PERUBAHAN GAYA HIDUP BURUH MIGRAN ANTARA SEBELUMDAN SESUDAH MENJADI BURUH MIGRAN(Studi Pada Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo,Kabupaten Ngawi)

PERUBAHAN GAYA HIDUP BURUH MIGRAN ANTARA SEBELUMDAN
SESUDAH MENJADI BURUH MIGRAN(Studi Pada Desa Kletekan,
Kecamatan Jogorogo,Kabupaten Ngawi)
Oleh: DEDIK KURNIAWAN ( 03240010 )
Sociology
Dibuat: 2008-04-14 , dengan 3 file(s).

Keywords: Gaya hidup, Buruh Migran, Perubahan gaya hidup.
Pertumbuhan penduduk di pedesaan yang pesat menyebabkan sulitnya memperoleh pekerjaan
produktif di bidang pertanian. Hal itu disebabkan karena pertanian adalah bidang yang paling banyak
menyerap tenaga penduduk pedesaan. Akan tetapi karena bidang pertanian telah mengalami
penyempitan lahan yang dikarenakan semakin bertambahnya pemukiman - pemukiman penduduk
yang baru, maka banyak sekali masyarakat yang memilih jalan untuk menjadi buruh migran. Pada
dasarnya manusia selalu mengalami perubahan dan salah satunya adalah perubahan gaya hidup.
Gaya hidup buruh migran banyak dipengaruhi oleh lingkungan baru tempat mereka tinggal. Penelitian
ini berupaya menggali dan menjelaskan tentang bagaimana perubahan buruh migran antara sebelum
dan sesudah menjadi buruh migran dengan studi pada Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo,
Kabupaten Ngawi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perubahan buruh migran antara
sebelum dan sesudah menjadi buruh migran dengan studi pada Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo,
Kabupaten Ngawi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, di mana

peneliti menggunakan obyek yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah observasi, wawancara bebas mendalam serta dokumentasi berupa arsip dan foto. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik purposif sampling dangan kriteria : Buruh migran yang
telah bekerja di Jakarta minimal 2 tahun dan bekerja sebagai karyawan pabrik. Buruh migran yang
tidak lagi atau belum kembali ke Jakarta. Buruh migran yang sudah berkeluarga. Dari kriteria tersebut
maka diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Sedangkan teknik analisa datanya menggunakan
Deskriptif Kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksionisme simbolik
(George Herbert Meat dan Herbert Blumer).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebelum menjadi buruh migran, masyarakat Desa
kletekan masih hidup dengan kesederhanaan. Setelah bermigrasi, buruh migran mengalami
perubahan gaya hidup yang dipengaruhi oleh lingkungan baru tempat mereka tinggal. Pelaksanaan
nilai-nilai sosial seperti gotong royong dan kepatuhan kepada adat istiadat mulai memudar. Mereka
juga banyak berubah dalam penampilan seperti pola berpakaian, dialek berbahasa, mengenal dan
menggunakan teknologi, modernisme rumah. Dengan perubahan penampilan tersebut buruh migran
menunjukkan citra diri mereka agar status sosial mereka meningkat. Perubahan yang dibawa buruh
migran tersebut tidak selalu positif akan tetapi ada sisi negatif. Diharapkan kepada buruh migran
dalam perubahan gaya hidup tidak mengindahkan nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada.

ABSTRACT
The fast growth of resident in the rural makes difficulties to obtain productive work in agriculture area.

That is caused by agriculture is area which is need energy of rural resident. However, agriculture area
have more limited farm because of increasing new settlements of resident, a lot of society chose to be
migrant labor. Basically, human being always experience of change and one of them is change of life
style. Life styles of migrant labor are influenced by new environment where they live. This research
attempt to explain about how change of migrant labor between before and after becoming migrant
labor with study in Kletekan Village, Jogorogo District, Ngawi Regency.
The objective of this research is to know how change of migrant labor between before and after
becoming migrant labor with study in Kletekan Village, Jogorogo District, Ngawi Regency. In this
research, researcher uses qualitative research method, where researcher use accurate object. Data
collecting technique which is used in this research is observation, circumstantial free interview and
also documentation in the form of photo and archives. Technique of sample taking use technique of
purposive sampling by criterion: migrant labors who have worked in Jakarta minimum 2 years and
work as factory employees. Migrant labor who no longer or not yet returned to Jakarta. Migrant labor
who have family. From the criterion, obtained sample as 30 people. While data analysis technique use
is Descriptive Qualitative.
Theory used in this research is theory of interactions symbolic (George Herbert Meat and Herbert
Blumer). This theory mean from life style symbols were brought by migrant labor.
From result of research can be concluded that before becoming migrant labor, the people of Kletekan
Village still live in simplicity. After have migration, migrant labor experience change of life style that
influenced by new environment where they live. Implementation of social values like mutual

assistance and compliance to custom dressy. They also changing many in appearance like dressy
pattern, Ianguage dialect, recognizing and using technology, house modernism. By change of
appearance of migrant labor indicate that their own image so that social status of them increase. The
changes that brought by migrant labor is not always positive but there is negative side. Hopefully to
migrant labor in change of life style heedless of social values and existing norms.