Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Balitaterhadap Kunjungan Ke Posyandu Diwilayah Kerja Puskesmas Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuankabupaten Deli Serdangtahun 2014

Skripsi
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITATERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014
JULI ANA NIM. 091000030
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

ABSTRAK
Posyandu merupakan perpanjangan tangan puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat, yang menyelenggarakan sistem pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia, secara empirik telah dapat memeratakan pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak. Menurut Depkes RI (2006) posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya kesehatan masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,oleh,untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembaangunan kesehatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu balita dengan perilaku mengunjungi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Percut Sei Tuan Kecamatan Deli Serdang Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional, untuk mengetahui hubungan pengetahuan Ibu Balita terhadap kunjungan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Medan. populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu balita yang berkunjung keposyandu di Percut Sei Tuan Kecamatan Deli Serdang Medan tahun 2013 berjumlah 540 orang. Data dianalisa dengan menggunakan sampel menurut Lemeshow. Pengambilan sampel dengan cara acak sederhana (simple random sampling) yaitu sistem tabel angka acak dengan jumlah sampel 81 ibu balita.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan ibu balita baik 23 orang (28.4%) dan cukup 58 orang (71.6%). Sikap ibu balita Perilaku kunjungan ke Posyandu baik 16 orang (19.8%), cukup 63 orang (77.8%) dan kurang 29 orang (2.5%). Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu balita terhadap kunjungan ke Posyandu dapat dilihat bahwa nilai Exact Sig.(2-sides) adalah 0,307 maka lebih besar dari titik kritis 0,05 (0,307> 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat pendidikan dan sikap ibu balita terhadap kunjungan keposyandu.
Kata kunci : pengetahuan, sikap, ibu, balita,posyandu

ABSTRAK
Posyandu is an extension of the health centers that provide care and health monitoring are implemented in an integrated manner. Growth monitoring sessions conducted by and for the community. Posyandu as a forum for public participation , which organizes service system meeting basic needs and improving the quality of human and empirically has been able to equalize the health care field. These activities include immunization , public nutrition education and maternal and child health services . According to the MOH (2006 ) posyandu is one form of power based health activities, public health ( UKBM ) are managed and organized from,by,for,and with the community in the implementation of health development.
The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitude of mothers with toddlers visiting behavior Posyandus in Puskesmas Percut seituan Medan Deli Serdang district.
This research is an analytic survey research using cross sectional design , to determine the relationship of knowledge to visit Mother Toddler Posyandu in Puskesmas Percut Sei Tuan Medan Deli Serdang . population in the study were all mothers visiting toddler Sei Tuan Percut keposyandu in Deli Serdang District of Medan in 2013 amounted to 540 people. Data were analyzed by using a sample according Lemeshow.Sampling random manner(simple random sampling )is a random number table system with a sample of 81 mothers toddler .
The results showed a good knowledge of the toddler 's mother 23 people (28.4 % ) and enough 58 people ( 71.6 % ). Attitude Behavior toddler 's mother to visit both IHC 16 people ( 19.8 % ),pretty 63 people( 77.8 % )and less than 29 people( 2.5 % ). Knowledge relationships with maternal attitude towards visits to IHC toddler can be seen that the value of the Exact Sig.( 2 -sides )is greater than 0.307, the critical point of 0.05 ( 0.307 > 0.05 ). It can be concluded that there is no relationship of education level and attitude of mothers and children against keposyandu visit.
Keywords : knowledge , attitudes , mother , toddler , posyandu

RIWAYAT HIDUP PENULIS


Nama Tempat/Tanggal Lahir Agama Status Perkawinan Anak ke Nama Orang Tua
Alamat Rumah

: Juliana : Tanjung Balai / 20 Juli 1990 : Islam : Belum Menikah : 3 (tiga) dari 5 Bersaudara : Nasib Manurung (ayah)
Siti Rahma Pjt (Ibu) : Tanjung Balai Kota Madia Jalan Teluk, Sumatera Utara. Medan.

Riwayat Pendidikan
Tahun 1997 – 2003 : SD Negeri 136537 Tanjung Balai Tahun 2003 – 2006 : SMP Negeri 8 SMP Tanjung Balai Tahun 2006 – 2009 : YMPI Yayasan Madrasah Pendidikan Islam Tanjung Balai Tahun 2009 – 2014 : FKM USU Medan

Riwayat Organisasi 1. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Komisariat FKM USU 2. KOHATI HMI FKM USU

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini yang berjudul “HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU BALITATERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG REJO KEC. PERCUT SEI TUANKABUPATEN DELI SERDANGTAHUN 2014”. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada bapak Drs. Eddy Syahrial, MS selaku dosen pembimbing I dan ibu Namora Lumongga L. MSc.Phd selaku selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Selanjutnya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Tukiman, MKM selaku ketua Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Alam Bakti Keloko, M.Kes selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. Tukiman.MKM selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini
5. Ibu Evawani selaku dosen Penasehat Akademik.


