FREKUENSI KEMUNCULAN KENAKALAN REMAJA DALAM FILM INDONESIA Analisis Isi Terhadap Film Realita Cinta Dan Rock’n Roll
FREKUENSI KEMUNCULAN KENAKALAN REMAJA DALAM
FILMINDONESIAAnalisis Isi Terhadap Film Realita Cinta Dan Rock’n Roll
Oleh: RUDY TRIHANDOKO ( 02220097 )
Communication Science
Dibuat: 20090216 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kenakalan Remaja, Film Indonesia
ABSTRAK
Perfilman terutama di Indonesia cenderung diisi oleh ceritacerita yang menampilkan kisahkisah
bertemakan kehidupan remaja. Salah satu film yang bergenre remaja yaitu film dengan judul
Realita Cinta dan Rock’n Roll. Bingkai kehidupan remaja dengan segala atributnya dianggap
sebagai sesuatu yang menarik. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar muatan
kenakalan remaja dalam film Realita Cinta dan Rock’n Roll.
Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini, menggunakan analisis isi dengan
perangkat statistik deskriptif. Penelitian ini menggunakan unit analisis scene yang berupa akting
dan dialog, dimana dalam film tersebut terdapat 106 scene. Teknik analisa data menggunakan
teknik analisis distribusi frekuensi untuk mengetahui frekuensi kemunculan dari setiap kategori
penelitian. Untuk menguji reliabilitas penelitian ini dibantu oleh dua orang coder(orang yang
melakukan pengkodingan) dalam pengkodingan data.
Hasil temuan penelitian ini ada tiga struktur kategori berupa kenakalan di keluarga, kategori
kenakalan sosial, kategori kenakalan di sekolah Penelitian ini diketahui frekuensi kemunculan
kenakalan remaja sebanyak 29 scene dari 106 scene yang di amati. Atas hasil tersebut bisa
diketahui bahwa pentingnya peran keluarga untuk memberikan pelajaran tentang bagaimana cara
menyikapi dirinya sendiri dan orang lain. Kurangnya kontrol dari keluarga dapat berdampak
negatif terhadap keluarga itu sendiri, si anak menjadi seorang pemberontak kepada orang tua
karena si anak menganggap memiliki kebebasan sendiri.
ABSTRACT
Indonesian movies tend to show stories with juvenile life themes. Realita Cinta dan Rock’n Roll
refers to a youth genre movie. The youth life and its attributes seem considered as interesting to
watch. The author, therefore, put the interest to examine the content of juvenile delinquency in
the Realita Cinta dan Rock’n Roll motion picture.
Research method employs content analysis with descriptive statistic apparatus. Research uses
scene analysis unit including acting and dialog, in which involving 106 scenes in this movie.
Data analysis technique uses frequency distribution analysis technique to understand the
frequency of occurrence in every research category. Testing the reliability of research requires
the assistance of two coders (people with coding duty) in the data coding.
Results of research indicate three categorical structures, i.e. delinquency in the family, social
delinquency, and delinquency in the school. Frequency of juvenile delinquency occurrence
becomes evident in the 29 scenes of 106 scenes observed. It may ascertain the importance of
family in giving lesson about how to become self and other individual. Lack of family control
only gives unfavorable effect on the family itself. The children possibly may take a position to
resist the parent because they feel having their individual freedom.
FILMINDONESIAAnalisis Isi Terhadap Film Realita Cinta Dan Rock’n Roll
Oleh: RUDY TRIHANDOKO ( 02220097 )
Communication Science
Dibuat: 20090216 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kenakalan Remaja, Film Indonesia
ABSTRAK
Perfilman terutama di Indonesia cenderung diisi oleh ceritacerita yang menampilkan kisahkisah
bertemakan kehidupan remaja. Salah satu film yang bergenre remaja yaitu film dengan judul
Realita Cinta dan Rock’n Roll. Bingkai kehidupan remaja dengan segala atributnya dianggap
sebagai sesuatu yang menarik. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar muatan
kenakalan remaja dalam film Realita Cinta dan Rock’n Roll.
Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini, menggunakan analisis isi dengan
perangkat statistik deskriptif. Penelitian ini menggunakan unit analisis scene yang berupa akting
dan dialog, dimana dalam film tersebut terdapat 106 scene. Teknik analisa data menggunakan
teknik analisis distribusi frekuensi untuk mengetahui frekuensi kemunculan dari setiap kategori
penelitian. Untuk menguji reliabilitas penelitian ini dibantu oleh dua orang coder(orang yang
melakukan pengkodingan) dalam pengkodingan data.
Hasil temuan penelitian ini ada tiga struktur kategori berupa kenakalan di keluarga, kategori
kenakalan sosial, kategori kenakalan di sekolah Penelitian ini diketahui frekuensi kemunculan
kenakalan remaja sebanyak 29 scene dari 106 scene yang di amati. Atas hasil tersebut bisa
diketahui bahwa pentingnya peran keluarga untuk memberikan pelajaran tentang bagaimana cara
menyikapi dirinya sendiri dan orang lain. Kurangnya kontrol dari keluarga dapat berdampak
negatif terhadap keluarga itu sendiri, si anak menjadi seorang pemberontak kepada orang tua
karena si anak menganggap memiliki kebebasan sendiri.
ABSTRACT
Indonesian movies tend to show stories with juvenile life themes. Realita Cinta dan Rock’n Roll
refers to a youth genre movie. The youth life and its attributes seem considered as interesting to
watch. The author, therefore, put the interest to examine the content of juvenile delinquency in
the Realita Cinta dan Rock’n Roll motion picture.
Research method employs content analysis with descriptive statistic apparatus. Research uses
scene analysis unit including acting and dialog, in which involving 106 scenes in this movie.
Data analysis technique uses frequency distribution analysis technique to understand the
frequency of occurrence in every research category. Testing the reliability of research requires
the assistance of two coders (people with coding duty) in the data coding.
Results of research indicate three categorical structures, i.e. delinquency in the family, social
delinquency, and delinquency in the school. Frequency of juvenile delinquency occurrence
becomes evident in the 29 scenes of 106 scenes observed. It may ascertain the importance of
family in giving lesson about how to become self and other individual. Lack of family control
only gives unfavorable effect on the family itself. The children possibly may take a position to
resist the parent because they feel having their individual freedom.