, fasilitas dan gallery.
12
Admin Sistem
Pengunjung
Atur Data Kamar Edit Kamar
Tambah Kamar Hapus Kamar
Simpan Atur Data Laayanan
Edit Layanan Tambah Layanan
Hapus Layanan Atur Data Fasilitas
Edit Fasilitas Tambah Fasilitas
Hapus Fasilitas Atur Data Gallery
Edit Gallery Tambah Gallery
Hapus Gallery Lihat Kamar
Lihat Layanan Lihat Fasilitas
Lihat Gallery Mulai
Selesai
Gambar 5.
Ativity Diagram
Gambar 5 menggambarkan aktifitas yang terjadi untuk Admin dan Pengunjung. Dimulai dari login Admin dengan masuk ke menu Admin pada laman
Website, kemudian akan masuk ke menu Admin. Di dalam menu Admin, Admin bisa atur data kamar, layanan, fasilitas, dan gallery. Dan data akan disimpan pada
system. Didalam Diagram aktifity ini user hanya bisa melihat atau membaca informasi saja.
13
4. Hasil dan Pembahasan