6. Seluruh staf pengajar dan pegawai departemen PKIP, ibu dr. Linda T. Maas, M.PH, bapak Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM, ibu Lita Sri Andayani, M.Kes, Ibu Namora Lumongga Lubis, MSc.Ph.D dan bapak Warsito yang telah banyak membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi.
7. Seluruh dosen dan staff serta seluruh civitas akademika FKM USU yang telah membimbing dan membantu selama perkuliahan.
8. Terlebih Istimewa penulis mengucapkan rasa terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda tercinta Nasib Manurung dan Ibunda Tercinta Siti Rahma Pjt yang senantiasa mengasuh, mendidik, membimbing, dan mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis serta tidak pernah merasa jenuh dalam memberikan motivasi, dorongan baik secara materil maupun secara moril, sekali lagi penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta.
9. Kakak Abang dan adik tersayang Anita, Samsul Bahri dan Elvina, Irma Yanti serta keluarga baru penulis , Herwanto (abang ipar) dan keponakan tersayang Siti Delima, Siti Aisyah, Aldo Revaldo,M. Sempurna Aditia yang telah banyak memberikan movitasi dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan.
10. Sahabat terbaik dan seperjuangan : Nila Sari Siregar, alm. Zaharani Tanjung, yang selalu membantu, menemani dan memberi semangat

kepada penulis hingga menyelesaikan study di Fakultas Kesehatan Masyarakat. 11. Sahabat-sahabat ku Frecila ,Yuni Zaidah Gultom, yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan serta kritikan yang menambah semangat penulis dan teman-teman yang namanya tidak dapat disebutkan satu-persatu, penulis mengucapkan terima kasih. 12. Pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang senantiasa mendukung penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 28 Januari 2015 Penulis
Juli Ana

DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................... i ABSTRAK ....................................................................................................................... ii RIWAYAT HIDUP PENULIS....................................................................................... iii KATA PENGANTAR..................................................................................................... vi DAFTAR ISI.................................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ........................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah......................................................................................... 12 1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................. 12 1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 12 1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................... 12 1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................... 13
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 14 2.1 Perilaku............................................................................................................ 14 2.1.1 Definisi pengetahuan.................................................................................... 14 2.1.1,1 Tinngkat pengetahuan ............................................................................... 14 2.2.1 faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan................................. 16 2.1.2 Sikap...................................................................................................... 18 2.2.3 Tindakan atau Praktek (practice) (perilaku) ......................................... 19 2.3 Ibu.................................................................................................................... 21 2.3 Balita ............................................................................................................... 21 2.4.Posyandu ......................................................................................................... 21 2.41. Pengertian posyandu ............................................................................. 21 2.4.3. Tujuan posyandu ............................................................................... 22 2.4.3. Sasaran posyandu ................................................................................. 28 2.4.4. Fungsi posyandu................................................................................... 22 2.4.5 Manfaat posyandu ................................................................................ 23 2.4.6 Penyelenggaraan Posyandu .................................................................. 24 2.4.7 Kegiatan utama posyandu .................................................................... 25 2.4 Teori Perilaku .................................................................................................. 28 2.6 Kerangka Konsep ............................................................................................ 31 2.7. Hipotesa Penelitian......................................................................................... 31

BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................................... 33 3.1 Jenis Penelitian................................................................................................ 33 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................... 33 3.2.1 Lokasi .................................................................................................... 33 3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................................... 33 3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 34 3.3.1 Populasi ................................................................................................. 34 3.3.2 Sampel................................................................................................... 34 3.4 Sistem Pengambilan Sampel .......................................................................... 35 3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 36 3.5.1 Data Primer ........................................................................................... 37 3.5.2 Data Sekunder ....................................................................................... 37 3.6 Defenisi Operasional ....................................................................................... 37 3.7. Aspek pengukuran dan instrumen .................................................................. 38 3.7.1 Aspek pengukuran ............................................................................ 38 3.8. Instrumen........................................................................................................ 42 3.9.Teknik analisis dan Pengolahan Data............................................................. 43 3.9.1 Analisis data .......................................................................................... 43 3.9.2 Pengolahan data..................................................................................... 43
BAB 4 HASIL PENELITIAN ........................................................................................ 44 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................................. 44 4.2 Karakteristik Responden ................................................................................. 45 4.3. Pengetahuan Ibu Balita Terhadap Kunjungan ke Posyandu .......................... 45 4.4. Sikap Ibu Balita Terhadap Kunjungan Keposyandu ...................................... 50 4.5. Kunjungan Posyandu...................................................................................... 53 4.6. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kunjungan Posyandu ................. 56
BAB 5 PEMBAHASAN .................................................................................................. 58 5.1 Pendidikan Ibu Balita ..................................................................................... 58 5.2 Pengetahuan Ibu Balita................................................................................... 60 5.3 Sikap Ibu Balita Terhadap Perilaku ke Posyandu ......................................... 61 5.4 Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu ................................................................ 64 5.5 Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Terhadap Kunjungan Posyandu.............. 65 5.6 Hubungan Sikap Ibu Balita dengan kunjungan ke posyandu...........................67
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................69 6.1 Kesimpulan......................................................................................................69 6.2 Saran................................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3

Pengambilan Sampel...........................................................................................36 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur....................................... 45 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Suku ........................................ 45 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .............................. 46

Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 46

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Balita Terhadap Kunjungan ke Posyandu ....................................................................................... 47

Tabel 4.6

Distribusi Kategori Pengetahuan Ibu balita terhadap kunjungan keposyandu diwilayah kerja puskesmas Tanjung Rejo Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 ........................................................................................................... 48

Tabel 4.7


Distribusi Frekuensi antara Umur dengan Pengetahuan Ibu Balita terhadap kunjungan posyandu kepuskesmas Di Desa Percut. .......................................................................................................... 49

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi antara Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Balita terhadap kunjungan keposyandu diwilayah kerja puskesmas Di Desa Percut .......................................................... 49

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu balita terhadap kunjungan ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Rejo Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 ........................................ 50

Tabel 4.10. Distribusi Kategori Sikap Ibu Balita terhadap kunjungan keposyandu diwilayah kerja puskesmas Di Desa Percut ...................................... 52

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi antara Umur dengan Sikap Ibu Balita terhadap kunjungan kepuskesmas Di Desa Percut..................................... 52

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi antara Tingkat Pendidikan dengan Sikap Ibu Balita terhadap kunjungan keposyandu diwilayah kerja puskesmas Di Desa Percut. ......................................................... 53

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Kunjungan ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Rejo Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014................................................................... 53

Tabel 4.14. Distribusi Kategori kunjungan keposyandu diwilayah kerja puskesmas Di Desa Percut ................................................................................55
Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi antara Tingkat Pendidikan dengan kunjungan ke posyandu diwilayah kerja puskesmas Di Desa Percut ................................................................................................................55
Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi antar Pengetahuan Ibu Balita dengan kunjungan ke Puskesmas Di Desa Percut. .................................................................56
Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi antar Sikap Ibu Balita dengan kunjungan ke Puskesmas Di Desa Percut. .................................................................57

Daftar Lampiran

Nomor 1. Kuesioner 2. Master Data 3. Output SPSS 4. Surat Keterangan dari Lokasi Penelitian

ABSTRAK
Posyandu merupakan perpanjangan tangan puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat, yang menyelenggarakan sistem pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia, secara empirik telah dapat memeratakan pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak. Menurut Depkes RI (2006) posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya kesehatan masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,oleh,untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembaangunan kesehatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu balita dengan perilaku mengunjungi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Percut Sei Tuan Kecamatan Deli Serdang Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional, untuk mengetahui hubungan pengetahuan Ibu Balita terhadap kunjungan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Medan. populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu balita yang berkunjung keposyandu di Percut Sei Tuan Kecamatan Deli Serdang Medan tahun 2013 berjumlah 540 orang. Data dianalisa dengan menggunakan sampel menurut Lemeshow. Pengambilan sampel dengan cara acak sederhana (simple random sampling) yaitu sistem tabel angka acak dengan jumlah sampel 81 ibu balita.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan ibu balita baik 23 orang (28.4%) dan cukup 58 orang (71.6%). Sikap ibu balita Perilaku kunjungan ke Posyandu baik 16 orang (19.8%), cukup 63 orang (77.8%) dan kurang 29 orang (2.5%). Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu balita terhadap kunjungan ke Posyandu dapat dilihat bahwa nilai Exact Sig.(2-sides) adalah 0,307 maka lebih besar dari titik kritis 0,05 (0,307> 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat pendidikan dan sikap ibu balita terhadap kunjungan keposyandu.
Kata kunci : pengetahuan, sikap, ibu, balita,posyandu

ABSTRAK
Posyandu is an extension of the health centers that provide care and health monitoring are implemented in an integrated manner. Growth monitoring sessions conducted by and for the community. Posyandu as a forum for public participation , which organizes service system meeting basic needs and improving the quality of human and empirically has been able to equalize the health care field. These activities include immunization , public nutrition education and maternal and child health services . According to the MOH (2006 ) posyandu is one form of power based health activities, public health ( UKBM ) are managed and organized from,by,for,and with the community in the implementation of health development.
The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitude of mothers with toddlers visiting behavior Posyandus in Puskesmas Percut seituan Medan Deli Serdang district.
This research is an analytic survey research using cross sectional design , to determine the relationship of knowledge to visit Mother Toddler Posyandu in Puskesmas Percut Sei Tuan Medan Deli Serdang . population in the study were all mothers visiting toddler Sei Tuan Percut keposyandu in Deli Serdang District of Medan in 2013 amounted to 540 people. Data were analyzed by using a sample according Lemeshow.Sampling random manner(simple random sampling )is a random number table system with a sample of 81 mothers toddler .
The results showed a good knowledge of the toddler 's mother 23 people (28.4 % ) and enough 58 people ( 71.6 % ). Attitude Behavior toddler 's mother to visit both IHC 16 people ( 19.8 % ),pretty 63 people( 77.8 % )and less than 29 people( 2.5 % ). Knowledge relationships with maternal attitude towards visits to IHC toddler can be seen that the value of the Exact Sig.( 2 -sides )is greater than 0.307, the critical point of 0.05 ( 0.307 > 0.05 ). It can be concluded that there is no relationship of education level and attitude of mothers and children against keposyandu visit.
Keywords : knowledge , attitudes , mother , toddler , posyandu

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Millennium Development Goals (MDGs) yaitu menanggulangi kemiskinan dan
kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan, targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York. Indonesia merupakan salah satu dari 189 negara penandatangan. Tujuan Pembangunan Millenium atau Millenium Development Goals (MDGs) berisikan tujuan kuantitatif yang mesti dicapai dalam jangka waktu tertentu, terutama persoalan penanggulangan kemiskinan pada tahun 2015. Masing-masing tujuan MDGs terdiri dari target-target yang memiliki batas pencapaian minimum (wordpress.com, 2012)
Satu diantara kedelapan target/sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) yang sedang diupayakan untuk dicapai Indonesia adalah MDGs ke-4 yaitu menurunkan kematian anak-anak dibawah usia lima tahun. Millenium Development Goals (MDGs) adalah suatu kesepakatan yang dibuat dalam


komunitas internasional melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium PBB di New York pada bulan September tahun 2000 yang menghasilkan suatu deklarasi global yang disebut Deklarasi Milenium. Deklarasi tersebut disetujui oleh 189 negara dan ditandatangani oleh147 kepala pemerintahan, kepala negara dan tokoh-tokoh dunia ini menghasilkan 8 sasaran pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs). Kedelapan sasaran pembangunan milenium ini telah menjadi salah satu acuan penting yang ingin dicapai dalam pembangunan di Indonesia sejak tahun 2000 sampai 2015 (Depkes, 2010).
Salah satu upaya pemerintah di bidang kesehatan yang sedang digalakkan untukmenjembatani antara upaya-upaya pelayanan kesehatan professional dan non professional yang dikembangkan oleh masyarakat dan keluarga yakni melalui pos pelayanan terpadu yang dikenal dengan sebutan posyandu (Kesmas, 2011).
Upaya untuk memasyarakatkan program posyandu di Era pemerintahan orde baru cukup gencar dikampanyekan ke masyarakat dengan slogan "Ayo keposyandu", namun di Era Reformasi berlangsung perkembangan posyandukelihatannya mengalami kemunduran, karena terkesan pembangunan politik dan ekonomi lebih diprioritaskan dari pada pembangunan sosial, akibatnya pembangunan kesehatan yang berbasis masyarakat sedikit terabaikan, sehingga dampaknya terhadap keberadaan posyandu seolah-olah menjadi "Hidup segan mati tak mau". Salah satu fakta di lapangan dapat kita lihat yaitu adanya kader yang bertugas kurang aktif dan jumlahnya tidak lengkap (Gemari,2005). Oleh karena itu telah diterbitkan Surat edaran Menteri Dalam Negeri dan OtonomiDaerah Nomor :411.3/1116/SJ tanggal 13

Juni 2000, yang merupakan pedoman Bupati/Walikota di Indonesia tentang revitalisasi posyandu. Di mana diharapkan akan mengembalikan kerja posyandu dan keaktifan-keaktifankader di dalamnya (Depkes RI, 2010)
Hal ini berarti Indonesia harus berusaha mencapai target-target yang telah ditentukan pada kesepakatan tersebut pada 2015 mendatang. Untuk mencapai tujuan MDGs tahun 2015 diperlukan koordinasi, kerjasama serta komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, terutama pemerintah (nasional dan lokal), kaum akademika, media, sektor swasta, komunitas donor, dan masyarakat sipil (wordpress.com, 2011).
Perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya, seperti derajat kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang digambarkan dengan umur harapan hidup, mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat (Depkes RI, 2007).
Guna lebih meningkatkan derajat kesehatan, Mendagri menginstruksikan Program Revitalisasi Posyandu melalui Surat Edaran No. 411.3/536/SJ tanggal 3 Maret 1999. Revitalisasi posyandu adalah upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak, yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi kerja dan kinerja posyandu (Ferizal, 2007).
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal yang sebagai mana tercantum pada pasal 3 undang – undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Dalam pelaksanaanya pembangunan kesehatannya lebih diarahkan pada upaya untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) (Ridwan , 2007)
Pelaksanaanya pembangunan kesehatan tersebut melalui program – program kesehatan.. salah satu upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini di gunakan pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) yang pelaksananya secara oprasional di bentuklah pos pelayanan terpadu ( Posyandu) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan propisional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. (Zulkifli. 2003).
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai dengan usia dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan dengan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang sehat, cerdas dan produktif (Radiansyah. 2007, dalam Octaviani,Juniarti dan Mardiyah, 2008).
Salah satu upaya cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktifitas kerja.

Angka kematian yang tinggi pada bayi, anak balita, ibu melahirkan dan menurunnya daya kerja fisik, terganggunya perkembangan mental dan kecerdasan jika ditelusuri adalah akibat langsung maupun tidak langsung dari kekurangan gizi (Supariasa,2001, dalam Octaviana, Juniarti dam Mardiyah,2008).
Salah satu dampak dari kurang aktifnya sarana pelayanan kesehatan seperti posyandu dapat mengakibatkan terjadinya kasus balita gizi buruk. Di Indonesia, menurut laporan UNICEF 2006 kasus gizi buruk menjadi 2,3 juta jiwa, atau meningkat dari 1,8 juta pada tahun 2004/2005. Peningkatan balita gizi buruk di Indonesia tersebut sangat mengkhawatirkan, karena dapat menyebabkan "lost generation" 2006 diperoleh tanggal 12 April 2008).
Posyandu merupakan perpanjangan tangan puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat, yang menyelenggarakan sistem pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia, secara empirik telah dapat memeratakan pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak. Peran posyandu sangat penting karena posyandu sebagai wahana pelayanan berbagai program. (Adisasmito, 2007, dalam Octaviana, Juniarti dan Mardiayah, 2008).
Posyandu di Indonesia pada tahun 1985 baru berjumlah sekitar 25.000 Pos, setahun setelah pencanangan oleh Bapak Presiden meningkat menjadi 185.660 Pos dan tahun 1996 menjadi 244.470 Pos. Hingga tahun 2013, jumlah posyandu yang


tersebar di 33 provinsi di Indonesia sekitar 330.000. Posyandu digerakkan oleh para kader secara sukarela yang peduli dengan perkembangan kesehatan anak Indonesia (Depkes, 2013).
Masalah yang ditemukan adalah : 1) rendahnya cakupan hasil penimbangan balita di Posyandu, 2) belum tersosialisasinya program-program upaya perbaikan gizi ke masyarakat, serta 3) masih rendahnya pengetahuan gizi yang dimiliki oleh masyarakat di desa. Pada umumnya, hal-hal tersebut diatas menjadi beban kader, yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan dan diatasi (Syaflini Anggidin, 2011).
Posyandu di Indonesia pada tahun 1985 baru berjumlah sekitar 25.000 Pos, setahun setelah pencanangan oleh Bapak Presiden meningkat menjadi 185.660 Pos dan tahun 1996 menjadi 244.470 Pos. Hingga tahun 2013, jumlah posyandu yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia sekitar 330.000. Posyandu digerakkan oleh para kader secara sukarela yang peduli dengan perkembangan kesehatan anak Indonesia (Depkes, 2013)
Masalah yang ditemukan adalah : 1) rendahnya cakupan hasil penimbangan balita di Posyandu, 2) belum tersosialisasinya program-program upaya perbaikan gizi ke masyarakat, serta 3) masih rendahnya pengetahuan gizi yang dimiliki oleh masyarakat di desa. Pada umumnya, hal-hal tersebut diatas menjadi beban kader, yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan dan diatasi (Syaflini Anggidin, 2011).
Data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) dikutip dari Prasetyo (2010) menunjukkan bahwa terjadi penurunan sebesar 12% terhadap kunjungan posyandu baik oleh ibu dengan balita laki-laki maupun perempuan dalam rentang tahun 2000

hingga 2006. Selain cakupan, kualitas layanan dari posyandu itu sendiri juga menurun yang dengan indikasi adanya 14% penurunan cakupan pemantauan pertumbuhan dari tahun 2000 hingga 2006, serta rendahnya kepemilikan kartu menuju sehat (KMS). Sedangkan pada penelitian tahun 2010 di Posyandu Desa Mendala Kecamatan Sirampong Jawa Tengah di dapatkan adanya penurunan jumlah pengunjung. (Depkes RI,2006)
Berdasarkan cakupan gizi di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2004 menurut Bina Gizi Masyarakat Provinsi Lampung (BGM-PL) (2004) bahwa telah dilakukan penimbangan terhadap 14.672 balita pada saat berumur di bawah lima tahun sedangkan 7229 balita (D/S) (49,27%) jumlah balita yang ada di Kabupaten Tanggamus tidak dilakukan penimbangan dari target yang diharapkan sebesar 80% yang berarti masih tingginya kecendrungan gizi kurang terhadap anak balita di Kabupaten Tanggamus.(Propil Kes.Kab Tanggamus 2004)
Dinkes provinsi Lampung (2005) menegaskan bahwa dalam memantau pertumbuhan balita indikator yang digunakan adalah bayi ditimbang per jumlah seluruh balita yang ada (D/S) dan balita yang naik berat badan per bayi ditimbang (N/D). Pada tahun 2002 cakupan penimbangan balita (D/S) pada bayi 44,75% dan balita 30,10%, tahun 2003 terjadi peningkatan D/S: 47,98% dan N/D 79,26%, tahun 2004 D/S: 46,57% dan N/D: 78,37% dan tahun 2005 D/S: 57,96% dan N/D: 82.76%. Cakupan D/S dan N/D tahun 2003-2004 cenderung berfluktuatif naik turun, gerakan penimbangan balita harus terus digalakkan melalui penyuluhan, penggerakan

masyarakat, revitalisasi posyandu & lain-lain. Tahun 2006 cakupan D/S pada bayi 74,9% dan N/D 63,5% dari masing-masing target sebesar 88,6%.(Dinkes,2005)
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara masalah gizi buruk di Sumatera Utara tahun 2007 prevalensi gizi buruk adalah sebesar 4,4% dan prevalensi gizi kurang 18,8%. Kasus gizi buruk sebenarnya dapat dicegah dan diminimalkan asalkan si ibu membawa anak ke posyandu setiap bulan sekali untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita sebagai awal deteksidini (Hasronifathurrahman, 2008).
Data Provinsi Aceh jumlah posyandu sebanyak 6.000 buah, jumlahkader Posyandu sebanyak 4431 orang, sedangkan data Dinas KesehatanKota Sabang posyandu berjumlah 34 buah , Jumlah balita di kota sabang 3570 balita, yang aktif di posyandu 2223 anak balita. Posyandu di wilayah kerjapuskesmas sukakarya kota Sabang berjumlah 11 buah dari 6 desa, desa yang dimaksud adalah desa P.seunara dengan jumlah kader 9 orang, desa K.raya jumlah kader 9 orang, desa A.laot jumlah kader 6 orang, desa K.timu jumlah kader 8 orang, desa K.barat 10 orang, desa K.ateh jumlah kader 20 orang, dengan jumlah kader seluruhnya 70 orang namun yang aktif hanya 62 orang Melihat fenomena yang semakin menurunnya minat masyarakat mengunjungi Jumlah balita di puskesmas sukakarya 1159 orang. Yang datang dan ditimbang 734 anak balita, yang tidak mengikuti posyandu ada 425 anak balita (Dinkes Kota Sabang, 2013).
posyandu, hal ini berbeda dengan yang terjadi pada posyandu binaan puskesmas Padang Bulan Medan. Berdasarkan data bulan Juni-September 2009,

mengalami peningkatan kunjungan posyandu sebanyak 30%. Puskesmas Padang Bulan Medan memiliki 6 posyandu binaan yaitu, Posyandu Titi Rante, Merdeka, Babura, Padang Bulan, Darat, dan Posyandu Petisah Hulu yang semuanya aktif puskesmas Padang Bulan Medan.
WHO ( World Helath Organization ) pada tahun 2008 menyatakan sampai saat ini Indonesia masih merupakan negara keempat terbesar di dunia dengan jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi DPT 3. Hal ini mengakibatkan Indonesia menjadi salah satu negara prioritas yang di identifikasi oleh WHO dan UNICEF (United Nations Emergency Childrens Fund) untuk melaksanakan akselerasi dalam mencapai target 100% UCI Desa atau Kelurahan. Universal Child Imunization (UCI) adalah suatu keadaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi (anak dibawah umur 1 tahun) dan berdasarkan RPJMN (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Pemerintah berkomitmen untuk mencapai 100% desa mencapai UCI pada tahun 2014.
Menurut KEPMENKES RI No. 482/MENKES/SK/IV tahun 2010, data dari beberapa hasil survey menunjukkan bahwa akses masyarakat ke program imunisasi yang diukur dengan cakupan BCG dan DPT 1 sudah cukup baik, tetapi yang menjadi persoalan umumnya adalah tingginya angka drop out. Bayi yang sudah mendapat imunisasi pertama tidak melengkapi imunisasi dasarnya, contohnya 20 % drop out dari BCG ke DPT3, 18 % drop out dari DPT 1 ke DPT3 (Data Hasil Survey, 2007). Angka ini menggambarkan terdapat sekitar 1 juta bayi di Indonesia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap setiap tahunnya.


Usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yang dilakukan selama ini dititik beratkan pada penggunaan pesan-pesan gizi sederhana melalui kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat sendiri. Kegiatan tersebut dipusatkan di posyandu, yang merupakan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) yang paling memasyarakat dewasa ini. Posyandu yang meliputi lima program prioritas yaitu : KB, KIA, Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan diare dengan sasaran bayi, anak balita, pasangan usia subur dan ibu hamil. Penyuluhan kesehatan, pemberian makanan tambahan, tablet vitamin A dosis tinggi, pemberian oralit, dan terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap angka kematian bayi (Supariasa, 2001, dalam Octaviana, Juniarti dan Mardiyah,2008).
Salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat melalui Upaya Kesehatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yakni pos pelayanan terpadu (Posyandu) (Hasdi, 2008).
Sarana Kesehatan Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki 3 Puskesmas yaitu : 1. Puskesmas Bandar Khalipah terletak di desa Bandar Khalipah dengan mencakup wilayah kerja sebanyak 7 desa. 2. Puskesmas Kenangan terletak di desa kenangan dengan mencakup wilayah kerja sebanyak 2 desa dan 2 kelurahan. 3. Puskesmas Tanjung Rejo terletak di desa Tanjung rejo dengan mencakup wilayah kerja sebanyak 9 desa.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti,di tiga posyandu. Dilihat bahwa kunjungan ibu balita ke posyandu rendah. Dilihat dari jumlah ibu balita di desa percut sei tuan sebanyak 68 ibu balita hanya 30 ibu balita yang mengunjungi posyandu.
Hal ini mendasari perlunya mengetahui pengetahuan dan sikap masyarakat khususnya ibu balita di desa percut Sei Tuan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tentang pentingnya posyandu . Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait dengan pengetahuan dan sikap masyarakat .
Berdasarkan studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2006 dalam KepMenKes RI No. 852 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, perilaku masyarakat dalam mencuci tangan adalah setelah buang air besar 12%, setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9%, sebelum makan 14%, sebelum memberi makan bayi 7%, dan sebelum menyiapkan makanan 6 %. Dan perilaku pengelolaan air minum rumah tangga menunjukan 99,20% merebus air untuk mendapatkan air minum, tetapi 47,50 % dari air tersebut masih mengandung Eschericia coli. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare di Indonesia.
Berdasarkan data dari puskesmas Tanjung Rejo ke Percut Sei Tuan bahwa puskesmas Tanjung Rejo memiliki 27 ( dua puluh tujuh) posyandu dan berdasarkan Kabupaten Deli Serdang tahun 2013. persentase kunjungan posyandu menurut puskesmas Tanjung Rejo desa Percut Sei Tuan yang memiliki persentase kunjungan terendah yaitu 55%.

Hal ini mendasari perlunya mengetahui pengetahuan masyarakat khususnya ibu balita diwilayah kerja puskesmas Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tentang kesehatan balita . Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait dengan pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap kunjungan ke posyandu Tanjung Rejo Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. 1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa rendahnya kunjungan posyandu yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti diare dan gizi buruk yang diderita oleh anak balita. Melihat latar belakang ini peneliti ini melihat apakah pengetahuan dan perilaku ibu balita mempunyai hubungan positif terhadap kunjungan posyandu di wilayah kerja puskesmas Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2013?. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu balita dengan perilaku mengunjungi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas percut seituan kecamatan Deli Serdang Medan. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu balita dengan perilaku mengunjungi
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas

b. Untuk mengetahui sikap ibu balita dengan perilaku mengunjungi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas .
c. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu balita terhadap perilaku mengunjungi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas .
d. mengetahui hubungan sikap ibu balita dengan perilaku mengunjungi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
1.3.3 Manfaat Penelitian a. Bagi Puskesmas Tanjung Rejo sebagai bahan pertimbangan untuk lebih menggalakkan lagi upaya promosi kesehatan pengetahuan bagi Ibu Balita khususnya di wilayah kerja puskesmas b. Untuk kepentingan masyarakat khususnya Puskesmas Tanjung Rejo c. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam hal kesehatan khususnya tentang kunjungan Ibu Balita terhadap kunjungan Posyandu d. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan e. Sebagai masukan referensi untuk penulis / peneliti selanjutnya

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh mahluk
hidup . dari segi biologis prilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme ( mahluk hidup yang bersangkutan)oleh sebab itu semua mahlik hidup baik tumbuh – tumbuhan sampai dengan manusia berperilaku , oleh karena mereka mempunyai aktifitas masing – masing (Notoadmojo, 2007).
Menurut skiner dan notoadmojo prilaku merupakan respon seseorang terhadap stimulus ( rangsangan dari luar ) oleh karena itu prilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon. Teori skiner ini lebih dikenal dengan teori S-O-R ( stimulus organisme,responden) skiner membedakannya dengan dua respon (Notoadmojo, 2007) 2.1.1 Definisi pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what” yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu . pengindraan terjadi melalui panca indra penglihatan , pendengaran penciuman, rasa dan raba yang sekian besar dipengaruhi oleh mata dan telinga.(Notoatmojo, 2010) 2.1.1.1 Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmojo (2010) pengetahuan yang tercukup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat , yaitu :

a) Tahu (know). Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termaksud didalam adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang bersifat spsifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima oleh karena itu ,”tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b) Memahami (comprehension). Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahiu dan dapat mengintreprestasikan matri tersebut dengan benar orang telah paham terhadap suatu objek atau materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari. c) Aplikasi ( application). Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasidi sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hokum – hokum , rumusan metode perinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain d) Analisis (analiysis). Analis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen , tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu dengan yang lain.

e) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru . dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formasi – formasi yang ada.
f) Evaluasi (evalution) Evaluasi ini biasanya dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilain terhadap suatu materi atau objek penilain – penilain itu berdasarkan suatu karekteria yang telah ada.
2.1.1.2. factor – factor yang mempengaruhi pengetahuan
faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut azwar (2007), yaitu 1. Factor intrinstik / internal
a. Pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadr dan terancana untuk mewujudkan suasana belajar dan peruses pembelajaran agar tidak mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual ,keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, pendidikan meliputi pembelajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak

dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan pertimbangan dan kebijakan. b. Minat. Suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai suatu minat merupakan kekuatan diri dalam diri sendiri untuk menambah pengetahuan. c. Intelegensi. Pengetahuan yang dipenuhi intelegensi adlah pengetahuan intelegensi dimana seseorang dapat brtindak secara tepat , cepat dan mudah dalam pengambilan keputusan seseorang yang memiliki intelegensi yang rendah akan bertingkah laku lambat dalam mengambil keputusan. 2. Factor Eksternal a) Media masa. Dengan majunya teknologi akan tersedianya pula dengan bermacam – macam media masa yang dapat pula mempengaruhi pengetahuan masyarakat. b) Pengalaman. Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan yang paling dalam akan menambah pengetahuan seseoran
c). Sosial .
Social budaya adalah hal hal yang kompleks yang mencakup pengetahuan , kepercayaan , moral ,hokum ,adat istiadat, kemampuan – kemampuan serta kebiasaan berevolusi dimuka bumi ini sehingga hasil karya dan cipta

masyarakat. Masyarakat kurang menyadari bahwa kurang mengetahui beberap tradisi dan social budaya yang bertentangan dari segi kesehatan dan diman hal ini tentunya berkaitan atau tidak terlepas dari suatu penelitian

d). Lingkungan.
Lingkunagn dimana kita hidup dan berdasarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan seseorang, E). Penyuluhan. Meningkatkan pengetahuan masyarakat juga dapat melaui metode penyuluhan dan pengetahuan bertambah seseorang akan berubah perilakunya. f). Informasi. Informasi merupakan pemberitahuan secara kongnitif baru bagi penambahan pengetahuan. Pemberian informasi adalah untuk menggugah kesadaran seseorang terhadap suatu motivasi yang berpengaruh terhadap pengetahuan. 2.1.2 Sikap
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Jadi manifestasi dari sikap tidak dapat langsung dilihat, namun hanya dapat ditafsirkan. Dalam Notoatmodjo (2003) sikap mempunyai tiga

komponen pokok yang bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude), yaitu : 1. Kepercayaan, ide, dan konsep terhadap suatu objek 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek 3. Kecenderungan untuk bertindak Sikap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Sikap dibentuk dan diperoleh sepanjang perkembangan seseorang dalam
hubungannya dengan objek tertentu 2. Sikap dapat berubah sesuai dengan keadaan dan syarat-syarat tertentu terhadap
suatu kelompok. 3. Sikap dapat berupa suatu hal tertentu tetapi dapat juga kumpulan dari hal-hal
tersebut 4. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dari segi-segi perasaan Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan yakni (Notoatmodjo, 2007) : 1. Menerima (Receiving), diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (objek).

Dokumen yang terkait

Perilaku Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe) Di Desa Tanjung Rejo Kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

4 74 77

Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Suami dengan Tingkat Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

5 130 96

Sikap Petani Terhadap Berbagai Media Penyuluhan Pertanian (Studi Kasus : Desa Tanjung Rejo, Kec. Perçut Sei Tuan Kab. Deli Serdang)

2 49 89

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG KEGIATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA

0 2 47

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN DALAM KEGIATAN POSYANDU Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Posyandu Dengan Keaktifan Dalam Kegiatan Posyandu Desa Walikukun Wilayah Kerja Puskesmas Widodaren Kabupaten Ngawi.

0 2 15

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM MEMBAWA BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIJUNJUN.

0 1 10

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Balitaterhadap Kunjungan Ke Posyandu Diwilayah Kerja Puskesmas Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuankabupaten Deli Serdangtahun 2014

0 0 16

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku - Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Balitaterhadap Kunjungan Ke Posyandu Diwilayah Kerja Puskesmas Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuankabupaten Deli Serdangtahun 2014

0 1 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Balitaterhadap Kunjungan Ke Posyandu Diwilayah Kerja Puskesmas Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuankabupaten Deli Serdangtahun 2014

0 0 13

Skripsi HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITATERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014

0 2 13